Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PENDERITA KANKER SERVIKS YANG SEDANG MENJALANI KEMOTERAPI SEBELUM DAN SESUDAH LATIHAN PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION (PMR) DI SURAKARTA Vina Yolanda Sari Sigalingging; Shanti Wardaningsih; Yanuar Primanda
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 3, No 1 (2018): THE SHINE CAHAYA DUNIA NERS
Publisher : LPPM An Nuur Purwodadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.538 KB) | DOI: 10.35720/tscners.v3i1.59

Abstract

Latar belakang; Kemoterapi memberikan dampak yang sangat buruk bagi penderita kanker serviks yang sedang menjalaninya, baik dampaik fisik hingga psikologis. Salah satu dampak psikologis dari kemoterapi adalah kecemasan. Latihan yang dapat menurunkan kecemasan pada penderita kanker serviks adalah Progressive Muscle Relaxation (PMR). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Progressive Muscle Relaxation (PMR) terhadap tingkat kecemasan pada pasien penderita kanker serviks yang sedang menjalani kemoterapi.Metode; Design penelitian ini adalah Quasy Experimental Pre-Post Test Design. Sampel yang digunakan sebanyak 40 responden dibagi menjadi dua kelompok, responden penelitian merupakan pasien dengan diagnosa kanker serviks yang sedang menjalani kemoterapi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.Hasil; Data yang telah diperoleh kemudian di uji dengan Wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh Progressive Muscle Relaxation (PMR) terhadap tingkat kecemasan dengan nilai p-value 0.000. Kata Kunci: Kanker Serviks, Kemoterapi, Kecemasan, Progressive Muscle Relaxation
PENGARUH AUTOGENIC TRAINING DALAM MENURUNKAN RESPONS STRES MAHASISWA KEPERAWATAN Neng Annis Fathia; Shanti Wardaningsih; Azizah Khoiriyati
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 2, No 2 (2017): THE SHINE CAHAYA DUNIA NERS
Publisher : LPPM An Nuur Purwodadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.73 KB) | DOI: 10.35720/tscners.v2i2.7

Abstract

Latar Belakang; Autogenic training (AT) merupakan suatu latihan yang bertujuan untuk memberikan efek relaksasi, meringankan gangguan psikosomatik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh autogenic training dalam menurunkan respons stress mahasiswa keperawatan.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Quasi Eksperimental Using a Pretest-Posttest Design. Sebanyak 30 orang mahasiswa ditahun pertama salah satu perguruan tinggi swasta terlibat dalam penelitian ini.Hasil; Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan yang bermakna pada respons stres. Secara klinis menunjukkan perubahan respons stres baik sebelum dan sudah diberikan intervensi autogenic training.dengan p value 0.027. Autogenic training merupakan bentuk psikofisiologis yang dapat membantu seseorang untuk mengkondisikan dirinya sendiri dengan menggunakan konsentrasi pasif dan beberapa kombinasi stimulasi psikofisiologis yang disesuaikan dengan kebutuhan therapy.Kesimpulan; Autogenic training secara signifikan mampu menurunkan respons stress mahasiswa keperawatan. Kata kunci : Autogenic Training, Respons Stress, Mahasiswa Keperawatan
Nursing Provision in Psychological Aspect Management of Natural Disaster Arif Munandar; Shanti Wardaningsih
Jurnal Keperawatan Vol. 9 No. 2 (2018): JULI
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.73 KB) | DOI: 10.22219/jk.v9i2.5311

