Wikka Sasvita
Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, Jl. Binjai Km. 10 Medan, Sumatera Utara, Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA KLON UBI JALAR PADA JARAK TANAM YANG BERBEDA Wikka Sasvita; Chairani Hanum Chairani Hanum; Edison Purba
Jurnal Agroekoteknologi Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.526 KB) | DOI: 10.32734/jaet.v2i1.5864

Abstract

Potensi ubi jalar di Kota Binjai cukup tinggi dapat dilihat dari segi ekonomi maupun sosial budaya.Pemilihan klon ubi merupakan alternatif peningkatan produksi dan mutu ubi jalar di Kota Binjai.Produksi yang tinggi dari ubi jalar tergantung pada bagaimana meningkatan potensi ubi jalar danmetode kultur teknik. Jarak tanam dan variasi klon adalah salah satu alternatif untuk meningkatakanproduksi yang tinggi. Penelitian dilakukan untuk membandingkan pertumbuhan dan hasil tiga klonubi jalar pada jarak tanam yang berbeda di Kelurahan Cengkeh Turi, Binjai (+ 25 mdpl) dari bulanMei - Agustus 2012 menggunakan rancangan acak faktorial 2 faktor. Faktor pertama yaitu klon yangterdiri dari Daya, A82 dan Jago, faktor kedua adalah jarak tanam terdiri dari: 5x100; 15x100;25x100; 35x100 dan 45x100 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klon Daya menghasilkanbobot umbi terbesar pada jarak tanam 45 x 100 cm, klon A82 pada jarak tanam 35 x 100 cm,sedangkan klon Jago pada jarak tanam 25 x 100 cm. Jumlah umbi terbesar terdapat pada klon Dayadengan perlakuan jarak tanam 25 x 100 cm. Bobot rata-rata satu umbi per tanaman, bobot rata-ratasatu umbi per plot, panjang umbi per sampel dan lilit umbi per sampel tertinggi terdapat pada jaraktanam 45 x 100 cm.Kata kunci : ubi jalar, klon, jarak tanam.
PENGARUH BEBERAPA DOSIS PUPUK ORGANIK HAYATI DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG Mahmudah; Makruf Wicaksono; Elrisa Ramadhani; Wikka Sasvita
Agrica Ekstensia Vol 14 No 2 (2020): Edisi Desember
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.449 KB) | DOI: 10.55127/ae.v14i2.34

Abstract

Jagung merupakan salah satu sumber pangan di Indonesia. Usaha untuk meningkatkan pertumbuhan jagung diantaranya adalah pemberian pupuk kandang dan pupuk hayati. Pupuk organik hayati Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) mampu mensintesis fitohormon terutama IAA dan ACC deaminase, memfiksasi nitrogen, meningkatkan ketersediaan hara P dan hara lainnya, Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dosis pupuk organik hayati Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) terhadap pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok faktorial dengan dua faktor yaitu dosis pupuk organik hayati dan dosis pupuk kandang. Perlakuan pupuk organik hayati adalah 0 ltr/ha, 2 ltr/ha, 4ltr/ha dan 6 ltr/ha dan perlakuan pupuk kandang kotoran sapi adalah 0 ton/ha, 5 ton/ha, 10 ton/ha dan 15 ton/ha dan di analisis dengan ANOVA (5%) dan beda nyata terkecil (5%). Hasilnya mengungkapkan bahwa tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang dan panjang akar tanaman jagung tidak semua menunjukkan adanya interaksi antara pemberian PGPR dengan pupuk kandang kecuali terhadap parameter jumlah daun pada 3 mst dengan perlakuan P0K2 ( 0 l/ha PGPR dan 10 ton/ha pupuk kandang) dan perlakuan P3K3 (6 ltr/ha PGPR dan 15 ton/ha pupuk kandang) dengan rataan jumlah daun terbanyak sebesar 5,67. Tidak ada pengaruh pemberian pupuk hayati PGPR terhadap pertumbuhan tanaman jagung pada semua perlakuan. Pengaruh pemberian pupuk kandang terhadap tanaman jagung berpengaruh sangat nyata pada tinggi tanaman pada umur 2 mst dan berpengaruh nyata pada umur 3 mst.
Respons Pertumbuhan Mucuna bracteata DC. terhadap Aplikasi Mikroorganisme Lokal (MOL) Rebung Bambu Bayu Pratomo; Aremi Evanta Br Tarigan; Sakiah Sakiah; Wikka Sasvita; Aisar Novita
Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Edisi Juli
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.102 KB) | DOI: 10.56211/tabela.v1i2.309

