Ika Nilawati
Universitas Ngudi Waluyo

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

GERAKAN REMAJA SEHAT DAN PRODUKTIF (GERATIF) SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU BERESIKO REMAJA Risma Aliviani Putri; Puji Lestari; Ika Nilawati
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 2 No. 1 (2020): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei Vol.2 No.1
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.629 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v2i1.519

Abstract

Masa remaja merupakan tahap perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa yang ditandai oleh perubahan fisik umum serta perkembangan kognitif dan sosial Remaja mudah dipengaruhi oleh teman sebaya dan media sosial sehingga rawan terpengaruh oleh perilaku yang tidak sehat, atau mendapatkan informasi kesehatan dan gizi yang tidak benar (Perialku beresiko) Pelaksanan kegiatan dilaksnakan di SMK Yasemi Karang Rayung Purwodadi dengan metode pelaksanaan pemberian pendidikan kesehatan tentang perilaku beresiko remaja dan upaya pencegahanya dengan pelaksanaan aktivitas fisik berupa olahraga yoga yang terbagi menjadi 2 tahap   pelaksanaan.   Instrumen   pengumpulan   data  berupa  kuesioner.                                            Karakteristik remaja berdasarkan jenis kelamin sebagian besar 77.40 % perempuan dan 22.50% laki-laki,Sebagian  besar berumur < 17 Tahun 81 % dan > 17 tahu 19 %. Pengetahuan tentang perilaku beresiko remaja sebelum diberi pendidikan kesehatan yaitu sebagian besar berpengetahuan kurang (53,8%) dan setelah diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar menagalami peningkatan menjadi berpengetahuan baik (67,8%). Perilaku beresiko yang dilakukan remaja adalah yang merokok16.13 %, konsumsi makanan dengan gizi tidak seimbang 79.03%. Kegiatan aktivitas fisik telah diajarkan berupa gerakan yoga dasar dan remaja sangat antusias mempraktikkan dan  melaksanakan yoga dirumah masing-masing.GERATIF merupakan salah satu upaya preventif/pencegahan perilaku beresiko remaja yang dapat meningkatkan pengetahuan remaja tentang perilaku beresiko remaja Kata Kunci : GERATIF, Remaja, Perilaku beresiko
Pelatihan Pelatih Renang Tentang Keselamatan Berenang Anak Penyandang Disabilitas di Klub Tirta Gemilang Semarang Ika Nilawati; Nur Amin; Risma Alifiani Putri; Atika Kurnia Wardani
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 4 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2022
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.16 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v4i2.1908

Abstract

Swimming sports activities, among others, are to maintain and improve body fitness, maintain body health, for personal safety, to form physical abilities such as endurance, muscle strength and are also beneficial for children's physical development and growth, for education, recreation, rehabilitation and achievement facilities. Swimming is one of the sports of choice for rehabilitation of physical disorders. Citizens who have physical, emotional, intellectual and or social disabilities have the right to obtain education and the same opportunities to develop as other children, children with disabilities have the potential to live life to the fullest and contribute to society. The purpose of this service activity is to provide training competencies to overcome the difficulties of trainers at the Tirta Gemilang Swimming Club Semarang in training children with special needs or children with disabilities. The target to be achieved in this Community Service is to increase the competence of trainers in the knowledge and ability of swimming coaches in swimming safety techniques for children with special needs or children with disabilities. The method of this activity is in the form of training for swimming club coaches at Tirta Gemilang Semarang. Swimming coaches are given theoretical material, hands-on practice. This Community Service Method with material presentation, question and answer, discussion, training was carried out 2 times in theory and practice, this was done so that participants not only understood the theory, but also received guidance in training directly in the swimming pool properly and correctlyABSTRAKAktivitas olahraga renang antara lain adalah untuk memelihara dan meningkatkan kebugaran tubuh, menjaga kesehatan tubuh, untuk keselamatan diri, untuk membentuk kemampuan fisik seperti daya tahan, kekuatan otot serta bermanfaat pula bagi perkembangan dan pertumbuhan fisik anak, untuk sarana pendidikan, rekreasi, rehabilitasi serta prestasi. Olahraga renang merupakan salah satu olahraga pilihan untuk rehabiltasi kelainan fisik. Warga Negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, intelaktual dan atau sosial berhak memperoleh pendidikan dan kesempatan yang sama untuk berkembang sebagaimana anak-anak lainnya, anak-anak penyandang disabilitas berpotensi untuk menjalani kehidupan secara penuh dan berkontribusi pada masyarakat.Tujuan kegiatan Pengabdian ini adalah memberikan kompetensi melatih untuk mengatasi kesulitan pelatih di Klub Renang Tirta Gemilang Semarang dalam melatih anak berkebutuhan khusus atau anak disabilitas. Target yang ingin dicapai dalam Pengabdian kepada Masyarkat ini adalah meningkatan kompetensi pelatih dalam pengetahuan dan kemapuan pelatih renang dalam teknik keselamatan berenang bagi anak berkebutuhan khusus atau anak disabilitas. Metode kegiatan ini berupa pelatihan kepada para pelatih klub renang Tirta Gemilang Semarang. Pelatih renang diberikan materi teori, praktek langsung. Metode Pengabdian kepada Masyarakatini denganpemaparan materi, tanya jawab, diskusi, Pelatihan dilaksanakan sebanyak 2 kali secarateori dan praktek, hal ini dilakukan agar peserta tidak hanya sekedar memahami teorinya saja, akan tetapi akan mendapat bimbingan dalam melatih langsung di kolam renang dengan baik dan benar.
Penyuluhan dan Pelatihan Senam untuk Mengenal Osteoporosis, Gejala dan Pencegahannya pada Wanita Menopouse di Desa Lerep Tri Minarsih; Andrey Wahyudi; Ika Nilawati
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 4 No. 2 (2022): Indonesian Journal of Community Empowerment November 2022
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.915 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v4i2.1917

