Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Community Attitudes and Decisions in Choosing a Health Center as a Health Service Facility in Lembang Laang Tanduk, Tampak Selatan, Rantepao District Sri Angriani; Baharuddin Baharuddin
Health Notions Vol 5, No 3 (2021): March
Publisher : Humanistic Network for Science and Technology (HNST)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/hn50307

Abstract

The existence of a community health center as the spearhead of health services in Indonesia is faced with various problems such as a decrease in budget allocations and a lack of health personnel. This study aims to analyze the relationship between attitudes and decisions about choosing a community health center as a health service facility, especially at the Laang Tanduk. The study design was cross-sectional with respondents from the health center customers who were selected by purposive sampling technique. Data were collected through filling out a questionnaire and tested the hypothesis using the Chi-square test. The results showed that the p-value was less than 0.05, so it was concluded that attitudes were related to the community's decision to choose a health center as a health service facility. Keywords: public health center, decision to choose, attitude, community
Pemberdayaan Kader Posyandu Dalam Pencegahan Kanker Payudara Dengan Program SADARI Di Puskesmas Mamajang Kota Makassar Sitti Rahmatia; Muhammad Basri; Baharuddin; Rusni Mato
Indonesian Journal of Community Dedication Vol. 1 No. 2 (2019): Indonesian Journal of Community Dedication
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker payudara ditemukan secara dini dengan memeriksa Payudara Sendiri, pemeriksaan klinik, dan pemeriksaan mamografi. Deteksi dini dapat menekan angka kematian sebesar 25 – 30% (Saryono,Dyah,2009). Upaya meurunkan angka kejadian dengan mengidentifikasi secara dini adanya kanker payudara, sehingga diharapkan dapat diobati dan berpeluang besar untuk sembuh. Pendidikan kesehatan merupakan salah satu metode untuk meningkatkan pengetahuan tentang kanker payudara yang dapat memotivasi wanita usia subur untuk melakukan deteksi dini kanker payudara. Tujuan dari Pengabdian Masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan motivasi kader posyandu dalam pencegahan kanker payudara dengan program Periksa Payudara Sendiri. Sasaran adalah kader posyandu dan wanita usia subur. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendampingan kader (ceramah, tanyajawab, dan simulasi ) dengan program SADARI. Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 25 dan 26 Juli 2018 yang selanjutnya dilakukan penyuluhan ke masyarakat. Hasil yang didapatkan bahwa ke-5 Kader Posyandu tersebut sudah memahami dan termotivasi untuk malakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) Setelah 2 minggu pelaksanaan kegiatan pengabmas, dilaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan didapatkan bahwa ada 5 orang wanita usia subur yang menderita kanker payudara dan 2 orang diantaranya sudah dilakukan biopsi/operasi. Hasil wawancara dengan Kader Posyandu tersebut dapat disimpulkan bahwa Wanita Usia Subur tersebut belum mengenal tentang pemeriksaan atau deteksi dini terhadap kanker payudara. Adapun rencana tindak lanjut yang kami ajukan bagi kegiatan ini yaitu Kegiatan serupa seharusnya dilaksanakan secara kontinu untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi dan sikap para Kader Posyandu dalam pencegahan kanker payudara dengan teknik SADARI dan Diadakan kerjasama dengan Puskesmas dan Kader dalam pendampingan bagi Wanita Usia Subur dalam program SADARI
PENGARUH LATIHAN SENAM KAKI TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGKALA KOTA MAKASSAR Sri Angriani; Nuraeni Jalil; Baharuddin Baharuddin
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 12, No 1 (2021): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v12i1.1964

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease indicated by the blood glucose raising above the normal level with the occurrence of large amount of sweet urine. DM treatment normally begins with dietary habit management and physical exercise for two to four weeks. If this treatment does not satisfy the expected target metabolic rate, then it is worthy of pharmacological intervention. One of the physical exercises to do in such condition is a diabetic foot exercise.Diabetic foot exercise is an exercise where feet are moved forward and backward simultaneously or consecutively to strengthen or flex ankles and toes. This exercise can help improve blood circulation and strengthen small muscles on feet area and prevent them from disorder or deformity. This study aimed to describe the effect of diabetic foot exercise on the blood glucose level of type 2 diabetes mellitus patients at Bangkala Health Center, Makassar. It used pre-experimental design with one group pre-test post-test design. Of the total population, 17 samples were chosen using purposive sampling method. The paired t-Test found that diabetic foot exercise has an effect on the blood glucose level on type 2 diabetes mellitus patients at Bangkala Health Center, Makassar where p=0.003 (p<0.005).
STUDI LITERATUR HUBUNGAN STRES DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA PASIEN ULKUS DIABETIK Sitti Rahmatia; Muhammad Basri; Ainun Nur Zakina; Mardiana Mustafa; Baharuddin Baharuddin
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 11, No 2 (2020): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v11i2.1899

