Nirmala Paputungan
Bagian PIAUD, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Palu

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PAI DI SMP NEGERI 1 BIROMARU KECAMATAN SIGI KABUPATEN SIGI Nirmala Paputungan; H. Saude; Sefullah Bombang
IQRA JURNAL ILMU KEPENDIDIKAN & KEISLAMAN Vol 14 No 2: Jurnal Iqra, Ilmu Kependidikan dan Keislaman
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/iqra.v14i2.627

Abstract

Pendidikan merupakan sektor penting bagi pembangunan kualitas dan kesejahteraan  bangsa,  serta  menjadi  sarana  investasi  Sumber  Daya  Manusia  (SDM)  yang efektif.  Seiring  dengan  era  baru  system  otonomi  daerah, dunia pendidikan mengalami perubahan drastis menuju system desentralisasi. Penyerahan wewenang terhadap pelaksanaan pendidikan di daerah ini, merupakan kebijakan baru dunia pendidikan yang sangat berpengaruh terhadap model dan kurikulum di sekolah. Tujuan: Untuk melihat bagaimana bentuk kebijakan kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik mata pelajaran PAI di SMP Negeri 1 Biromaru Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. Metode: Jenis penelitian ini menggunakann pendekatan kualitatif deskritif. Informan penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala bidang kurikulum, guru, staf tata usaha, dan siswa SMP 1 Negeri Biromaru. Teknik pengumpulan data bersifat triangulasi dengan wawancara mendalam, pengamatan dan dokumentasi. Hasil:  Menurut informan, bentuk kebijakan kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik mata pelajaran PAI di SMP Negeri 1 Biromaru adalah peningkatan kinerja guru melalui pemberdayaan perangkat dan supervise kelas, pelatihan guru melalui kegiatan MGMP dan workshop, instruksi pengembangan proses pembelajaran berdasarkan karakteristik dan kempuan peserta didik, membawa dan membaca Alquran bagi peserta didik muslim, dan menginstruksikan pemanfataan masjid untuk peningkatan praktek-praktek amal ibadah. Kesimpulan: peningkatan kinerja guru melalui pemberdayaan perangkat pembelajaran dan supervisi kelas merupakan  salah satu bentuk kebijakan  kepala sekolah SMP  1 Negeri Biromaru.
Fenomena Jilbab Funky (Jilbab Gaul) di Kalangan Remaja Desa Samalili Kecamatan Sojol Nirmala Paputungan; Asmaul Husna
IQRA JURNAL ILMU KEPENDIDIKAN & KEISLAMAN Vol 15 No 2: Juli 2020
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/iqra.v15i2.1575

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Fenomena jilbab Funky (Jilbab Gaul ) di kalangan remaja desa Samalili Kecamatan Sojol. Untuk mendapatkan data penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, maka penulis menggunakan metode-metode penelitian yang pada prinsipnya adalah suatu kerja yang dipergunakan untuk dapat memahami obyek tertentu Oleh karena itu penulis akan mengemukakan beberapa langkah dan metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu:(1)Pendekatan dan Jenis Penelitian, (2) Kehadiran Penelitian, (3) Lokasi penelitian, (4) Sumber Data, (5) Persedur Pengumpulan Data, (6) Analisis Data, (7) Pengecekan Keabsahan Data. Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:(1)untuk mendeskripsikan fenomena jilbab funky (Jilbab Gaul) di kalangan remaja Desa Samalili Kecamatan Sojol? (2) Untuk mengetahui pendapat orang tua terhadap Fenomena berjilbab funky Di Desa Samalili Kecamatan Sojol ? Adapun Hasil penelitian di sini yaitu: (1) Sangat sedikit sekali remaja di desa Samalili yang mau memakai jilbab syar’I mulai dari alasan yang masuk akal sampai dengan alasan yang tidak wajar,macam-macam alasan yang mereka ungkapkan yaitu, belum siap, belum dapat hidayah, tidak yakin berhijab itu kewajiban, sampai dengan alasan yang tidak wajar yaitu menunggu jika kelak sudah tua. (2) Sebagian besar orang tua di Desa Samalili Mendukung Adanya jilbab Funky ini mereka menganggap usia remaja memakai jilbab adalah suatu awal dari proses hijrah ke yang lebih baik, sebagian besar dari mereka menganggap itu suatu hal yang enteng dan biasa mereka menganggap memakai jilbab Funky lebih baik dari pada tidak sama sekali dan yang terpenting bagi mereka dapat membedakan mana muslim dan non muslim.
Upaya Wahdah Islamiyah dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Quran Melalui Metode Dirosa pada Masyarakat Desa Sibalaya Utara Abdul Gafur; Nirmala Paputungan; Fatmah Fatmah
IQRA JURNAL ILMU KEPENDIDIKAN & KEISLAMAN Vol 16 No 1: Januari 2021
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/iqra.v16i1.1590

