Martina Malla
Akademi Keperawatan Fatima Parepare

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

GAMBARAN KEBUTUHAN CAIRAN PADA PASIEN CKD YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANDI MAKKASAU KOTA PAREPARE Martina Malla; Bernadet Emmi; Paskalia Apriani Tae Britman
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : Nursing Faculty of Fatima Nursing Academy of Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cronic Kidney Disease (CKD) dimana kerusakan ginjal yang terjadi selama lebih dari tiga bulan berdasarkan kelainan patologis atau pertanda kerusakan ginjal seperti protinuria sehingga sangat diperlukan untuk melakukan tindakan hemodialisa dimana hemodialisa juga berfungsi untuk membuang ekses cairan dan menyeimbangkan elektrolit. Menurut PENEFRI Di indonesia angka kejadian CKD pada tahun 2010 sebanyak 2 juta kasus sedangkanpasien yang menjalani HD baru 100.000 orang. Penelitan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui gambaran keseimbangan cairan pada pada pasien CKD yang menjalani hemodilisa di RSUD Andi Makkasau. Metode yang digunakan adalah mengumpulkan data menggunakan lembar observasi pada responden yang disertakan dengan rumus IDGW. Hasil penelitian terdapat 2 pasien orang dewasa Nn “S” umur 18 dan Tn “J” umur 35 tahun masing-masing input cairan 418 cc dan 800 cc per 24 jam dan output cairan dialisat 1.000 cc. Kesimpulan penelitian yaitu kebutuhan cairan pada kedua pasien berbeda, meskipun kedua pasien sama-sama sudah tidak penah buang air kecil dan cairan yang ditarik setiap kali menjalani hemodialisa dalam jumlah yang sama. Diharapkan pasien dapat mengatur dan mengontrol asupan makanan dan minuman setiap hari agar pertambahan BB diantara dua sesi HD dapat ditoleransi oleh tubuh dan bagi tenaga medis diharapkan penelitian ini bisa dijadikan informasi tambahan untuk peningkatan pelayanan.Kata kunci: CKD, Kebutuhan Cairan, HemodialisaABSTRACTChronic Kidney Disease (CKD) where kidney damage occurs for more than three months based on pathological abnormalities or signs of kidney damage such as protinuria, so it is necessary to carry out hemodialysis where hemodialysis also functions to remove excess fluid and balance electrolytes. According to PENEFRI, in Indonesia, the incidence of CKD in 2010 was 2 million cases, while only 100,000 patients underwent HD. This study was conducted with the aim of knowing the description of fluid balance in CKD patients undergoing hemolysis at the Andi Makkasau Hospital. The method used is to collect data using observation sheets on respondents which are included with the IDGW formula. The results of the study were 2 adult patients, Ms. “S” aged 18 and Mr. “J” aged 35 years, each with fluid input of 418 cc and 800 cc per 24 hours and dialysate fluid output of 1000 cc.The conclusion of the study was that the fluid requirements of the two patients were different, even though both patients had never urinated and the same amount of fluid was withdrawn each time they underwent hemodialysis.  It is hoped that patients can regulate and control food and drink intake every day so that weight gain between two HD sessions can be tolerated by the body and for medical personnel, it is hoped that this research can be used as additional information to improve services. Keywords: CKD, Fluid Needs, Hemodialysis
Gambaran Kejadian TBC Paru di Poli TB Paru PKM Lakessi Kota Parepare Tahun 2016 Martina Malla; Novia Sari
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 4, No 5 (2017): Lentera Acitya
Publisher : Nursing Faculty of Fatima Nursing Academy of Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini penderita TBC Paru semakin hari semakin meningkat khususnya di Negara kita “Indonesia”. Persentase jumlah kasus di Indonesia pun menjadi 10 persen terhadap seluruh kasus di dunia sehingga menjadi Negara dengan kasus terbanyak kedua bersama dengan Tiongkok. Provinsi Sulawesi Selatan saat ini memiliki jumlah penderita TBC Paru sebanyak 7.182 laki – laki dan 4.994 perempuan. Penderita penyakit TBC Paru untuk wilayah Sulawesi Selatan saja, Kota Parepare masuk dalam urutan ke – 3 dalam jumlah TB Paru terbanyak setelah Makkasar dan Palopo (dr.Nevy Sinta Damayanti, selaku dokter poli penyakit paru – paru RSUD Tipe B Andi Makkasau Parepare). PKM Lakessi memiliki jumlah pasien dengan suspek TBC Paru 219 pasien, 219 pasien terdapat 27 pasien yang saat ini menjalani pengobatan yang terdiri dari 14 orang dengan BTA (+), 12 orang dengan BTA (-), TB Paru kategori anak 1 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang Gambaran Kejadian Tuberkulosis (TBC) Paru di Poli TB Paru PKM Lakessi Kota Parepare Tahun 2016 dan untuk mengetahui Mengetahui gambaran umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, rokok, riwayat imunisasi dengan kejadian penderita TBC Paru di Poli TB Paru PKM Lakessi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif tetapi untuk data TBC Paru pengobatan/konseling di Poli TBC Paru PKM Lakessi Kota Parepare, proses desain penelitian yang dilakukan melalui sensus dengan sampel 25 responden TBC Paru pada periode Januari-Desember 2016. Hasil penelitian ini menunjukkan berdasarkan umur ditemukan angka kejadian TBC Paru tertinggi pada kelompok usia 46 – 55 tahun banyak 6 kasus (24%), berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah laki – laki sebanyak 16 kasus (64%), berdasarkan tingkat pendidikan terbanyak adalah tingkat pendidikan SMA sebanyak 7 kasus (28%), berdasarkan tingkat pekerjaan terbanyak adalah tingkat pekerjaan berat sebanyak 12 kasus (48%), berdasarkan kebiasaaan merokok terbanyak adalah pada klien yang tidak memiliki kebiasaan merokok sebanyak 14 responden (56%), berdasarkan riwayat imunisasi BCG terbanyak adalah klien yang memiliki riwayat imunisasi BCG sebanyak 13 kasus (52%).
