Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Komposisi Dan Strukutur Tegakan Pada Areal Tebangan Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII) Di IUPHHK PT. Sari Bumi Kusuma Kalimantan Tengah Kamaludin -
Publikasi Informasi Pertanian Vol 13, No 24 (2017): Jurnal PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v13i24.63

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan pembuatan Petak Ukur seluas 1 Ha (ukuran 100 x 100 m). Pengambilan data dalam PU menggunkan metode petak kuadrat, dimana ukuran 20 m x 20 m untuk tingkat pohon, 10 m x 10 m untuk tingkat tiang, 5 m x 5m untuk  tingkat pancang dan 2 m x 2 m untuk tingkat semai. PU dibuat pada area  hutan murni dan area bekas tebangan yakni 5  tahun  setelah tebangan.  Parameter yang diamati adalah  jenis  tumbuhan,  DBH  (cm),  jumlah  individu.  Analisis  potensi  dengan menggunakan nilai INP (Indeks Nilai Penting). Hasil penelitian menunjukan Komposisi Jenis Vegetasi yang terdapat pada Areal ET + 5 adalah sebanyak 24 Jenis tingkat semai, 29 Jenis tingkat pancang, 15 jenis tingkat tiang dan 32 jenis tingkat Pohon, sedangkan pada areal sebelum penebangan terdapat 22 jenis tingkat semai, 38 jenis tingkat pancang, 35 jenis tingkat tiang dan 61 jenis tingkat pohon dan  Struktur  tegakan  diliat  dari  kerapatan  pada  areal  ET+5  yaitu  tingkat  Semai didominasi  oleh  Medang  dan  Ubah,  tingkat  Pancang  Medang  dan  kumpang,  tingkat Tiang Ubah dan Medang, dan tingkat Pohon Ubah dan Meranti Merah, sedangkan pada areal sebelum penebangan tingkat semai di dominasi oleh Meranti Kuning dan Ubah, tingkat pancang didominasi oleh Mahabai dan Ubah , tingkat tiang Ubah  dan Sampak dan tingkat pohon didominasi oleh Ubah dan Medang
IDENTIFIKASI ROTAN DAN BAMBU SEBAGAI BAHAN BAKU KERAJINAN TANGAN MASYARAKAT DESA ENSAID PANJANG Kamaludin -; Surya Aspita
Publikasi Informasi Pertanian Vol 17, No 1 (2021): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v17i1.517

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis – jenis Rotan dan Bambu di WilayahHutan Desa Ensaid Panjang di Kawasan Bukit Rentap Kecamatan Kelam Permai KabupatenSintang. Metode penelitian yaitu mengidentifikasi dengan membuat Petak Tunggal sesuai dengankeberadaan objek penelitian yang ditemukan di lapangan, kemudian objek tersebut diidentifikasi,didokumentasikan, serta diambil titik kordinatnya untuk keperluan pemetaan.Keggunaan penelitianini, sebagaisalah satu sumber informasi kepada masyarakat mengenai jenis – jenis Rotan danBambu yang digunakan sebagai bahan baku kerajinan di Desa Ensaid Panjang di (dalam KawasanBukit Rentap). Hasil penelitian, di temukan dan teridentifikasi 8 (Delapan ) jenis Rotan dan 6(Enam) jenis bambu yang terdapat di dalam Wilayah Hutan Desa Ensaid Panjang di KawasanBukit Rentap Kabupaten Sintang, sebagai bahan baku kerajinan di Desa Ensaid Panjang.
STUDI JENIS LUMUT DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM BANING KABUPATEN SINTANG Kamaludin -
Publikasi Informasi Pertanian Vol 17, No 2 (2021): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v17i2.543

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis lumut yang terdapat di kawasan hutan wisataalam Baning Kabupaten Sintang. Kegunaan penelitian untuk memberikan informasi dan pengetahuanmengenai jenis-jenis lumut yang terdapat di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Baning KabupatenSintang serta dapat dijadikan sebagai salah satu data bagi masyarakat dan pihak terkait dalam pengelolaanTWA Baning Kabupaten Sintang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode jalur, dimanapada jalur pengamatan dilakukan eksplorasi untuk mengamati dan mengidentifikasi setiap jenis lumutyang ditemukan. Hasil penelitian ditemukan 8 jenis lumut dari 4 famili yaitu Ectropothecium dealbatum(Reinw & Homsch), Leucophanes glaucum (Schwaegr). Mitt, Syrrhopodon refecens Hook & Grev,Syrrhopodon gardneri (Hook.) Schwaegr, Pyrrhobryum latifolium (Bosch & Sande Lae) Mitt,Leucobryum octoblephariodes Brid, Lumut daun dan Kurzia gonyotticha (Sande Lac) Grolle.Tumbuhan lumut ini banyak ditemukan tumbuh pada subtrat kayu mati dan satu jenis tumbuh pada kulitkayu/batang.
Inventarisasi Tegakan Hutan Adat Sona Di Desa Gandis Kecamatan Dedai Kabupaten Sintang Kamaludin -
Publikasi Informasi Pertanian Vol 16, No 31 (2020): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v16i31.441

