Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Tingkat kecemasan dental anak usia 7-12 tahun yang akan melakukan ekstraksi gigiDental anxiety level of 7 - 12-years old children who will perform tooth extraction at dental hospital Ni Putu Nathalia Emilly Mathius; Linda Sari Sembiring; Meilani Rohinsa
Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students Vol 3, No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/pjdrs.v3i1.22486

Abstract

Pendahuluan: Kecemasan merupakan suatu hal yang sering dialami oleh sebagian pasien yang akan melakukan prosedur perawatan dental. Kecemasan dental merupakan respon kecemasan yang hampir identik dengan respon rasa takut, yang keduanya memiliki fisiologis, kognitif serta komponen perilaku. Kecemasan dental sendiri merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan karena tidak hanya akan menyebabkan stres kepada pasien melainkan juga pada dokter gigi saat akan melakukan perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan dental anak usia 7-12 tahun yang akan melakukan ekstraksi gigi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut  Maranatha. Metode: Jenis penilaian kecemasan dilakukan dengan pengisian kuisioner MDAS serta penilaian perilaku anak dilakukan dengan Frankl behaviour rating scale. Hasil: Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan dari segi psikologis sebanyak tujuh anak (64%) memiliki tingkat kecemasan rendah dan empat anak (36%) memiliki tingkat kecemasan sedang. Perilaku anak menunjukkan sikap pasti positif dan positif saat menjalani prosedur ekstraksi gigi, serta dari segi fisiologis terdapat peningkatan tekanan darah dan denyut nadi pada saat anak berada di kursi gigi. Simpulan: Tingkat kecemasan dental anak usia 7-12 tahun yang akan melakukan ekstraksi gigi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Maranatha paling banyak dalam kategori rendah dengan perilaku menunjukkan sikap pasti positif dan positif saat menjalani prosedur ekstraksi gigi.Kata kunci: Kecemasan gigi, tekanan darah, denyut nadi, MDAS, skala penilaian perilaku Frankl. ABSTRACTIntroduction: Anxiety is a common thing experienced by some patients who will perform dental procedures. Dental anxiety is an anxious response which almost identical to the fear response, both of which have physiological, cognitive and behavioral components. Dental anxiety is one of the things that has to be considered because not only will cause stress to the patient but also to the dentist when the treatment is about to start. This study was aimed to determine the level of dental anxiety of 7 - 12-years old children who will perform tooth extraction at Maranatha Dental Hospital. Methods: Anxiety assessment was done by filling out the MDAS questionnaire as well as the child's behavioural assessment performed with the Frankl behaviour rating scale. Results: From the research that has been done, in terms of psychological, seven children (64%) had low anxiety level and four children (36%) had moderate anxiety level. Child behavior showed positive and definitely positive attitude while they were undergoing dental extraction Conclusion: The level of dental anxiety of 7 - 12-years old children who will perform tooth extraction at Maranatha Dental Hospital mostly found in the lowest category, with a very positive and positive attitude when undergoing tooth extraction procedures.Keywords: Dental anxiety, blood pressure, pulse rate, MDAS, Frankl behaviour rating scale
PSIKOEDUKASI PENCEGAHAN PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA DI GARUT Jacqueline Marie Tjandraningtyas; Meilani Rohinsa; Heliany Kiswantomo; Kristin Rahmani; Demson Tiopan; March Denny Karyady; Anita Linawati
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2022): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Desember 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v1i4.170

