Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

SPIRITUAL AND RELIGION CONCEPT IN NURSING FOR DIABETIC MELITUS PATIENTS IWAN ARDIAN
NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan Vol 2, No 2 (2016): Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/nurscope.2.2.40-48

Abstract

Diabetes is one of the chronic health problems and the psychological impact on the patient and is often associated with with several psychiatric disorders. Patients with diabetes were twice as likely to have status anxiety, depression and serious psychological problems. The psychological pressure of patients with diabetes mellitus often associated with the spiritual welfare and compliance religion. The limited information relating to the spirituality of the patient as well as their different views in interpreting spirituality and religion make less than optimal in increasing the spiritual wellbeing of patients that can ultimately help patients increase their quality of life. spirituality and religion how it can be distinguished patients with diabetes who have problems of spirituality and religion of patients who experienced an issue, because both have different concepts and dimensions.
Kualitas pelayanan keperawatan meningkatkan kepuasan dan loyalitas pasien Iwan Ardian; Nutrisia Nu'im Haiya; Intan Rismatul Azizah
NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan Vol 7, No 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/nurscope.7.2.86-96

Abstract

Pendahuluan: Kualitas dari pelayanan keperawatan menjadi faktor penentu kepuasan pasien, kepuasan pasien menjadi hal penting untuk pelayanan kesehatan karena mampu merfleksikan kualitas pelayanan dan kepuasan dianggap menjadi prediktor yang mampu mempengaruhi loyalitas, loyalitas perlu dijaga karena mempunyai dampak sangat positif untuk penyedia layanan atau untuk pasien. Oleh karenanya studi ini dilaksankan dengan maksud untuk mengetahui bagiamana pengaruh dari kualitas pelayanan keperawatan dalam meningkatkan kepuasan dan loyalitas pasien. Metode: Studi ini merupakan studi literature review yang menganalisis 20 artikel yang sesuai dengan topic, artikel ditelusuri melalui google scholar dan pubmed. Hasil: Kualitas pelayanan keperawatan mampu mempengaruhi kepuasan pasien dan kepuasan pasien mampu mempengaruhi secara bermakna terhadap loyalitas pasien dan kepuasan juga menjadi faktor yang memediasi kualitas layanan dengan loyalitas dari pasien atau klien. Simpulan: Pelayanan keperawatan yang erkualitas dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas pasien, untuk itu perawat dan institusi penyedia layanan perlu selalu meningkatkan kualitas agar kepuasan dan loyalitas selalu terjaga.
The Demonstration and Audiovisual Health Education Package (Demavi) Could Affect the Housewives’ Knowledge of First-Aid in Burns Nutrisia Nu'im Haiya; Iwan Ardian; Siti Marfu'ah
Jurnal Ners Vol. 15 No. 1Sp (2020): Special Issue
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jn.v15i1Sp.19718

Abstract

Introduction: Burns is a condition that is experienced by the community that can cause skin damage to the epidermis. This is often experienced by housewives due to their daily life in the kitchen. So that this does not cause serious problems, then housewives need sufficient knowledge. The use of demonstration and audiovisual (Demavi) health education is packaged to increase one's knowledge. The study aims to recognize the impact of the demonstration health education package and audiovisual on the first aid knowledge of the burns on housewives in Bangetayu WetanMethods: This type of research is quantitative research. The design used a quasi-experiment with the control group pretest-posttest. The instrument used in this study was a questionnaire with 27 closed-ended questions with multiple choice answer. The number of respondents is 107 which are 54 in treatment group and 53 in control group using the simple random sampling. Data obtained are statistically processed using chi-square testResults: The result of the statistical test shows significant effects of demonstrations and audiovisual and health education packages on knowledge about first aid burns among housewives with p-value of 0.094.Conclusion: The demonstration and audiovisual health education packages   has an effect on housewives’ knowledge of first aid in burns. Other package methods can be developed to make it easier for health workers to do health promotion, and other methods of health promotion package development should be adapted to the theme of the material and the existing audience characteristic.
Correlation of Family Support with Quality of Life of Patient Chronic Renal Failure Undergo Hemodialysis Rika Isdiarti; Iwan Ardian
Jurnal Ners Vol. 15 No. 1Sp (2020): Special Issue
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jn.v15i1Sp.22127