Abstract

Osteoporosis is a bone disorder characterized by a decrease in bone mass and micro-architecture that causes bones to become brittle and break easily. Primary osteoporosis occurs in postmenopausal women and in elderly women due to hormonal disorders. Knowledge of Osteoporosis, its pathophysiology, its causes, prevention, treatment and how to exercise for prevention and treatment is needed so that mothers can later prevent osteoporosis and take treatment if osteoporosis has been diagnosed. counseling service and gymnastics training to recognize osteoporosis, symptoms, treatment and prevention exercises for menopausal women in Lerep Village, Lerep Village. The target of this community service program is the community, especially mothers aged > 40 years in Lerep Village, West Ungaran District. This community service program activity involves the Head of Lerep Village, West Ungaran Subdistrict and Lerep Village Ladies. This community service program is carried out using counseling and training methods. Service activities are provided with a combination of counseling methods about osteoporosis and training methods for doing Osteoporosis exercise. The service event will be held in July 2022, with participants from Lerep village women aged >40 years. The community service event was attended by 21 PKK women from Lerep village, aged 30-60 years. After attending the counseling event, there was an increase in the knowledge and understanding of PKK mothers about osteoporosis, this can be seen from the increase in the post-test scores obtained compared to the pre-test, there was an increase in the value of 45, where the average value of the pretest was 35 and the average post-test score was 80. The last activity after the participants had attended the counseling and filled out the post-test was that the participants participated in joint osteoporosis exercises guided by the gymnastics instructor, along with a video of the exercise. ABSTRAKOsteoporosis adalah gangguan tulang yang ditandai dengan penurunan massa tulang dan mikro-arsitektur yang menyebabkan tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Osteoporosis primer terjadi pada wanita pascamenopause dan pada wanita usia lanjut dikarenakan gangguan hormonal. Pengetahuan tentang Osteoporosis, bagaimana patofisiologi, penyebabnya, pencegahannya, pengobatannya serta bagaimana senam untuk pencegahan dan pengobatannya diperlukan agar ibu-ibu nantinya bisa melakukan pencegahan terjadinya osteoporosis dan melakukan pengobatan jika sudah terdiagnosis penyakit osteoporosis. Berdasarkan latar belakang tersebut, pengabdi tertarik untuk melakukan acara pengabdian penyuluhan dan pelatihan senam untuk mengenal osteoporosis, gejala, pengobatan serta senam pencegahannya pada wanita menopouse di Desa Lerep Sasaran program pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat terutama ibu-ibu dengan usia >40 th di Desa Lerep, Kecamatan Ungaran Barat. Kegiatan program pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan Kepala Desa Lerep Kecamatan Ungaran Barat serta Ibu-ibu Desa Lerep. Program pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metode penyuluhan dan pelatihan. Kegiatan pengabdian diberikan dengan kombinasi antara metode penyuluhan tentang penyakit osteoporosis serta metode pelatihan melakukan senam Osteoporosis. Acara pengabdian akan dilaksanakan pada Bulan Juli 2022, dengan peserta ibu-ibu desa lerep yang berusia >40 tahun. Acara pengabdian masyarakat dihadiri oleh 21 ibu-ibu PKK Desa Lerep, dengan usia 30-60 tahun. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman ibu-ibu PKK tentang penyakit osteoporosis, hal ini dapat dilhat dari adanya peningkatan nilai post test yang didapatkan dibandingkan dengan pre-testnya, terdapat peningkatan nilai sebesar 45, dimana nilai rata-rata pretest sebesar 35 dan nillai rata-rata post test sebesar 80. Kegiatan terakhir yang dilakukan setelah peserta mengikuti penyuluhan dan mengisi post test adalah peserta mengikuti senam osteoporosis bersama yang dipandu oleh instruktur senam, beserta video dari senam tersebut. 
Sosialisasi Penanganan dan Pencegahan Cedera Pergelangan Tangan Cabor Bola Voli Putri PPLOP Jawa Tengah atikakurniawardani; Novita Nur Mauliana Zekha; Ika Nilawati; Nur Amin
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 5 No. 1 (2023): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei 2023
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/ijce.v5i1.2289