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KLIEN TENTANG PENCEGAHAN PENULARAN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS LAKESSI KOTA PAREPARE Martina Malla; Henny Feranica Medis
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : Nursing Faculty of Fatima Nursing Academy of Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi kronis pada manusia yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan pasien yang terinfeksi akan memproduksi droplet yang mengandung basil kuman tuberkulosis ketika batuk, bersin atau berbicara. Tuberkulosis menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmenglobal karena kasus tuberkulosis paru di seluruh dunia terbilang cukup tinggi. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap klien tentang pencegahan penularan penyakit tuberkulosis paru. Menggunakan metode deskriptif dengan instrumen berupa lembar kuesioner. Subyek penelitian menggunakan 30 responden. Pengetahuan klien dari 30 responden,terdapat 21 responden (70%) dengan pengetahuan baik dan 9 responden (30%) dengan pengetahuan cukup. Sedangkan sikap klien dari 30 responden, terdapat 19 responden (63,33%) dengan sikap baik dan 11 responden (36,33%) dengan sikap cukup. Pengetahuan dan sikap yang baik dapat mempengaruhi pencegahan penularan tuberkulosis paru.Kata kunci: Tuberkulosis Paru, Pengetahuan, Sikap, Pencegahan Penularan.ABSTRACTTuberculosis is a chronoic infectious disease in humans caused by Mycobacterium Tuberculosis which causes infected patients to produce droplets containing tuberculosis bacilli when coughing, sneezing or talking. Tuberculosis has become one of the diseases whose control has become a global commitment because tuberculosis cases around the world quite high. To know the description of knowledge and attitudes of clients about the prevention of pulmonary tuberculosis transmission. Using descriptive methods with instruments in the form of questionnaire sheets. Research subject used 30 respondents. Client knowledge of 30 respondents there were 21 respondents (70%) with good knowledge and 9 respondents (30%) with quite good knowledge. While the client attitude of 30 respondents (63,33%), there are 19 respondents (36,33%) with quite good attitude. Good knowledge and attitude can influence the prevention of pulmonary tuberculosis transmission.Keyword: Pulmonary Tuberculosis, Knowledge, Attitude, Prevention of Transmission
GAMBARAN PEMENUHAN NUTRISI PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAKESSI KOTA PAREPARE Martina Malla; Emilia Emilia
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : Nursing Faculty of Fatima Nursing Academy of Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH PADA ANAK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANDI MAKKASAU KOTA PAREPARE Martina Malla; Yenny Djeny Randa; Rahmat Bahri
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 9, No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : Nursing Faculty of Fatima Nursing Academy of Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA TENTANG PENGGUNAAN MASKER PADA MASA COVID-19 DI KELURAHAN UJUNG BULU KOTA PAREPARE Martinus Jimung; Martina Malla; Nurul Ramadhani Belman
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 9, No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : Nursing Faculty of Fatima Nursing Academy of Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Efek Pemberian Terapi Bekam terhadap Kualitas Hidup Pasien pada Penyakit Degeneratif: Scoping Review Yulianus Gandeng; Andreas Tena; Agustina Agustina; Petrus Taliabo; Martina Malla; Muhammad Al-Amin R. Sapeni
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 4 (2022): Jurnal Keperawatan: Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.027 KB) | DOI: 10.32583/keperawatan.v14i4.455

Abstract