Abstract

ABSTRAKDiabetes melitus merupakan penyakit kronis yang disebabkan karena pankreas tidak memproduksi insulin secara adekuat atau ketika tubuh manusia tidak bisa menggunakan insulin tersebut secara efektif. Di Indonesia terdapat 10,7 juta jiwa penderita diabetes melitus dan di Sulawesi Selatan sendiri terdapat 33,693 ribu jiwa penderita. Ulkus diabetik merupakan komplikasi dari diabetes melitus berupa luka pada anggota tubuh yang diawali oleh neuropati dan tidak terkontrol, kemudian ulkus diabetik tersebut akhirnya menjadi stresor psikologis bagi penderitanya dan menyebabkan stres hingga penerimaan diri rendah. Jenis penelitian ini adalah studi literatur dimana peneliti mengumpulkan beberapa artikel penelitian untuk kemudian disimpulkan isinya. Tujuan dari studi literatur ini adalah untuk mengidentifikasi rekomendasi penelitian-penelitian terdahulu tentang hubungan stres dengan penerimaan diri pada pasien ulkus diabetik. Studi literatur ini disusun atas penelusuran artikel penelitian ilmiah terkait, dalam rentang tahun 2015 sampai 2020. Terdapat 7 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan kemudian disimpulkan isinya. Hasil penelitian dari 7 artikel yang dijabarkan dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara stres dan penerimaan diri pada pasien ulkus diabetik. ulkus diabetik merupakan stressor yang akan menyerang psikis pasien dengan kondisi tubuh lemah dan akhirnya memicu stres, selanjutnya dampak stres membuat persepsi terhadap diri pasien sendiri menjadi kurang baik dan menurunkan kualitas penerimaan dirinya. Kemudian ibadah, melakukan kontrol terhadap kondisi penyakit, dan keluarga adalah metode-metode  yang digunakan  untuk mengurangi stres dan meningkatkan penerimaan diri pasien.Kata Kunci: Ulkus Diabetik, Stres, Penerimaan DiriABSTRACTDiabetes mellitus is a chronic disease caused by the pancreas that not producing insulin adequately or when the human body cannot use insulin effectively. In Indonesia there are 10.7 million people with diabetes mellitus and in South Sulawesi  there are 33.693 patients. Diabetic ulcers are a complication of diabetes mellitus in the form of lesion on human body that are established by neuropathy and are not controlled, then these diabetic ulcers eventually become psychological stressors for the patients which leads to stress and low self-acceptance. This type of research is a literature study in which researcher gather several research articles and then conclude its contents. The purpose of this literature study is to identify any recommendations from previous studies on the correlation between stress and self-acceptance in diabetic ulcer patients. This literature study was compiled by a search of related scientific research articles, in the period 2015 to 2020. There were 7 articles that fit the criteria and then being concluded. The results of the 7 articles researcher can conclude that there is a mutually influential relationship between stress and self-acceptance in patients with diabetic ulcers. Diabetic ulcers are stressors that will psychologically attack patients with weak conditions and ultimately trigger their stress, then the stress would worsen patient’s perception and eventually decreases the quality of their self-acceptance. Then worship, controlling ulcers conditions, and family are the methods used to reduce stress and increase patient self-acceptance.Keywords: Diabetic Ulcer, Stress, Self Acceptance
Implementasi Tutor Sebaya dalam Penanganan Cedera Luka di MTS Muhammadiyah Kota Makassar Sri Angriani; Baharuddin Baharuddin
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol 7 No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/bp.v7i1.2314

Abstract

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang keterampilan dan pengetahuan terhadap penanganan luka cedera pada siswa MTS Muhammadiyah Kota Makassar. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah metode tutorial sebaya dengan menggunakan panduan penanganan cedera luka sebagai alat edukasi. Hasil pelatihan penanganan cedera luka yang dihitung secara statistic yang menunjukkan bahwa nilai mean= 6,66, nilai tengah= 7, simpangan baku= 1,552, nilai minimum= 3 dan nilai maksimum = 10. Adapun keterampilan mengenai pelatihan penanganan cedera luka didapat nilai mean= 2,89, nilai tengah = 3, simpangan baku = 0,252, nilai minimum = 1 dan nilai maksimum= 3. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan penanganan cedera yang dilakukan oleh siswa-siswi SMP Muhammadiyah dapat dipahami dengan baik.
UPAYA PEMELIHARAAN TEKANAN DARAH BAGI PASIEN HIPERTENSI DI RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA Baharuddin K; Wirmawanti Wirmawanti
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 13, No 1 (2018): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.353 KB) | DOI: 10.32382/medkes.v13i1.93

