Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TAPIOKA DAN TEPUNG JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus Oestreatus) TERHADAP VOLUME PENGEMBANGAN, KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK KERUPUK [Effect of tapioca and white oyster mushroom (Pleurotus oestreatus) flour comparison on expansion volume, protein content and sensoric characteristics of crakers] Fibra Nurainy; Ribut Sugiharto; Dewi Wulan Sari
Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian Vol 20, No 1 (2015): Jurnal Teknologi & Industri Hasil Pertanian
Publisher : Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.03 KB) | DOI: 10.23960/jtihp.v20i1.11 - 24

Abstract

Oyster mushroom flour (Pleurotus oestreatus) is an alternative form of half end product from oyster mushroom, due  its durability in storage  and can be applied in varous processed food  such as cracker. This flour can be used for food crakers which contains high protein and fiber content since it contains. 17,50% of protein and 14,12% of fiber. This condition is suitable for producing crackers. The research was conducted to find out the best comparison of tapioca and oyster mushroom flour to produce the best characteristics of oyster mushroom flour crackers. The characteristics include expansion volume, sensory, and protein content. This research was designed in a Completely Randomized Block Design with 4 replication. The treatments had 6 levels comparison of tapioca and oyster mushroom flour: L1 (0%: 100%), L2 (5%: 95%), L3 (10%: 90%), L4 (15%: 85% ), L5 (20%: 80%); L6 (25%: 75%). respectively data were analiyzed with Anova to find out the treatment effects, then the data were further analyzed with Honestly Significant Difference (HSD) test on level of 5% to find the best comparison. The best comparison was L5 (20% oyster mushroom flour and 80% tapioca) which resulted crackers, with expansion volume of 272.063%, and protein content 7.636% respectively. The crackers also had a crunchy texture and rather-typical of oyster mushroom flour aroma.Keywords: crakers, oyster mushroom flour, sensory 
ANALISIS PEMASARAN KENTANG MANIS (Ipomeae batatas L) PADA KELOMPOK TANI MAKMUR DI DESA PUNTUKREJO KECAMATAN NGARGOYOSO KABUPATEN KARANGANYAR Dewi Wulan Sari; Suswadi Suswadi; Handayani Handayani
JURNAL ILMIAH AGRINECA Vol. 17 No. 2 (2017): JURNAL AGRINECA
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/afp.v17i2.646

