Articles
<![CDATA[Strategi Pengembangan Wisata Gua Pindul Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Sekitar (Studi Kasus Pada Obyek Wisata Gua Pindul) ]]>
<![CDATA[Erlangga Brahmanto]]>
<![CDATA[ Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 4, No 2 (2013): Jurnal Khasanah Ilmu - September 2013 ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Bina Sarana Informatika ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (164.981 KB)
|
DOI: 10.31294/khi.v4i2.510
<![CDATA[There is no doubt that Tourism is one of the sectors producing foreign exchange for our country. The utilization, processing, financing of tourism objects have to get serious attention from local governments, stakeholders and citizens of the surrounding attractions. It must be noted that things had become the icon of the area and able to compete with other attractions or a type. In the development of tourism, Management is certainly alot of problems – problems that arise over his running time. This is due to less maximum processing, development of tourism without involving or even empower communities around things. The intervention of the Government District is also deemed less. Keywords: Tourism, Tourism Strategies, Tourism Management, Human resources]]>
<![CDATA[Tradisi Rasulan Menjadi Andalan Etnik Tourism Kabupaten Gunung Kidul Yogyakarta ]]>
<![CDATA[Erlangga Brahmanto]]>
<![CDATA[ Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 5, No 2 (2014): Jurnal Khasanah Ilmu - September 2014 ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Bina Sarana Informatika ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (216.305 KB)
|
DOI: 10.31294/khi.v5i2.506
<![CDATA[Etnik tourism ( Wisata Budaya ) pada masa sekarang sering dijadikan senjata andalan suatu daerah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah dibidang pariwisata. Kabupaten gunung kidul memiliki berbagai ragam tujuan wisata meliputi wisata alam, wisata budaya. Salah satunya adalah tradisi rasulan, tradisi ini kuat melekat pada masyarakat gunung kidul. Pemerintah daerah gunung kidul melirik potensi tradisi rasulan ini menjadi daya tarik wisata yang mampu menyedot jumlah wisatawan yang datang ke gunung kidul selain menikmati keindahan alam gunung kidul. Rasulan adalah tradisi yang unik karena perwujudan rasa syukur masyarakat gunung kidul kepada Tuhan yang maha esa atas karunia kesejahteraan, rezeki, panen yang melimpah. Dengan metode deskriptif kualitatif kita bisa mengetahui tradisi Rasulan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Tradisi ini dijadikan oleh pemerintah daerah gunung kidul sebagai cara untuk menaikan pendapatan daerah dari sektor pariwisata. Kata kunci : Etnik tourism, kebudayaan, pendapatan asli]]>
<![CDATA[PEMBERDAYAAN TANAMAN LOKAL SEBAGAI PRODUK MINUMAN DALAM PENGEMBANGAN TEMPAT WISATA TAMAN BRONJONG SRIMARTANI PIYUNGAN BANTUL ]]>
<![CDATA[M.Fathurrahman Nurul Hakim]]>;
<![CDATA[Erlangga Brahmanto]]>;
<![CDATA[Atun Yulianto]]>
<![CDATA[ Journal of Tourism and Economic Vol 3, No 2 (2020): EDISI 3 ]]>
Publisher : <![CDATA[STIE Pariwisata API Yogyakarta ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (283.35 KB)
|
DOI: 10.36594/jtec.v3i2.96
<![CDATA[Piyungan Bantul District, Yogyakarta has a very interesting natural tourism potential where there are many plants that can be developed into an attraction, one of which is located in the village of Wanojoyo Kidul, there is a tourist spot called Taman Bronjong. As the name implies, Bronjong is water retaining so that the land on the banks of the river is not eroded by river currents, especially in Kali Gawe. Taman Bronjong has direct views of the Bukit Bintang and has a child-friendly stream. The research method used in this research process is descriptive qualitative supported by quantitative data. The observations show that in this garden there are many plants that can be used for the manufacture of local beverage products such as lemongrass, ginger, turmeric, cinnamon, kencur. With the potential possessed by Taman Bronjong, researchers aim to empower local plants as beverage products in order to develop tourist attraction in the area. ]]>
<![CDATA[Foto Selfie Sebagai daya Tarik Minat Khusus Di Heha Sky View Patuk Gunung Kidul Yogyakarta ]]>