Abstract

Introduction: Family support in patients with chronic renal failure undergoing hemodialysis consists of instrumental support, informational support, emotional support, hope support and self-esteem support. This support is provided throughout the patient's life. The purpose of this research to identify correlation between family support with quality of life of patient chronic renal failure with undergo hemodialysis.Methods: This research was a correlational study. The population was all chronic renal failure patients at one of general hospital in Demak, Central Java, Indonesia, from October to November 2019 as many as 60 patients. This study used total sampling which mean all 60 respondents joined in the study. The instrument is a quality of life questionnaire according to WHOQOL. Data was analyzed with bivariate analysis by using Somer's test with level of significance <0.05.Results: The results showed most of the respondent have family support enough counted 37 respondent (61.7%). Most quality of life of respondent is enough counted 31 respondent (51.7%). Statistical tests performed using Somer’s test show the results of a p-value of 0,000 or significance value of 0,000 <0.05.Conclusion: There is a correlation between family support with quality of life of patients chronic renal failure with hemodialysis. This research can be used as motivation for HD patients and families in improving the quality of life of patients by providing support to improve the patient's life spirit.
Promosi Kesehatan Dengan Metode Focus Group Discussion Dapat Mempengaruhi Pengetahuan Tentang Diabetes Melitus Satrio Kusnanda Murdiqi Kusaeri; Nutrisia Nu’im Haiya; Iwan Ardian
Bima Nursing Journal Vol 1, No 2 (2020): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (29.291 KB) | DOI: 10.32807/bnj.v1i2.490

Abstract

Diabetes Melitus merupakan hilangnya toleransi karbohidrat dan hiperglikemia yang menimbulkan penurunan berat badan, guladarah yang tinggi bisa mengakibatkan rusaknya organ-organ tubuh,seperti kebutaan mata, glomerulosklerosis neuropati, ginjal, dan stroke, gagal jantung pada kardiovaskular, serta penyakit kaki diabetic, penggunaan promosi kesehatan metode FGD untuk meningkatkan pengetahuan pada penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh  pengetahuan pada diabetes melitus di Puskesmas Bangetayu Semarang. Jenis penelitian eksperimen semu (quast experimental) with control group design dengan pre - test – post – test. teknik consecutive sampling, consecutive sampling (berurutan), total sempel ada 55 responden, sebanyak 28 untuk kelompok perlakuan dan sebanyak 27 untuk kelompok kontrol. Berdasarkan hasil analisis terdapat pengaruh promosi kesehatan dengan metode Focus Group Discussion terhadap pengetahuan masyarakat tentang diabetes melitus. Terdapat pengaruh promosi kesehatan dengan metode Focus Group Discussion terhadap pengetahuan masyarakat tentang diabetes mellitus.
Study Deskriptif Aktualisasi Diri Mahasiswa dalam Penggunaan Metode PBL (Problem Based Learning) dengan Seven Jump pada Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung Semarang Siti Alisah Rastam; Nutrisia Nu’im Haiya; Iwan Ardian
Bima Nursing Journal Vol 1, No 2 (2020): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (68.608 KB) | DOI: 10.32807/bnj.v1i2.491

