S B Waluya
Universitas Negeri Semarang

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ETHNOMATHEMATICS THOUGHT AND ITS INFLUENCE IN MATHEMATICAL LEARNING Andi Saparuddin Nur; Kartono Kartono; Zaenuri Zaenuri; S B Waluya; Rochmad Rochmad
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 8 No 2 (2020): DECEMBER
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/mapan.2020v8n2a3

Abstract

Mathematics is a symbol of rationality and the highest intellectual achievements of human civilization. Mathematics has always been seen as abstract and formal knowledge. However, in the last few decades, the idea has emerged that mathematics is a knowledge that develops in human cultural activities. The concept of mathematics in culture is widely known as ethnomathematics. This paper aims to briefly describe the history, criticism, and challenges of ethnomathematics, the thoughts of ethnomathematics experts, and their influence in learning mathematics today. The development of ethnomathematics gave rise to a field of study covering aspects of anthropology and the history of mathematics, non-formal mathematics practice, traditional mathematics, and multicultural learning. Various research results indicate that ethnomathematics contributes to improving school mathematics. Although culture has an important role in learning mathematics, to integrate it requires comprehensive efforts to overcome various obstacles. Teachers need to improve competencies related to understanding local culture to maximize the transformation of ethnomathematics learning in the classroom.
Analisis Gesture Siswa Tunarungu dalam Belajar Matematika di Tinjau dari Gender Meyta Dwi Kurniasih; Hinggil Darojati; S B Waluya; Rochmad Rochmad
JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika) Vol 5, No 2 (2020): JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jkpm.v5i2.5455

Abstract

Gesture atau Gerakan tubuh merupakan salah satu cara mengekspresikan pikiran atau perasaan seseorang ketika berkomunikasi atau berinteraksi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis gerak tubuh atau gerak tangan (gesture) siswa tunarungu dalam belajar matematika yang ditinjau dari gender. Penelitian yang dilakukan di SMP LB Negeri di daerah Bekasi ini dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Instrumen penelitian berupa dokumen observasi, wawancara dan tes kemampuan pemahaman matematis. Dari penelitian ini, menyimpulkan bahwa dalam belajar matematika siswa wanita lebih banyak mengeluarkan gesture yang variatif dibandingkan siswa laki-laki
Kemampuan Komunikasi Matematis dalam Menyelesaikan Masalah Soal Cerita Rizki Ahid Nurhasanah; S B Waluya; Iqbal Kharisudin
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data pendahuluan mengenai kemampuan komunikasi matematis peserta didik dalam menyelesaikan masalah berbentuk soal cerita. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini terdiri dari 36 peserta didik dari kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Lasem. Pengumpulan data terdiri dari tes tertulis dan wawancara. Tes tertulis dilakukan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis dan wawancara dilakukan untuk memperoleh data lebih mendalam dari peserta didik mengenai kemampuan komunikasi matematis. Berdasarkan hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis peserta didik kelas XI masih rendah. 4 peserta didik atau 11% dari jumlah perserta didik mampu menyelesaikan soal cerita menggunakan 4 indikator kemampuan komunikasi matematis, 6 peserta didik atau 17% dari jumlah peserta didik dapat menyelesaikan soal cerita menggunakan 3 indikator kemampuan komunikasi matematis, 12 peserta didik atau 33% dari jumlah perserta didik mampu menyelesaikan soal cerita menggunakan 2 indikator kemampuan komunikasi matematis, 8 atau 22% dari jumlah peserta didik menyelesaikan soal cerita menggunakan 1 indikator kemampuan komunikasi matematis, dan 6 peserta didik atau 17% dari jumlah peserta didik yang belum dapat menyelesaikan soal cerita sesuai indikator kemampuan komunikasi matematis.
Peran Strategi React Terhadap Pencapaian Komunikasi Matematis Siswa Wanda Mufarida; S B Waluya; Nuriana Rachmani Dewi
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikasi matematis merupakan salah satu kemampuan dasar matematika. Komunikasi yang baik diperlukan dalam sebuah pembelajaran guna tercapainya tujuan pembelajaran. Tanpa komunikasi yang baik, maka perkembangan matematika akan terhambat. Kurangnya kemampuan dalam komunikasi matematis yang dialami oleh siswa memiliki dampak yang cukup signifikan dalam memahami konsep matematika secara benar. Kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan siswa dalam menyampaikan ide matematika baik secara lisan maupun tulisan. Seorang pendidik harus mampu mendesain dan memilih model pembelajaran atau strategi pmbelajaran yang sesuai dengan tema dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis mencoba untuk menggali strategi REACT dimana strategi pengajarannya bercirikan pembelajaran berbasis pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Artikel ini merupakan hasil kajian teori. Tujuan dari penulis ini yaitu untuk mengkaji scara teoritis bagaimana kemampuan komunikasi matematis dalam pembelajaran matematika dengan strategi REACT. Dari hasil kajian teori dapat disimpulkan bahwa strategi REACT membantu siswa dalam memfasilitasi kemampuan komunikasi matematis serta menjadikan pembelajaran matematika lebih mudah dipahami siswa.