Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

VIABILITAS INOKULAN DALAM BAHAN PEMBAWA GAMBUT, KOMPOS, ARANG BATOK DAN ZEOLIT YANG DISTERIL DENGAN IRADIASI SINAR GAMMA Co-60 DAN MESIN BERKAS ELEKTRON Sindy Marieta Putri; Iswandi Anas; Fahrizal Hazra; Ania Citraresmini
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 12 No 1 (2010): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.597 KB) | DOI: 10.29244/jitl.12.1.23-30

Abstract

Carrier is one of the important factor to determine the quality of biofertilizer. The inoculant carriers should contain no or less microbial contaminant. The purpose of this research was to investigate viability of Azospirillum, Azotobacter and Phosphate Solubilizing Fungi inoculants in carrier material that were sterilized by Gamma Irradiation Co-60 and Electron Beam Machine (EBM). Each inoculants was injected to the sterilized peat, compost, coconut shell charcoal and zeolite. Viability of inoculants in steriled carrier was evaluated at 0, 7, 14, 42 and 70 days after preparation. The stirage was done in incubator at 25ºC. The result of viability of Azospirillum, Azotobacter and Phosphate Solubilizing Fungi inoculants on sterilized carrier material by Gamma Irradiation Co-60, EBM and autoclave tended to decline during storage 70 days at room temperature (250C). Viability of Azospirillum inoculants in zeolite sterilized by Gamma Irradiation Co-60 and autoclave gave the highest numbres of viable cells. Storage of these inoculants at 25ºC for 70 days only reduce the number of viable cells by 11.1%. Viability of Phosphate Solubilizing Fungi inoculants in coconut shell charcoal or compost sterilized by Gamma Irradiation Co-60 went down by 99.8% after 70 days. The sterilization of carriers by using autoclave or Gamma Irradiation Co-60 were better than EBM sterilization. . Keywords: Carrier, Electron Beam Machine, Gamma Irradiation Co-60, sterilization, viability
Respons Nitrogen dan Azolla terhadap Pertumbuhan Tanaman Padi Varietas Mira I dengan Metode SRI Nurmayulis Nurmayulis; Putra Utama; Dewi Firnia; Hasnan Yani; Ania Citraresmini
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 7, No 2 (2011): Desember 2011
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.409 KB) | DOI: 10.17146/jair.2011.7.2.86

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kampung Cisadap, Desa Bunter, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat dari Bulan Januarisampai Bulan Mei 2011 untuk mempelajari respons pertumbuhan tanaman padi yang diberi pupuk nitrogen dan Azolla michrophylla pada budidaya padi sawahSystem Of Rice Intensification . Penelitan ini menggunakan 5 dosis pupuk nitrogen (0 %, 25 %, 50 %, 75 %, 100 %) dari pupuk nitrogen yang direkomendasikan yaitu N 92 kg ha-1 (urea 200 kg ha-1), serta menggunakan Azolla michrophylla sebanyak 1,13 ton ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis pupuk nitrogen sebanyak 50 % (100 kg ha-1) dan pemberian Azolla michrophylla sebanyak 1,13 ton ha-1 memberikan hasil yang baik pada parameter tinggi tanaman 2-6 MST, jumlah anakan 2-7 MST. Interaksi antara penggunaan dosis 50% pupuk nitrogen dan 1,13 Azolla michrophylla terjadi pada tinggi tanaman umur7 MST, dan bobot kering tanaman.
PENGARUH DAN KONTRIBUSI PUPUK KANDANG TERHADAP N TOTAL, SERAPAN N (15N), DAN HASIL PADI SAWAH (ORYAZAE SATIVA L.) VARIETAS MIRA-1 Taufiq Bachtiar; Nur Robifahmi; Anggi Nico Flatian; Sudono Slamet; Ania Citraresmini
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 21, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.125 KB) | DOI: 10.17146/jstni.2020.21.1.5779

