Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EKSTRAKSI DAN KARAKTERISASI EKSTRAK ZAT WARNA RUMPUT LAUT MERAH Gracillaria salicornia DARI PERAIRAN PULAU ENGGANO Dyah Fitriani; Santi Nurul Kamilah; Nori Wirahmi
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v6i1.4

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengekstraksi zat warna yang terkandung pada rumput laut merah dari jenis Gracillaria salicornia yang berasal dari perairan Pulau Enggano. Metode yang dilakukan dalam mengekstraksi yaitu dengan menggunakan larutan buffer fosfat dengan berbagai variasi rentang pH yaitu pH 5,6,7,8 dan 9. Kemudian akan dilihat serapan tertinggi dari zat warna Gracillaria salicornia pada variasi pH tersebut. Analisis gugus fungsi yang terdapat pada ekstrak diidentifikasi dengan menggunakan Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red (FTIR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak zat warna Gracillaria salicornia mengandung senyawa fikoeretrin. Ekstrak Gracillaria salicornia dalam larutan asam hingga basa berwarna kuning kecoklatan dengan nilai absorbansi tertinggi pada pH 9. Serapan maksimum ekstrak Gracillaria salicornia berada pada panjang gelombang 210 nm. Berdasarkan hasil FTIR, memberikan indikasi ada empat jenis senyawa dalam ekstrak dan memiliki gugus fungsi yakni gugus hidroksi bebas dan terikat ikatan hidrogen serta gugus C=O.1Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bengkulu
POTENSI ISOLAT Bacillus sp. ENG-4 YANG BERASOSIASI DENGAN SPONS Aplysina sp. PENGHASIL SENYAWA ANTIMIKROB ASAL PULAU ENGGANO Risky Hadi Wibowo; Sipriyadi Sipriyadi; Welly Darwis; Santi Nurul Kamilah; Hizkia Puspa Pertiwi; Reza Pertiwi
JURNAL ENGGANO Vol 5, No 1
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.81 KB) | DOI: 10.31186/jenggano.5.1.1-10

Abstract

Pulau Enggano merupakan salah satu pulau terluar di Indonesia yang memiliki keragaman biota yang cukup tinggi, salah satunya adalah hewan spons. Spons adalah sekelompok hewan multiseluler, memiliki ciri tubuh berpori, dan organisme invertebrata berguna dalam memproduksi senyawa bioaktif. Bakteri yang terkait dengan spons dapat menjadi sumber alternatif senyawa bioaktif baru, terutama antimikrob. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi bakteri yang terkait dengan Aplysina sp. asal Pulau Enggano sebagai penghasil senyawa antimikrob melawan mikrob patogen. Total 263 isolat berhasil diisolasi pada media agar-agar Sea water Complete (SWC). Isolat bakteri potensial selanjutnya diidentifikasi dengan pengamatan morfologi, pewarnaan Gram, serta dilanjutkan dengan uji biokimia. Hasil uji aktivitas antimikrob dari 16 isolat terpilih melalui uji antagonis, supernatan dan pelet terhadap mikrob patogen Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeroginosa dan Candida albicans menunjukkan bahwa isolat ENG-4 memiliki kemampuanmenghambat pada dua mikrob pathogen yaitu E. coli, S. aureus. Isolat ENG-4 termasuk ke dalam bakteri gram positif dan merujuk pada genus Bacillus berdasarkan uji biokimia.POTENTIAL OF ISOLATE Bacillus sp. ENG-4 ASSOCIATED WITH MARINE SPONGE Aplysina sp. PRODUCING ANTIMICROBIAL COMPOUNDS FROM ENGGANO ISLAND. Enggano Island is one of the outer islands in Indonesia that has a high diversity of marine biota, one of them are sponges. Sponge is a group of multicellular animals, has a characteristic porous body, and invertebrate organisms are useful in producing bioactive compounds. Bacteria associated with sponges can be an alternative source of new bioactive compounds, especially antimicrobial. This study aims to determine the potential of bacteria associated with Aplysina sp. from Enggano island as a producer of antimicrobial compounds against pathogenic microbes. Total 263 isolates were successfully isolated in Sea water Complete (SWC) agar media. Potential isolates were further identified morphologically, Gram staining, and also biochemical tests. The results of the antimicrobial activity test of 16 selected isolates through antagonist, supernatant and pellet tests on pathogenic microbes of Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeroginosa and Candida albicans showed that the ENG-4 isolate had the ability to inhibit two spesies of pathogens which are E. coli and S. aureus. ENG-4 isolate belong to gram-positive bacteria and refer to the genus Bacillus based on biochemical tests.
MORFOMETRI KEPALA DAN WAJAH PADA MASYARAKAT SUKU BALI DI DESA SURO BALI KECAMATAN UJAN MAS KABUPATEN KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU Mesi Anggraini; Choirul Muslim; Santi Nurul Kamilah
Konservasi Hayati Vol 16, No 2 (2020): OKTOBER
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/hayati.v16i2.12448