Abstract

Hipertensi dapat didefenisikan sebagai tekanan darah pasien persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg.Tujuan penelitan ini untuk mengetahui upaya pasien dalam mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi dengan mengontrol tekanan darah, diet hipertensi, berolahraga, dan keteraturan berobat. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif analisis, populasi yang diteliti adalah pasien hipertensi yang rawat inap diRSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik Purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 65 orang. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar kuisioner dengan penilaian skala Gutman. Analisa data menggunakan analisa distribusi frekuensi kemudian disajikan dalam tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran upaya pasien dalam mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi dengan mengontrol tekanan darah, diet hipertensi, berolahraga, dan keteraturan berobat masih sangat kurang. Hasil penelitian tentang upaya pasien dalam memelihara tekanan darah pada pasien hipertensi yaitu yang mengontrol tekanan darahnya 6 orang (9,2%), tidak mengontrol tekanan darah 59 orang (90,8%). Pengetahuan tentang diet hipertensi yang baik 8 orang (12,3%), yang masih kurang 57 orang (87,7%). Pengetahuan tentang Berolahraga yang baik 6 orang (9,2%), yang berpengetahuan kurang 59 orang (90,8%). Dan upaya berobat secara teratur 4 orang (6,1%), yang berobat secara tidak teratur 61 orang (93, 9%).Kesimpulan dalam penelitian ini adalah masih kurangnya kesadaran pasien hipertensi dalam mengontrol tekanan darahnya menyebabkan masih tingginya kasus hipertensi dan komplikasi penyakit akibat hipertensi di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa.
Motivasi dan Efikasi Diri (Self Efficacy) dalam Manajemen Perawatan Diri Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Muhammad Basri; Sitti Rahmatiah; Dwi Sastra Andayani; Baharuddin K; Ramlah Dilla
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 10 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v10i2.683

Abstract

Introduction: High motivation and self-efficacy in the implementation of treatment in DM patients will result in increased self-care. Therefore, increasing the self-confidence and motivation of patients will improve their self-care management. Objective: To identify the relationship between motivation and self-efficacy in self-care management in patients with type 2 diabetes mellitus. Method: Research with a literature study approach. Data were collected using a literature review of several articles published in Google Scholar, Proquest and PubMed published in 2015-2021. Results: Based on 10 journal search results, the majority of journals discussed the relationship between education level, gender, motivation, and self-efficacy in performing good self-care management in type 2 diabetes mellitus patients. Conclusion: The relationship between motivation and self-efficacy of type 2 diabetes mellitus patients in management self-care is closely related. Motivation is a very important factor for self-care management as well as the higher the self-efficacy value of a DM patient, the higher the patient's belief in self-care related to their disease
EFEKTIVITAS SENAM AEROBIK TERHADAP KADAR GUL DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 BAHARUDDIN K
HEALTHY : Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.183 KB) | DOI: 10.51878/healthy.v1i2.1089

Abstract

Diabetes mellitus (DM) type 2 is a condition where the body is resistant to the hormone insulin, causing uncontrolled blood sugar levels. If blood sugar levels are not controlled and continue to increase, it will cause complications and reduce the quality/life expectancy of people with type 2 DM. To control blood sugar levels can be done with exercise which is part of the 4 pillars of diabetes mellitus management. One type of exercise that is recommended is aerobic exercise. This study aims to explain the effectiveness of aerobic exercise on blood sugar levels in patients with type 2 diabetes mellitus. This study used a qualitative descriptive design method with a literature review approach. The databases used are PubMed, Science Direct, and Google Scholar. Search results found 340 articles. After the identification and screening process, 10 articles were obtained that were worthy of being used as literature reviews. Results and Analysis: After doing aerobic exercise in patients with type 2 diabetes mellitus, the average value of blood sugar levels decreased. However, in the study of one article, it was found that after aerobic exercise was done, 2 out of 4 respondents actually experienced an increase in blood sugar levels. Discussion and Conclusion: aerobic exercise can be used as an effective therapy in controlling sugar levels for people with type 2 diabetes mellitus because it can increase insulin sensitivity which is directly correlated positively with increasing glucose absorption in muscles so that it can reduce blood sugar levels directly. ABSTRAKDiabetes melitus (DM) tipe 2 merupakan keadaan dimana tubuh resisten terhadap hormon insulin sehingga menyebabkan kadar gula darah tidak terkontrol. Apabila kadar gula darah tidak terkontrol dan terus meningkat maka akan menyebabkan komplikasi dan mengurangi kualitas/harapan hidup penderita DM tipe 2. Untuk mengendalikan kadar gula darah dapat dilakukan dengan olahraga yang menjadi bagian dari 4 pilar penatalaksanaan diabetes mellitus. Salah satu jenis olahraga yang dianjurkan yaitu senam aerobik. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan efektivitas senam aerobik terhadap kadar gula darah penderita diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan metode desain deskriptif kualitatif dengan pendekatan literature review. Database yang digunakan adalah PubMed, Science Direct, dan google Scholar. Hasil pencarian ditemukan 340 artikel. Setelah proses identifikasi dan skrining kemudian diperoleh 10 artikel yang layak digunakan sebagai literature review. Hasil dan Analisis: setelah dilakukan senam aerobik pada penderita diabetes melitus tipe 2, rata-rata nilai kadar gula darah mengalami penurunan. Tetapi dalam penelitian salah satu artikel ditemukan bahwa setelah senam aerobik dilakukan, 2 dari 4 responden justru mengalami peningkatan kadar gula darah. Pembahasan dan Kesimpulan: senam aerobik dapat dijadikan sebagai salah satu terapi dalam upaya pengendalian kadar gula bagi penyandang diabetes melitus tipe 2 yang efektif karena bisa meningkatkan sensitivitas insulin yang berkorelasi langsung secara positif terhadap peningkatan penyerapan glukosa dalam otot sehingga dapat menurunkan kadar gula darah secara langsung
Knowledge and Attitude towards Hypertension Control Efforts by the Elderly at the Bua' Tarrung Elderly Posyandu, Tana Toraja Baharuddin Baharuddin; Sri Angriani; Adolfina Lukas Siamben; Fera Dwiyanti; Lorensa Oktaviasari
Aloha International Journal of Multidisciplinary Advancement (AIJMU) Vol 4, No 1 (2022): January
Publisher : Alliance of Health Activists (AloHA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/aijha40103

