Nuraeni Jalil
Poltekkes Kemenkes Makassar

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan Orang Tua Tentang Lingkungan Bermain Yang Sehat Di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal Kelurahan Mamajang Dalam Kecamatan Mamajang Kota Makassar Iwan Sain; Junaidi; Nuraeni Jalil; Yosephin Sari
Indonesian Journal of Community Dedication Vol. 1 No. 2 (2019): Indonesian Journal of Community Dedication
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk menambah pengetahuan orangtua tentang lingkungan bermain yang sehat bagi anak baik di dalam maupun diluar rumah. Metode dan alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pemberian edukasi berupa ceramah dan simulasi terkait : Lingkungan bermain anak yang sehat, pertolongan pertama pada kecelakaan, simulasi menata lingkungan bermain yang sehat bagi anak dan melakukan pretest dan post test sebelum dan setelah kegiatan. Media yang digunakan adalah modul pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 1 dan 2 Nopember 2018 bertempat di TK Aisyiah Bustanul Athfal Kelurahan Mamajang Kecamatan Mamajang Dalam Kota Makassar. Alat yang digunakan 1). Seperangkat alat / media penyuluhan seperti gambar, pengeras suara. 2). Modul Panduan Lingkungan bermain yang sehat bagi Anak. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Kepala sekolah dan Orang tua murid TK Aisyiah Bustanul Athfal Jln. Tupai No. 35 Makassar. Hasil kegiatan adalah terjadinya peningkatan pengetahun peserta yang dapat dilihat dari hasil Evaluasi Pre dan Post Test yang menunjukan bahwa terjadi peningkatan nilai hasil tes berkisar antara 40-55 point dari nilai sebelumnya. Hasil evaluasi tingkat kemanfaatan kegiatan dengan menggunakan skala likert didapatkan seluruh peserta pelatihan (100%) menilai bahwa pelatihan sangat bermanfaat. Kesimpulan kegatan ini adalah terjadinya peningkatan pengetahuan pada kelompok orangtua yang mengikuti pelatihan tentang lingkungan bermain yang sehat bagi anak.
Tugas Keluarga Sebagai “Caregiver“ Bagi Anggota Keluarga Lansia Yang Mengalami Sindrom Frailty Harliani Harliani; Iwan Sain; Nuraeni Jalil
Indonesian Journal of Community Dedication Vol. 2 No. 2 (2020): Indonesian Journal of Community Dedication
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak penduduk lanjut usia. Menjadi tua merupakan suatu proses yang mengubah seorang dewasa sehat menjadi seorang yang frail. Frailty sudah berkembang sekitar 7% - 16,3% pada individu berusia 65 tahun atau lebih dan menyebabkan seseorang cenderung jatuh, memerlukan rawat inap, menurunnya status fungsional dan kematian. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah melakukan Sosialisasi dan pendampingan Tugas Keluarga sebagai Caregiver kepada anggota keluarga Lansia yang mengalami sindroma frailty agar dapat Mengatasi Masalah Kebutuhan aktivitas sehari-hari. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Pelatihan berupa ceramah/penyuluhan dan praktek care giver. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2019 bertempat di Kantor Kelurahan Mandala Kecamatan Mamajang Kota Makassar. Alat yang digunakan adalah Seperangkat alat / media penyuluhan seperti gambar-gambar. Modul pelatihan Lansia sehat dan Mandiri. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Kepala Puskesmas Mamajang dan Kader Posyandu Kenanga I Kelurahan Mandala. Jumlah peserta pengabdian masyarakat adalah sebanyak 20 orang peserta. Hasil kegiatan adalah seluruh peserta pelatihan telah mengetahui peran keluarga dalam menyajikan menu/makanan bagi lansia. Seluruh peserta telah mengetahui cara merawat anggota keluarga yang lanjut usia agar menjadi Successful Aging.
PENGARUH LATIHAN SENAM KAKI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKALA KOTA MAKASSAR Sri Angriani; Nuraeni Jalil; Baharuddin Baharuddin
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 12, No 1 (2021): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v12i1.1964

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease indicated by the blood glucose raising above the normal level with the occurrence of large amount of sweet urine. DM treatment normally begins with dietary habit management and physical exercise for two to four weeks. If this treatment does not satisfy the expected target metabolic rate, then it is worthy of pharmacological intervention. One of the physical exercises to do in such condition is a diabetic foot exercise.Diabetic foot exercise is an exercise where feet are moved forward and backward simultaneously or consecutively to strengthen or flex ankles and toes. This exercise can help improve blood circulation and strengthen small muscles on feet area and prevent them from disorder or deformity. This study aimed to describe the effect of diabetic foot exercise on the blood glucose level of type 2 diabetes mellitus patients at Bangkala Health Center, Makassar. It used pre-experimental design with one group pre-test post-test design. Of the total population, 17 samples were chosen using purposive sampling method. The paired t-Test found that diabetic foot exercise has an effect on the blood glucose level on type 2 diabetes mellitus patients at Bangkala Health Center, Makassar where p=0.003 (p<0.005).
PENGARUH LATIHAN SENAM KAKI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKALA KOTA MAKASSAR Muhasidah Muhasidah; Nuraeni Jalil; Ririn Nur Hidayah
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 12, No 2 (2021): MEDIA KEPERAWATAN: POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v12i2.2339