Abstract

Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui deskripsi penerapan membaca al-Quran melalui metode dirosa pada masyarakat Desa Sibalaya Utara Kec. Tanambulava Kab. Sigi dan untuk mengetahui upaya wahdah islamiyah dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Quran melalui metode dirosa pada masyarakat Desa Sibalaya Utara Kec. Tanambulava Kab. Sigi. Metode penelitian yang digunakan sebagai pendekatan penelitian adalah metode penelitian kualitatif, yang meliputi: Pendekatan dan Desain Penelitian, Kehadiran Peneliti, Lokasi Penelitian, Sumber Data, Tekhnik Pengumpulan Data, Tekhnik Analisis Data, Pengecekan Keabsahan Data, dan Tahap-Tahap Penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, metode penerapan dirosa dilaksanakan 20x pertemuan dengam menggunakan metode klasikal dan drill. Teknik klasikal yaitu metode yang menjadikan peserta lebih aktif dan lebih banyak membaca dan mengulangi pelajaran yang sedang diajarkan melebihi bacaan pengajar. Sedangkan teknik drill yaitu peserta harus aktif dalam mendengarkan dengan seksama kemudian menirukan bacaan yang didengarkannya baik dari pengajar atau dari peserta yang lain. Dan juga menggunakan tekhnik 1, 2 dan 3. Adapun pelaksanaan program metode dirosa di Desa Sibalaya Utara berjumlah 42 peserta, dan melebihi jumlah maksimal peserta maka peserta dibagi menjadi 2 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 21 peserta dirosa. Dilaksanakan hanya sepekan sekali dan setiap pertemuan dilaksanakan selama 120 menit pada hari selasa mulai pukul 10:00-12:00 WITA menjelang waktu shalat dhuzur. Tidak hanya program pembelajaran al-Quran melalui metode dirosa, akan tetapi diberikan penambahan ilmu pengetahuan melalui program ta’lim untuk menambah wawasan keislaman peserta dirosa dan juga dilaksanakan pelatihan penyelenggaraan jenazah.
Peran Komunikasi Guru PAI dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah SDN 1 Alitupu Kec. Lore Utara Kab. Poso Nirmala Nirmala
IQRA JURNAL ILMU KEPENDIDIKAN & KEISLAMAN Vol 16 No 2: Juli 2021
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/iqra.v16i2.1597

Abstract

Penelitian ini membahas Tentang Peran Komunikasi Guru PAI Dalam Meningkatkan  Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran  Pendidikan Agama Islam Disekolah SDN 1 Alitupu  KEC. Lore Utara KAB. Poso, Dengan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: a.) Bagaimana Peran komunikasi guru PAI dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata pelajaran Pendidikan Agama islam di SDN 1 Alitupu? b.) Bagaimana Implikasi dari Komunikasi Guru PAI dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di  Sekolah  SDN 1 Alitupu?. Adapun tujuan penelitian ini yaitu : a. Untuk mengetahui Peran komunikasi guru PAI dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam  di  SDN 1 Alitupu?  b.Untuk mengetahui Implikasi dan kemampuan Komunikasi Guru PAI  dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 1 Alitupu? Untuk menjawab permasalahan penelitian ini menggunakan metode pendekatan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi serta data dari buku-buku referensi. Hasil Penelitian skripsi ini yaitu 1. Guru lebih Memahami karakter siswa, 2) Guru memberikan sikap positif kepada siswa. 3) Guru menerapkan hubungan timbal balik dengan siswa dalam proses pembelajaran. Adapun Implikasi dari Kemampuan Komunikasi Guru PAI  dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 1 Alitupu: 1) Siswa Lebih terbuka kepada Guru, 2) Siswa lebih mudah memahami materi pelajaran, 3) Hasil belajar siswa lebih meningkat.
Peran Muhammadiyah dalam Upaya Pengembangan Pendidikan Islam di Indonesia: Muhammadiyah's Role in the Development of Islamic Education in Indonesia Nurlaila Al Aydrus; Nirmala; Adhriansyah A.Lasawali; Abdul Rahman
IQRA JURNAL ILMU KEPENDIDIKAN & KEISLAMAN Vol 17 No 1: Januari 2022
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/iqra.v17i1.2174