Abstract

Hypertension is sometimes not accompanied by symptoms, so it needs to be detected early, one of which is regular blood pressure checks. The purpose of this study was to analyze the relationship between knowledge and attitudes of the elderly towards hypertension control efforts at the Bua' Tarrung Posyandu, Lembang Bua' Tarrung Village, Rembon District, Tana Toraja Regency, Indonesia. The design of this study was cross-sectional. The research subjects were 35 elderly who were selected by total population sampling technique. Data on knowledge, attitudes and efforts to control hypertension were collected through filling out a questionnaire, then analyzed using the Chi-square test. The results of the analysis show that the p-value for knowledge was 0.001, while for attitude was 0.000. Furthermore, it was concluded that knowledge and attitudes were related to efforts to control hypertension by the elderly at the Bua' Tarrung Elderly Posyandu. Keywords: elderly; hypertension control efforts; knowledge; attitude
EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENINGKANGKATAN PENGETAHUAN DAN PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI KECAMATAN TOMPOTIKKA Harliani Harliani; Baharuddin Korja
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 3, No 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.065 KB) | DOI: 10.33846/ghs.v3i2.197

Abstract

Penyakit Diabetes Melitus (DM) merupakan peringkat 4 dunai dan peringkat 3 nasional (Riskesda 2013). Penyandang DM membutuhkan biaya mahal. International Diabetes federation (IDF) melaporkan biaya berobat mencapai 1500-9000USD/penyandang DM/tahun dinegara maju dan negara berkembang sekitar 50-2000USD/penyandang DM/tahun (Soewondo.P. 2013). Penyakit DM lebih banyak pada DM tipe II yang disebabkan pola hidup tidak sehat. Penyuluhan adalah salah satu tindakan yang bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama pengetahuan factor risiko dan risiko komplikasi DM. Pengetahuan baik mendukung perilaku memperbiaki pola hidup sehat sehingga kadar gula darah (GD) terkontrol dan terhindar komplikasi. Metode penyebarluasan informasi dalam bentuk penyuluhan untuk menilai hasil penyuluhan (pre dan post test), baik pengetahuan maupun kadar GD. Hasil dicapai pada 22 penderita DM, pengetahuan sebelum penyuluhan pengtahuan baik 33% dan setelah penyuluhan pengetahuan baik menacapai 86%. GD I di atas normal ditemkan pada 20 penderita, terjadi penurunan kadar GD II pada 16 (80%) penderita setelah 4 minggu kegiatan (rata-rata penurunan 10-15 mg/dl). Dari hasil tersebut menunjukan bahwa penyuluhan sangat efektif meningkatkan pengetahuan dan menurunkan GD pada penderita DM. Pengetahuan yang baik dapat merubah perilaku pola hidup penderita DM untuk mencegah factor risiko terjadinya peningaktan GD dan mencegah komplikasi. Kesimpulan, Pengetahuan masyarakat sebelum penyuluhan tentang faktor risiko, pencegahan dan komplikasi DM masih rendah. Tindakan Penyuluhan sangat efektif meningkatkan pemahaman masyarakat tentang penyakit DM. Pengetahuan baik dapat merubah perilaku hidup penderita DM sehingga GD dapat dipertahankan dalam batas toleransi dan terhindar risiko komplikasi. Kata kunci: Efektifitas penyuluhan, Pengetahuan, Gula darah