Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PKW Budidaya Sayuran Hidroponik di Desa Pekalongan Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara Akhmad Syakhroni; M. Sagaf; Novi Marlyana
Jurnal Sains Teknologi dalam Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2021): December 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/jstpm.v2i2.797

Abstract

Salah satu pembudidaya sayuran hidroponik di kabupaten Jepara Bapak Ryan Arfian dengan usahanya yang bernama Bagus Hydrofarm (Mitra) memiliki permasalahan di bidang kapasitas produksi yang rendah. Hal ini dikarenakan mitra hanya mempunyai 800 titik tanam dewasa. Proses produksi sayuran hidroponik juga masih rendah karena belum adanya kontrol kualitas pada hasil produksinya. Permasalahan tersebut muncul karena belum adanya pengetahuan mitra mengenai proses produksi dan kontrol kualitas yang cukup dan baik. Selain itu juga disebabkan oleh belum adanya alat untuk mengetahui kandungan nutrisi pada air dan belum adanya alat ukur kelembaban dan suhu. Managemen usaha pada mitra juga masih dikelola secara sederhana dan kekeluargaan.untuk mengatasi permasalahan tersebut, metode yang digunakan antara lain sosialisasi, pendampingan, monitoring dan evaluasi. Hasil peningkatan manfaat dari program kemitraan wilayah ini adalah peningkatan kapasitas produksi sebesar 17,5%, peningkatan pengetahuan cara budidaya sayuran hidroponik sebesar 100%, peningkatan aset berupa alat ukur PH dan TDS sebesar 100%, peningkatan aset berupa alat pengukur suhu dan kelembaban sebesar 100%, peningkatan pengetahuan tentang manajemen usaha yang baik sebesar 100%.
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DENGAN MENGINTEGRASIKAN METODE SERVICE QUALITY (SERVQUAL) DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Adam Kukuh Baskoro; Novi Marlyana; Brav Deva Bernadhi
Jurnal Teknik Industri Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri, UNISSULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.718 KB) | DOI: 10.30659/jurti.1.1.14-23

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabel kualitas layanan di dealer kendaraan bermotor untuk mengidentifikasi kesenjangan antara persepsi dan harapan pelanggan, mengidentifikasi variabel kualitas layanan yang berada pada kategori kritis, dan memberikan saran untuk meningkatkan kualitas layanan berdasarkan prioritas perbaikan. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 83 orang. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan metode Service Quality (ServQual), Importance Performance Analysis (IPA), dan Quality Deployment Performance (QFD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh delaer kendaraan bermotor ini cukup baik, dari total 37 variabel kualitas pelayanan yang diteliti, terdapat delapan variabel yang masih perlu ditingkatkan.Perhitungan servqual menunjukkan bahwa delapan variabel memiliki skor servqual negatif, yang berarti pelanggan tidak puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan,  analisis menggunakan metode IPA menunjukkan bahwa terdapat sembilan variabel yang menjadi prioritas utama untuk segera diperbaiki oleh manajemen, dan kegiatan yang direkomendasikan, yaitu memberikan pelatihan customer service, memberikan pelatihan kepada kasir, dan penggunaan wewangian dan pewangi di dalam ruangan, serta penambahan pembersih agar ruangan dapat lebih terawat dan konsumen menjadi lebih nyaman.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabel kualitas layanan di dealer kendaraan bermotor untuk mengidentifikasi kesenjangan antara persepsi dan harapan pelanggan, mengidentifikasi variabel kualitas layanan yang berada pada kategori kritis, dan memberikan saran untuk meningkatkan kualitas layanan berdasarkan prioritas perbaikan. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 83 orang. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan metode Service Quality (ServQual), Importance Performance Analysis (IPA), dan Quality Deployment Performance (QFD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan oleh delaer kendaraan bermotor ini cukup baik, dari total 37 variabel kualitas pelayanan yang diteliti, terdapat delapan variabel yang masih perlu ditingkatkan.Perhitungan servqual menunjukkan bahwa delapan variabel memiliki skor servqual negatif, yang berarti pelanggan tidak puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan,  analisis menggunakan metode IPA menunjukkan bahwa terdapat sembilan variabel yang menjadi prioritas utama untuk segera diperbaiki oleh manajemen, dan kegiatan yang direkomendasikan, yaitu memberikan pelatihan customer service, memberikan pelatihan kepada kasir, dan penggunaan wewangian dan pewangi di dalam ruangan, serta penambahan pembersih agar ruangan dapat lebih terawat dan konsumen menjadi lebih nyaman.
Pendampingan Pembuatan E-Commerce untuk Produk Makanan IKM Majelis Taklim Wirausaha Basthah Brav Deva Bernadhi; Novi Marlyana; Eli Mas’idah; Dian Ayu Mulyaningsih; Muhamad Nur Fadhillah
Jurnal Sains Teknologi dalam Pemberdayaan Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): December 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/jstpm.v3i2.1206

