Martina Malla
Akademi Keperawatan Fatima Parepare

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KLIEN TENTANG PENCEGAHAN PENULARAN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS LAKESSI KOTA PAREPARE Martina Malla; Henny Feranica Medis
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : Nursing Faculty of Fatima Nursing Academy of Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi kronis pada manusia yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan pasien yang terinfeksi akan memproduksi droplet yang mengandung basil kuman tuberkulosis ketika batuk, bersin atau berbicara. Tuberkulosis menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmenglobal karena kasus tuberkulosis paru di seluruh dunia terbilang cukup tinggi. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap klien tentang pencegahan penularan penyakit tuberkulosis paru. Menggunakan metode deskriptif dengan instrumen berupa lembar kuesioner. Subyek penelitian menggunakan 30 responden. Pengetahuan klien dari 30 responden,terdapat 21 responden (70%) dengan pengetahuan baik dan 9 responden (30%) dengan pengetahuan cukup. Sedangkan sikap klien dari 30 responden, terdapat 19 responden (63,33%) dengan sikap baik dan 11 responden (36,33%) dengan sikap cukup. Pengetahuan dan sikap yang baik dapat mempengaruhi pencegahan penularan tuberkulosis paru.Kata kunci: Tuberkulosis Paru, Pengetahuan, Sikap, Pencegahan Penularan.ABSTRACTTuberculosis is a chronoic infectious disease in humans caused by Mycobacterium Tuberculosis which causes infected patients to produce droplets containing tuberculosis bacilli when coughing, sneezing or talking. Tuberculosis has become one of the diseases whose control has become a global commitment because tuberculosis cases around the world quite high. To know the description of knowledge and attitudes of clients about the prevention of pulmonary tuberculosis transmission. Using descriptive methods with instruments in the form of questionnaire sheets. Research subject used 30 respondents. Client knowledge of 30 respondents there were 21 respondents (70%) with good knowledge and 9 respondents (30%) with quite good knowledge. While the client attitude of 30 respondents (63,33%), there are 19 respondents (36,33%) with quite good attitude. Good knowledge and attitude can influence the prevention of pulmonary tuberculosis transmission.Keyword: Pulmonary Tuberculosis, Knowledge, Attitude, Prevention of Transmission
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA TENTANG PENGGUNAAN MASKER PADA MASA COVID-19 DI KELURAHAN UJUNG BULU KOTA PAREPARE Martinus Jimung; Martina Malla; Nurul Ramadhani Belman
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 9, No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : Nursing Faculty of Fatima Nursing Academy of Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

GAMBARAN KEBUTUHAN CAIRAN PADA PASIEN CKD YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANDI MAKKASAU KOTA PAREPARE Martina Malla; Bernadet Emmi; Paskalia Apriani Tae Britman
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : Nursing Faculty of Fatima Nursing Academy of Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cronic Kidney Disease (CKD) dimana kerusakan ginjal yang terjadi selama lebih dari tiga bulan berdasarkan kelainan patologis atau pertanda kerusakan ginjal seperti protinuria sehingga sangat diperlukan untuk melakukan tindakan hemodialisa dimana hemodialisa juga berfungsi untuk membuang ekses cairan dan menyeimbangkan elektrolit. Menurut PENEFRI Di indonesia angka kejadian CKD pada tahun 2010 sebanyak 2 juta kasus sedangkanpasien yang menjalani HD baru 100.000 orang. Penelitan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran keseimbangan cairan pada pada pasien CKD yang menjalani hemodilisa di RSUD Andi Makkasau. Metode yang digunakan adalah mengumpulkan data menggunakan lembar observasi pada responden yang disertakan dengan rumus IDGW. Hasil penelitian terdapat 2 pasien orang dewasa Nn “S” umur 18 dan Tn “J” umur 35 tahun masing-masing input cairan 418 cc dan 800 cc per 24 jam dan output cairan dialisat 1.000 cc. Kesimpulan penelitian yaitu kebutuhan cairan pada kedua pasien berbeda, meskipun kedua pasien sama-sama sudah tidak penah buang air kecil dan cairan yang ditarik setiap kali menjalani hemodialisa dalam jumlah yang sama. Diharapkan pasien dapat mengatur dan mengontrol asupan makanan dan minuman setiap hari agar pertambahan BB diantara dua sesi HD dapat ditoleransi oleh tubuh dan bagi tenaga medis diharapkan penelitian ini bisa dijadikan informasi tambahan untuk peningkatan pelayanan.Kata kunci: CKD, Kebutuhan Cairan, HemodialisaABSTRACTChronic Kidney Disease (CKD) where kidney damage occurs for more than three months based on pathological abnormalities or signs of kidney damage such as protinuria, so it is necessary to carry out hemodialysis where hemodialysis also functions to remove excess fluid and balance electrolytes. According to PENEFRI, in Indonesia, the incidence of CKD in 2010 was 2 million cases, while only 100,000 patients underwent HD. This study was conducted with the aim of knowing the description of fluid balance in CKD patients undergoing hemolysis at the Andi Makkasau Hospital. The method used is to collect data using observation sheets on respondents which are included with the IDGW formula. The results of the study were 2 adult patients, Ms. “S” aged 18 and Mr. “J” aged 35 years, each with fluid input of 418 cc and 800 cc per 24 hours and dialysate fluid output of 1000 cc.The conclusion of the study was that the fluid requirements of the two patients were different, even though both patients had never urinated and the same amount of fluid was withdrawn each time they underwent hemodialysis.  It is hoped that patients can regulate and control food and drink intake every day so that weight gain between two HD sessions can be tolerated by the body and for medical personnel, it is hoped that this research can be used as additional information to improve services. Keywords: CKD, Fluid Needs, Hemodialysis