Abstract

Perbanyakan mucuna merupakan bagian penting dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Mucuna sebagai tanaman kacangan penutup tanah memiliki peran penting dalam fase persiapan areal tanam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsenstrasi yang sesuai dan lama perendaman biji mucuna di dalam mikroorganisme lokal rebung bambu terhadap keberhasilan pertumbuhan Mucuna bracteata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Rancangan Acak kelompok (RAK) faktorial. Faktor konsentrasi MOL rebung bambu: Kontrol (R0), 100 ml/l (R1), 150 ml/l (R2), 200 ml/l (R3) dan lama perendaman: Kontrol (M0), 15 menit (M1), 30 menit (M2), 45 menit (M3). Analisis sidik ragam (Analysis of Variance) dan uji DMRT signifikan 5% menggunakan software SAS versi 9.3.1. lokasi penelitian berada di Jalan Setia Bangun Pasar III, Kecamatanan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil penelitian bahwa berbagai parameter yang diamati yaitu jumlah daun, berat segar dan kering tajuk, berat segar dan kering akar, jumlah bintil akar, dan panjang akar menunjukkan hasil statistik yang interaksinya tidak berpengaruh nyata. Namun secara nyata menunjukkan adanya respon positif terhadap pertumbuhan dari parameter yang diamati.  
Covering for cutting acclimatization to maximizing growth and yield in Mucuna bracteata D.C. propagation Wikka Sasvita; Bayu Pratomo; Alex Chan Siagian
Jurnal Ilmiah Pertanian Vol. 20 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pertanian
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/jip.v20i2.12868

Abstract

The coverage of Mucuna bracteata D.C. cuttings plays a vital role in their survival percentage, as it helps maintain appropriate humidity and temperature levels. Uncovered cuttings may experience inhibited growth due to their inability to adapt to direct sunlight. Moreover, the acclimatization process following the removal of the cover is crucial before transferring the cuttings to the field. This research aimed to investigate the impact of various coverage durations on the survival rate of Mucuna bracteata D.C. cuttings. The research was conducted in Telaga Said Village, Langkat Regency, Indonesia, using a non-factorial randomized block design (RBD). The treatments included coverage durations of 1 week (L1), 2 weeks (L2), 3 weeks (L3), 4 weeks (L4), and 5 weeks (L5) after the initial covering of the cuttings. The results revealed that a 4-week coverage duration provided an excellent survival rate of 85% for Mucuna bracteata D.C. cuttings, along with the highest average number of leaves, number of tendrils, number of root nodules, average fresh and dry weight of the crown, average fresh and dry weight of the roots, and the highest average root-to-crown ratio. This information is valuable for the successful propagation and establishment of Mucuna bracteata D.C. cuttings, aiding in the efficient cultivation of this species. Further studies can explore additional factors that may contribute to the overall success of Mucuna bracteata D.C. propagation.
UJI PUPUK ORGANIK HAYATI DENGAN TIGA VARIETAS PADI DILAHAN BATANG KUIS MEDAN Wicaksono, Makruf; Mahmudah; Ramadhani, Elrisa; Sasvita, Wikka; Herawaty
Jurnal SOMASI (Sosial Humaniora Komunikasi) Vol. 4 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : CERED Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53695/js.v4i2.1040

Abstract

Abstrak Padi merupakan bahan pangan utama di Indonesia. Varietas padi Inpari merupakan varietas unggul yang berumur genjah dan produksinya yang tinggi serta respon terhadap pemupukan. Pupuk merupakan bahan unsur hara yang terpenting untuk pertumbuhan tanaman padi tetapi ketersediaanya sering terjadi kelangkaan sehingga diperlukan terobosan untuk mengatasi kebutuhan pupuk kimia, dengan melakukan inovasi teknologi tepat guna yang dapat memanfaatkan pupuk hayati yang bisa didapat dari hasil sisa tanaman. mendapatkan Varietas padi yang tepat untuk dikembangkan di Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2023 sampai Januari 2024 di Batang Kuis Medan. Metode Rancangan Acak Kelompok factorial dengan dua perlakuan yang diteliti faktor pertama yakni Pupuk Organik Hayati dengan taraf 1.5 L/air (H0), 2 L/air (H1) dan 2,5 (H2) sedangkan faktor kedua Varietas dengan taraf  varietas Inpari 32 (I1), Inpari 33 (I2) dan Inpari (I3). Pemberian pupuk organik hayati dan varietas memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan produksi ubinan sedangkan interkasi pupuk organik Hayati dan varietas tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan dan produksi ubinan.
RESPON KELOMPOK TANI TERHADAP PROGRAM BRIGADE PANGAN DI KECAMATAN BABALAN KABUPATEN LANGKAT Dinda Nurbaiti; Makruf Wicaksono; Wikka Sasvita
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 3 (2025): JUNI-JULI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Brigade Pangan merupakan inovasi pemerintah dalam mengoptimalkan lahan rawa dan meningkatkan ketahanan pangan melalui pendekatan agribisnis modern. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji respon kelompok tani terhadap peralihan program OPLA (Optimalisasi lahan rawa) menjadi program Brigade Pangan di Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara serta menganalisis pengaruh faktor dukungan pemerintah, dan kepuasan petani terhadap respon tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah survei kuantitatif deskriptif, dengan pengambilan sampel purposive sebanyak 49 kelompok tani. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara, kemudian dianalisis menggunakan distribusi frekuensi dan model SEM-PLS. Hasil menunjukkan bahwa tingkat respon kelompok tani secara umum berada pada kategori sedang. Variabel dukungan pemerintah dan kepuasan petani berpengaruh signifikan terhadap respon kelompok tani.