Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Intervensi Terapi Relaksasi Otot Progresif Untuk Menurunkan Kecemasan Pada Lansia Ema Anindita Berliyanti; Shanti Wardaningsih
DIAGNOSA: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Keperawatan Vol. 1 No. 2 (2023): Mei : Jurnal Ilmu Kesehatan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Katolik Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/diagnosa-widyakarya.v1i2.390

Abstract

Background- Elderly is a transitional period in which a person experiences a decrease in the body's abilities physically and psychologically. One of changes that occurred significantly was the psychological condition of anxiety. Progressive muscle relaxation therapy can prevent anxiety by regulating the parasympathetic nervous system and the hypothalamus to increase positive attitudes so that stressor activation in the hypothalamus is minimized. Purpose: This case study aims to determine the effectiveness of progressive muscle relaxation therapy in reducing anxiety in the elderly. Method: This study used a method in the form of a case study on one patient. Previously, the patient's anxiety level was measured using the Hamilton Anxiety Rating Scale questionnaire and then given progressive muscle relaxation therapy intervention for 7 days on a regular basis and then observed on the 4th and 7th day to assess the effectiveness of the intervention. Results: The results of the study showed that after therapy, the anxiety level of the elderly decreased from moderate anxiety (score 24) to mild anxiety (score 16) within 7 days of the intervention. Conclusion: There is an effect of progressive muscle relaxation therapy on the level of anxiety in elderly.
MENINGKATKAN FUNGSI KOGNITIF ORANG DENGAN SKIZOFRENIA MELALUI REMIDIASI KOGNITIF Warih Andan Puspitosari; Reza Giga Isnanda; Shanti Wardaningsih
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Membangun Negeri
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pkm.v7i2.868

Abstract

Skizofrenia adalah gangguan jiwa berat yang brdampak pada penurunan fungsi kognitif. Sebanyak 40%-60% ODS mengalami gangguan kognitif berupa gangguan perhatian, memori, dan fungsi eksekutif, yang berhubungan dengan konsekuensi psikososial. Remidiasi kognitif adalah salah satu bentuk rehabilitasi psikiatri pada ODS untuk memperbaiki fungsi kognitif dan membantu ODS dalam reintegrasi komunitas lebih baik. Berdasar latar belakang tersebut, maka tim pengabdian bermitra dengan Yayasan Lentera Harmoni Jiwa memberikan remidiasi kognitif bagi ODS menggunakan program komputer. Tujuan program ini adalah melakukan upaya remidiasi kognitif untuk meningkatkan fungsi kognitif ODS. Yayasan Lentera Harmoni Jiwa merupakan lembaga sosial masyarakat yang bergerak di bidang kesehatan jiwa di Kabupaten Bantul. Berbagai program rehabilitasi telah dilaksanakan Yayasan, namun remidiasi kognitif belum pernah dilaksanakan, sehingga Yayasan sangat membutuhkan pendampingan dari tim pengabdian masyarakat. Tim memiliki keahlian di bidang kesehatan jiwa dan Teknologi Informasi. Pelaksanaan program adalah 3 bulan dengan menggunakan pengembangan aplikasi remidiasi kognitif dengan menggunakan komputer yang disusun Herdaeta (2015). Peserta adalah 8 ODS, berusia 18-50 tahun, kondisi klinis stabil, minum obat rutin, bersedia mengikuti program. Kegiatan dilaksanakan 2 kali seminggu, selama 30 menit, sebanyak 10 sesi. Sesi 1-4: atensi memori, sesi 5-8: memori eksekutif dan sesi 7-8: penerapan dalam aktivitas keseharian. Pendamping kegiatan adalah pengurus Yayasan sebanyak 2 orang yang telah dilatih oleh tim pengabdian. Fungsi kognitif ODS dinilai dengan menggunakan SCORS di awal dan di akhir program. ODS mengalami peningkatan fungsi kognitif setelah mengikuti program. Kegiatan ini akan tetap dilanjutkankan oleh pendamping dari Yayasan setelah kegiatan pengabdian selesai, sehingga berkesinambungan dan menjangkau lebih banyak ODS di komunitas.
Digital Health Intervention Towards Suicidal Ideation Among Adolescents Cherol Nelson Ering; Shanti Wardaningsih
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No 2: June 2023
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jika.v8i3.2003