Abstract

Pendidikan merupakan suatu proses yang berkesinambungan guna menumbuh kembangkan peserta didik kearah kesempurnaan berdasarkan fitrahnya. Maka dari itu, pendidikan yang dilaksanakan harus seimbang dalam mempelajari ilmu pengetahuan umum dan ilmu agama sehingga ilmu pengetahuan yang dipelajari selaras dengan kaidah – kaidah agama. Latar belakang dilakukannya penelitian ini adalah adanya kenyataan di lapangan yang menunjukkan diantara sekian banyak sekolah- sekolah yang didirikan baik oleh pemerintah maupun swasta pada dasarnya lebih menekankan pada tatanan pengetahuan dan keterlampiran semata dan cenderung mengesampingan pengetahuan agama (islam) adalah dalam artian pendidikan keagamaan hanya dijadikan sebagai pelengkap kurikulum saja. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode historis dengan harapan agar peneliti dapat mengkaji perkembangan pendidikan Muhammadiyah dari masa awal berdirinya hingga sekarang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa menelaah dan mengesploitasi buku-buku, dokumen –dokumen, internet dan sumber-sumber lain yang relefan. Hasil penelitian ini diantaranya menyimpulkan bahwa menurut Muhammadiyah pendidikan adalah suatu keniscayaan (harus ada) dan Muhammadiyah juga berannggapan bahwa pendidikan yang harus dilaksanakan adalah pendidikan yang holistic yakni memadukan atau menyeimbangkan antara pengetahuan ke islaman dengan pengetahuan umum sehingga menghasilkan manusia yang cerdas dalam keilmuan dan memiliki karakter (barakhlak manusia) maka dari itu Muhammadiyah menyelenggarakan pendidikan yang lebih modern yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Penerapan Media Audio dalam Meningkatkan Kemampuan Menyimak pada Anak di Raudhathul Atfhal Luwuk: Application of Audio Media in Improving Listening Ability in Children at Raudhathul Atfhal Luwuk Abdul Mufarik A. Marhum; Nirmala Paputungan; Ferry Payuhi
IQRA JURNAL ILMU KEPENDIDIKAN & KEISLAMAN Vol 18 No 1: Januari 2023
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/iqra.v18i1.3222

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengetahui penerapan media audio dalam meningkatkan kemampuan menyimak pada anak di Raudhatul Athfal Islamiyah Luwuk. Penulis menggunakan metode kualitatif Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan media audio dalam meningkatkan kemampuan menyimak pada anak di Raudhatul Athfal Islamiyah Luwuk melalui beberapa tahapan antara lain : 1) Konsentrasi anak yakni di dahului dengan kegiatan Awal dimana langkah awal dalam Meningkatkan kemampuan menyimak adalah membuat anak konsentrasi terlebih dulu, karena dengan konsentrasi ilmu yang disampaikan guru atau yang didengar akan masuk di dalam telinga, dicerna oleh otak dan bereaksi berupa gerakan-gerakan. 2) Tahap pelaksanaan, yaitu tahap pelaksanaan dan dalam tahap pelaksanaan pada kegiatan inti saya mempersiapkan media yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran menyimak. Anak saya minta untuk duduk menjadi 2 baris. Sebelum kegiatan menyimak dimulai saya mengingatkan kembali aturan dalam belajar menyimak.