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis tegakan yang terdapat pada kawasan Hutan Adat Sona desa Gandis Kecamatan Dedai Kabupaten Sintang. penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode jalur/transek. Jalur dibuat dengan arah memotong kontur sebanyak 2 buah dengan panjang jalur masing-masing 300 meter. Pada setiap jalur dibuatkan petak pengamatan secara kontinyu dengan ukuran sesuai tingkat pertumbuhan, yaitu 2 m x 2 m untuk tingkat Semai, 5 m x 5 m untuk tingkat Pancang, 10 m x 10 m untuk tingkat Tiang dan 20 m x 20 m untuk tingkat Pohon, dengan demikian luas total petak pengamatan adalah 1,2 Ha. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 22 jenis tegakan hutan, untuk tingkat semai secara berurutan jenis-jenis yang dominan adalah Medang Piawas (Litsea firma), Garu Engkaras (Aquilaria malaccensis), Terentang (Camnosperma auriculatum), Entangor (Callophylum soulattri) dan Engkerabang (Cratoxylon sp). Untuk tingkat pancang secara berurutan jenis-jenis yang dominan adalah Medang Piawas, Majau (Shorea spp), Garu Engkaras, Entangor dan Terentang. Untuk tingkat tiang secara berurutan jenis-jenis yang dominan adalah Medang Piawas, Entangor, Majau, Terentang dan Garu Engkaras, Untuk tingkat pohon secara berurutan jenis-jenis yang dominan adalah Medang Piawas, Entangor, Majau, Terentang dan Rengas (Melanorrea walichii). Keanekaragaman jenis tegakan hutan untuk tingkat semai, pancang, tiang dan pohon menurut kriteria Shannon-Wielner tergolong sedang dengan nilai indeks keanekaragaman jenis tingkat semai sebesar H= 1,3043, tingkat pancang sebesar H= 1,2447, tingkat tiang sebesar H= 1,2467 dan tingkat pohon indeks keanekaragaman jenis sebesar H= 1,1801. Kata Kunci : Inventarisasi, Tegakan Hutan, Hutan Adat Sona
Pengaruh Pemberian Atonik Terhadap Pertumbuhan Stek Akar Peluntan (Artocarpus sericicarpus) Kamaludin -
Publikasi Informasi Pertanian Vol 16, No 30 (2020): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v16i30.375

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Atonik terhadap pertumbuhan dan dosis yang terbaik dalam mempengaruhi pertumbuhan stek akar Peluntan di persemaian. Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan ilmu dan pengetahuan terutama mengenai pengaruh pemberian Atonik terhadap pertumbuhan stek akar Peluntan dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam upaya pembibitan di persemaian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode eksperimen lapangan alam bentuk faktor tunggal dengan pola dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) ini terdiri dari satu faktor dan 4 (empat) level perlakuan yaitu A0 (Tanpa Atonik), A1 (Dosis 0,25 ml Atonik per litter air per 9 stek akar), A2 (Dosis 0,50 ml Atonik per litter air per 9 stek akar0, dan A3 (Dosis 0,75 ml Atonik per litter air per 9 stek akar). Setiap level perlakuan diulang 4 empat) kali dan setiap ulangan terdapat 9 stek akar. Hasil penelitian menunjukkan Pemberian Atonik memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan jumlah daun, tinggi tunas, jumlah akar dan panjang akar stek akar Peluntan di persemaian, tetapi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan jumlah tunas. Perlakuan pemberian Atonik dengan dosis 0,5 ml per litter air (A2) menunjukkan hasil yang terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan jumlah daun, tinggi tunas, dan panjang akar stek akar Peluntan di persemaian, sedangkan untuk meningkatkan jumlah akar yang terbaik adalah perlakuan 0,75 ml per litter air (A3).
Evaluasi Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) Di SMK Muhammadiyah 7 Jakarta Rintanto Poncowuri Handoko; Elais Retnowati; Kamaludin -
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 5 No 2 (2019): JURNAL ILMIAH WAHANA PENDIDIKAN
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.172 KB)

