Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

INISIASI GERAKAN PEDULI LINGKUNGAN PADA MASYARAKAT KELURAHAN BUKIT SARI PANGKALPINANG Luna Febriani
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 10 No 2 (2021): Volume 10 Nomor 2, Juni 2021
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/etnoreflika.v10i2.1090

Abstract

Environment and disaster are an integral and inseparable part. In other words, environment can influence a disaster incidence in an area. Environmental issues and disasters are also urgent in Indonesian society. Apart from territorial location and demographic problems, damage and indifference to environment often present such disasters as floods, landslides, earthquakes, abrasion and so on. Flood is one of the environmental problems often occurring in Kelurahan Bukit Sari (Bukit Sari Village). This is due to the geographical conditions of Bukit Sari, located on a fairly low plain at several points and the lack of public awareness of environmental concerns. To minimize this environmental problem, the people of Kelurahan Bukit Sari have taken some efforts and movements to take care of the environment. This research is aimed at studying the environmental movements carried out by the community in order to preserve the environment. The results showed that the environmental care community movement is an initiative carried out by the community itself, while the environmental care movement consists of: waste management and sales, urban framing program and weekly mutual help or cooperative movement.
GERAKAN PENYELAMATAN LINGKUNGAN MELALUI KEGIATAN SOSIALISASI DAN PELATIHAN PENGOLAHAN DAN SAMPAH PLASTIK BAGI MASYARAKAT DI DESA PADANG BARU BANGKA TENGAH Luna Febriani; Amir Dedoe
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Panrita Abdi - Januari 2022
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v6i1.11412

Abstract

This community service aims to socialize and train the management and utilization of waste in Padang Baru Village, Central Bangka Regency. This theme is based on the problem of increasing the amount of waste in society while the number of landfills is small. Therefore, a strategy is needed in the management and utilization of waste, so that waste can be managed into something useful and valuable. In other words, waste management and utilization are essential, considering that our society still sees waste as an enemy and a carrier of disaster. Through this activity, it is hoped that it can change the people's mindset that waste is an enemy and a friend and an advantage for the community. The partner in this community service program is the Government of Padang Baru Village. The program that has been implemented is the socialization of waste management and utilization for community life. The service method is carried out in two ways, namely socialization and training. The socialization was carried out by giving lectures from the speakers to the community, then continued with discussion and question and answer sessions. Meanwhile, the training was carried out by way of the resource person directly practicing the making of ecobricks, which the participants followed. The integration of this community service program is to increase the capacity, skills, and the initiation of the target audience in putting into practice the experiences gained during the program. --- Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi dan pelatihan tentang pengelolaan dan pemanfaatan sampah pada masyarakat Desa Padang Baru, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini menerapkan model rekayasa social tentang pengelolaan sampah yang acapkali sampah dijadikan sebagai musuh masyarakat, namun dengan adanya rekayasa social ini sampah justru dapat menjadi sesuatu yang memiliki nilai bahkan daya jual bagi masyarakat. Sehingga permasalahan sampah di masyarakat dapat diminimalisir. Tujuan akhir dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat terutama khalayak sasaran pada focus penelitian ini tentang pengelolaan sampah plastic menjadi sesuatu yang memiliki nilai. Mitra dalam program pengabdian kepada masyarakat ini adalah Pemerintah Desa Padang Baru Kabupaten Bangka Tengah. Program yang telah dilaksanakan adalah sosialisasi tentang pengelolaan dan pemanfaatan sampah bagi kehidupan masyarakat. Metode pengabdian dilakukan dengan dua cara, yakni sosialisasi dan pelatihan. Sosialisasi dilakukan dengan menggukan metode pemberian ceramah dari narasumber kepada masyarakat kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan Tanya jawab. Sedangkan pelatihan dilakukan dengan cara narasumber mempraktekkan langsung pembuatan ecobrick yang diikuti oleh para peserta. Integrasi dari program pengabdian ini meningkatkan kapasitas pengetahuan serta keterampilan serta inisiasi secara mandiri khalayak sasaran dalam mempraktekkan apa yang sudah didapatkan pada saat program berlangsung. Dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masayrakat ini, ibu-ibu rumah tangga dan ibu-ibu PKK di Desa Padang Baru mendapatkan pengetahuan dan memiliki keterampilan tentang proses pengelolaan dan pemanfaatan sampah yang diproduksi dari rumah tangga menjadi sesuatu yang lebih berharga dan berdaya jual.
Agama, Sekolah dan Pemenuhan Hak (Telaah Ketersediaan Guru Agama Berbasis Agama Siswa di SD Kabupaten Bangka) Luna Febriani
Asketik : Jurnal Agama dan Perubahan Sosial Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Lembaga penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/ask.v4i1.1985