Abstract

PBL (Problem Based Learning) yaitu mahasiswa menganalisis sebuah masalah dan informasi yang baru dengan adanya bukti ilmiah. Metode pembelajaran dengan menggunakan metode seven jump dapat digunakan mahasiswa untuk mengasah kemampuan dalam mengembangkan aktualisasi diri yang digunakan untuk memecahkan sebuah masalah. Tujuan penelitian ini mengetahui gambaran aktualisasi diri mahasiswa dalam penggunaan metode PBL (Problem Based Learning) dengan seven jump di Prodi S1 Keperawatan FIK UNISSULA Semarang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah responden sebanyak 207 responden.  Hasil penelitian diperoleh dari 207 responden, sebanyak 26 responden (12,6%) mempunyai aktualisasi diri tinggi, 101 responden (48,8%) ,mempunyai aktualisasi diri sedang, 69 responden (33,3%) yaitu mendekati aktualisasi diri dan 11 responden (5,3%) mempunyai aktualisasi diri rendah. Penelitian ini didapatkan bahwa gambaran aktualisasi diri mahasiswa dalam penggunaan metode PBL (Problem Based Learning) dengan seven jump di S1 Keperawatan FIK UNISSULA Semarang terbanyak yaitu kategori sedang.
The Effectiveness of Brain Gym and Brain Vitalization Gym in Increasing Cognitive Function of The Elderly in Pucang Gading Social Rehabilitation Unit of Semarang Iwan Ardian; Nuraini Nuraini
NurseLine Journal Vol 3 No 1 (2018): May 2018
Publisher : Faculty of Nursing, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/nlj.v3i1.7001

Abstract

Cognitive function of the elderly is influenced by several factors such as age, sex, education and physical activity so that it can impact on the decreasing of progressive cognitive function. As power center of thinking, brain requires to be taken care by making a simple movement that followed by various of brain fuction component like vision, imagination, hearing and emotion. The objective of study is to find the difference of effectiveness of brain gymnastics and brain vitalization gymnastics in increasing of cognitive function of the elderly. It is quantitative study by using design of Quasi Experimental Pre and Post Test without Control Group. The data collecting is using questionnaires of MMSE. The number of respondents is 34 elderly with consecutive sampling technique by using Simple Paired T-test, Wicoxon and Mann Whitney. It indicates that the result of statistical test with Simple Paired T-test in group of brain gymnastics obtained p value 0,000 (p value < 0,050), so that it is stated that there is a significant difference between cognitive function in group of brain gymnastics before and after treatment, Wilcoxon test in group of brain vitalization gymnastics obtained p value 0,000 (p value < 0,050) so that there it is a significant difference between cognitive function in brain vitalization gymnastics group before and after treatment. The result of statistical test of Mann Whitney obtained p value or significant 0,004 (p value < 0,050), this it can be concluded that there is a significant defference between cognitive function in group of brain gymnastics and brain vitalization gymnastics. There is significant difference between cognitive function in group of brain gymnastics and brain vitalization gymnastics in Pucang Gading Social Rehabilitation Unit of Semarang (p value < 0,050).
Hubungan kepuasan hidup dengan kualitas hidup keluarga PMO pasien TB paru Nutrisia Nu&#039;im Haiya; Iskim Luthfa; Mochammad Aspihan; Iwan Ardian; Syaiful Nanda Pratama
NURSCOPE: Jurnal Penelitian dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan Vol 8, No 1 (2022): Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/nurscope.8.1.15-20