Abstract

Pupuk organik penting untuk memperbaiki sifat kimia, fisika, dan biologi tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari peran pupuk kandang sapi dalam menyumbangkan nitrogen (N) pada tanaman padi sawah dengan teknik isotop 15N. Penelitian dilakukan di tanah sawah Jayamukti, Karawang Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah pupuk kandang dengan dosis 0 t ha-1, 0 t ha-1 + 300 kg N ha-1, 5 t ha-1 + 300 kg N ha-1, 10 t ha-1 + 300 kg N ha-1, 15 t ha-1 + 300 kg N ha-1, 20 t ha-1 + 300 kg N ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk organik dengan dosis 20 t/ha disertai dengan urea 300 kg N ha-1 dapat meningkatkan hasil berat kering gabah secara nyata sebanyak 64,75% dari perlakuan kontrol tanpa pupuk kandang dan tanpa N. Aplikasi pupuk kandang sebesar 15 t ha-1 ditambah N rekomendasi berpengaruh nyata dalam meningkatkan sumbangan N berasal dari tanah pada jerami sebesar 19,98% dari perlakuan tanpa pupuk kandang + N. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang mampu meningkatkan sumbangan atau kontribusi hara terutama N yang berasal dari tanah pada tanaman padi sawah.
Kajian Erosi Tanah menggunakan Isotop 137Cs dan 210Pb Excess di Sub DAS Ciesek, DAS Ciliwung Hulu, Bogor Kukuh Murtilaksono; Ania Citraresmini; Sri Malahayati Yusuf; Taufik Bachtiar; Dwi Mei Lawaswati
Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) Vol. 10 No. 3 (2020): Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (JPSL)
Publisher : Graduate School Bogor Agricultural University (SPs IPB)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jpsl.10.3.501-510

Abstract

Fallout radio nuclides method has been being applied and developed to study and measure soil erosion for long time. This research aims to predict soil erosion/deposition in Ciesek subwatershed, Upper Ciliwung watershed using natural fallout radionuclides of 137Cs and 210Pb excess. Soil samples were taken using soil core along four transects of different land use types. Soil samples were analyzed using Multi Channel Analyzer (MCA) to obtain inventory value of the radioisotopes. The research shows different distribution pattern of soil erosion/deposition of 137Cs and 210Pb excess isotopes. Application of 137Cs isotope shows soil erosion process under home mix garden and dryland farm, but soil deposition process occurs on bareland. In the contrary, 210Pb excess indicates soil erosion on bare land while soil deposition is under home mix garden and dryland farm. Application of 210Pb excess is more reliable than 137Cs in predicting soil erosion.
Kemampuan Fiksasi Nitrogen Varietas Kedelai Batan yang Dikombinasikan dengan Rhizobium Menggunakan Teknik Isotop 15N Nur Robi Fahmi; Winda Puspitasari; Muftia Hanani; Taufiq Bachtiar; Anggi Nico Flatian; Ania Citraresmini
Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol 19, No 1 (2023): Vol 19, No. 1 (2023): November 2023
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jair.2023.19.1.6897

Abstract

Rhizobium merupakan jenis bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas yang berada di udara menjadi ammonia (NH3) yang akan diubah menjadi asam amino yang selanjutnya menjadi senyawa nitrogen yang diperlukan tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengukur  kemampuan fiksasi nitrogen varietas kedelai BATAN dan rhizobium dengan menggunakan teknik isotop 15N. Penelitian dilakukan di Laboratorium Pertanian Ilmu Tanah Badan Tenaga Nuklir Nasional. Sampel diambil dari tanah asal Lombok . Perlakuan yang dicobakan meliputi :1) Varietas Rajabasa + Kontrol (Urea 15N 20 kg N/ha), 2) Varietas Rajabasa + Rhizobium + Urea 15N 20 kg N/ha , 3) Varietas Rajabasa + Urea 15N 100 kg N/ha. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan tidak adanya  perbedaan yang nyata antar semua perlakuan terhadap brangkasan, bobot biji, serapan N brangkasan dan serapan N biji.