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negarapenduduknya memiliki ragam keyakinan agama, diantaranya Islam, Kriten, Katolik, Budha, Hindu, Konghucu dan ajaran kepercayaan lainnya. Mayoritas dari penduduk Indonesia menganut menganut agama Islam. Hal ini kemudian menjadikan mata pelajaran agama merupakan mata pelajaran wajib dasar yang diberikan di sekolah-sekolah pada  setiap tingkatan SD, SLTP, SLTA hingga Perguruan Tinggi. Kabupaten Bangka memiliki 6 agama sesuai dengan agama yang diakui oleh Indonesia yaitu agama Islam, Budha, Hindu, Katolik, Protestan, dan Khong Hu Cu. Kabupaten Bangka merupakan salah satu kabupaten yang dikenal akan keanekaragaman kepercayaan dan menjunjung tinggi hak dalam menghargai perbedaan. Penelitian ini dirancang untuk mengidentifikasi fenomena-fenomena yang terjadi terkait dengan ketersediaan guru agama berbasis agama siswa dalam konteks pemenuhan hak siswa atas pendidikan agama yang layak dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi penerapan pendidikan agama tersebut di Sekolah Dasar (SD) baik negeri maupun swasta di Kabupaten Bangka terkait dengan ketersediaan guru agama yang seagama dengan siswa. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dekriptif dengan menggunakan perspektif Sosiologi Pendidikan sebagai pisau analisanya. Hasil penelitian menunjukkan persoalan yang dihadapi terkait mata pelajaran agama yang dihadapi pada sekolah tingkat dasar di Kabupaten Bangka adalah acapkali mata pelajaran agama diajarkan oleh guru yang tidak memiliki kompetensi dengan mata pelajaran agama yang diajarkan. Hal ini kemudian menjadikan siswa dengan agama minoritas pada sekolah tersebut mengikuti pelajar agama siswa mayoritas atau mereka akan diajarkan pelajaran agama oleh guru yang tidak memiliki basis keagaman. Kata Kunci: Pendidikan, Sekolah, Agama, Hak 
Peran Industri Rumah Tangga Dalam Pemberdayaan Ekonomi Keluarga dan Masyarakat (Studi Pada Industri Rumah Tangga Getas dan Kemplang di Desa Kuarau, Bangka Tengah) Luna Febriani; Siti Saleha
Jurnal Community Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Sosiologi FISIP Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jcpds.v7i2.3798

Abstract

Community empowerment is an important part of the development process and improving community welfare. Industri Rumah Tangga and Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM) are part of the empowerment process that can strengthen the family economic and community economy resilience. Community empowerment through a Industri Rumah Tangga or household business is also carried out in community of Kurau Village, Koba District, Bangka Belitung Islands Province. Industri Rumah Tangga of Kemplang and Getas were initiated by this community became commodities that strengthened the family and community economies. This study aims to explore the role of the Industri Rumah Tangga in the economy and the empowerment process of Getas and Kempalng’s Industri Rumah Tangga in Kurau Village. The research method used in this research is descriptive qualitative, with the theory of community empowerment as a theory to analalize the data. The results showed that Getas and Kemplang’s Industri Rumah Tangga in Kurau has a significant role in strengthening the family and community economy, this can be seen from the level of economic income of the Kurau Village community after this business. Apart from that, the background of its establishment cannot be separated from the increasingly urgent economic demands, so that this business can become a support for society in the economic field. For community empowerment, this business is a type of bottom up empowerment, which is initiated by the community, starting from the production process to the distribution process to distributors both in Kurau Village and outside the village.
Adaptasi dan Inovasi Kegiatan Belajar Mengajar selama Pandemi pada Sekolah Luar Biasa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Luna Febriani; Kiki Listari
Sustainable Jurnal Kajian Mutu Pendidikan Vol 5 No 1 (2022): Sustainable
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.029 KB) | DOI: 10.32923/kjmp.v5i1.2322

Abstract

Education is one of the sectors that has been significantly affected by the Covid-19 pandemic. In the past, education was mostly done by learning in class or face-to-face, but when there was a pandemic, education was mostly done online which was bridged by gadgets. In addition, if the teaching and learning process is carried out directly, it will be divided into schedules to avoid crowds. Changes in education then make schools, teachers and students have to be able to adapt, especially in special schools that have students with special needs considering the process of teaching children with special needs is not easy. This research examines the strategies and innovations carried out by special schools in the Province of Bangka Belitung Islands. The research method used is a qualitative research method by using the sociological perspective of education to analyze the results of the research. The conclusion shows that during the pandemic, special schools in the province of Bangka Belitung Islands made adaptations and innovations in teaching and learning activities adapted to pandemic conditions. Adaptations and innovations carried out include learning carried out at home, dividing schedules or incoming shifts for students, forming groups of covid response officers whose members involve students, making drinks to ward off Covid from school gardens and others.
SOCIAL CAPITAL IN FISHERMEN LIVELIHOOD: CASE STUDY IN "KELOMPOK USAHA BERSAMA" (KUBE) KETAPANG, PANGKALPINANG, BANGKA Panggio Restu Wilujeng; Putra Pratama Saputra; Bustami Rahman; Luna Febriani; Herdiyanti Herdiyanti; Laila Hayati
Jurnal Sosiologi Reflektif Vol 16, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jsr.v16i1.2091