Abstract

Abstrak Garut merupakan salah satu dari tiga daerah dengan jumlah pernikahan anak tertinggi di Jawa Barat. Fakta menunjukkan bahwa pernikahan dini lebih banyak memberikan dampak yang negatif bagi remaja, baik secara fisik, seksual, maupun sosial. Pemerintah Kabupaten Garut terus berupaya untuk mencegah terjadinya pernikahan dini di kalangan remaja. Untuk itu bersama dengan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha dilaksanakan psikoedukasi pencegahan pernikahan dini pada remaja di Garut. Kegiatan ini diikuti oleh 29 remaja dari Kabupaten Garut. Psikoedukasi ini dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi dan bermain peran. Berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon yang telah dilakukan diperoleh gambaran bahwa terdapat peningkatan pengetahuan peserta yang signifikan terkait materi mencintai diri, pendidikan seks untuk remaja, karakteristik remaja dan orientasi masa depan. Peningkatan pemahaman tersebut didukung oleh cara penyampaian materi, tampilan materi dan penampilan narasumber yang menarik, sehingga menunjang tercapainya tujuan kegiatan psikoedukasi ini. Terdapat limitasi dalam psikoedukasi yang diharapkan dapat dihindari dengan mengadakan psikoedukasi dengan fasilitas hybrid dikemudian hari
PELATIHAN RESILIENSI KELUARGA DI KABUPATEN KEPULAUAN TANIMBAR Meilani Rohinsa; Rosida Tiurma Manurung; Irene Prameswari Edwina; Yuspendi Yuspendi; Tesalonika Sembiring; Franxis Jolanda Trisje Hattu
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2022): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Desember 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v1i4.174

Abstract

Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Maluku, Indonesia. Kabupaten Kepulauan Tanimbartengah mengalami permintaan percepatan pembangunan dari pemerintah daerah. Kondisi ini memberikan tantangan tersendiri bagi segala unitkemasyarakatan, termasuk diantaranya keluarga. Oleh karena itu diperlukan ketahanan keluarga atau resiliensi keluarga untuk menghadapi berbagai tantangan dan perubahan di masyarakat. Hal tersebut diharapkan dapat dicapai melalui kegiatan Pelatihan Resiliensi Keluarga yang diikuti oleh 35 pendeta Gereja Kristen Maluku Klasis Tanimbar Selatan yang merupakan rohaniawan yang intens berinteraksi dengan mayoritasmasyarakat di Kabupaten Kepulauan Tanimbar Selatan. Pelatihan dilaksanakan dengan metoda ceramah, diskusi dan studi kasus. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada umumnya para pendeta telah memahami pentingnya peran ketahanan keluarga dalammenghadapi tantangan kehidupan maupun perubahan di masyarakat yang dialami oleh masing-masing anggota keluarga. Sebagai implikasi dari pelatihan ini diharapkan para pendeta dapat merancang kegiatan kerohanian yang dapat memfasilitasi terbentuknya resiliensi keluaraga dari jemaatnya.
EDUKASI SEKS BAGI SISWA SISWI SMA PELITA FAJAR BANDUNG Heliany Kiswantomo; Indah Puspitasari; Marissa Chitra Sulastra; Meilani Rohinsa
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 6 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Juni 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i6.555

Abstract

Generasi muda memiliki peran yang penting dalam pembangunan bangsa. Salah satu permasalahan yang banyak terjadi dikalangan remaja adalah berkaitan pergaulan bebas. Kegiatan psikoedukasi “Edukasi Seks Bagi Siswa Siswi SMA Pelita Fajar Bandung” ini dilaksanakan dengan tujuan untuk dapat membekali siswa siswi SMA dengan pendidikan seks yang tepat dengan pendekatan secara psikologis. Kegiatan psikoedukasi dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2023, dengan dihadiri oleh 32 remaja, seluruh peserta berasal dari kelompok usia remaja pertengahan, dan sebanyak 19 orang mengisi kuesioner evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa mayoritas peserta memahami  keseluruhan materi yang disampaikan dan berniat untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah perilaku seksual yang tidak sehat.
PSIKOEDUKASI KETAHANAN KELUARGA DI DESA CIPANJALU Meilani Rohinsa; Naufal Rakapurwa
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 6 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Juni 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i6.578