Abstract

Adolescents are a vulnerable group when it comes to mental health issues like suicidal ideation. Digital health, with its increasingly advanced and developing technology in industry 4.0 area, can be an alternative intervention to prevent or even reduce suicidal ideation among adolescents. This article is a literature review that aims to discuss the use of digital health interventions to reduce suicidal ideation among adolescents. The article search method uses a database from Pubmed, Google Scholar, Science Direct, and CrossRef. There were 12 articles that were reviewed. The findings indicated that a digital health intervention can reduce or eliminate suicidal ideation in adolescents. The internet, websites, mobile applications, and messenger are all examples of digital health. The influence of digital health interventions for suicidal ideation comes from benefits of digital health such as screening for suicidal ideation (both by health workers and independently), counseling, psychoeducation, and peer support. Digital health can be used effectively by millennials or teenagers who live in modern times.Abstrak: Remaja merupakan populasi yang rentan mengalami kesehatan mental seperti ide bunuh diri. Digital Health menjadi intervensi pilihan alternatif untuk mencegah bahkan mengurangi ide bunuh diri pada remaja terutama di area industri 4.0 dengan pemanfaatan teknologi yang sudah semakin maju dan berkembang. Penelitian ini merupakan literature review yang bertujuan untuk membahas intervensi digital health terhadap ide bunuh diri pada remaja. Metode pencarian artikel menggunakan database Pubmed, Google Scholar, Science Direct, dan CrossRef. Artikel yang direview berjumlah 12 artikel. Hasil literature review menunjukkan intervensi digital health dapat mengurangi atau mengatasi ide bunuh diri pada remaja. Jenis digital health yang digunakan internet/webisite, mobile application, dan messenger. Adapun manfaat yang dapat diberikan digital health yaitu skrining ide bunuh (baik oleh tenaga kesehatan, dan skrining secara mandiri), konseling, psikoedukasi, dan dukungan teman sebaya. Intervensi Digital Health efektif dapat digunakan kepada kaum generasi milenial atau remaja yang hidup di zaman modern.
Program Day Care di Kelompok Gelimas Jiwo untuk Meningkatkan Produktifitas Kerja dan Kemampuan Sosial Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Shanti Wardaningsih; Warih Andan Puspitosari
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Pengabdian Masyarakat
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gangguan jiwa menjadi beban produktivitas paling besar diantara penyakit-penyakit lain di dunia. Gejala-gejala yang dialami oleh Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), lamanya ODGJ sakit dan tidak adekuatnya pengobatan, menyebabkan ODGJ mengalami penurunan baik fungsi personal, fungsi sosial dan produktivitas. ODGJ memiliki kemampuan rawat diri yang buruk, interaksi sosial yang kurang dan kemampuan bekerja yang buruk sehingga tidak produktif. Saat ini, penanganan ODGJ tidak hanya bertujuan untuk menyembuhkan gejalanya saja, namun juga bertujuan meningkatkan fungsi dan produktivitasnya. Untuk itu diperlukan upaya rehabilitasi, yang terbukti efektif meningkatkan fungsi personal, sosial dan produktivitas ODGJ. Paguyuban “Gelimas Jiwa (Gerakan Peduli Masyarakat Sehat Jiwa)” merupakan organisasi masyarakat yang bergerak di bidang kesehatan jiwa. “Gelimas Jiwa” beranggotakan kader kesehatan, ODGJ dan keluarganya serta tokoh masyarakat setempat. “Gelimas Jiwa” memiliki program pemberdayaan bagi ODGJ dan keluarga, namun belum optimal. “Gelimas Jiwa” memerlukan pendampingan dan pembinaan agar program pemberdayaan ODGJ lebih terstruktur dan terukur efektivitasnya, sehingga ODGJ tidak hanya pulih dari gejalanya namun juga kembali produktif di masyarakat. Program “Daycare” merupakan program rehabilitasi komprehensif bagi ODGJ yang dilaksanakan di masyarakat. Tujuan program ini adalah meningkatkan keterampilan personal, sosial, keterampilan bekerja bagi ODGJ dan pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan produktivitas. Peserta adalah 10 ODGJ anggota “Gelimas Jiwa”, berusia 18-50 tahun, fase stabil terkait gangguan jiwanya, minum obat secara rutin, memiliki keluarga sebagai caregiver dan bersedia mengikuti program. Peserta datang setiap dua hari sekali dengan mengikuti kegiatan pembuatan telur asin, latihan membawakan cara dan latihan hadroh, selama 3 bulan. Fungsi personal, sosial dan produktivitas ODGJ diukur di awal program dan setelah program selesai. Luaran dari pengabdian ini adalah adanya kemampuan ODGJ untuk memproduksi telur asin serta memasarkan, mampu membawakan acara dan terbentuk kelompok Hadroh serta peningkatan kapasitas “pengurus Gelimas Jiwa” dalam pendampingan ODGJ. Luaran lain adalah tersusunnya modul program “Daycare”, sebagai acuan bagi paguyuban kesehatan jiwa di masyarakat.
PENGARUH AUTOGENIC TRAINING DALAM MENURUNKAN RESPONS STRES MAHASISWA KEPERAWATAN Neng Annis Fathia; Shanti Wardaningsih; Azizah Khoiriyati
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 2, No 2 (2017): THE SHINE CAHAYA DUNIA NERS
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v2i2.7