Abstract

Sweet potato (Ipomeae batatas L) is one of the potential crops of palawija to be developed as a substitute for rice. Karanganyar Regency, especially Ngargoyoso District is one of the areas that cultivate sweet potato crops. Because there is no clear marketing channel, therefore it is necessary to study the marketing channel of sweet potato in Puntukrejo Village, Ngargoyoso District, Karanganyar Regency.The basic method used is descriptive analytical. The method of determining the location of the research intentionally is in the Puntukrejo Village, Ngargoyoso District, Karanganyar Regency. Methods of responding farmers is by convinience sampling and in 30 farmers of respondents. Method of taking respondents of marketing actors by using snowball sampling. The data used are primary data and secondary data.Analytical methods used are analysis of marketing functions, marketing costs, marketing benefits, and margin and marketing efficiency. The results showed the average total production cost of sweet potato is Rp. 5.206.759.04. The average revenue received by farmers is Rp. 10,274,000.00. Revenue earned by farmers is Rp. 5,239,050.00. There are three marketing channels of sweet potato in Puntukrejo Village, Ngargoyoso Sub-district, Karanganyar Regency, Marketing Channel patterns I : farmers → wholesalers → small traders → consumers, Marketing Channel II : farmers → merchant collectors → wholesalers → small traders → consumers, Marketing Channel III : farmer → wholesaler → factory / consumer. The average total marketing cost on marketing channel I is Rp. 1,022 / kg and the total profit average of Rp. 699.84 / kg. In marketing channel II, the average total marketing cost is Rp. 1,127.16 / kg and the average total profit is Rp. 742.07 / kg. The average total marketing cost on marketing channel III is Rp. 747,23 / kg and the average profit on marketing channel III Rp. 252.77 / kg. Marketing margin on marketing channel I is Rp. 1,722,73 / kg, with farmer's share of 53.72%. On marketing channel II the marketing margin is Rp. 1,869.23 / kg, and farmer's share of 52.72%. Marketing margin on marketing channel III is Rp. 1,000.00 / kg and farmer's share of 67.39%. Based on these results, the most efficient marketing channel is marketing channel III, because it has the lowest marketing margin value so that the value of farmer's share is highest.
STRATEGI GURU PPKN DALAM MENINGKATKAN BERPIKIR KRITIS DAN KEMANDIRIAN PESERTA DIDIK KELAS X DI MA NEGERI 10 JOMBANG Dewi Wulan Sari; Agung Kesna Mahatmaharti
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 5, No 1 (2023): Fifth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan mempunyai peran serta tanggung jawab yang besar dalam pembinaan sikap dan perilaku peserta didik dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui strategi guru PPKn dalam meningkatkan berpikir kritis peserta didik, (2) mengetahui strategi guru PPKn dalam meningkatkan kemandirian peserta didik, (3) mengetahui faktor penghambat strategi guru PPKn dalam meningkatkan berpikir kritis peserta didik, (4) mengetahui faktor penghambat strategi guru PPKn dalam meningkatkan kemandirian peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu teknik pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) Strategi Guru PPKn dalam meningkatkan berpikir Kritis peserta didik yakni: a) Guru membimbing peserta didik untuk menemukan suatu masalah mengenai topik yang dipelajari, b) guru membimbing peserta didik untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan informasi untuk menjawab permasalah dengan berbagai sumber, c) guru membimbing peserta didik dalam membuat kesimpulan dan guru mengulang-ulang penyampaian point penting untuk diingat oleh peserta didik. (2) Strategi Guru PPKn dalam meningkatkan kemandirian peserta didik yakni: a) guru pemberian motivasi, menunjukan tujuan pembelajaran dan menjelaskan alur pembelajaran pada awal pembelajaran, b) guru memberikan stimulus atau pertanyaan pemantik untuk merangsang rasa ingin tahu peserta didik terhadap suatu pembelajaran, c) guru memberikan tugas secara individu dengan memberikan tenggat waktu dalam pengumpulan tugas, d) guru memberikan motivasi kepada peserta didik tentang kepercayaan terhadap diri dan tanpa pengaruh dari orang lain. (3) Faktor penghambat strategi Guru PPKn dalam meningkatkan berpikir Kritis peserta didik yakni: a) peserta didik sulit mengemukakan ide-ide yang dimiliki, b) peserta didik kurang dalam berliterasi, c) Peserta didik terlalu mengandalkan website dalam pemecahan solusi. d) Terbatasnya ketersediaan jumlah LCD yang dibutuhkan guru dalam pembelajaran. (4) Faktor penghambat strategi Guru PPKn dalam meningkatkan kemandirian peserta didik yakni: a) Peserta didik yang kurang aktif dalam pembelajaran sehingga dapat mempengaruhi temannya untuk  kurang aktif dalam pembelajaran, b) Peserta didik kurang percaya diri dalam memdemonstrasikan hasil diskusi di depan kelas, c) Terbatasnya ketersediaan jumlah LCD yang dibutuhkan oleh guru
AN ANALYSIS OF SUBTITLING STRATEGIES IN CLASH-A-RAMA ANIMATION SEASON 1 EPISODE 1, 2 AND 8 Dohan Zuhudiyanto; Dewi Wulan Sari
Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2024): April : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jushpen.v3i1.1466

Abstract

Subtitling strategies is technique that can help the translators to do their job in translating subtitle in the movie. The problem of this research is what subtitling strategies are used in Clash-A-Rama animation season 1 Episode 1,2 and 8? The aim of this research is to find out subtitling strategies used in Clash-A-Rama Animation Season 1 Episode 1, 2 and 8. In order to conduct the research, the researcher used qualitative research method. The researcher used 379 utterances from Clash-A-Rama Animation Season 1 Episode 1, 2 and 8 as the data. The result of the research showed that some of the utterances used more than one subtitling strategy and all of subtitling strategies are found in this research. They are paraphrase (230 data), transfer (122 data), condensation (32 data), imitation (14 data), deletion (14 data), expansion (9 data), dislocation (2 data) resignation (2 data), decimation (1 data) and transcription (1 data).
Analisis keterampilan dan kesulitan pembaca permulaan pada siswa sekolah dasar Yulianti, Yulianti; Dinie Anggraeni Dewi; Dewi Wulan Sari
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (JURDIKBUD) Vol. 3 No. 2 (2023): Juli: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (JURDIKBUD)
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurdikbud.v3i2.1460