Abstract

Morfometri merupakan salah satu metode pengukuran, perhitungan atau pemberian skor yang karakter-karakter morfologinya dapat dideskripsikan guna mengetahui deferensisiasi berbagai spesies dan variasi spesies. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui variasi morfometri tipe kepala dan wajah pada masyarakat suku Bali di Desa Suro Bali Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2020 di Desa Suro Bali Kecamatan Ujan Mas Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan dari 76 responden yang terdiri dari 33 orang laki-laki dan 43 orang perempuan diketahui laki-laki paling banyak memiliki lebar kepala kategori sedang, panjang kepala kategori panjang, panjang wajah kategori panjang, lebar wajah kategori sempit, tipe kepala brachycephalic dan tipe wajah hyperleptoprosop. Sedangkan perempuan memiliki lebar kepala kategori lebar, panjang kepala kategori sedang, panjang wajah kategori sedang, lebar wajah kategori sedang, tipe kepala hyperbrachycephalic dan tipe wajah mesoprosop.
Efektivitas Ekstrak Batang Arcangelisia flava Merr. sebagai Afrodisiaka pada Mencit Jantan dan Betina Santi Nurul Kamilah; Eka Fitri Siti Andriyani; Dea Ananda Putri; Sri Astuti; Syalfinaf Manaf; Hari Marta Saputra
BIOEDUSAINS: Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains Vol 5 No 1 (2022): BIOEDUSAINS:Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.038 KB) | DOI: 10.31539/bioedusains.v5i1.2426

Abstract

This study aimed to analyze the effect of the stem extract of the yellow root plant (Arcangelisia flava Merr.) from Enggano Island on the introduction and locomotor activity of male and female mice (Mus musculus L.). The method used is an experiment with a completely randomized design. The treatment variations were extracted at a dose of 150 mg/kgBW, 200 mg/kgBW and 250 mg/kgBW, Neo Hormoviton capsules at a 200 mg/kgBW dose as a positive control, and without extract or strong drug as a negative control. The results showed that the administration of the extract caused an increase in the introduction activity, but the activity decreased with the increase in the dose of the given extract. Meanwhile, an increase in locomotor activity occurred at a dose of 250 mg/kgBW, while the doses of 150 mg/kgBW and 200 mg/kgBW tended to cause a decrease. Duncan's further test showed that a dose of 250 mg/kgBW increased locomotor activity which was more significant in female mice but not significantly in male mice. In conclusion, the extract at a dose of 250 mg/kgBW can increase locomotor activity, higher than Neo Hormoviton capsules at 200 mg/kgBW in both male and female mice. Keywords: Aphrodisiac, Sexual Activity, Arcangelisia flava, Fitness
Jenis Tumbuhan Pakan dan Tempat Beristirahat Macaca fascicularis di Kawasan Kebun Campuran Santi Nurul Kamilah; Jarulis Jarulis; Yili Sarti
BIOEDUSAINS: Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains Vol 5 No 1 (2022): BIOEDUSAINS:Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.348 KB) | DOI: 10.31539/bioedusains.v5i1.2427

