Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Statistical Literacy Ability Viewed from the Student's Field of Expertise and Curiosity Nurokhmi Wahyu Setiani; Nuriana Rachmani Dewi; Rochmad Rochmad
AlphaMath : Journal of Mathematics Education Alphamath: Vol. 7, No. 2, November 2021
Publisher : Department of Mathematics Education, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/alphamath.v7i2.10897

Abstract

This study aims to describe statistical literacy skills based on the field of expertise and curiosity of grade XII student of SMK Komputama Jeruklegi. The type of research used is qualitative descriptive research. Sampling was done by purposive sampling technique. The study took four subjects from each category in each field of expertise in SMK Komputama Jeruklegi. Data collection using questionnaires, statistical literacy tests, and interview guidelines. The validation test used is a technical triangulation test. The results showed that of the two fields of expertise taken, students achieved two to four indicators of statistical literacy. For students of information and communication technology with curiosity is very high can meet all indicators of statistical literacy ability. Students with high curiosity meet indicators understand the data, present the data and draw conclusions. Students with curiosity are meeting indicators understanding the data and drawing conclusions. While students with low curiosity meet the indicator presents the data and draws conclusions. Then the results of students in the fields of business expertise and management show that students with very high curiosity and high meet indicators of understanding data, presenting data, and drawing conclusions. Students with curiosity are meeting indicators understanding the data and presenting the data. Whereas students with low curiosity meet the indicators understand the data and draw conclusions. This research is expected to contribute to students' statistical literacy skills, so that they can provide an overview of future research.
HUBUNGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DENGAN SELF CONFIDENCE SISWA KELAS IX MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG Agung Setiawan; Rochmad; Nuriana Rachmani Dewi
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio Vol. 13 No. 2 (2021): Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio
Publisher : Unika Santu Paulus Ruteng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36928/jpkm.v13i2.825

Abstract

Mathematical thinking ability is the ability of thinking processes to think systematically, analyze arguments and come up with ideas with evidence to develop a logical mindset on what to do. This very important because students will be helped in thinking mathematically rationally in drawing conclusions and observing the problems that exist. It is also necessary to pay attention to self confidence which is the ability of students to solve existing problems. This study aims to determine the relationship between students 'mathematical critical thinking and students' self-confidence in learning mathematics for Grade IX students. This study uses quantitative research with a non-experimental approach, namely the correlation approach. The population of this study is class IX at SMP Al Madani with a sample of 21 people through the sampling technique, namely convenience sampling. Data collection techniques using observation, questionnaires, and tests. Data analysis used normality test and Pearson correlation test. Based on the research, the results obtained were 1) normality test with a significance of 0.586> 0.05, which means the data was normally distributed and 2) a correlation value of 0.520 and significant 0.016 <0.05, which means that there is a positive relationship between students' critical thinking skills and self-confidence. in mathematics learning. In other words, the higher the students 'critical thinking, the higher the students' self confidence. This can be explained also that students of SMP Al Madani have good self-confidence so that it can affect students' critical thinking skills in learning mathematics.
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERBANTUAN DAKON SATUAN PANJANG PADA MATERI SATUAN PANJANG Novita Sasmita; Nuriana Rachmani Dewi; Rochmad
Pi: Mathematics Education Journal Vol. 5 No. 1 (2022): April
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/pmej.v5i1.6305

Abstract

Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik dengan berbantuan media pebelajaran dakon satuan pada materi satuan panjang. Metode penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus, pengumpulan data dengan metode tes dan wawancara. Sumber data dalam penelitian ini adalah satu peserta didik kelas IV SD. Kemampuan penyelesaian masalah matematis diukur dengan menggunakan empat indikator yakni memahami masalah, membuat rencana penyelesaikan masalah, melaksanakan rencana, memeriksa kembali jawaban. Berdasarkan analisis hasil tes dan wawancara, diperoleh hasil penelitian ini menunjukkan: peserta didik sudah dapat memahami materi konversi satuan panjang dengan baik, minat belajar peserta didik juga meningkat, dan proses penbelajaran semakin menyenangkan. Hal tersebut dibuktikan dari hasil jawaban siswa mengenai latihan soal yang diberikan pada setiap akhir pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dakon satuan panjang dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik dibuktikan dengan hasil posttest yang jauh lebih baik dari pretest. Pembelajatran dengan menerapkan media pembelajaran matematika dapat membantu peserta didik lebih memahami materi pembelajaran matematika.
Case Study Studi Kasus: Metode Pembelajaran Drill Berbantuan Open-Ended Problem untuk Mengembangkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP Arina Ulil Faroh; Nuriana Rachmani Dewi; Rochmad Rochmad
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 1 (2022): Volume 6 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v6i1.1192