Abstract

Natural disasters are an event or series of events caused by natural phenomena such as earthquakes, tsunamis, volcanoes, floods, droughts, hurricanes and landslides, resulting in human casualties, environmental damage, property losses objects, and psychological effects. Therefore, the need for nurse preparedness is especially special on the psychological aspect aside from the physical aspect. Nurse personnel is the first milestone that will be sought by the people affected by disaster, because nurses as the front line in a health service has a responsibility and a big role in handling the patient's daily emergency and disaster strikes. To know nurse preparedness in psychological aspect in facing natural disaster. The writing of this journal uses a literature study approach from several sources selected based on the criteria set by the author. The research journal was obtained from several databases, namely PubMed and BioMedCentral (BMC) Psychiatry. In total, the literature review consists of 10 journals, 4 studies report effective outcomes including knowledge, skills, self-awareness, interest, intellectual, cooperation, and motivation need to be prepared to support disaster management, 5 research reports that nurses need to prepare themselves on the psychological aspect in the form of cognitive, intellectual, interest, attitude, clinical skills education and rescue comprehension with basic principles of psychosocial support. Last 1 study reported the result that the need for training for administrators on hospital management in disaster preparedness. The psychological aspect is very important that must be prepared by the nurse in facing natural disaster, thus preventing the occurrence of psychological impact (in the form of psychological disorders such as depression, anxiety and other mental disorders) either self-nurse or victim to be handled by natural disaster happen.
Pengaruh Latihan Pasrah Diri dan Latihan Range of Motion Melalui Discharge Planning Terhadap Perubahan Activity Daily Living pada Pasien Stroke Iskemik Ngatini Ngatini; Shanti Wardaningsih; Moh. Afandi
IJNP (Indonesian Journal of Nursing Practices) Vol 1, No 1 (2016): Indonesian Journal Of Nursing Practices
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.969 KB) | DOI: 10.18196/ijnp.v1i1.3418

Abstract

Stroke mempunyai resiko untuk menyebabkan cacat berupa kelumpuhan. Hal ini akan menyebabkan penurunan kualitas hidup pada penderita. Rehabilitasi latihan gerak sendi atau Range of Motion (ROM) akan meningkatkan kekuatan otot sendi. Hambatan mobilisasi akan menimbulkan pasien rendah diri apabila dibiarkan akan mempengaruhi kepatuhan pengobatan, pemulihan jangka pendek, kualitas hidup setelah stroke dan kecacatan yang permanen. Relaksasi dengan pendekatan Latihan Pasrah Diri (LPD) melalui discharge planning akan memberikan ketenanngan dan meningkatkan semangat untuk mencapai kesembuhan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh Latihan Pasrah Diri dan latihan ROM melalui discharge planning terhadap perubahan kemandirian dalam activity daily living (ADL) pada pasien stroke di Unit Stroke RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy-experiment pre- post-test with control group design. Populasi adalah pasien stroke iskemik. Sampel berjumlah 28 orang kemudian dibagi menjadi dua kelompok intervensi berjumlah 14 orang dan kelompok kontrol berjumlah 14 orang dengan teknik consecutive sampling. Penelitian dimulai bulan Agustus - September 2015. Instrument penelitian menggunakan skor Indeks Barthel. Data dianalisa dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test dan Mann Withney test. Hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan ADL sebelum dan sesudah diberi latihan pasrah diri dan latihan ROM pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dari analisa uji WilcoxonSigned Ranks Testmenunjukkan bahwa ada pengaruh latihan pasrah diri dan latihan ROM terhadap perubahan kemampuan ADL, diperoleh nilai signifikansi 0.000 pada kelompok intervensi dan 0.008 pada kelompok kontrol lebih kecil dari taraf signifikansi 95% (p0.05). Uji statistik dengan Mann-Whithey diperoleh nilai p=0,003 (p 0,05). Kesimpulan hasil penelitian ini bahwa latihan pasrah diri dan latihan ROM dapat di praktekkan dalam tindakan keperawatan untuk meningkatkan ADL pada pasien stroke. 
PENGABDIAN EVALUASI AKSEPTOR INTRA UTERINE DEVICE (IUD) INTERVAL DI MASA PANDEMI Ivanna Beru Brahmana; Shanti Wardaningsih
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.46 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i2.4027