Abstract

Ketahanan keluarga menjadi salah satu fokus perhatian dari pemerintah yang tercermin dalam undang-undang tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga Indonesia. Masih ditemukannya kasus KDRT dan masih cukup tingginya angka perceraian di desa Cipanjalu merupakan indikator dari masih lemahnya ketahanan keluarga di desa tersebut. Kegiatan psikoedukasi Ketahanan Keluarga  ini merupakan bagian dari kegiatan KKNT Tematik 2023 yang diselenggarakan oleh Universitas Kristen Maranatha. KKNT merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di luar kampus dan secara langsung bersama-sama masyarakat mengidentifikasi dan menangani masalah yang terjadi di masyarakat. Pelaksanaan kegiatan psikoedukasi dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan studi kasus mengenai ketahanan keluarga. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2023, yang dihadiri 40 orang warga desa Cipanjalu, dan sebanyak 23 orang mengisi kuesioner evaluasi. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa penyuluhan ketahanan keluarga bermanfaat agar penduduk Desa Cipanjalu memiliki wawasan yang cukup dalam menjalankan rumah tangganya. Dilakukan pelatihan lanjutan untuk mengasah keterampilan penduduk Desa Cipanjalu dalam memraktikkan ketahanan keluarga dalam mengatasi masalah.
Dinamika Istilah Hukum Bidang Korupsi Rosida Tiurma Manurung; Meilani Rohinsa; Maria Yuni Megarini
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 9, No 2 (2023): May 2023
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.9.2.1421-1428.2023

Abstract

Penelitian ini mengangkat permasalahan Dinamika Istilah Korupsi dalam Berita Hukum. Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap penggunaan istilah korupsi dalam berita hukum dan dapat dipakai sebagai bahan evaluasi penggunaan bahasa pada berita hukum. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu dengan mengumpulkan data secara langsung dan sebagaimana adanya, adapun teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan kuesioner yang ditujukan kepada kalangan mahasiswa dengan jenjang umur 17-22 tahun, dalam kuesioner dipaparkan pertanyaanpertanyaan yang perlu dijawab responden secara fakta. Berdasarkan hasil penelitian mengenai penggunaan istilah korupsi dalam berita hukum diperoleh hasil bahwa mayoritas responden setuju jika istilah korupsi dalam berita hukum menggunakan bahasa Indonesia lebih mudah dipahami dibandingkan dengan menggunakan bahasa asing. Responden juga setuju jika penggunaan peristilahan bahasa baku yang sesuai dengan pedoman umum dan mengacu kepada peristilahan yang baku lebih mudah di pahami dalam peristilahan di bidang hukum. Dari penelitian juga didapatkan bahwa masih sering ditemukan kesalahan ejaan dalam istilah hukum selain itu dari penelitian ditemukan bahwa bahasa asing tidak seharusnya dihindari untuk pemakaian istilah di bidang hukum. Selain itu, dari penelitian juga diketahui bahwa masih banyak responden yang masih belum mengetahui perbedaan dalam dinamika istilah penyuapan, penggelapan, pemerasan dan gratifikasi.
PSIKOEDUKASI PENCEGAHAN PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA DI GARUT Jacqueline Marie Tjandraningtyas; Meilani Rohinsa; Heliany Kiswantomo; Kristin Rahmani; Demson Tiopan; March Denny Karyady; Anita Linawati
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2022): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Desember 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v1i4.170

Abstract

Abstrak Garut merupakan salah satu dari tiga daerah dengan jumlah pernikahan anak tertinggi di Jawa Barat. Fakta menunjukkan bahwa pernikahan dini lebih banyak memberikan dampak yang negatif bagi remaja, baik secara fisik, seksual, maupun sosial. Pemerintah Kabupaten Garut terus berupaya untuk mencegah terjadinya pernikahan dini di kalangan remaja. Untuk itu bersama dengan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha dilaksanakan psikoedukasi pencegahan pernikahan dini pada remaja di Garut. Kegiatan ini diikuti oleh 29 remaja dari Kabupaten Garut. Psikoedukasi ini dilaksanakan dengan metode ceramah, diskusi dan bermain peran. Berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon yang telah dilakukan diperoleh gambaran bahwa terdapat peningkatan pengetahuan peserta yang signifikan terkait materi mencintai diri, pendidikan seks untuk remaja, karakteristik remaja dan orientasi masa depan. Peningkatan pemahaman tersebut didukung oleh cara penyampaian materi, tampilan materi dan penampilan narasumber yang menarik, sehingga menunjang tercapainya tujuan kegiatan psikoedukasi ini. Terdapat limitasi dalam psikoedukasi yang diharapkan dapat dihindari dengan mengadakan psikoedukasi dengan fasilitas hybrid dikemudian hari
PELATIHAN RESILIENSI KELUARGA DI KABUPATEN KEPULAUAN TANIMBAR Meilani Rohinsa; Rosida Tiurma Manurung; Irene Prameswari Edwina; Yuspendi Yuspendi; Tesalonika Sembiring; Franxis Jolanda Trisje Hattu
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2022): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Desember 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v1i4.174