Abstract

This study aims to inventory the types of plants used as food and resting place by Macaca fascicularis in the mixed garden area of ​​Chief Curup Village, Rejang Lebong Regency, Bengkulu. The method used is the Continuous-time recording method and focal animal sampling which is focused on four target individuals in the observed group. The results showed that the plants used by M. fascicularis as a food source were Arenga pinnata, Schizostachyum brachycladum, Capsicum frutescens, Durio zibethinus, Archidendron pauciflorum, Terminalia catappa, Garcinia mangostana, Musa paradisiaca, Parkia speciosa, ferns from the order Cyatheales and Hibiscus tiliaceus. While the plants used as resting places were Durio zibethinus, Terminalia catappa and Schizostachyum brachycladum. In conclusion, there are 11 types of plants that are used as food sources by M. fascicularis (fruit, flowers, leaves, petioles), and 6 of them are community cultivated plants. In addition, there are two types of plants that are used as a place to rest during the day and one type of plant as a place to sleep at night. Keywords: Macaca fascicularis, Long Tailed Monkey, Forage Plants
Pemeriksaan Status Gizi berdasarkan Nilai Indeks Massa Tubuh pada Anak Usia 10-12 Tahun di SDN 159 Bengkulu Utara Santi Nurul Kamilah; Rochmah Supriati; Hery Haryanto; Sipriyadi; Vestidhia Yunisya Atmaja
Indonesian Journal of Community Empowerment and Service (ICOMES) Vol. 2 No. 2: December 2022
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.301 KB) | DOI: 10.33369/icomes.v2i2.25579

Abstract

Anak pada usia 10-12 tahun umumnya mulai memasuki masa praremaja atau awal masa pubertas. Permasalahan status gizi pada anak usia praremaja ini dapat berdampak buruk terhadap pertumbuhan, perkembangan, produktivitas serta kecerdasan anak sehingga kegiatan ini penting untuk dilakukan. Pemeriksaan status gizi anak dilakukan di SDN 159 Bengkulu Utara secara khusus pada anak berusia 10-12 tahun dengan tujuan untuk mengetahui status gizinya berdasarkan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT), dan mengedukasi anak akan pentingnya tubuh yang sehat serta pentingnya memilih makanan yang sehat. Pengambilan data dilakukan menggunakan metode purposive sampling terhadap anak yang memenuhi syarat inklusi. Berdasarkan hasil pemeriksaan status gizi dari 60 orang anak, 78,3%  berada dalam kategori status gizi normal, 3,3% kategori kurus, 8,4% gemuk, 10% obesitas, dan tidak ditemukan anak dengan kategori sangat kurus. Anak-anak sudah mampu memahami pentingnya tubuh yang sehat serta pentingnya memilih makanan yang sehat. Anak-anak secara sederhana sudah mampu mendefinisikan tubuh yang sehat dan tidak sehat, mampu mengidentifikasi contoh makanan bergizi dan makanan yang kurang bergizi. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang baik dan bermanfaat baik untuk anak, orang tua ataupun sekolah dalam meningkatkan kepedulian terhadap pentingnya tubuh yang sehat dan gizi yang baik.
Pelatihan Pembuatan Spesimen Tumbuhan Dalam Blok Resin Untuk Media Pembelajaran Biologi Bagi Siswa Santi Nurul Kamilah Kamilah; Helmiyetti Helmiyetti; Rochmah Supriati; Sri Astuti; Steffanie Nurliana; Vestidhia Yunisya Atmaja
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 4 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v8i4.544

Abstract

Spesimen awetan biologi di dalam blok resin merupakan salah satu alat peraga yang menarik dan bermanfaat untuk meningkatkan minat serta pemahaman siswa dalam pelajaran biologi. Namun ketersediaannya masih sangat terbatas di sekolah-sekolah, termasuk di SMA Negeri 6 Kota Bengkulu. Oleh karena itu kami melakukan pelatihan pembuatan spesimen awetan biologi ini dengan sasarannya siswa dari sekolah tersebut dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kreativitas siswa mengenai pembuatan spesimen awetan biologi dalam blok resin. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan pemaparan materi, praktik pembuatan spesimen awetan daun dengan berbagai tipe ujung daun, evaluasi pencapaian dari pelaksanaan pelatihan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 96% siswa telah memahami cara dan mampu membuat spesimen awetan daun dalam blok resin dengan hasil yang cukup baik, namun kualitas dan tampilannya masih perlu ditingkatkan. Karya siswa ini dapat dimanfaatkan menjadi salah satu alat peraga pembelajaran khususnya mengenai variasi tipe ujung daun pada mata pelajaran biologi. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan ini telah memberi manfaat dalam meningkatkan pengetahuan siswa mengenai pembuatan awetan spesimen dalam blok resin. Rencana lanjutan dari siswa adalah meneruskan informasi dan keterampilannya pada siswa lainnya, membuat awetan spesimen serangga dalam blok resin serta membuat karya seni berbahan resin berupa suvenir yang akan dipergunakan dalam kegiatan lomba karya seni siswa. Biological specimens preserved in resin blocks are fascinating instruments that can be used as a teaching aid to boost students' interest and comprehension in biology lectures. However, its availability in schools remains limited, especially at SMA Negeri 6 Bengkulu. Therefore, we conducted training on how to make the biological specimens preserved in resin blocks to boost students' awareness and inventiveness about the biological specimens preserved in resin blocks. The activity begins with an explanation of biological specimens, followed by a hands-on experiment of making preserved leaf specimens with various types of leaf tips and an evaluation of the activity's achievement. The evaluation results showed that about 96% of students understood how to prepare and were able to create specimens preserved in resin blocks, however, the quality still needed to be improved. This student's work can be used as a learning tool, particularly in biology classes on the lesson of leaf tip variances. The activities carried out contributed to enhancing students' knowledge of how to create preserved specimens in resin blocks. The students’ next plan is to share their skills and experience with other students, preserve insect specimens in resin blocks, and create resin art in the form of souvenirs to be applied in student art contest activities.
the Pengenalan Makanan Bernutrisi dan Pemeriksaan Saturasi Oksigen Pada Anak Penyandang Talasemia Santi Nurul Kamilah Kamilah; Choirul Muslim; Fatimatuzzahra; Vestidhia Yunisya Atmaja; Dian Fita Lestari; Sipriyadi; Risky Hadi Wibowo
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v4i2.1065

