Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pertahanan dan Bela Negara

PERAN UU ITE (UU No. 11 TAHUN 2008) DAN ETIKA MASYARAKAT SIBER: MENUMBUHKAN PERILAKU POSITIF BERJIWA PANCASILA DI DUNIA MAYA BAGI MASYARAKAT KOTA TANGERANG Adi Rio Arianto; Jerry Indrawan; Gesti Anggraini; M. Chairil Akbar Setiawan
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.197 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v10i2.855

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor penyebab kurangnya kesadaran masyarakat Kota Tangerang–yang terfokus pada Rukun Tetangga (RT 03) dan Rukun Warga (RW 01) di Jalan Sandratex No. 106, Kelurahan Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Indonesia–terhadap literasi digital dan etika masyarakat siber. Literasi digital tersebut terkait dampak positif dan negatif internet. Metodologi penelitian yang digunakan yaitu kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan penjajakan kepada empat puluh orang warga yang terdiri dari 30 pelajar, 5 tokoh perwakilan Karang Taruna Rempoa, dan 5 orang tua pelajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi UU ITE berdampak positif bagi masyarakat Kota Tangerang melalui: pertama, masyarakat Kota Tangerang dapat berkontribusi sebagai agen sosial dalam pencegahan secara dini dan mengatasi radikalisme daring, hoaks, dan persekusi daring di lingkungannya melalui perbaikan mind-set pelajar dan masyarakat terkait literasi siber secara mendalam; kedua, masyarakat Kota Tangerang memperoleh pemahaman tentang kode etik dan pondasi hukum melalui sosialisasi “Peran UU ITE (UU No. 11 Tahun 2008) dan Etika Masyarakat Siber” sebagai upaya dalam mencegah terjadinya radikalisme daring, hoaks, dan persekusi daring akibat akses bebas dunia maya; ketiga, masyarakat Kota Tangerang dapat mengimplementasikan nilai-nilai kebangsaan, bela negara, dan Pancasila yang termuat dalam substansi UU ITE (UU No. 11 Tahun 2008) guna menumbuhkan perilaku positif di dunia maya; dan keempat, lahirnya kesadaran dimasyarakat Kota Tangerang tentang pentingnya hukum dan etika di ranah siber guna mengontrol perilaku positif di dunia maya dan mencegah lebih dini dampak negatif dunia maya di berbagai aspek kehidupan.Kata Kunci : UU ITE, etika, digital, siber, Pancasila, Tangerang
PEMETAAN KONFLIK IDENTITAS: STUDI KASUS ETNIS SAMAWA DENGAN ETNIS BALI DI SUMBAWA, NUSA TENGGARA BARAT Jerry Indrawan; Adinda Putri Kirana Lutfi
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 11, No 2 (2021): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (943.846 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v11i2.1257

Abstract

Konflik yang terjadi di Indonesia sering kali didasari karena permasalahan identitas etnis. Salah satu konflik etnis yang pernah terjadi di Indonesia adalah konflik antara etnis Samawa dengan Etnis Bali di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat pada tahun 2013. Konflik di Sumbawa terjadi karena berkembangnya prasangka akibat watak privasi etnisitas yang terlalu mencolok, sehingga terjadilah benturan etnisitas atau budaya. Etnis pribumi umumnya memandang negatif terhadap watak dan perilaku (budaya) etnis pendatang, apalagi jika didukung oleh adanya perbedaan agama. Artikel ini mencoba untuk menggambarkan pemetaan konflik identitas yang melibatkan etnis Samawa dengan etnis Bali dengan menggunakan Segitiga SPK (Sikap, Perilaku, Konteks) dari Simon Fisher. Pemetaan dengan Segitiga SPK dianggap bisa menggambarkan penyebab konflik yangbernuansa etnis dengan cara mengidentifikasi prasangka-prasangka yang berkembang antar-etnis yang berkonflik. Dengan melakukan pemetaan dengan segitiga SPK ini, langkah-langkah resolusi konflik yang tepat dapat ditemukan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif melalui studi kepustakaan. Sumber data didapatkan dari berbagai sumber, seperti buku, jurnal, koran, majalah, dan berita di internet. Hasil penelitian berdasarkan Segitiga SPK adalah harus ada sebuah upaya untuk mendirikan hubungan baru yang dapat bertahan lama pada kedua etnis untuk mencapai suatu kesepakatan yang dapat mengakhiri konflik tersebut.