Abstract

ABSTRACTDiabetes mellitus is a chronic condition that is characterized by an increase in blood glucose concentration accompanied by the appearance of a typical main symptom, namely urine wich tastes sweet in large amount. Basically, the management of diabetes mellitus begins with eating arrangements accompanied by adequate physical exercise for ome time (2-4 weeks). If after that the blood glucose level still cannot meet the desired metabolic target level, the stone is carried out by pharmacological intervention. One of the physical services that can be done is foot gymnastics. Foot exercise are exercises or movemoments carried out by both feet alternately or together to strengthen or flex the muscles in the loer limb area especially at both the ankles and toes. Foot exercises can improve blood circulation and strengthen the small muscles of the foot and prevent deformities. The purpose of the study was to describe the effect of foot gymnastics training on blood glucose levels of type 2 diabetes mellitus in the working area of Puskesmas Bangkala Makassar City. The research design used was pre-experimental with one group pretest-posttest design. The sampling with a sample of 17 people. The results of this study with pared t test showed the presence of foot gymnastics exercise against blood glucose levels in patients with type 2 diabetes mellitus in the working area of Puskesmas Bangkala Makassar City. Wich was found to be p<0.05 with a value of p=0.003.Keywords : blood glucose levels, foot gymnastics, type 2 diabetes mellitus  ABSTRAK Diabetes Mellitus merupakan kondisi kronis yang ditandai dengan peningkatan konsentrasi glukosa darah disertai munculnya gejala utama yang khas, yakni urine yang berasa manis dalam jumlah yang besar. Pada dasarnya, pengelolaan DM dimulai dengan pengaturan makan disertai dengan latihan jasmani yang cukup selama beberapa waktu (2-4 minggu). Apabila setelah itu kadar glukosa darah masih belum dapat memenuhi kadar sasaran metabolik yang diinginkan, baru dilakukan intervensi farmakologi. Salah satu latihan jasmani yang dapat dilalukan adalah senam kaki. Senam kaki adalah latihan atau gerakan-gerakan yang dilakukan oleh kedua kaki secara bergantian atau bersamaan untuk memperkuat atau melenturkan otot-otot di daerah tungkai bawah terutama pada kedua pergelangan  kaki dan jari-jari kaki. Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki (deformitas). Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan pengaruh latihan senam kaki terhadap kadar glukosa darah pasien diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Bangkala Kota Makassar. Desain penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimental dengan one group pre-test post test design. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Purposive Sampling dengan jumlah sampel 17 orang. Hasil penelitian dengan uji paired t Test menunjukkan adanya pengaruh latihan senam kaki terhadap kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Bangkala Kota Makassar. Dimana didapatkan nilai p<0,05 dengan nilai p=0,003. Kata kunci : glukosa darah, senam kaki, Diabetes Mellitus Tipe 2
HUBUNGAN PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI KOTA MAKASSAR Muhasidah Muhasidah; Herman Djewarut; Sumira Sumira; Nuraeni Jalil
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 1 (2020): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v11i1.1535

Abstract

ABSTRACTThe influence of preeclampsis in pregnant women varies from mild hypertension, severe hypertension or hypertensive crisis, eclampsia to HELLP syndrome (Hemolysis, Elevated Liver Enzyme, Low Platelet), the condition of this severe preeclampsy can occur in ± 1 per 1000 pregnancies. While the impact of this disorder on the fetus also varies from premature birth, obstructed fetal growth that can occur in 1 of 3 cases of preeclampsi to fetal death. This study aims to determine the preeclampsia relationship with the genesis of low birth weight babies. Type of retrospective research, with a cross sectional study draft. The number of samples in this study was 47 people obtained using Simple Random Sampling according to the criteria of the preset sample. Test analysis using the Chi Square Test statistical analysis (Chi squared) based on Pearson Correlation Chi Square with the provisions of Interval Confidence (confidence level) 95%, Probability (fault tolerance) 5% (α = 0.05). The results showed a preeclampsia relationship with the low birth weight incident. Acquired ρ-value value of 0.002 smaller than α = 0.05. It is expected for mothers with preeclampts should routinely be checked in to nearby medical personnel to be taken steps-prevention of preeclampsia. Keywords : LBBW, Mom, Pre-eclampsia ABSTRAK Pengaruh preeklampsi pada ibu hamil bervariasi dari hipertensi ringan, hipertensi berat atau krisis hipertensi, eklampsia sampai sindroma HELLP (Hemolysis, Elevated Liver Enzyme, Low Platelet), kondisi preeklampsi berat ini dapat terjadi pada ±1 per 1000 kehamilan. Sedangkan dampak kelainan ini pada janin juga bervariasi dari kelahiran prematur, pertumbuhan janin terhambat yang dapat terjadi pada 1 dari 3 kasus preeklampsi sampai kematian janin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Preeklampsia dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah. Jenis penelitian retrospektif, dengan rancangan cross sectional study. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 47 orang yang didapatkan dengan menggunakan Simple Random Sampling sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditetapkan. Analisis uji menggunakan analisis statistik Chi Square Test (Chi Kuadrat) berdasarkan Pearson Correlation Chi Square dengan ketentuan Interval Confidence (taraf keyakinan) 95%, Probability (toleransi kesalahan) 5% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan Preeklampsia dengan Kejadian Berat  Badan Lahir Rendah. Diperoleh nilai -value sebesar 0,002 yang lebih kecil dari α = 0,05. Diharapkan bagi ibu dengan preeklampsi hendaknya rutin memeriksakan diri ke tenaga medis terdekat agar dapat diambil langkah – langkah pencegahan terjadinya preeklampsia. Kata kunci : BBLR, Ibu, Pre-eklampsia