Abstract

The majority of thalassemia patients in Rejang Lebong Bengkulu had dietary issues. Due to their parents' insufficient understanding of thalassemia, some of them do not undergo routine blood transfusions. With the goal to improve parents' understanding of thalassemia and its problems, this community service project was carried out at the Indonesian Thalassemia Parents Association (POPTI) organization in the Rejang Lebong Regency of Bengkulu. It included measuring oxygen saturation and introducing nutritious foods for people with thalassemia. In order to explain thalassemia, the inheritance of thalassemia features, and the introduction of significant nutritious foods for persons with thalassemia, this activity was carried out utilizing the telling method. On 10 thalassemia patients with ages ranging from 2 to 20 years old, the oxygen saturation was assessed using the direct survey method and an oximeter. According to the oximeter, all individuals with thalassemia have normal oxygen saturation levels. Both parents and kids are aware of the value of blood transfusions and a healthy diet for thalassemia. This activity has a good impact on parents and kids to improve parents' knowledge about thalassemia and its issues, the causes of thalassemia and its heredity, children's oxygen saturation, and its meaning. Parents may reduce the risk of health issues in people with halassemia by understanding the reasons for food that needs to be taken and needs to be avoided. Sebagian besar anak penyandang talasemia yang ada di Rejang Lebong Bengkulu mengalami permasalahan gizi. Beberapa diantaranya tidak melakukan transfusi darah rutin akibat pemahaman orang tua yang masih rendah mengenai talasemia. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pada komunitas Persatuan Orang Tua Penderita Thalassemia Indonesia (POPTI) cabang Bengkulu yang ada di wilayah Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman orang tua tentang penyakit talasemia dan permasalahannya melalui pemeriksaan saturasi oksigen dan pengenalan makanan bernutrisi bagi penyandang talasemia. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode ceramah untuk menyampaikan penjelasan tentang talasemia, pewarisan sifat talasemia, pengenalan makanan bernutrisi penting bagi penyandang talasemia. Pemeriksaan saturasi oksigen dilakukan dengan metode survei langsung menggunakan alat oximeter pada 10 penyandang talasemia dengan rentang usia 2-20 tahun. Oximeter menunjukkan bahwa, semua penyandang talasemia memiliki saturasi oksigen dalam kadar normal. Orang tua dan anak telah memahami pentingnya transfusi darah dan makanan bernutrisi yang tepat bagi talasemia. Kegiatan ini telah memberikan manfaat yang baik bagi orang tua dan anak dalam upaya peningkatan wawasan dan pemahaman orang tua tentang penyakit talasemia dan permasalahannya, penyebab munculnya talasemia dan pewarisannya, saturasi oksigen anak serta maknanya. Orang tua dapat memahami alasan suatu makanan perlu dikonsumsi dan perlu dihindari bagi anak penyandang talasemia sehingga dapat mengurangi kemungkinan permasalahan kesehatan yang muncul pada anak penyandang talasemia.