Abstract

ABSTRAKMasalah: Jenis KB Intra Uterine Device (IUD) merupakan metode KB Jangka Panjang (MKJP) yang banyak dipilih akseptor. Kebutuhan evaluasi pemakaian IUD diperlukan akseptor untuk mengetahui risiko ataupun keluhan yang dirasakan. Tujuan: melakukan evaluasi pemakaian IUD interval di masa pandemi ini dengan menjaga protokol kesehatan. Metode: Bentuk pengabdian berupa: 1. Penyuluhan tentang IUD dan kemungkinan keluhan yang dirasakan oleh akseptor secara online melalui media whatsapp (wa), sekaligus koordinasi kegiatan; 2. Anamnesis ada tidaknya keluhan keputihan dan memeriksa posisi IUD dengan pemeriksaan USG; dan 3. Penjelasan terhadap keluhan dan hasil pemeriksaan. Keluhan akseptor disampaikan dalam anamnesis yang dilakukan sebelum pemeriksaan, dan penjelasan dilakukan setelah pemeriksaan, sekaligus edukasi dan motivasi pada akseptor sesuai keluhan dan hasil pemeriksaan.  Pelaksanaan pengabdian dengan mematuhi protokol kesehatan, sehingga maksimal lima akseptor per hari pemeriksaan. Pengabdian dilakukan bertahap, hingga 27 akseptor IUD interval yang mendaftar sebagai peserta pengabdian seluruhnya terlayani. Hasil: Keluhan keputihan dirasakan oleh 48,1% (13/27) peserta, posisi IUD tetap berada dengan baik di dalam rahim didapatkan 92,6% (25/27) peserta, seluruh peserta 100% (27/27) merasa nyaman dan menyatakan pengabdian ini bermanfaat. Kesimpulan: Pengabdian di masa pandemi tetap bisa dilakukan dengan menjaga protokol kesehatan. Pengabdian pemeriksaan IUD interval dirasakan sangat bermanfaat bagi para peserta di masa pandemi. Kata kunci: akseptor; IUD interval; keputihan; pandemi. ABSTRACTProblem: Type of FP Intra-Uterine Device (IUD) is a long-term family planning method (MKJP). The need to evaluate the use of the IUD requires acceptors to determine the risk of complaint that is felt. Aim: To evaluate the use of IUDs during this pandemic has been done by maintaining health protocols. Methode: The service includes 1. Counseling about IUDs and possible complaints felt by online via WhatsApp (wa); 2. Anamnesis whether there are complaints of vaginal discharge and check the position of the IUD by ultrasound examination; and 3. Explanation of complaints and examination results. The acceptor's complaint is carried out before the examination, but after examination is the explanation. The service implementation adheres to health protocols so maximum acceptors is five per day of examination. The service up to 27 interval IUD acceptors who registered as community service participants. Results: Complaints of vaginal discharge were  48.1% (13/27) of participants. And also, the IUD position remained well in the womb were 92.6% (25/27) of participant. All participants 100% (27/27) felt comfortable and expressed used devotion. Conclusion: The service of interval IUD examinations was felt to be very beneficial for participants during a pandemic. Keywords: acceptor; interval IUD; vaginal discharge; pandemic.
PELATIHAN PENDAMPINGAN PSIKOSOSIAL PASIEN COVID-19 YANG SEDANG ISOLASI MANDIRI DI RUMAH BAGI PETUGAS KESEHATAN DI PUSKESMAS Warih Andan Puspitosari; Shanti Wardaningsih
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.714 KB) | DOI: 10.18196/ppm.43.685

Abstract

Pasien COVID-19, wajib menjalani isolasi mandiri untuk menghindari risiko penularan dan penyebaran. Selama isolasi mandiri di rumah, pasien didampingi oleh petugas kesehatan puskesmas. Petugas tidak hanya memantau kondisi fisik pasien, namun juga kesehatan mentalnya. Hal ini disebabkan karena pasien isoman merasakan terpisah dari orang lain, tidak dapat beraktivitas seperti biasa dan merasakan khawatir terhadap kondisinya, sehingga membutuhkan dukungan psikososial. Petugas puskesmas belum memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk pendampingan psikososial. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan dalam pendampingan psikososial pada pasien COVID-19 yang sedang isolasi mandiri di rumah. Peserta pelatihan adalah 30 petugas kesehatan di puskesmas Pandak 1. Kegiatan dimulai dengan penyusunan modul oleh tim pengabdian tentang: 1). Managemen Stres, 2). Reaksi terhadap Kedukaan, 3). Komunikasi Terapeutik, 4). Psycholigical First Aid (PFA). Selanjutnya, dilakukan pre-test kepada peserta dengan menggunakan gform. Pelatihan modul dilaksanakan dengan metode daring. Modul dibagikan di group whatsapp dan pemberian materi diberikan dengan media zoom oleh tim pengabdian sebagai narasumber. Diskusi dilanjutkan dalam group whatsapp selama 2 minggu. Kegiatan diakhiri dengan post-test. Hasil pelatihan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta tentang pendampingan psikososial pada pasien COVID-19 yang sedang isolasi mandiri di rumah. Petugas puskesmas mempraktekkan hasil pelatihan secara berkesinambungan di masyarakat.
PEMBERDAYAAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (OGDJ) MELALUI USAHA OBAH (OMAH BUAH BAROKAH) UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN PRODUTIVITAS Warih Andan Puspitosari; Shanti Wardaningsih; Ahim Abdurrahim
ABDIMAS ALTRUIS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.36 KB) | DOI: 10.24071/aa.v3i1.2945