<![CDATA[Erlangga Brahmanto]]>
<![CDATA[ Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata Dan Budaya Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Khasanah Ilmu - September 2022 ]]>
Publisher : <![CDATA[Universitas Bina Sarana Informatika ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31294/khi.v13i2.13861
<![CDATA[Wisata Selfie sekarang ini banyak digandrungi oleh wisatawan baik dari nusantara maupun mancanegara. Hal ini seiring dengan perkembangan teknologi dan banyaknya aplikasi media social yang menjadikan orang – orang ingin update atau mengaktualkan diri serta ingin eksis di dunia maya. Wisata selfie di daerah Yogyakarta sangat banyak sekali dijumpai, hal ini yang menjadikan kota Yogyakarta menjadi destinasi wisata murah nan mempesona. Heha sky view salah satu tempat wisata selfie yang banyak dikunjungi oleh wisatawan . Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, teknik pengambilan data yang digunakan adalah pengamatan, wawancara, dokumentasi, studi pustaka. Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa Heha Sky View adalah salah satu destinasi wisata selfie yang rame di kunjungi terlebih pada sore hari maupun malam hari dikarenakan di tempat ini kita bisa melihat keindahan kota Yogyakarta dari ketinggian dan bisa melakukan foto selfie nan indah dan mempesona. Peran penting Dinas pariwisata dan pihak pihak swasata sangat diperlukan untuk menjadikan Heha Sky view semakin popular dan menjadi surganya wisata selfie di Yogyakarta.]]>
<![CDATA[Favorite Photo Spot for Models of Tourist Destinations and Trends for Tourist Selfies in Special Region of Yogyakarta ]]>
<![CDATA[Atun Yulianto]]>;
<![CDATA[Erlangga Brahmanto]]>
<![CDATA[ Jurnal Penelitian Pariwisata Vol 7 No 1 (2023): (TRJ) Tourism Research Journal ]]>
Publisher : <![CDATA[Institut Pariwisata Trisakti ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30647/trj.v7i1.206
<![CDATA[The growth in the number of tourists to the Special Region of Yogyakarta by students or the current millennial generation is an opportunity for managers of tourist destinations to develop visual spaces that support tourists' desire to take selfies. The purpose of this study is to find out which photo spot models are most in demand by tourists. This study employs a qualitative descriptive method supplemented by a survey, with the photo spot model serving as the research object and a quota sample of 100 tourists who have visited Yogyakarta's Special Region. Data collection system for sampling using a simple random sampling method and polling technique. The results of this study are tourist interest in photo spots that combine nature and man-made in an outdoor tourist destination that has a mountainous landscape and cultural customs of the local community with their distinctive traditions. Keywords: Photo Spots, Selfies, Tourist Destinations]]>
<![CDATA[EXPERIENTAL MARKETING DAN MINAT KEMBALI PENGUNJUNG DI WARUNG KOPI KLOTOK KALIURANG YOGYAKARTA ]]>
<![CDATA[Erlangga Brahmanto]]>
<![CDATA[ Jurnal Sains Manajemen Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Sains Manajemen ]]>
Publisher : <![CDATA[LPPM Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51977/jsm.v6i1.1570
<![CDATA[Experiental Marketing merupakan salah satu Strategi Marketing dalam penjualan suatu produk. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, teknik pengambilan data yang digunakan adalah pengamatan, wawancara, dokumentasi, studi pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui seberapa efektif experiental marketing jika diterapkan pada warung Kopi Klotok Kaliurang Yogyakarta. Pengunjung merasa puas setelah mengunjungi kopi klotok kaliurang Yogyakarta. Pengalaman yang mereka dapatkan adalah rasa unik meliputi menu yang di disajikan sangat tradisional dan meliputi menu menu khas pedesaan yang ada di kaliurang seperti sayur lodeh, tahu bacem, tempe bacem serta pisang goreng dan tidak lupa minuman kopi klotok khas kaliurang. tempat yang bernuansa tradisional dan pelayanan yang diberikan oleh staf tergolong kearifan local.]]>
<![CDATA[Upaya Pelestarian Bahasa Daerah Pranatacara Sebagai Tradisi Budaya di Desa Wisata Bantul Yogyakarta ]]>
<![CDATA[R. Jatinurcahyo]]>;