Abstract

Tujuan yang mendasari penulisan artikel ini untuk mengetahui kemampuan penalaran matematis siswa selama proses pembelajaran dengan metode drill (latihan) yang memanfaatkan soal open-ended problems pada materi SPLDV. Subjek penelitian ini adalah 20 siswa kelas VIII SMP Dharma Lestari di Desa Pulutan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan tes uraian open-ended problems sebanyak empat soal. Teknik analisis data yang adalah penskoran, siswa yang telah memenuhi indikator akan diberikan skor 1 dan siswa yang belum memenuhi indikator diberikan skor 0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa siswa yang belum memiliki beberapa indikator kemampuan penalaran matematis. Hal ini dapat dilihat pada tabel instrumen penskoran. Hal tersebut diakibatkan siswa kurang teliti dan kurang memahami materi SPLDV yang dijelaskan guru pada pertemuan sebelumnya.
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERBANTUAN DAKON SATUAN PANJANG PADA MATERI SATUAN PANJANG Novita Sasmita; Nuriana Rachmani Dewi; Rochmad
Pi: Mathematics Education Journal Vol. 5 No. 1 (2022): April
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.387 KB) | DOI: 10.21067/pmej.v5i1.6305

Abstract

Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik dengan berbantuan media pebelajaran dakon satuan pada materi satuan panjang. Metode penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus, pengumpulan data dengan metode tes dan wawancara. Sumber data dalam penelitian ini adalah satu peserta didik kelas IV SD. Kemampuan penyelesaian masalah matematis diukur dengan menggunakan empat indikator yakni memahami masalah, membuat rencana penyelesaikan masalah, melaksanakan rencana, memeriksa kembali jawaban. Berdasarkan analisis hasil tes dan wawancara, diperoleh hasil penelitian ini menunjukkan: peserta didik sudah dapat memahami materi konversi satuan panjang dengan baik, minat belajar peserta didik juga meningkat, dan proses penbelajaran semakin menyenangkan. Hal tersebut dibuktikan dari hasil jawaban siswa mengenai latihan soal yang diberikan pada setiap akhir pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran dakon satuan panjang dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik dibuktikan dengan hasil posttest yang jauh lebih baik dari pretest. Pembelajatran dengan menerapkan media pembelajaran matematika dapat membantu peserta didik lebih memahami materi pembelajaran matematika.
Tahap Berpikir Geometri Siswa SMA Berdasarkan Teori Van Hiele Ditinjau dari Perbedaan Gender Nor Amalliyah; Nuriana Rachmani Dewi; Dwijanto Dwijanto
JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika) Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (785.488 KB) | DOI: 10.33603/jnpm.v5i2.4550

Abstract

Abstrak. Geometri adalah salah satu bagian dari ilmu matematika yang mempelajari titik yang dapat membentuk garis, garis menjadi bidang yang menyusun bangun datar segi banyak untuk mengkonstruksi sebuah bangun ruang. Proses pembelajaran geometri diharapkan mampu meningkatkan ketelitian, kecermatan, pengetahuan, dan wawasan siswa dalam berpikir ilmiah khususnya pada siswa SMA. Guru perlu mengetahui tahapan berpikir geometri siswa agar dapat menentukan model pembelajaran yang tepat dan efektif. Oleh karena itu perlu diketahui tahapan berpikir geometri siswa yang ditinjau dari perbedaan gender. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan 6 siswa SMA sebagai subjek yang terdiri dari 3 siswa perempuan dan 3 siwa laki-laki. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan memberikan tes secara  tertulis kepada siswa menggunakan instrumen Van Hiele Geometry Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 6 siswa yang diteliti tahap berpikir siswa rata-rata berada pada tahap 1 (analisis). Gender berpengaruh terhadap tahap berpikir geometri siswa. Kemampuan berpikir geometri siswa perempuan berada pada level lebih tinggi dibandingkan dengan siswa laki-laki.Kata Kunci: Tahap Berpikir, Van Hiele, Gender
Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui Scaffolding Berdasarkan Motivasi Belajar Siswa Nursaodah Nursaodah; Nuriana Rachmani Dewi; Rochmad Rochmad
JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika) Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.844 KB) | DOI: 10.33603/jnpm.v6i2.6145

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran yang jelas dan terperinci mengenai tingkat kemampuan kemampuan pemecahan masalah melalui scaffolding berdasarkan motivasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Subyek dari penelitian ini adalah siswa SMP Pesantren Ciwaringin kelas VII-A sebanyak 30 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan wawancara. Analisis data kualitatif yang digunakan dianataranya reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa tergolong baik setelah pemberian scaffolding dalam pembelajaran matematika. Siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah tinggi mampu menganalisis dan membentuk sebuah permasalahan kedalam bentuk matematika sesuai dengan aturan Polya dan kemampuan mengoperasikan dan analisis sangat baik. Selain itu, siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah sedang menyelesaikan pemecahan masalah dengan aturan Polya, walaupun tidak semua langkah dalam Polya dilakukan lakukan, siswa mampu memahami apa yang terdapat dalam permasalahan dengan baik. Selanjutnya, siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah rendah menyelesaikan masalah sesuai dengan prosedur aturan Polya, namum dalam kemampuan mengoperasikan dan analisis yang kurang membuat hasil akhir pemecahan masalah mengalami kesalahan.Kata kunci: kemampuan pemecahan masalah, motivasi belajar, scaffoding
PROSES BERPIKIR ALJABAR BERDASARKAN METAKOGNISI Masnia Masnia; Stevanus Budi Waluya; Nuriana Rachmani Dewi; E Sohilait
FIBONACCI: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika Vol 9, No 1 (2023): FIBONACCI: Jurnal Pendidikan Matematika dan Matematika
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/fbc.9.1.89-94