Abstract

Pemulihan serta Pencegahan Gejala Fisik dan Emosi pada Lasia melalui Senam Ergonomis Berbasis Spiritual Shanti Wardaningsih
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2021): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.627 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v4i1.580

Abstract

Jumlah lansia di Indonesia yang tinggi, dapat mendatangkan dampak positif bagi negara bila produktifitas lansia tinggi. Namun demikian dapat mendatangan dampak negatif jika ketergantungan lansia tersebut tinggi. Ketergantungan tersebut disebabkan antara lain karena penurunan kondisi dan kemampuan fisik yang di alami oleh lansia. Angka ketergantungan lansia di Indonesia tersebut adalah 100 orang penduduk produktif terbebani oleh 14 orang lansia. Pemerintah sudah memfasilitasi penanganan masalah kesehatan lansia melalui posyandu lansia, namun program tersebut masih belum optimal sehingga penting bagi lansia untuk dapat mencegah dan mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri agar masalah kesehatan yang dikeluhkan dapat teratasi. Senam ergonomis berbasis spiritual memiliki tujuan dapat meningkatkan status kesehatan lansia dan meningkatkan pengetahuan maupun kemampuan lansia dalam mencegah dan mengatasi penyakit fisik dan emosi. Program penerapan senam ergonomis berbasis spiritual bagi lansia dilakukan melalui beberapa tahap yaitu perijinan, persiapan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi. Program ini memiliki beberapa kegiatan yaitu Senam Ergonomis (senam derivasi gerakan shalat) dengan diiringi lantunan Asmaul Husna, pemeriksaan kesehatan gratis yang meliputi pemeriksaan gula darah, kolesterol, asam urat, tekanan darah, tinggi badan, dan berat badan, serta konsultasi kesehatan dan spiritual dengan fasilitator yang ahli dibidangnya. Ketercapaian kegiatan ini adalah terjadinya trend peningkatan stabilitas dari tekanan darah dan kadar gula setelah dilakukan senam ergonomis pada lansia sebanyak lima kali kegiatan. Selain itu, terbentuknya komunitas Senam ergonomis berbasis spiritual, beserta pengurus yang mengelola kegiatan tersebut secara rutin, CD tutorial dan buku panduan bagi kader Senam ergonomis berbasis spiritual. Senam ergonomis berbasis spiritual mampu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ketrampilan psikomotorik lansia dalam mencegah dan memulihkan gejala fisik maupun emosi melalui edukasi dan pemberian materi atau pendidikan kesehatan serta memfasilitasi lansia dalam penanganan masalah kesehatan sehingga tercapai peningkatan status kesehatan. Rekomendasi dari kegiatan ini bagi pemerintah adalah merevitalisasi dari fungsi posyandu dengan merekomendasikan aktifitas ini sebagai alternatif menyelesaikan masalah lansia. Bagi pengelola posyandu dan lansia yaitu melakukan secara rutin kegiatan senam ergonimis disamping seman lansia yang sudah rutin dilakukan.
Program Day Care di Kelompok Gelimas Jiwo untuk Meningkatkan Produktifitas Kerja dan Kemampuan Sosial Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Shanti Wardaningsih; Warih Andan Puspitosari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.706 KB)