Abstract

The empowerment of social community in a sustainable way becomes an unavoidable need, including within the fishermen community. As one of the economically marginalized social communities, the Fisherman community needs more serious attention from all related parties to create a join business group (Kelompok Usaha Bersama/KUBE) to improve their welfare. This article intends to find out how KUBE in Ketapang strengthen social capital in their groups as a strategy to increase the welfare of their members. This research was conducted using a qualitative approach through observation and in-depth interviews with 5 (five) fisherman informants as data collection techniques. The results showed that economic capital was not the main factor in increasing the empowerment of fishermen, but the social capital of KUBE group, such as networks, trust, and social bonds (bonding), have played a more important role in increasing the welfare of their members.Upaya untuk mengembangkan pemberdayaan kelompok sosial secara berkelanjutan saat ini menjadi suatu kebutuhan tak elakkan, termasuk dalam hal ini adalah kelompok nelayan. Sebagai salah satu kelompok sosial yang termarginalisasi secara ekonomi, kelompok ini membutuhkan intervensi dari berbagai pihak untuk meningkatkan kesejahteraannya. Salah satu strategi yang dilakukan oleh Kelompok Usaha Bersama (KUBE) di Ketapang, Pangkalpinang, Bangka adalah dengan memperkuat modal sosial dalam kelompok tersebut. Artikel ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana upaya KUBE untuk menguatkan modal sosial di kelompok mereka sehingga mendorong para nelayan untuk menjadi lebih berdaya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi dan wawancara mendalam terhadap 5 (lima) orang informan nelayan anggota KUBE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal ekonomi tidak menjadi faktor utama dalam meningkatkan keberdayaan nelayan, namun di kelompok KUBE ini modal sosial berupa jaringan, kepercayaan, dan ikatan sosial (bonding) memegang peranan yang lebih penting. Melalui kedua modal ini nelayan dapat saling membantu kebutuhan ekonomi satu sama lain, dan meningkatkan keberdayaan mereka dalam mencapai akses sumberdaya ekonomi yang lebih baik.
Perempuan dalam Komunitas Suporter Sepak Bola The Babel Mania Afrihardina Muharani; Luna Febriani; Putra Pratama Saputra
Jurnal sosial dan sains Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1045.541 KB) | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v1i2.22

Abstract

Dewasa ini supporter sepak bola tidak hanya didominasi oleh kaum laki-laki tetapi juga kaum perempuan. Hal ini dapat kita lihat setiap pertandingan sepak bola semakin sering ditemui kehadiran supporter wanita. Merebaknya suporter perempuan tidak hanya terjadi di liga-liga besar, namun fenomena merebaknya suporter sepak bola perempuan di rasakan di negeri sendiri. The Babel Mania merupakan salah satu suporter sepak bola khususnya suporter sepak bola untuk klub sepak bola Bangka Belitung. Mayoritas anggota The Babel Mania adalah laki-laki, namun akhir-akhir ini mulai banyaknya perempuan yang bergabung dalam komunitas ini. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan motivasi perempuan bergabung dalam komunitas The Babel Mania, dan menggambarkan perilaku perempuan dalam komunitas The Babel Mania. Penelitian menggunakan teori pertukaran dari George C. Homans. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kehadiran perempuan dalam komunitas The Babel Mania sangat membantu. Ada beberapa dorongan yang menjadi motivasi perempuan bergabung dalam komunitas ini yaitu, pengaruh orang terdekat, semangat kedaerahan, sarana hiburan diwaktu luang dan mengidolakan pemain tertentu. Perilaku fanatisme perempuan pada komunitas The Babel Mania dapat dilihat dari loyalitas dalam memberikan dukungan kepada klub sepak bola.
Mekanisme Survival Buruh Tani Lanjut Usia (Lansia) Desa Mancung Bangka Barat Nurfitriani Nurfitriani; Bustami Rahman; Luna Febriani
Jurnal sosial dan sains Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.714 KB) | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v1i2.30