Abstract

BPPLOP is an abbreviation of Center for Student Sports Centering and Training, BPPLOP especially in Central Java Province is a strategic forum for fostering potential sportsmen at student age, the existence of PPLOP which is centered in Jatidiri Semarang is an integral part of the process of developing superior athletes at the Java Provincial Level Central Java which is packaged in stages or continuously, BPPLOP Central Java fosters 25 sports, one of which is the women's volleyball sport which consists of 13 athletes. Based on the situation analysis, it can be identified the problems that exist in athletes, namely: many volleyball athletes have experienced wrist injuries and most athletes also do not know how to treat and prevent wrist injuries because there is no material related to handling and preventing injuries at school and at BPPLOP there is no socialization related to Handling and Prevention of Injury itself. The target to be achieved from this activity is to increase the knowledge of athletes regarding how to handle and prevent wrist injuries, especially for PPLOP Volleyball Athletes in Central Java. The targets taken in this study were female volleyball athletes totaling 13 athletes with the method used in community service covering 3 stages, namely: The first stage is pre-implementation which includes coordination of implementation, site surveys, licensing, preparation of facilities and infrastructure. The second stage is the implementation of activities which include education/presentation of material related to the handling and prevention of injuries to the wrist and joint discussions. The third stage is after implementation which includes making a final report, writing scientific articles and long-term evaluation of changes in respondents' attitudes.   ABSTRAK BPPLOP adalah singkatan dari Balai Pemusatan dan Latihan Olahraga Pelajar, BPPLOP terutamanya di Provinsi Jawa Tengah ini merupakan wadah yang strategis untuk membina olahragawan potensi diusia pelajar, keberadaan PPLOP yang dipusatkan di Jatidiri Semarang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan proses pembinaan atlet unggulan di Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang dikemas secara berjenjang atau berkelanjutan, BPPLOP Jawa Tengah membina cabang olahraga sebanyak 25 cabang olahraga salah satunya yaitu cabor bola voli putri yang terdiri dari 13 atlet. Berdasarkan analisis situasi dapat di ketahui permasalahan yang ada pada atlet yaitu: banyaknya atlet bola voli yang pernah mengalami cedera pergelangan tangannya dan kebanyakan juga atlet belum mengetahui bagaimana penanganan dan pencegahan cedera pada pergelangan tangan di karenakan belum adanya materi terkait penaganan dan pencegahan cedera di sekolah dan di BPPLOP belum adanya sosialisasi terkait Penanganan dan Pencegahan Cedera itu sendiri. Target yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan atlet terkait bagaimana penanganan dan pencegahan cedera pergelagan tangan khususnya pada Atlet Cabor Bola Voli PPLOP Jawa Tengah. Sasaran yang diambil dalam penelitian ini yaitu atlet bola voli putri yang berjumlah 13 atlet dengan metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini meliputi 3 tahap, yaitu: Tahap pertama adala pra pelaksanaan yang meliputi koordinasi pelaksanaan, survai lokasi, perizinan, persiapan sarana dan prasarana. Tahap kedua adalah pelaksanaan kegiatan yang meliputi edukasi/ pemaparan materi terkait penanganan dan pencegahan cedera pada pergelangan tangan dan diskusi bersama. Tahap ketiga adalah setelah pelaksanaan yang meliputi pembuatan laporan akhir, pembuatan artikel ilmiah dan evaluasi jangka panjang tentang perubahan sikap responden.