Abstract

Pendahuluan: Pengawas Menelan Obat (PMO) penderita TB Paru merupakan ujung tombak keberhasilan penurunan angka Penderita TB. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap kepuasan hidup dan berdampak pada kualitas hidup keluarga sebagai PMO. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kepuasan hidup dengan kualitas hidup keluarga sebagai PMO Penderita TB Paru. Metode: Studi ini menggunakan desain crosssectional dengan analisa uji spearman rank, sampel yang digunakan dalam studi berjumlah 117 orang dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Hasil: Hasil penelitian responden 117 orang, dengan karakteristik responden umur terbanyak 26-35 tahun dan 36-45 tahun, masing-masing 31,6% dan jenis kelamin terbanyak perempuan 60,7% serta hubungan dengan penderita TB terbanyak Ibu 35,9%. Hubungan kepuasan hidup dengan kualitas hidup keluarga sebagai PMO sangat signifikan, p value 0,001. Simpulan: Studi ini dapat diarik garis simpul bahwa mayoritas responden PMO penderita TB Paru adalah perempuan usia produktif dengan usia 26 – 45 tahun dan memiliki hubungan keluarga yang erat , dan antara kepuasan hidup PMO penderita TB Paru memiliki kaitan dengan kualitas hidup keluarga, walaupun arah hubungan yang dimiliki tidak erat.
Empowerment of pioneer students of small ambassadors in health promotion at SD Negeri Karangroto 02 Semarang City Nutrisia Nuim Haiya; Iwan Ardian; Intan Rismatul Azizah
Community Empowerment Vol 7 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (433.752 KB) | DOI: 10.31603/ce.5988

Abstract

Schoolchildren are assets for the Indonesian state, and in order to accomplish this, school health unit, or UKS, must be developed and maintained. However, in order for UKS to succeed, it needs the assistance of all essential stakeholders, including students, throughout its implementation. As a result, the effective implementation of UKS necessitates a cadre of students who serve as one of the spearheads. Indirectly, health cadres serve as role models for promoting health in the school community and environment. The objective of empowering health cadres is to ensure the success of the UKS program and to promote school health. This practice also attempts to enhance all students' knowledge, attitudes, and behaviors. The service approach entails empowering the community via the formation of Pelopor Siswa Duta Kecil (SiDuCiL), a non-profit organization dedicated to promoting health through the training of school health cadres. As a consequence of this activity, "SiDuCiL" school cadres have been formed, who are school students' pioneers in implementing health promotion in schools.
Gebyar Hidup Sehat dan Peningkatan Imun Masyarakat (GHS-PIM) pada Masa Pandemic Covid 19 Iwan Ardian; Nutrisia Nu’im Haiya
Jurnal Pengabdian Perawat Vol. 1 No. 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jpp.v1i1.1519

Abstract

Pada masa pandemic saat ini masyarakat merasa semakin mencekam dan banyak yang belum mengetahui apa dan bagaimana Langkah yang tepat untuk di ambil keluarga saat terpapar ataupun saat masa pemulihan, oleh karenya butuh perilaku adaptasi yang harus dilakukan masyarakat yang bertujuan untuk mencegah penularan Covid 19 dan perilaku kunci yang dapat diterapkan adalah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi sebuah perilaku kunci, namun dalam pelaksanaanya masih banyak masyrakat yang memiliki tingkat pengetahuan dan tindakan yang rendah terkait PHBS oleh karenanya dibutuhkan sebuah dukungan peningkatan pengetahuan, salah satu metode yang dapat digunakan yaitu memberikan pemberdayaan kepada kader kesehatan, kader kesehatan mejadi salah satu ujung tombak untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait perilaku hidup bersih dan sehat dan upaya peningkatan imun karena kader kesehatan secara tidak langsung berperan menjadi role model dalam PHBS dan pengingkatan imun masyarakat di masa pandemic ini. Pemberdayaan kader kesehatan merupakan salah satu inisasi program gebyar hidup sehat yang diharapkan masyarakat lebih mengerti dan dapat melakukan pencegahan secara mandiri serta meningkatkan imun agar tidak terpapar virus corona yang sedang mewabah. Pengendalian ini dilakukan dengan cara memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada para Kader Kesehatan. Hasil kegiatan ini adalah terjadi peningkatan pengetahuan dari kader kesehatan tentang covid 19 dan terbentuk kader kesehatan yang dapat melakukan edukasi dan pendampingan keada masyarakat dan keluarga kelompok lanjut usia yang diharapkan dapat memutus rantai penularan covid 19, sehingga prevalensi Covid 19 dapat terus menurun, dan terjadi peningkatan derajat kesehatan masyarakat.