Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

PENERAPAN PEER ASSESSMENT DAN SELF ASSESSMENT PADA TES FORMATIF HIDROKARBON UNTUK FEEDBACK SISWA SMA KELAS X Siswaningsih, Wiwi; Dwiyanti, Gebi; Gumilar, Cahya
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 18, No 1 (2013): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v18i1.263

Abstract

Penelitian dengan judul “Penerapan Peer Assessment dan Self Assessment Pada Tes Formatif Hidrokarbon Untuk Feedback Siswa SMA Kelas X” ini bertujuan memberikan feedback kepada siswa untuk meningkatkan pengetahuannya serta mendapatkan metode penilaian yang inovatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penerapan peer assessment dan self assessment dilaksanakan melalui enam tahapan. Rincian keterlaksanaan setiap tahapan yaitu tahap pemotivasian siswa (75,44%), tahap pelatihan peer assessment dan self assessment (71,05%), tahap pelaksanaan tes formatif dan pemberian feedback (59,65%), tahap pelaksanaan peer assessment, self assessment dan pemberian feedback (90,35%), tahap keterlaksanaan pengkomunikasian hasil (100%), serta tahap pemanfaatan hasil (78,95%). Subjek penelitian penelitian ini adalah siswa SMA kelas X sebanyak 19 orang. Dalam pelaksanaan peer assessment, sebanyak 47,37% siswa berkategori sangat baik, 31,58% siswa berkategori baik, 15,79% siswa berkategori cukup, dan 5,26% siswa berkategori kurang. Dalam pelaksanaan self assessment, sebanyak 57,89% siswa berkategori sangat baik, 15,79%, berkategori baik, dan 26,32% siswa berkategori cukup. Sebanyak 63,16% siswa merasa puas dengan feedback yang diberikan dengan menggunakan rubrik peer assessment dan self assessment pada tes formatif hidrokarbon. Sebanyak 63,16% siswa merasa memperoleh manfaat berupa feedback dari rubrik peer assessment dan self assessment. Tahap pemotivasian dan pelatihan yang kurang maksimal menyebabkan pelaksanaan peer assessment dan self assessment kurang optimal.Kata Kunci: feedback, hidrokarbon, peer assessment, self assessment
SINTESIS KALIKS[4]RESORSINARENA DARI MINYAK KAYUMANIS DAN PENGGUNAANNYA UNTUK EKSTRAKSI FASA PADAT LOGAM BERAT HG(II) DAN PB(II) Sardjono, Ratnaningsih E.; Dwiyanti, Gebi; Aisyah, Siti; Khoerunnisa, Fitri
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 12, No 1 (2008): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v12i1.318

Abstract

Sintesis C-sinamal kaliks[4]resorsinarena (CSKR) dari minyak kayumanis dan penggunanannya untuk ekstraksi fasa padat logam berat Pb(II) dan Hg(II) telah dilakukan. CSKR diperoleh sebanyak 75% sebagai produk reaksi resorsinol dan sinamaldehida pada 77oC selama 24 jam. Isolasi sinamaldehida dari minyak kayumanis melalui metode bisulfit menghasilkan sinamaldehida sebanyak 79% dengan kemurnian 99,5%. Ekstraksi fasa padat Pb(II) dan Hg(II) oleh CSKR dilakukan dalam sistem batch pada berbagai pH, waktu interaksi, dan konsentrasi logam. Ekstraksi fasa padat Pb(II) berlangsung optimum pada pH 4, waktu interaksi 180 menit, dan konsentrasi awal 6,6 mg/L, mengikuti model kinetika pseudo orde dua, mengikuti model isoterm Langmuir, serta memberikan kapasitas ekstraksi sebesar 1,986 mol/g atau 37,2%. Sementara itu, ekstraksi fasa padat Hg(II) berlangsung optimum pada pH 5, waktu interaksi 180 menit, dan konsentrasi awal 0,36 mg/L, mengikuti model kinetika pseudo orde dua, mengikuti model isoterm Freundlich, serta memberikan kapasitas ekstraksi sebesar 0,71 mol/g atau 79,1%.Kata kunci :  Ekstraksi Fasa Padat, Kaliks[4]resorsinarena, Minyak Kayumanis, Hg(II), Pb(II)  
PENGARUH PEMANASAN TERHADAP PROFIL ASAM LEMAK TAK JENUH MINYAK BEKATUL Gumilar, GunGun; Zackiyah, Ms; Dwiyanti, Gebi; HM, Heli Siti
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 14, No 2 (2009): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v14i2.368