Abstract

Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Maluku, Indonesia. Kabupaten Kepulauan Tanimbartengah mengalami permintaan percepatan pembangunan dari pemerintah daerah. Kondisi ini memberikan tantangan tersendiri bagi segala unitkemasyarakatan, termasuk diantaranya keluarga. Oleh karena itu diperlukan ketahanan keluarga atau resiliensi keluarga untuk menghadapi berbagai tantangan dan perubahan di masyarakat. Hal tersebut diharapkan dapat dicapai melalui kegiatan Pelatihan Resiliensi Keluarga yang diikuti oleh 35 pendeta Gereja Kristen Maluku Klasis Tanimbar Selatan yang merupakan rohaniawan yang intens berinteraksi dengan mayoritasmasyarakat di Kabupaten Kepulauan Tanimbar Selatan. Pelatihan dilaksanakan dengan metoda ceramah, diskusi dan studi kasus. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada umumnya para pendeta telah memahami pentingnya peran ketahanan keluarga dalammenghadapi tantangan kehidupan maupun perubahan di masyarakat yang dialami oleh masing-masing anggota keluarga. Sebagai implikasi dari pelatihan ini diharapkan para pendeta dapat merancang kegiatan kerohanian yang dapat memfasilitasi terbentuknya resiliensi keluaraga dari jemaatnya.
EDUKASI SEKS BAGI SISWA SISWI SMA PELITA FAJAR BANDUNG Heliany Kiswantomo; Indah Puspitasari; Marissa Chitra Sulastra; Meilani Rohinsa
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 6 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Juni 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i6.555

Abstract

Generasi muda memiliki peran yang penting dalam pembangunan bangsa. Salah satu permasalahan yang banyak terjadi dikalangan remaja adalah berkaitan pergaulan bebas. Kegiatan psikoedukasi “Edukasi Seks Bagi Siswa Siswi SMA Pelita Fajar Bandung” ini dilaksanakan dengan tujuan untuk dapat membekali siswa siswi SMA dengan pendidikan seks yang tepat dengan pendekatan secara psikologis. Kegiatan psikoedukasi dilaksanakan pada tanggal 8 Mei 2023, dengan dihadiri oleh 32 remaja, seluruh peserta berasal dari kelompok usia remaja pertengahan, dan sebanyak 19 orang mengisi kuesioner evaluasi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa mayoritas peserta memahami  keseluruhan materi yang disampaikan dan berniat untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah perilaku seksual yang tidak sehat.
PSIKOEDUKASI KETAHANAN KELUARGA DI DESA CIPANJALU Meilani Rohinsa; Naufal Rakapurwa
SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 6 (2023): SWARNA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, Juni 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/swarna.v2i6.578

Abstract

Ketahanan keluarga menjadi salah satu fokus perhatian dari pemerintah yang tercermin dalam undang-undang tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga Indonesia. Masih ditemukannya kasus KDRT dan masih cukup tingginya angka perceraian di desa Cipanjalu merupakan indikator dari masih lemahnya ketahanan keluarga di desa tersebut. Kegiatan psikoedukasi Ketahanan Keluarga  ini merupakan bagian dari kegiatan KKNT Tematik 2023 yang diselenggarakan oleh Universitas Kristen Maranatha. KKNT merupakan suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di luar kampus dan secara langsung bersama-sama masyarakat mengidentifikasi dan menangani masalah yang terjadi di masyarakat. Pelaksanaan kegiatan psikoedukasi dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan studi kasus mengenai ketahanan keluarga. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2023, yang dihadiri 40 orang warga desa Cipanjalu, dan sebanyak 23 orang mengisi kuesioner evaluasi. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa penyuluhan ketahanan keluarga bermanfaat agar penduduk Desa Cipanjalu memiliki wawasan yang cukup dalam menjalankan rumah tangganya. Dilakukan pelatihan lanjutan untuk mengasah keterampilan penduduk Desa Cipanjalu dalam memraktikkan ketahanan keluarga dalam mengatasi masalah.