<![CDATA[Yulianto]]>;
<![CDATA[Brahmanto, Erlangga]]>
<![CDATA[ Jurnal Kajian Pariwisata Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Kajian Pariwisata ]]>
Publisher : <![CDATA[LPPM STP ARS Internasional ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51977/jiip.v6i1.1593
<![CDATA[Keberadaan bahasa tradisional yang dilestarikan pada Desa Wisata di Bantul, Yogyakarta mempunyai pengaruh kuat terhadap masyarakat pendukungnya. Kebudayaan dalam pengembangan kepariwisataan memposisikan bahasa tradisional sebagai keunikan budaya lokal. Bahasa menjadi unsur pendukung utama tradisi dan adat istiadat serta unsur pembangun sastra, seni, dan budaya. Penelitian ini menggunakan studi linguistik yang berfokus pada penyelidikan bahasa daerah yang digunakan pada acara-acara tertentu di Desa Wisata Bantul, Yogyakarta. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan informan pada suatu konteks khusus yang alamiah. Melalui penelitian ini kita dapat mengenali keunikan budaya lokal dan mengungkapkan kekuatan bahasa tradisional Pranatacara yang dipergunakan pada acara-acara tertentu menjadi potensi untuk dapat menarik wisatawan berkunjung ke Desa Wisata tersebut. The existence of traditional languages preserved in the Tourism Village in Bantul, Yogyakarta has a strong influence on the supporting community. Culture in tourism development positions traditional languages as unique local culture. Language is the main supporting element of traditions and customs as well as the building block of literature, art, and culture. This research uses a linguistic study that focuses on investigating regional languages used at certain events in the Bantul Tourism Village, Yogyakarta. Data was obtained from interviews with informants in a special natural context. Through this research, we can recognize the uniqueness of local culture and reveal the strength of the traditional Pranatacara language used at certain events to have the potential to attract tourists to visit the Tourism Village.]]>
<![CDATA[IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN MELALUI REVITALISASI BUDAYA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ]]>
<![CDATA[Jatinurcahyo, R.]]>;
<![CDATA[Yulianto]]>;
<![CDATA[Brahmanto, Erlangga]]>
<![CDATA[ Jurnal Sains Manajemen Vol 7 No 1 (2025): Jurnal Sains Manajemen (In press) ]]>
Publisher : <![CDATA[LPPM Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51977/jsm.v7i1.1897
<![CDATA[Pembangunan kepariwisataan merupakan salah satu sektor yang dipacu dan dioptimalkan di Daerah Istimewa Yogyakarta karena mempunyai potensi wisata yang berdaya saing kuat pada budaya, pesona alam dan kearifan lokal serta kontribusi pada aspek perekonomian dalam penentuan keberhasilan program pembangunan nasional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar implementasi pembangunan kepariwsataan melalui revitalisasi budaya yang dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode penelitian menggunakan pedekatan deskriptif kualitatif. Data primer diperoleh melalui dua variabel yang diukur dengan indikator masing-masing melalui analisa SWOT. Hasil penelitian berpengaruh besar terhadap implentasi pembangunan kepariwisataan melalui revitalisasi budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu pada aspek agama/ kepercayaan, aspek bangunan, aspek adat-istiadat dan aspek kesenian. Dan pada Growth Strategies menunjukkan hasil yang lebih dominan dan menguntungkan pada faktor Strenght dan Opportunity. ABSTRACT Tourism development is one of the sectors that is driven and optimized in the Special Region of Yogyakarta because it has a competitive tourism potential in culture, natural charm and local wisdom as well as contributing to the economic aspect in determining the success of the national development program. The purpose of this study is to determine the extent of the implementation of tourism development through cultural revitalization carried out in the Special Region of Yogyakarta. The research method uses a qualitative descriptive approach. Primary data is obtained through two variables measured by their respective indicators through SWOT analysis. The results of the study have a major influence on the implementation of tourism development through cultural revitalization in the Special Region of Yogyakarta, namely in the aspect of religion/belief, the aspect of buildings, the aspect of customs and the aspect of art. And in Growth Strategies shows more dominant and profitable results in the Strength and Opportunity factors.]]>