Abstract

Gangguan jiwa menjadi beban produktivitas paling besar diantara penyakit-penyakit lain di dunia. Gejala-gejala yang dialami oleh Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), lamanya ODGJ sakit dan tidak adekuatnya pengobatan, menyebabkan ODGJ mengalami penurunan baik fungsi personal, fungsi sosial dan produktivitas. ODGJ memiliki kemampuan rawat diri yang buruk, interaksi sosial yang kurang dan kemampuan bekerja yang buruk sehingga tidak produktif. Saat ini, penanganan ODGJ tidak hanya bertujuan untuk menyembuhkan gejalanya saja, namun juga bertujuan meningkatkan fungsi dan produktivitasnya. Untuk itu diperlukan upaya rehabilitasi, yang terbukti efektif meningkatkan fungsi personal, sosial dan produktivitas ODGJ. Paguyuban “Gelimas Jiwa (Gerakan Peduli Masyarakat Sehat Jiwa)” merupakan organisasi masyarakat yang bergerak di bidang kesehatan jiwa. “Gelimas Jiwa” beranggotakan kader kesehatan, ODGJ dan keluarganya serta tokoh masyarakat setempat. “Gelimas Jiwa” memiliki program pemberdayaan bagi ODGJ dan keluarga, namun belum optimal. “Gelimas Jiwa” memerlukan pendampingan dan pembinaan agar program pemberdayaan ODGJ lebih terstruktur dan terukur efektivitasnya, sehingga ODGJ tidak hanya pulih dari gejalanya namun juga kembali produktif di masyarakat. Program “Daycare” merupakan program rehabilitasi komprehensif bagi ODGJ yang dilaksanakan di masyarakat. Tujuan program ini adalah meningkatkan keterampilan personal, sosial, keterampilan bekerja bagi ODGJ dan pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan produktivitas. Peserta adalah 10 ODGJ anggota “Gelimas Jiwa”, berusia 18-50 tahun, fase stabil terkait gangguan jiwanya, minum obat secara rutin, memiliki keluarga sebagai caregiver dan bersedia mengikuti program. Peserta datang setiap dua hari sekali dengan mengikuti kegiatan pembuatan telur asin, latihan membawakan cara dan latihan hadroh, selama 3 bulan. Fungsi personal, sosial dan produktivitas ODGJ diukur di awal program dan setelah program selesai. Luaran dari pengabdian ini adalah adanya kemampuan ODGJ untuk memproduksi telur asin serta memasarkan, mampu membawakan acara dan terbentuk kelompok Hadroh serta peningkatan kapasitas “pengurus Gelimas Jiwa” dalam pendampingan ODGJ. Luaran lain adalah tersusunnya modul program “Daycare”, sebagai acuan bagi paguyuban kesehatan jiwa di masyarakat.
Pemberdayaan Kelompok Ibu-Ibu Purna Pegawai Melalui Seni Bertanam Modern dan Terapi Kesehatan Jiwa Innaka Ageng Rineksane; Shanti Wardaningsih; Rani Agustina Wulandari
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 5. Produktifitas dan Daya Saing Industri Pangan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.55.1072

Abstract

Kelompok ibu-ibu pensiunan pegawai UMY merupakan sekelompok wanita yang telah purna tugas sebagai pegawai di UMY. Kelompok ini masih aktif berkomunikasi satu dengan yang lain untuk menjalin silaturahim. Aktivitas di masa pandemi yang terbatas dapat memicu kebosanan, kurang gerak, dan potensi ketidaknyamanan yang dapat mempengaruhi kesehatan jiwa ibu-ibu pensiunan pegawai UMY. Aspek psikososial lansia dapat mengalami perubahan, salah satunya disebabkan pensiun dari pekerjaan. Agar pensiun lebih berdampak positif, maka perlu dikenalkan pada kegiatan yang sesuai minat, sehingga menumbuhkan keyakinan pada lansia bahwa disamping pekerjaan yang selama ini ditekuninya, masih ada alternatif lain yang cukup menjanjikan dalam menghadapi masa tua, sehingga lansia tidak membayangkan bahwa setelah pensiun mereka menjadi tidak berguna, menganggur, penghasilan berkurang dan sebagainya. Kegiatan untuk mencegah perubahan psikososial ibu-ibu yang ekstrim dapat dilakukan salah satunya melalui seni bertanam modern menggunakan hidrogel sebagai bentuk terapi kesehatan jiwa. Hasil pre-test dan post-test terhadap pengetahuan serta pemahaman peserta akan materi kesehatan dan jiwa menunjukkan adanya peningkatan. Pengetahuan dan pemahaman peserta terhadap terapi kesehatan jiwa meningkat 3% dari 72% ke 75%. Sementara pemahaman dan ketrampilan peserta terhadap seni bertanam modern meningkat 38,3% dari 41,68% menjadi 79,98%.