Abstract

Latar Belakang; Autogenic training (AT) merupakan suatu latihan yang bertujuan untuk memberikan efek relaksasi, meringankan gangguan psikosomatik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh autogenic training dalam menurunkan respons stress mahasiswa keperawatan.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode Quasi Eksperimental Using a Pretest-Posttest Design. Sebanyak 30 orang mahasiswa ditahun pertama salah satu perguruan tinggi swasta terlibat dalam penelitian ini.Hasil; Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan yang bermakna pada respons stres. Secara klinis menunjukkan perubahan respons stres baik sebelum dan sudah diberikan intervensi autogenic training.dengan p value 0.027. Autogenic training merupakan bentuk psikofisiologis yang dapat membantu seseorang untuk mengkondisikan dirinya sendiri dengan menggunakan konsentrasi pasif dan beberapa kombinasi stimulasi psikofisiologis yang disesuaikan dengan kebutuhan therapy.Kesimpulan; Autogenic training secara signifikan mampu menurunkan respons stress mahasiswa keperawatan. Kata kunci : Autogenic Training, Respons Stress, Mahasiswa Keperawatan
PERBANDINGAN TINGKAT KECEMASAN PENDERITA KANKER SERVIKS YANG SEDANG MENJALANI KEMOTERAPI SEBELUM DAN SESUDAH LATIHAN PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION (PMR) DI SURAKARTA Vina Yolanda Sari Sigalingging; Shanti Wardaningsih; Yanuar Primanda
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 3, No 1 (2018): THE SHINE CAHAYA DUNIA NERS
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v3i1.59

Abstract

Latar belakang; Kemoterapi memberikan dampak yang sangat buruk bagi penderita kanker serviks yang sedang menjalaninya, baik dampaik fisik hingga psikologis. Salah satu dampak psikologis dari kemoterapi adalah kecemasan. Latihan yang dapat menurunkan kecemasan pada penderita kanker serviks adalah Progressive Muscle Relaxation (PMR). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Progressive Muscle Relaxation (PMR) terhadap tingkat kecemasan pada pasien penderita kanker serviks yang sedang menjalani kemoterapi.Metode; Design penelitian ini adalah Quasy Experimental Pre-Post Test Design. Sampel yang digunakan sebanyak 40 responden dibagi menjadi dua kelompok, responden penelitian merupakan pasien dengan diagnosa kanker serviks yang sedang menjalani kemoterapi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.Hasil; Data yang telah diperoleh kemudian di uji dengan Wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh Progressive Muscle Relaxation (PMR) terhadap tingkat kecemasan dengan nilai p-value 0.000. Kata Kunci: Kanker Serviks, Kemoterapi, Kecemasan, Progressive Muscle Relaxation
Effectiveness of audiovisual media to improve mental health knowledge for adolescents: A systematic review Samsul Arif P; Shanti Wardaningsih
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No 2: June 2023
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1102.702 KB) | DOI: 10.30604/jika.v8i2.2012

