Edison Purba
Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Padang Bulan, Medan 20155, Indonesia.

Published : 36 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Agrotek Tropika

Analisis Hara Cu dan Zn pada Vegetasi Gulma sebagai Penanda Keberadaan Jamur Ganoderma dari Kebun Kelapa Sawit Wismaroh Sanniwati Saragih; Edison Purba; Koko Tampubolon
Jurnal Agrotek Tropika Vol 7, No 3 (2019): JAT September 2019
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (799.589 KB) | DOI: 10.23960/jat.v7i3.3237

Abstract

Penyakit busuk pangkal batang pada tanaman kelapa sawit di perkebunan yang disebabkan jamur ganoderma telah menyebabkan kerugian produksi tanaman. Kehadiran jamur ini diduga berasosiasi dengan vegetasi gulma yang berada dikebun, yang disebar melalui dengan spora dan miselianya.  Oleh karena itu untuk mendeteksi awal keberadaan jamur ganoderma diperlukan pendekataan vegetasi gulma dengan analisis hara Cu dan Zn. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keberadaan jamur ganoderma terhadap kadar hara Cu dan Zn pada vegetasi gulma yang dominan di perkebunan kelapa sawit. Penelitian ini dilaksanakan di blok 17, 16, dan 6 Afdeling VII Kebun Rambutan Kabupaten Serdang Bedagai dan analisis daun di Laboratorium Analitik PT. Socfin Indonesia, Medan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2018. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif analitik. Penelitian ini mengambil 3 jenis vegetasi gulma yang dominan (Cyperus rotundus, Cyclosorus aridus, dan Stenochlena palustris) kemudian dianalisis Cu dan Zn pada daun gulma. Hasil penelitian menunjukkan diperoleh 3 jenis gulma dominan disekitar kebun kelapa sawit yaitu Cyperus rotundus, Cyclosorus aridus, dan Stenochlena palustris. Hasil analisis kadar Zn dan Cu pada daun dari ketiga jenis gulma dominan disekitar kelapa sawit terinfeksi jamur ganoderma lebih rendah dibandingkan tanpa terinfeksi, kecuali pada gulma Stenochlena palustris kadar Cu lebih tinggi. Selisih persentase kadar Zn dan Cu pada daun gulma Cyperus rotundus, Cyclosorus aridus, dan Stenochlena palustris disekitar kelapa sawit terinfeksi dibandingkan tanpa terinfeksi jamur ganoderma masing-masing Zn adalah -42,72%; -43,92% dan -1,70% dan Cu masing-masing -27,13%; -25,80% dan +34,34%. Defisiensi kadar hara Cu dan Zn pada daun gulma diareal piringan maupun gawangan mati pada perkebunan kelapa sawit berpengaruh pada perkembangan spora ganoderma.
RESISTENSI Eleusine indica TERHADAP GLIFOSAT PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN BATU BARA Koko Tampubolon; Edison Purba; Diana Sofia Hanafiah
Jurnal Agrotek Tropika Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.319 KB) | DOI: 10.23960/jat.v6i3.2798

Abstract

Populasi Eleusine indica dari perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Batu Bara secara menyeluruh belum pernah dilaporkan resisten-glifosat. Penelitian ini bertujuan untuk melaporkan sebaran populasi dan mengklasifikasi resistensi E. indica terhadap herbisida glifosat pada perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Batu Bara. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Pusat Penelitian Gulma Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara pada Oktober 2016 - Agustus 2017. Penelitian ini menggunakan glifosat dengan dosis rekomendasi 720 g b.a.ha-1 dan tiga ulangan. Populasi ESU0 (dari Lapangan Bola Politeknik Negeri Medan) sebagai pembanding. Analisis data menggunakan software IBM SPSS Statistics 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi E. indica yang paling resisten (63,33%) pada perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Batu Bara terdapat pada ESU4.11 (afdeling 4 Kebun Tanah Gambus). Populasi E. indica yang tergolong resisten-glifosat 83,33% (10 populasi), tergolong moderat resisten-glifosat 16,67% (2 populasi) dan tidak ada populasi yang sensitif-glifosat pada dosis rekomendasi 720 g b.a.ha-1 pada perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Batu Bara.