Abstract

. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai analisis keterampilan dan kesulitan membaca permulaan pada siswa Sekolah Dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif-kualitatif. Pada metode deskriptif-kualitatif peneliti melakukan observasi dan mengumpulkan data secara langsung di lapangan kemudian data tersebut dianalisis untuk kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan atau deskripsi. Penelitian dilakukan di kelas III (tiga) SDIT Bunayya tahun pelajaran 2022/2023 pada semester genap. Membaca permulaan merupakan kegiatan mengenal huruf dan kata-kata yang dihubungkan dengan bunyi dan makna sehingga memperoleh kesimpulan dari bacaan tersebut. Membaca permulaan merupakan keterampilan tahap awal yang harus dimiliki setiap siswa. Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini yaitu masih terdapat beberapa siswa kelas III (tiga) SDIT Bunayya yang mengalami kesulitan dalam membaca permulaan. Kesulitan siswa dalam membaca permulaan tersebut disebabkan oleh faktor fisiologis, intelektual, lingkungan dan psikologis.
Analisis keterampilan dan kesulitan pembaca permulaan pada siswa sekolah dasar Yulianti, Yulianti; Dinie Anggraeni Dewi; Dewi Wulan Sari
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (JURDIKBUD) Vol. 3 No. 2 (2023): Juli: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (JURDIKBUD)
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurdikbud.v3i2.1460

Abstract

. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai analisis keterampilan dan kesulitan membaca permulaan pada siswa Sekolah Dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif-kualitatif. Pada metode deskriptif-kualitatif peneliti melakukan observasi dan mengumpulkan data secara langsung di lapangan kemudian data tersebut dianalisis untuk kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan atau deskripsi. Penelitian dilakukan di kelas III (tiga) SDIT Bunayya tahun pelajaran 2022/2023 pada semester genap. Membaca permulaan merupakan kegiatan mengenal huruf dan kata-kata yang dihubungkan dengan bunyi dan makna sehingga memperoleh kesimpulan dari bacaan tersebut. Membaca permulaan merupakan keterampilan tahap awal yang harus dimiliki setiap siswa. Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini yaitu masih terdapat beberapa siswa kelas III (tiga) SDIT Bunayya yang mengalami kesulitan dalam membaca permulaan. Kesulitan siswa dalam membaca permulaan tersebut disebabkan oleh faktor fisiologis, intelektual, lingkungan dan psikologis.
Analisis keterampilan dan kesulitan pembaca permulaan pada siswa sekolah dasar Yulianti, Yulianti; Dinie Anggraeni Dewi; Dewi Wulan Sari
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (JURDIKBUD) Vol. 3 No. 2 (2023): Juli: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan (JURDIKBUD)
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurdikbud.v3i2.1460

Abstract

. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai analisis keterampilan dan kesulitan membaca permulaan pada siswa Sekolah Dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif-kualitatif. Pada metode deskriptif-kualitatif peneliti melakukan observasi dan mengumpulkan data secara langsung di lapangan kemudian data tersebut dianalisis untuk kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan atau deskripsi. Penelitian dilakukan di kelas III (tiga) SDIT Bunayya tahun pelajaran 2022/2023 pada semester genap. Membaca permulaan merupakan kegiatan mengenal huruf dan kata-kata yang dihubungkan dengan bunyi dan makna sehingga memperoleh kesimpulan dari bacaan tersebut. Membaca permulaan merupakan keterampilan tahap awal yang harus dimiliki setiap siswa. Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini yaitu masih terdapat beberapa siswa kelas III (tiga) SDIT Bunayya yang mengalami kesulitan dalam membaca permulaan. Kesulitan siswa dalam membaca permulaan tersebut disebabkan oleh faktor fisiologis, intelektual, lingkungan dan psikologis.