Abstract

The tagline "no health without mental health" is real evidence of mental health's vital role in mental health problems. Mental health problem conditions could be prevented with a low-cost tendency by improving mental health awareness specifically improving and decreasing the stigma. This effort is useful to ensure the mental health treatment process is effective for everyone, including adolescents. The research collected and analyzed the audio-visual intervention model and the effectiveness of the model to improve the mental health knowledge of adolescence. This research applied a systematic review with the approach of PICO criteria. The researchers also used PRISMA as the review guideline.  The applied databases were ProQuest, ScienceDirect, Springer, Taylor Francis, Sage, and Google Scholar. The researchers found 747 articles. Then, the researchers analyzed the articles with PICO and PRISMA. The researchers found 9 articles based on the inclusion and exclusion criteria. Then, the researchers analyzed the articles. The analysis results showed that all models or audiovisual media intervention forms could improve the mental health knowledge of adolescence. The models of the audiovisual interventions were: Tele Mental Health/ Teletherapy/ Digital Mental Health; Boca Norte (audiovisual narrative/ digital teen series); Bibliodrama/experience of death education; Video; the face-to-face teen; Online Discussion Team; and What’s Up With Everyone/ WUWE.  Conclusion the intervention results found the effectiveness of improving mental health knowledge for adolescents. Abstrak: Tagline “No Health without mental health” merupakan bukti nyata bahwa kesehatan mental memainkan peran sangat vital pada permasalahan kesehatan manusia. Kondisi kesehatan mental umumnya dapat dilakukan pencegahan yang cenderung membutuhkan biaya murah yakni meningkatkan kesadaran kesehatan mental khususnya meningkatkan pemahaman dan mengurangi stigma sehingga proses treatment kesehatan mental menjadi efektif pada setiap tingkatan termasuk remaja.  Tujuan penelitian untuk mengumpulkan dan menganalisa model intervensi audiovisual dan keefektifan dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan mental pada remaja. Penelitian ini menggunakan sistematis review dengan pendekatan kriteria PICO dan sebagai panduan melakukan review menggunakan PRISMA.  Database yang digunakan antara lain ProQuest, ScienceDirect, Springer, Taylor Francis, Sage dan google scholar ditemukan sebanyak 747 artikel yang kemudian setelah diterapkan analisa menggunakan PICO dan PRISMA didapatkan 9 artikel yang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi yang kemudian dilakukan analisis. Hasil penelitian ini analisa menunjukkan semua model/ bentuk intervensi media audiovisual meningkatkan pengetahuan kesehatan mental pada remaja dan model/ bentuk intervensi audiovisual diantaranya Tele Mental Health/ Teletherapy/ Digital Mental Health; Boca Norte (audiovisual narative/ digital teen series); Bibliodrama/ experince of death education; Video; the face-to-face teen; Kelompok Diskusi Online; dan What’s Up With Everyone/ WUWE. kesimpulan hasil intervensi tersebut terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan mental pada remaja.
Nursing Students' Perceptions and Attitudes about Altruism Shanti Wardaningsih; Intansari Adiningrum
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No 3: September 2022
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.141 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7i3.1119

Abstract

The current trend of globalization allows a person to be lazy to socialize, thereby reducing one's altruism. In this case, college students have an essential role in applying altruism as a professional value of nursing. Altruism is a principle of caring to realize the welfare of other people's lives with sincerity without expecting anything in return. This study used a qualitative method with a descriptive approach. Data were collected through online interviews utilizing Zoom and Ms. Teams. Participants in this study amounted to seven people selected by the purposive sampling method. The data validity employed credibility, transferability, dependability, and confirmability tests. The results of this study revealed that the perceptions and attitudes of nursing students about altruism included altruism making a person better, altruism as a form of responsibility, altruism as a religious and social value, factors confirming altruism, and factors driving altruism. Here, nursing students must have altruistic behavior as a form of responsibility and its application to social and religious values. In addition, behaving altruistically provides many positive benefits for both helpers and those being helped. Suggestions for further research are the need for further action related to the results of this study to identify factors that can increase altruism behavior so that it can be used as a reference to improve nursing student altruism behavior. Abstrak: Tren globalisasi saat ini memungkinkan seseorang menjadi malas untuk bersosialisasi sehingga menurunkan sifat altruisme seseorang. Mahasiswa memiliki peran penting untuk menerapkan altruisme sebagai nilai profesional keperawatan. Altruisme merupakan suatu prinsip kepedulian untuk mewujudkan kesejahteraan hidup orang lain dengan keikhlasan tanpa mengharapkan suatu imbalan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara secara online melalui Zoom dan Ms Teams. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang yang dipilih dengan metode purposive sampling. Keabsahan data menggunakan uji credibility, transferability, dependability, confirmability. Hasil penelitian ini menunjukan persepsi dan sikap mahasiswa keperawatan tentang altruisme yaitu meliputi altruisme menjadikan seseorang lebih baik, altruisme sebagai bentuk tanggungjawab, altruisme sebagai nilai agama dan sosial, faktor yang meneguhkan altruisme, serta faktor yang menggerakan altruisme. Mahasiswa keperawatan penting untuk memiliki perilaku altruisme sebagai bentuk tanggung jawab dan juga penerapannya sebagai nilai sosial dan agama. Berperilaku altruisme memberikan banyak manfaat positif bagi penolong maupun yang ditolong. Saran untuk peneliti selanjutnya yaitu perlu adanya tindakan lanjut terkait hasil penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan perilaku altruisme sehingga dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan perilaku altruisme mahasiswa keperawatan.