<![CDATA[Pemberdayaan Tanaman Lokal Sebagai Produk Minuman Dalam Pengembangan Tempat Wisata Taman Bronjong Srimartani Piyungan Bantul ]]>
<![CDATA[M.Fathurrahman Nurul Hakim]]>;
<![CDATA[Erlangga Brahmanto]]>;
<![CDATA[Atun Yulianto]]>
<![CDATA[ Journal of Tourism and Economic Vol. 3 No. 2 (2020): Edisi 6 Des 2020 ]]>
Publisher : <![CDATA[STIE Pariwisata API Yogyakarta ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36594/jtec/zsyp1898
<![CDATA[Piyungan Bantul District, Yogyakarta has a very interesting natural tourism potential where there are many plants that can be developed into an attraction, one of which is located in the village of Wanojoyo Kidul, there is a tourist spot called Taman Bronjong. As the name implies, Bronjong is water retaining so that the land on the banks of the river is not eroded by river currents, especially in Kali Gawe. Taman Bronjong has direct views of the Bukit Bintang and has a child-friendly stream. The research method used in this research process is descriptive qualitative supported by quantitative data. The observations show that in this garden there are many plants that can be used for the manufacture of local beverage products such as lemongrass, ginger, turmeric, cinnamon, kencur. With the potential possessed by Taman Bronjong, researchers aim to empower local plants as beverage products in order to develop tourist attraction in the area.]]>
<![CDATA[IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN MELALUI REVITALISASI BUDAYA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ]]>
<![CDATA[Jatinurcahyo, R.]]>;
<![CDATA[Yulianto]]>;
<![CDATA[Brahmanto, Erlangga]]>
<![CDATA[ Jurnal Sains Manajemen Vol. 7 No. 1 (2025): Jurnal Sains Manajemen ]]>
Publisher : <![CDATA[LPPM Universitas Adhirajasa Reswara Sanjaya ]]>
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.51977/jsm.v7i1.1897
<![CDATA[Pembangunan kepariwisataan merupakan salah satu sektor yang dipacu dan dioptimalkan di Daerah Istimewa Yogyakarta karena mempunyai potensi wisata yang berdaya saing kuat pada budaya, pesona alam dan kearifan lokal serta kontribusi pada aspek perekonomian dalam penentuan keberhasilan program pembangunan nasional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar implementasi pembangunan kepariwsataan melalui revitalisasi budaya yang dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode penelitian menggunakan pedekatan deskriptif kualitatif. Data primer diperoleh melalui dua variabel yang diukur dengan indikator masing-masing melalui analisa SWOT. Hasil penelitian berpengaruh besar terhadap implentasi pembangunan kepariwisataan melalui revitalisasi budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu pada aspek agama/ kepercayaan, aspek bangunan, aspek adat-istiadat dan aspek kesenian. Dan pada Growth Strategies menunjukkan hasil yang lebih dominan dan menguntungkan pada faktor Strenght dan Opportunity. ABSTRACT Tourism development is one of the sectors that is driven and optimized in the Special Region of Yogyakarta because it has a competitive tourism potential in culture, natural charm and local wisdom as well as contributing to the economic aspect in determining the success of the national development program. The purpose of this study is to determine the extent of the implementation of tourism development through cultural revitalization carried out in the Special Region of Yogyakarta. The research method uses a qualitative descriptive approach. Primary data is obtained through two variables measured by their respective indicators through SWOT analysis. The results of the study have a major influence on the implementation of tourism development through cultural revitalization in the Special Region of Yogyakarta, namely in the aspect of religion/belief, the aspect of buildings, the aspect of customs and the aspect of art. And in Growth Strategies shows more dominant and profitable results in the Strength and Opportunity factors.]]>