Abstract

Lanjut usia (lansia) merupakan fase dimana seseorang memasuki usia 60 tahun ke atas. Usia lansia seringkali membawa dampak bagi seseorang baik secara kesehatan, sosial maupun ekonomi. Perubahan pada kondisi tubuh lansia sering kali menjadi penyebab mereka sulit dalam melakukan aktivitas, sehingga tidak jarang para lansia dianggap sebagai beban bagi keluarga dan masyarakat sekitarnya. Namun  pada salah satu desa yang berada di Bangka Barat, yaitu Desa Mancung masih terdapat banyak  lansia yang bekerja sebagai buruh tani. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasikan alasan orang lanjut usia Desa Mancung Bangka Barat masih bekerja sebagai buruh tani dan mendeskripsikan mekanisme survival buruh tani lanjut usia Desa Mancung Bangka Barat. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori Moral Ekonomi Petani dari James C. Scott. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ditemukan beberapa faktor yang menjadi alasan lansia Desa Mancung masih menjadi buruh tani yaitu, tanggungan hidup, faktor budaya masyarakat, faktor kesehatan, asas kekerabatan dan kepedulian. Selain itu juga ditemukan mekanisme survival yang digunakan oleh buruh tani lansia Desa Mancung diantaranya, tetap bekerja pada sektor pertanian, memanfaatkan lahan yang dimiliki, memafaatkan bantuan sosial pemerintah desa, berhutang, memanfaatkan relasi antar sesama buruh tani dan petani pemilik kebun.  
Peluang dan Tantangan Pengelolaan Kawasan Konservasi Taman Hutan Raya Bukit Mangkol Veggy Shintya Putri; Ibrahim Ibrahim; Luna Febriani
Jurnal sosial dan sains Vol. 1 No. 6 (2021): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1305.142 KB) | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v1i6.117

Abstract

Hutan merupakan vegetasi alami utama dan salah satu sumber daya alam yang sangat penting. Indonesia menjamin kemajuan pengembangan dan pemeliharaan kebudayaan daerah yang menjadi kekayaan nasional. Hutan sebagai modal pembangunan nasional memiliki manfaat yang nyata bagi kehidupan dan penghidupan bangsa Indonesia, baik manfaat ekologi, sosial budaya maupun ekonomi, secara seimbang dan dinamis. Untuk itu hutan harus dikelola secara berkesinambungan untuk kesejahteraan masyarakat. Salah satu masyarakat Bangka Belitung yang masih sangat bergantung pada hutan yaitu di Kelurahan Dul, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah. Dimana Kelurahan Dul termasuk bagian gugus kawasan hutan konservasi Taman Hutan Raya Bukit Mangkol. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui inisiasi, bentuk,  peluang dan tantangan pengelolaan kawasan konservasi Taman Hutan Raya Bukit Mangkol dengan fokus penelitian di Bukit Pinteir. Penelitian ini menggunakan teori antroposentrisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ditemukan bahwa belum sepenuhnya ada koordinasi antara pihak Yayasan Arrahman Arrahiim dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Tengah terkait wewenang pengelolaan kawasan konservasi tersebut dalam pemanfaatan blok-blok yang telah ditentukan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya peluang dari pengelolaan kawasan tersebut yaitu sudah mulai banyak pengunjung yang ingin menikmati keindahan alamnya dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat yang berjualan sekitar kaki bukit. Kemudian tantangannya yaitu terkait permasalahan administrasi terkait pengelolaan kawasan konservasi yang belum selesai dan belum sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) Pengelolaan Pariwisata Alam di kawasan Taman Hutan Raya Bukit Mangkol.
Pemberdayaan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pangkalpinang Yesi Gasela; Sujadmi Sujadmi; Luna Febriani
Jurnal sosial dan sains Vol. 1 No. 7 (2021): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3877.475 KB) | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v1i7.144

Abstract

Pemberdayaan menekankan pada pemberian pembelajaran, pengetahuan, keterampilan terhadap pihak yang kurang berdaya untuk lebih berdaya lagi terhadap hidupnya. Salah satu masyarakat yang termasuk kurang berdaya yakni narapidana, hal ini narapidana merupakan masyarakat yang terisolasi dalam institusi total yakni penjara atau sekarang lebih dikenal dengan Lembaga Pemasyarakatan. Pemberdayaan narapidana berlangsung pada salah satu Lembaga Pemasyarakatan, yaitu Lembaga Permasyarakatan Kelas II A Pangkalpinang. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk dan proses pemberdayaan narapidana melalui pengembangan potensi kemandirian serta mendeskripsikan strategi pemberdayaan terhadap narapidana. Penelitian ini menggunakan teori pemberdayaan masyarakat dari Jim Ife. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat pemberdayaan narapidana melalui pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian. Selanjutnya terdapat bentuk pemberdayaan narapidana yakni pemberdayaan di bidang manufaktur, agribisnis sayuran, dan jasa.