Abstract

Majelis taklim wirausaha Basthah merupakan salah satu IKM yang bergerak di bidang industri pembuatan makanan ringan dan beberapa jenis produk kerajinan tangan. Ibu-ibu yang tergabung dalam majelis taklim wirausaha Basthah ini merupakan penduduk di daerah sekitar Jangli Permai Kota Semarang. Majelis taklim wirausaha Basthah ini berusaha untuk membantu perekonomian para ibu-ibu tersebut dengan mengembangkan industri kecil menengah khususnya di pembuatan makanan ringan seperti donat, keripik, dan makanan ringan lainnya, serta beberapa kerajinan tangan. Pemasaran produk tersebut juga masih dilakukan secara manual, majelis taklim wirausaha Basthah belum menggunakan bantuan teknologi atau dapat dikatakan pemasaran secara online. Ada beberapa tahapan metode pelaksanaan yang akan digunakan dalam pembuatan sistem pemasaran online, yaitu tahap informasional, tahap persiapan alat, tahap pendampingan dan pembuatan e-commerce, dan tahap pembuatan laporan. Sistem pemasaran online yaitu sebuah website berbasis e-commerce. Website tersebut menggunakan 2 aplikasi pendukung yaitu aplikasi wordpress dan woocommerce. Aplikasi wordpress untuk mendukung sistem website dan aplikasi woocommerce untuk mendukung sistem ecommerce. Website berbasis e-commerce tersebut akan membantu para ibu-ibu majelis taklim wirausaha Basthah dalam menggunakan teknologi berbasis e-commerce.
Slow Moving Raw Material Layout Improvement Proposed Using Shared Storage Method In Production Planning And Inventory Control Department Riyan Eko Budiyanto; Brav Deva Bernadhi; Novi Marlyana
Journal of Applied Science and Technology Vol 3, No 01 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jast.3.01.%p

Abstract

Layout is a decision that determines the efficiency of an operation in the long term. Many strategic impacts occur from the results of decisions about layout, including capacity, process, flexibility, cost, quality of work environment, customer contact and corporate image. An effective layout helps companies achieve a strategy that supports the business strategy that has been set between differentiation, low cost and fast response.At this time there are problems that arise in the material warehouse, namely when Warehouse employees will take materials for the purposes of the production process, the placement of materials in the warehouse is still irregular or still not neat in making the preparation of materials, so things like this cause time ineffectiveness in the process of taking materials in a warehouse. warehouse area and make it difficult for workers because there are no storage area instructions.The results of the Shared Storage approach can minimize the material handling distance, the total distance traveled in the initial layout is 2362.9 meters. The total mileage of the proposed layout is 1850.30 meters. There is a difference in the total mileage of 512.6 meters or 21.69% of the total initial mileage. This means that the proposed layout can shorten the distance traveled by warehouse employees in taking the materials needed in the delivery of the production process
Pengukuran Tingkat Efisiensi Aktivitas Proses Produksi Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Wiwiek Fatmawati; Novi Marlyana; Anindya Gita Atina
JURNAL LOGISTICA Vol. 1 No. 2 (2023): Vol.1 No. 2 Juni 2023
Publisher : LPPM-ITEBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebuah perusahaan garmen yang bergerak dibidang konveksi dengan produk yang dihasilkan berupa pakaian anak-anak memiliki permasalahan dalam memenuhi order dari pelanggan. Perusahaan berusaha mengatasi hal ini dengan menambah jam kerja atau lembur. Hal ini menjadi tidak efektif dan solusi tersebut menyebabkan adanya pemborosan biaya yang dikeluarkan dan dapat merugikan perusahaan jika dibiarkan secara terus menerus. Maka dari itu, perlu adanya pengukuran efisiensi untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi proses produksi dan menentukan strategi perbaikan bagi proses produksi yang tidak efisien dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Pengukuran efisiensi ini melibatkan empat variabel input yaitu jumlah tenaga kerja, jumlah jam kerja, upah karyawan, dan upah lembur. Sedangkan variabel output-nya yaitu jumlah produksi. Hasil perhitungan efisiensi 9 DMU menggunakan metode DEA dengan alat bantu program DEAP 2.1 menunjukkan bahwa terdapat 3 DMU yang dinyatakan efisien yaitu DMU 6, DMU 8, dan DMU 9. Sedangkan untuk 6 DMU lainnya mengalami inefisiensi yaitu pada DMU 1 60,9%, DMU 2 90,3%, DMU 3 80,6%, DMU 4 85,6%, DMU 5 96,3%, dan DMU 7 83%. Sehingga perlu adanya perbaikan pada 6 DMU yang inefisien dengan acuan DMU yang efisien.