Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif

Perubahan penggunaan lahan dan faktor-faktor yang mempengaruhi di kawasan Jalan Ahmad Yani Kartasura berdasarkan persepsi masyarakat Qonnita Putri Mulya; Istijabatul Aliyah; Galing Yudana
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 17, No 2 (2022)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v17i2.38660

Abstract

Pesatnya perkembangan Kota Surakarta berdampak pada kawasan di sekitarnya. Salah satu kawasan yang terdampak adalah Kartasura di Kabupaten Sukoharjo yang berkembang pesat didukung oleh keberadaan Jalan Ahmad Yani sebagai jalan arteri primer yang melayani kegiatan dalam skala luas. Perkembangan Kartasura terlihat dari perubahan penggunaan lahan pada kawasan Jalan Ahmad Yani Kartasura. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan penggunaan lahan pada kawasan Jalan Ahmad Yani Kartasura berdasarkan persepsi masyarakat menggunakan analisis skoring. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deduktif dengan menggunakan kuesioner untuk memperoleh persepsi masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan penggunaan lahan pada kawasan penelitian terjadi karena faktor-faktor peluang ekonomi, ketersediaan sarana dan prasarana, aksesibilitas, kondisi fisik lingkungan, kebijakan pengembangan, harga lahan, dan sosial ekonomi.
Kesesuaian aksesibilitas kawasan wisata budaya Kota Surakarta ditinjau dari jalur pedestrian sebagai NMT Indah Nugraheni; Galing Yudana; Erma Fitria Rini
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 17, No 2 (2022)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v17i2.43365

Abstract

Kota Surakarta sebagai Kota Budaya memiliki beragam destinasi wisata budaya sebagai komponen pengembangan kota. Aksesibilitas merupakan hal pendukung pentingĀ  yang dipenuhi dengan menyediakan sarana transportasi publik untuk menunjang pergerakan wisatawan. Integrasi transportasi berbasis kendaraan (motorized transport, MT) dengan non kendaraan (non-motorized transport, NMT), seperti jalur pedestrian sebagai feeder bagi transportasi publik, dibutuhkan untuk menciptakan transportasi yang berkelanjutan. Namun, aksesibilitas pada kawasan wisata budaya Kota Surakarta belum didukung oleh keberadaan jalur pedestrian yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian jalur pedestrian sebagai non-motorized mode feeder untuk mendukung aksesibilitas di kawasan wisata budaya Kota Surakarta. Hasil skoring menggunakan skala Guttman menunjukan bahwa kesesuaian jalur pedestrian sebagai non-motorized mode feeder untuk mendukung aksesibilitas di kawasan wisata budaya Kota Surakarta termasuk dalam kategori mendekati tidak sesuai dengan capaian kesesuaiannya sebesar 41,26%. Hanya aspek keamananĀ  yang memiliki capaian lebih dari 50%. Untuk aspek lainnya yaitu aspek konektivitas, kenyamanan, dan kemudahan masih di bawah 50%. Hal ini menunjukan bahwa masih diperlukan peningkatan jalur pedestrian agar dapat mencapai kondisi yang sesuai pada masing-masing segmen dari segi keamanan, konektivitas, kenyamanan, dan kemudahan.
Faktor prioritas kesiapan penanganan kawasan permukiman kumuh (studi kasus: bantaran Sungai Kali Anyar, Kota Surakarta) Parithustha Mahayati; Winny Astuti; Galing Yudana
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 19, No 1 (2024)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v19i1.64560

Abstract

Permukiman kumuh kawasan bantaran Kali Anyar merupakan kawasan permukiman kumuh terbesar kedua di Kota Surakarta yang ditetapkan dalam SK Walikota Tahun 2016. Pendirian bangunan ilegal, kurang memadainya infrastruktur pendukung permukiman, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang rendah adalah sejumlah permasalahan yang ditemui di kawasan tersebut. Langkah penanganan seperti pemugaran hingga relokasi telah diambil oleh pemerintah Kota Surakarta, namun kawasan kumuh tetap belum dapat tertangani. Terhambatnya penanganan mengisyaratkan bahwa terdapat beberapa faktor belum diprioritaskan dalam penanganan kumuh sehingga penanganan kumuh tidak merata. Penelitian ini berfokus untuk mengetahui faktor prioritas kesiapan kawasan untuk memulai penanganan permukiman kumuh di Kawasan Bantaran Kali Anyar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis AHP (Analytic Hierarchy Process) yang dilengkapi analisis deskriptif pada masing-masing faktor kesiapan. Temuan menunjukkan tujuh faktor prioritas yaitu: (1) alokasi anggaran pemerintah, (2) bentuk koordinasi antar institusi, (3) keterlibatan masyarakat dalam penanganan, (4) ketersediaan dokumen perencanaan penanganan, (5) peraturan pemerintah daerah, (6) bantuan dana swasta, dan (7) struktur kelembagaan yang berperan. Walaupun regulasi secara jelas mengatur prioritas penanganan permukiman kumuh bantaran Kali Anyar, fakta di lapangan menunjukkan beberapa faktor kesiapan penanganan kumuh masih terhambat. Hal ini menyebabkan ketidakpastian penentuan upaya penanganan kumuh bantaran Kali Anyar. Oleh karena itu, diperlukan adanya inisiasi serius pemerintah dalam merencanakan upaya pelaksanaan penanganan kumuh di bantaran Kali Anyar secara komprehensif dan terintegasi.