Penyakit degeneratif adalah penyakit yang timbul karena penurunan fungsi sel oleh karena faktor penuaan, maka secara alamiah sel-sel akan mengalami penurunan fungsi. Bekam merupakan suatu metode pengobatan untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh dengan menggunakan mangkuk khusus untuk menghasilkan daya hisap dengan proses pengvakuman dengan alat vakum atau menggunakan energy panas api. Review ini dilakukan untuk menganalisa serta mengidentifikasi bukti ilmiah yang berkaitan dengan terapi bekam terhadap kualitas hidup pasien penyakit degeneratif oleh karena pertambahan usia. Desain dalam penelitian ini adalah studi scoping review berdasarkan PRISMA checklist. Metode ini dipergunakan untuk membandingkan studi yang sudah ada. Pertanyaan yang digunakan untuk melakukan review jurnal sesuai dengan PICOT (P : degenerative disease; I : cupping therapy; C: control, placebo, or any intervention; O : quality of life; T : article 2015 – 2020. Proses pencarian artikel diperoleh melalui database GARUDA, BASE, Research Gate, Scilit, dan Google Scholar diperoleh artikel sebanyak 3.569. Kemudian diekslusi 5 tahun terakhir, bukan bahasa Inggris, tidak open akses, tidak sesuai hasil penelitian & artikel yang tidak berkaitan dengan terapi bekam. Akan tetapi hanya 7 artikel yang diinklusi. Terapi bekam meningkatkan kualitas hidup pasien seperti meningkatkan hubungan sosial, meningkatkan kemajuan fisik, memperbaiki aksi motor majemuk, meningkatkan parameter biokimia elektrolit & hematologi, juga memberikan perubahan respon fisiologis, menghilangkan rasa sakit / nyeri, kualitas tidur meningkat, perubahan respon psokologis, serta dapat meningkatkan vitalitas tubuh & suasana hati. Jenis bekam yang diberikan adalah bekam basah dengan frekuensi 2-10 sesi.
Gambaran Kejadian TBC Paru di Poli TB Paru PKM Lakessi Kota Parepare Tahun 2016 Martina Malla; Novia Sari
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 4, No 5 (2017): Lentera Acitya
Publisher : Nursing Faculty of Fatima Nursing Academy of Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini penderita TBC Paru semakin hari semakin meningkat khususnya di Negara kita “Indonesia”. Persentase jumlah kasus di Indonesia pun menjadi 10 persen terhadap seluruh kasus di dunia sehingga menjadi Negara dengan kasus terbanyak kedua bersama dengan Tiongkok. Provinsi Sulawesi Selatan saat ini memiliki jumlah penderita TBC Paru sebanyak 7.182 laki – laki dan 4.994 perempuan. Penderita penyakit TBC Paru untuk wilayah Sulawesi Selatan saja, Kota Parepare masuk dalam urutan ke – 3 dalam jumlah TB Paru terbanyak setelah Makkasar dan Palopo (dr.Nevy Sinta Damayanti, selaku dokter poli penyakit paru – paru RSUD Tipe B Andi Makkasau Parepare). PKM Lakessi memiliki jumlah pasien dengan suspek TBC Paru 219 pasien, 219 pasien terdapat 27 pasien yang saat ini menjalani pengobatan yang terdiri dari 14 orang dengan BTA (+), 12 orang dengan BTA (-), TB Paru kategori anak 1 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang Gambaran Kejadian Tuberkulosis (TBC) Paru di Poli TB Paru PKM Lakessi Kota Parepare Tahun 2016 dan untuk mengetahui Mengetahui gambaran umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, rokok, riwayat imunisasi dengan kejadian penderita TBC Paru di Poli TB Paru PKM Lakessi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif tetapi untuk data TBC Paru pengobatan/konseling di Poli TBC Paru PKM Lakessi Kota Parepare, proses desain penelitian yang dilakukan melalui sensus dengan sampel 25 responden TBC Paru pada periode Januari-Desember 2016. Hasil penelitian ini menunjukkan berdasarkan umur ditemukan angka kejadian TBC Paru tertinggi pada kelompok usia 46 – 55 tahun banyak 6 kasus (24%), berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah laki – laki sebanyak 16 kasus (64%), berdasarkan tingkat pendidikan terbanyak adalah tingkat pendidikan SMA sebanyak 7 kasus (28%), berdasarkan tingkat pekerjaan terbanyak adalah tingkat pekerjaan berat sebanyak 12 kasus (48%), berdasarkan kebiasaaan merokok terbanyak adalah pada klien yang tidak memiliki kebiasaan merokok sebanyak 14 responden (56%), berdasarkan riwayat imunisasi BCG terbanyak adalah klien yang memiliki riwayat imunisasi BCG sebanyak 13 kasus (52%).
GAMBARAN PEMENUHAN NUTRISI PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAKESSI KOTA PAREPARE Martina Malla; Emilia Emilia
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 9, No 1 (2022): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : Nursing Faculty of Fatima Nursing Academy of Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN DEMAM BERDARAH PADA ANAK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANDI MAKKASAU KOTA PAREPARE Martina Malla; Yenny Djeny Randa; Rahmat Bahri
Jurnal Kesehatan Lentera Acitya Vol 9, No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Lentera Acitya
Publisher : Nursing Faculty of Fatima Nursing Academy of Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract