Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Nur, Andi Saparuddin
AKSIOMA : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : AKSIOMA : Jurnal Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan pembelajaran kontekstual setting kooperatif tipe TGT terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 3 Merauke. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain one group pretest-posttest. Perlakuan berlangsung selama 5 kali pertemuan dengan instrumen penelitian, yaitu; (1) lembar observasi, (2) lembar angket, dan (3) tes hasil belajar. Teknik analisis data menggunakan rumus gain ternormalisasi rata-rata untuk statistik deskriptif, dan uji normalitas kolmogorov-smirnov serta uji-t untuk statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas IX SMP Negeri 3 Merauke setelah penerapan pembelajaran kontekstual setting kooperatif tipe TGT.Kata kunci: Pembelajaran Kontekstual Setting Kooperatif tipe TGT, Pemecahan Masalah Matematika.
Pelatihan Analisis Butir Soal Berbasis Komputerisasi Pada Guru SD Nur, Andi Saparuddin; Palobo, Markus
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2018): Maret
Publisher : MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.36 KB) | DOI: 10.31100/matappa.v1i1.79

Abstract

Analisis butir soal merupakan salah satu prosedur sistematis, yang akan memberikan informasi-informasi yang sangat khusus terhadap butir soal. Tujuan pengabdian ini untuk mengetahui instrumen tes yang telah disusun oleh guru telah memenuhi unsur validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda dan fungsi distraktor instrumen sebagai persiapan bank soal untuk sekolah. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian dilakukan dengan pelatihan dan diskusi. Pelatihan analisis butir soal dilaksanakan di SD Negeri 2 Merauke yang diikuti oleh 28 guru. Analisis validitas dan reliabilitas menggunakan aplikasi SPSS, sedangkan analisis tingkat kesulitan, daya beda dan fungsi distraktor soal dengan menggunakan aplikasi ITEMAN. Pelatihan dilaksanakan tiga hari dari hari kamis 6 oktober 2016 sampai hari sabtu 8 oktober 2016. Selama pelatihan, guru mengikuti setiap kegiatan dengan disiplin dan teratur. Hasil pelatihan menghasilkan bahwa seluruh peserta telah memahami teknik analisis butir soal baik dengan menggunakan SPSS maupun dengan menggunakan ITEMAN. Setiap guru dapat menganalisis butir soal, sehingga dapat menentukan butir soal yang valid maupun yang tidak valid. Hasil pelatihan juga menunjukkan kemampuan guru dapat menentukan tingkat reliabilitas setiap butir soal, dapat menentukan tingkat kesulitan setiap butir soal dan daya pembeda, serta dapat menentukan fungsi distraktor dari setiap butir soal
THE DEVELOPMENT OF CURVED SIDE CONSTRUCTION LEARNING MEDIA INVOLVING PROBLEM SOLVING CAPABILITY AND LOCAL CULTURE WISDOM Nur, Andi Saparuddin; Dadi, Oswaldus
JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia) Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.225 KB) | DOI: 10.23887/jpi-undiksha.v7i2.13742

Abstract

The purpose of this study was to obtain a learning tool of curved side room learning materials based problem-solving ability and local cultural wisdom for students of class IX Junior High School in Merauke City that meet valid, effective, and practical criteria. This type of research is development research with 4D model design (Define, Designed, Develop, Disseminate). The subjects of the study were the students of class IX of SMP Negeri 9 Merauke. The resulting learning tools were tested and experimented using the posttest only control group design. The result of this research is obtained learning tools of curved side room learning-based problem-solving ability and local cultural wisdom that fulfill valid, practical, and effective criteria. Learning tools produced are student books, Student Activity Sheets (LKS), and Lesson Plans (RPP). The results of the device test show the students' mathematics problem-solving ability is better than the control class with an average score of 61.81 versus 52.57. Hypothesis testing using independent sample t-test shows Ho is rejected with the t count value of 3.049 which means that problem-solving ability using local culture learning tools is better using conventional learning devices.
PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SEBAGAI SARANA MENGEMBANGKAN PENALARAN FORMAL SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Saparuddin Nur, Andi; Rahman, Abdul
Sainsmat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam Vol 2, No 1 (2013): Maret
Publisher : Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (61.386 KB) | DOI: 10.35580/sainsmat217532013

Abstract

DOWNLOAD PDFKeterampilan pemecahan  masalah merupakan  poin  utama  agar  siswa  menyadari peranan  penting  matematika  dalam  praktik  kehidupan.  Selain  itu,  melalui  pemecahan masalah  siswa  akan  terlatih  dan  terdorong  untuk  mengembangkan  penalaran  formalnya secara  mandiri  dan  terbebas  dari  berbagai  paradigma  konservatif  yang  mengendalikan proses berpikirnya. Prosedur rutin dan persoalan yang melibatkan proses belajar statis akan sendirinya ditinggalkan oleh  siswa  karena melalui pemecahan masalah,  latihan mengelola pikiran  secara  efektif,  efisien,  dan  fleksibel  lebih  ditekankan.  Siswa  dapat  dikatakan berpikir  formal  jika  mampu  memahami  permasalahan  yang  murni  abstrak,  mampu membuat hipotesis, menangani permasalahan kombinasi permutasi dengan baik serta dapat berpikir  secara  luwes  dan  fleksibel  terlepas  dari aturan  prosedural  yang  telah  dipelajari. Prinsip  matematika bukan lagi suatu pemaksaan  intelektual  bagi  siswa  melainkan  sebuah struktur  yang  telah  terkonstruk  dengan  rapih  dan  bermanfaat.  Pada  akhirnya,  guru  dan segenap  praktisi  pendidikan  akan  menyadari  bahwa  transformasi  proses  bernalar merupakan  identitas  utama  yang  mestinya  menjadi  pusat  perhatian  dalam  meningkatkan mutu pendidikan bukan dengan menghapal konsep sebanyak mungkin.Kata Kunci: Pemecahan Masalah, Penalaran Formal.
Contextual learning with Ethnomathematics in enhancing the problem solving based on thinking levels Nur, Andi Saparuddin; Waluya, Stevanus Budi; Rochmad, Rochmad; Wardono, Wardono
JRAMathEdu (Journal of Research and Advances in Mathematics Education) Volume 5 Issue 3 October 2020
Publisher : Department of Mathematics Education, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jramathedu.v5i3.11679

Abstract

The differences in the development of students' thinking levels, especially in adolescence, impact the way they perceive problems. Contextual learning with ethnomathematics can provide opportunities for students to develop problem-solving abilities based on their level of thinking. This study examined the contextual learning with ethnomathematics to enhance problem-solving abilities based on thinking levels.This experimental research was conducted by posttest only control group design. The participants of this research were 60 students at a junior high school in Gowa Regency, South Sulawesi Province.Data were collected using observation sheets to determine local cultural characters that appeared at the time of treatment. The thinking level category uses the group assessment for logical thinking (GALT) test. The students' mathematical problem-solving abilities use the curved side space material to suit the local cultural context. The data analysis technique used descriptive statistics and covariance analysis (ANCOVA). This study results indicate that contextual learning with ethnomathematics influences problem-solving abilities based on the level of thinking. Furthermore, local cultural characters appear in each category of students' thinking levels. Students with formal thinking levels have better problem-solving abilities than transitional and concrete thinking levels. Contextual learning with ethnomathematics fosters problem-solving abilities based on the thinking levels
ETHNOMATHEMATICS THOUGHT AND ITS INFLUENCE IN MATHEMATICAL LEARNING Andi Saparuddin Nur; Kartono Kartono; Zaenuri Zaenuri; S B Waluya; Rochmad Rochmad
MaPan : Jurnal Matematika dan Pembelajaran Vol 8 No 2 (2020): DECEMBER
Publisher : Department of Mathematics Education Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/mapan.2020v8n2a3

Abstract

Mathematics is a symbol of rationality and the highest intellectual achievements of human civilization. Mathematics has always been seen as abstract and formal knowledge. However, in the last few decades, the idea has emerged that mathematics is a knowledge that develops in human cultural activities. The concept of mathematics in culture is widely known as ethnomathematics. This paper aims to briefly describe the history, criticism, and challenges of ethnomathematics, the thoughts of ethnomathematics experts, and their influence in learning mathematics today. The development of ethnomathematics gave rise to a field of study covering aspects of anthropology and the history of mathematics, non-formal mathematics practice, traditional mathematics, and multicultural learning. Various research results indicate that ethnomathematics contributes to improving school mathematics. Although culture has an important role in learning mathematics, to integrate it requires comprehensive efforts to overcome various obstacles. Teachers need to improve competencies related to understanding local culture to maximize the transformation of ethnomathematics learning in the classroom.
PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Andi Saparuddin Nur
Aksioma Vol. 5 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v5i1.118

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penerapan pembelajaran kontekstual setting kooperatif tipe TGT terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 3 Merauke. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain one group pretest-posttest. Perlakuan berlangsung selama 5 kali pertemuan dengan instrumen penelitian, yaitu; (1) lembar observasi, (2) lembar angket, dan (3) tes hasil belajar. Teknik analisis data menggunakan rumus gain ternormalisasi rata-rata untuk statistik deskriptif, dan uji normalitas kolmogorov-smirnov serta uji-t untuk statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas IX SMP Negeri 3 Merauke setelah penerapan pembelajaran kontekstual setting kooperatif tipe TGT. Kata kunci: Pembelajaran Kontekstual Setting Kooperatif tipe TGT, Pemecahan Masalah Matematika. Abstract: This study aimed to analyze the application effect of cooperative contextual learning setting TGT type toward the mathematical problem solving abilities. The populations in this study were all students of class IX SMP Negeri 3 Merauke. The sampling technique in this research is simple random sampling. This type of research is experimental research design with one group pretest-posttest. The treatment lasts for five meetings with research instruments, is; (1) observation sheet, (2) questionnaire sheet, and (3)achievement test. Data were analyzed using the formula normalized average gain for descriptive statistics, and Kolmogorov-Smirnov normality test and t-test for inferential statistics. The results showed that an increase in mathematical problem solving ability students of class IX SMP Negeri 3 Merauke after the application of contextual learning TGT cooperative setting. Keywords: Contextual Learning Cooperative Setting TGT, Mathematics Problem Solving
PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS BUDAYA LOKAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA Andi Saparuddin Nur; Markus Palobo
Aksioma Vol. 6 No. 1 (2017)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v6i1.136

Abstract

Abstrak: Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pendekatan kontekstual berbasis budaya lokal terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas IX SMP Negeri di Kota Merauke. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimen) dengan desain posttest only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri di Kota Merauke. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu; pemilihan sekolah sebagai sampel secara purposive sampling, dilanjutkan dengan pemilihan kelas sebagi sampel secara simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IXG dan IXH SMP Negeri 1 Merauke serta siswa kelas IXB dan IXC SMP Negeri Buti yang berjumlah 155 siswa. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial yang terdiri atas; (1) uji prasyarat menggunakan uji kolmogorov-smirnov untuk uji normalitas dan uji levene’s untuk uji homogenitas, serta (2) uji hipotesis menggunakan analisis varians (Anova) dua jalur. Hasil dalam penelitian ini adalah; (1) terdapat pengaruh positif penerapan pendekatan kontekstual berbasis budaya lokal terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika, (2) terdapat pengaruh positif kemampuan awal siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika, dan (3) tidak terdapat pengaruh antara level sekolah dan kemampuan awal siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Kata kunci: pendekatan kontekstual, budaya lokal, pemecahan masalah matematika Abstract: The purpose of this research is to analyze the impact of contextual approach local culture based to mathematical problem solving skill class IX students at Junior High School in the town of Merauke. This research is a quasi experimental research (quasi experiment) design with posttest only control group design. The population in this study were all students of class IX Junior High School in the town of Merauke. The sampling technique in this research is conducted in two stages, namely; school election as sample by purposive sampling, followed by the selection of the sample as a class by simple random sampling. The sample in this research is class student IXG and IXH SMP Negeri 1 Merauke and IXB and IXC grade students of SMP Negeri Buti totaling 155 students. Data were analyzed using descriptive statistics and inferential statistics were consists of; (1) The prerequisite test using Kolmogorov-Smirnov test for normality test and levene's test for homogenity, and (2) test the hypothesis using analysis of variance (ANOVA) two way. The results of this research are; (1) there is positive influence application of contextual approach based on local culture against the ability of mathematical problem solving, (2) there is positive influence initial ability of students to the ability of solving mathematical problems, and (3) there is no influence between the school level and the initial ability of students to mathematical problem solving abilities student. Keywords: contextual approach, local culture, mathematics problem solving
KONSEP DETERMINAN PADA MATRIKS NONBUJUR SANGKAR Andi Saparuddin Nur
MAGISTRA Vol 2 No 1 (2014): Volume 2, Nomor 1, Juli 2014
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/magistra.v2i1.331

Abstract

Dalam beberapa dekade terakhir, banyak cabang matematika yang berkembang begitu pesat. Sebagai contoh pada bidang aljabar linier elementer, determinan sebuah matriks mendapatkan perhatian luas dari para ahli matematika. Penerapan matriks dalam berbagai bidang ilmu membuat sebuah kajian yang sangat luas sehingga menjadikan matriks lebih diperumum. Konsep determinan, sebagaimana diketahui penerapannya hanya pada matriks bujur sangkar sekarang telah berkembang konsep determinan pada matriks non-bujur sangkar. Salah satunya adalah metode yang diperkenalkan oleh Mirko Radic pada tahun 2005 yang menemukan determinan untuk matriks non-bujur sangkar berordo , dengan . Pada artikel ini akan dibahas tentang matriks yang diperumum dan determinannya, definisi Radic, dan terkhusus mengenai determinan pada matriks non-bujur sangkar ordo . Juga ditambahkan penerapannya menggunakan Microsoft excel.
HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 MERAUKE Irmawati Jaba; Ivyalentine Datu Palittin; Andi Saparuddin nur
MAGISTRA Vol 5 No 1 (2018): Magistra: Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/magistra.v5i1.723

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Merauke dengan jumlah populasi 160 siswa dan terpilih sebanyak 114 siswa sebagai sampel. Metode pengumpulan data menggunakan angket dan tes prestasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan inferensial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara minat belajar dengan prestasi belajar fisika siswa. Hal ini dilihat dari perolehan nilai korelasi sebesar rhitung=0,337 dengan tingkat hubungannya rendah. Selain itu minat belajar dengan prestasi belajar juga memiliki hubungan yang signifikan karena dari hasil uji t diperoleh nilai thitung=3,788 14>">  ttabel=1,9813. Berdasarkan koefisien determinasi, sumbangan variabel minat belajar fisika sebesar 11,35%, sedangkan 88,65% disumbangkan oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.