Abstract

Matematika memiliki berbagai cabang ilmu diantaranya adalah aljabar, dimana dalam aljabar berupa persamaan, simbol, tabel grafik dan lain sebagainya. Aljabar adalah kognisi yang merupakan alat berupa fungsi dan pemodelan matematika. Berpikir aljabar merupakan sebuah proses dalam Berpikir dengan pendekatan masalah matematika yang berhubungan dengan penggunaan simbol, alat, diagram, tabel dan sebagainya dengan menguji dan membuktikannya. Salah satu pandangan tentang Berpikir aljabar merupakan aktivitas otak dimana metakognisi merupakan Berpikir dalam Berpikir  atau Berpikir tentang kognisi, di dalam metakognisi terdiri dari pengetahuan metakognisi dan manajemen metakognisi, dalam pengetahuan kognisi maka kita harus mengetahui tentang diri sendiri, mengetahui tentang strategi dan mengetahui tentang tugas, dalam manajemen metakognisi berupa sebuah perencanaan, monitoring dan regulari yang itu semua merupakan model cluster dari metakognisi yang bisa dijadikan indikator metakognisi. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses Berpikir aljabar berdasarkan metakognisi. metode dalam penelitian ini adalah tinjauan pustaka, tinjauan pustaka yang penulis ambil dari sumber primer jurnal baik jurnal nasional ataupun jurnal internasional. Kesimpulan dari proses Berpikir aljabar berdasarkan metakognisi adalah Proses Berpikir Aljabar berdasarkan metakognisi adalah sebuah proses Berpikir yang berhubungan dengan konten aljabar yang memiliki pemahaman tentang diri sendiri, strategi dan tugas dalam menyelesaiakan masalah matematika, disertai dengan perencanaan, monitoring dan regulasi dalam meningkatkan proses Berpikirnya.
Student’s Algebraic Thinking Ability in Solving Mathematical Problems Based Misconceptions Anggriati Ledu Ngaba; Nuriana Rachmani Dewi; St. Budi Waluya
Journal of Educational Sciences Vol 7, No 3: July 2023
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/jes.7.3.p.465-473

Abstract

Mastering algebraic concepts and skills has been one of the demands in the Indonesian curriculum for the past few decades. Teaching algebraic concepts and skills is one of the materials taught from the junior high school to university level. Therefore, it is mandatory for pre service mathematics teacher students to master and even fluently use algebraic concepts in order to develop students' algebraic thinking skills. Thus, this study aims to understand and obtain a description of students' algebraic thinking abilities and misconceptions in solving problems. This research using descriptive qualitative. Analysis was conducted using tests and in-depth interviews with students who had taken linear algebra courses in semester 3 of the Mathematics Education Study Program at private university in NTT. Student’s algebraic thinking skills in solving problems were analyzed using Kieran's (2004) indicators consisting of: generational activities, transformational activities, and global meta-level activities. The results of the research show that…. In generational activities, students in the low, medium, and high categories have misconceptions. In transformational activities and global meta-level activities, misconceptions are only carried out by low category students.
Peran Strategi React Terhadap Pencapaian Komunikasi Matematis Siswa Wanda Mufarida; S B Waluya; Nuriana Rachmani Dewi
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikasi matematis merupakan salah satu kemampuan dasar matematika. Komunikasi yang baik diperlukan dalam sebuah pembelajaran guna tercapainya tujuan pembelajaran. Tanpa komunikasi yang baik, maka perkembangan matematika akan terhambat. Kurangnya kemampuan dalam komunikasi matematis yang dialami oleh siswa memiliki dampak yang cukup signifikan dalam memahami konsep matematika secara benar. Kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan siswa dalam menyampaikan ide matematika baik secara lisan maupun tulisan. Seorang pendidik harus mampu mendesain dan memilih model pembelajaran atau strategi pmbelajaran yang sesuai dengan tema dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis mencoba untuk menggali strategi REACT dimana strategi pengajarannya bercirikan pembelajaran berbasis pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Artikel ini merupakan hasil kajian teori. Tujuan dari penulis ini yaitu untuk mengkaji scara teoritis bagaimana kemampuan komunikasi matematis dalam pembelajaran matematika dengan strategi REACT. Dari hasil kajian teori dapat disimpulkan bahwa strategi REACT membantu siswa dalam memfasilitasi kemampuan komunikasi matematis serta menjadikan pembelajaran matematika lebih mudah dipahami siswa.