Abstract

Parameter kualitas minyak bekatul ditentukan oleh banyaknya kandungan asam lemak tidak jenuh dalam minyak bekatul. Mengingat banyaknya manfaat asam lemak tidak jenuh dalam minyak bekatul, maka diperlukan cara yang baik dalam memperlakukan minyak bekatul agar kualitas asam lemak dalam minyak bekatul tetap baik. Pada umumnya proses pemanasan minyak dapat mengakibatkan kualitas minyak menjadi menurun karena dapat menyebabkan minyak mengalami oksidasi. Pada penelitian ini dilakukan uji stabilitas asam lemak tak jenuh minyak bekatul pada berbagai variasi suhu. Berdasarkan hasil penelitian ditunjukkan bahwa asam oleat, yang merupakan asam lemak tidak jenuh tunggal, memiliki stabilitas yang tinggi pada suhu 100oC, 120 oC, dan 160 oC. Stabilitas yang tinggi asam lemak tak jenuh pada fraksi tersabunkan bekatul ini memberikan potensi besar untuk menjadikan limbah padi (bekatul) sebagai food stuff, obat maupun minyak kesehatan untuk menurunkan kolesterol plasma darah yang berpotensi menyebabkan penyakit arterosklerosis.Kata kunci : Minyak Bekatul, Asam Lemak Tak Jenuh, Stabilitas Suhu.
PENGARUH PENAMBAHAN AKTIVATOR LAKTOPEROKSIDASE TERHADAP KETAHANAN SUSU SAPI SEGAR Dwiyanti, Gebi
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 13, No 1 (2009): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v13i1.310

Abstract

Pada penelitian ini telah dilakukan pengawetan susu sapi segar menggunakan sistem laktoperoksidase dengan penambahan aktivator peroksidase. Konsentrasi aktivator peroksidase yang ditambahkan yaitu 10 ppm, 20 ppm, dan 30 ppm dengan suhu penyimpanan 4oC. Uji ketahanan susu dilakukan dengan uji resasurin dan Total Plate Count (TPC) petrifilm serta analisa kandungan protein pada susu yang diawetkan. Hasil uji resasurin dan TPC menunjukkan bahwa susu yang diawetkan dengan penambahan activator 30 ppm lebih tahan lama dibandingkan dengan penambahan aktivator 10 ppm dan 20 ppm. Kandungan protein susu sapi segar dan susu sapi yang di awetkan tidak mengalami perubahan secara signifikan yaitu berkisar 2,80 – 2,90 % b/b. Penambahan aktivator lektoperoksidase sampai 30 ppm dapat membuat susu lebih tahan lama.Kata Kunci : Sistem laktoperoksidase, aktivator, konsentrasi, resasurin, TPC.
PENGEMBANGAN TES KETERAMPILAN PROSES SISWA SMA KELAS XI POKOK BAHASAN TITRASI ASAM BASA Agustin, Resa Repita; Siswaningsih, Wiwi; Dwiyanti, Gebi
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 18, No 2 (2013): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v18i2.56

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan tes yang dapat mengukur keterampilan proses siswa yaitu mengamati, menafsirkan, menerapkan konsep, merencanakan percobaan dan mengkomunikasikan khususnya pada materi titrasi asam basa. Tes yang dikembangkan berbentuk hands-on task dan soal uraian masing-masing sebanyak dua butir soal dan delapan butir soal. Waktu pengerjaan tes ini yaitu selama 90 menit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan untuk memperoleh suatu produk tes keterampilan proses yang memiliki kualitas yang baik, dilihat dari validitas dan reliabilitas tes serta taraf kesukaran dan daya pembeda soal. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penelitian pengembangan tes ini meliputi 2 tahap utama, yaitu (1) studi pendahuluan dan (2) pengembangan model. Tes yang dikembangkan memenuhi kriteria sebagai alat ukur yang baik dilihat dari validitas isi, validitas empiris yang tinggi dan reliabilitas tes yang tinggi pula. Semua butir soal memiliki tingkat kesukaran yang sedang serta daya pembeda yang cukup dan baik. Semua siswa dari kelompok tinggi memberikan respon positif terhadap tes keterampilan proses sedangkan sebagian besar siswa dari kelompok rendah tidak menyukai bentuk tes seperti ini.Kata Kunci: keterampilan proses, pengembangan tes, titrasi asam-basa