Abstract

Evaluasi Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMK Muhammadiyah 7 Jakarta. Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 7 Jakarta yang bertujuan untuk mengetahui kesesuaian konteks, input, proses, dan produk Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMK Muhammadiyah 7 Jakarta. Metodologi yang digunakan adalah metode mix method dengan menggambungkan dua metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Prosedur pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Sumber datanya kepala sekolah, ketua tata usaha, operator sekolah, bendahara, guru dan peserta didik. Berdasarkan analisis data ditemukan bahwa tingkat ketercapaian Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) pada variabel konteks Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMK Muhammadiyah 7 Jakarta sebesar 83,86% dengan kategori sangat baik. Variabel input Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMK Muhammadiyah 7 Jakarta sebesar 77,36 dengan kategori baik. Variabel proses Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMK Muhammad 7 Jakarta sebesar 85,01% dengan kategori sangat baik. Variabel produk Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMK Muhammadiyah 7 Jakarta sebesar 85,97% dengan kategori sangat baik. Hasil analisa data menunjukkan bahwa pelaksanaan Program Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMK Muhammadiyah 7 Jakarta dapat dilanjutkan.
PENGARUH KOMPOSISI MEDIA AKAR RESAM DAN TANAH PMK TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT Eucalyptus pellita DI PERSEMAIAN Kamaludin -
Publikasi Informasi Pertanian Vol 18, No 1 (2022): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v18i1.623

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media akar resam dan tanah PMK sertakomposisi yang terbaik dalam mempengaruhi pertumbuhan bibit Eucalyptus pellita di persemaianMetode peneitian yang digunakan mengunakan pola dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) denganperlakuan tunggal yaitu komposisi media tanam, meliputi S0 (akar resam tanpa tanah), S1 (akar resam40 gram dan tanah PMK 60 gram), S2 (akar resam 50 gram dan tanah PMK 50 gram), S3 (akar resam60 gram dan tanah PMK 40 gram), S4 (akar resam 70 gram dan tanah PMK 30 gram), S5 (akar resam80 gram dan tanah PMK 20 gram) dan S6 (akar resam 90 gram dan tanah PMK 10 gram). Hasilpenelitian berdasarkan analisis sidik ragam diketahui bahwa komposisi media akar resam dan tanahPMK tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan tinggi, diameter dan jumlahdaun bibit Eucalyptus pellita di persemain. Walaupun demikian, hasil pengamatan dan pengukuranmenunjukkan bahwa komposisi media tanam yang terbaik dalam mempengaruhi pertumbuhan bibitEucalyptus pellita di persemain adalah perlakuan S5 (perlakuan media akar resam 80 gr dan tanahPMK 20 gr).
PEMANFAATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU Kamaludin -; Jito Rusadi
Publikasi Informasi Pertanian Vol 18, No 2 (2022): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v18i2.682

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis dan pemanfaatan hasil hutan bukan kayuoleh masyarakat Desa Pampang Dua Kecamatan Ketungau Hilir Kabupaten SintangPenelitian inimenggunakan metode deskriptif kualitatif, yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner, wawancaradan eksplorasi. Wawancara dilakukan berpedoman pada daftar pertanyaan, dilakukan untukmemperdalam dan memperkuat informasi dari masyarakat sehubungan dengan jenis dan pemanfaatanhasil hutan bukan kayu. Eksplorasi dilakukan untuk menggali secara detail setiap informasi yangdidapatkan melalui kuesioner dan wawancara, agar data yang didapat adalah data yang valid. Hasilpenelitian terdapat 20 jenis tumbuhan hasil hutan bukan kayu (HHBK) yang dimanfaatkan oleh masyrakatdesa Pampang Dua, yaitu Bambu/Buluh (Dendrocalamus asper Backer),Bedegak (Dicranopterislinearis), Bekeruk (Polypodium verrucosum), Buah Engkabang (Shorea macrophylla), Bungkang(Syzygium polyanthum), Damar (Agathis sp), Kandis (Garcinia celebica), Kemantan (Mangiferafoetida), Lemidau (Gnetum Gnemon L.), Lengkus (Dimocarpus longan L.), Lensat (Lansiumdomesticum), Mawang (Mangifera pajang), Miding (Stenochlena polustris), Nau (Arenga pinnata),Perupuk (Pandanus tectorius), Purun (Lepironia articulata), Rian (Durio zibetthinus), Sagu(Metroxylon sagu), Senggang (Hornstedtia alliacea) dan Wi Segak (Calamuscaesius blume).Terdapat 6‘jenis HHBK kategori produktif, 14 jenis kategori konsumtif. Pemanfaatanhasil hutan bukan kayu adalah sebagai salah satu alternatif sumber pendapatan bagi masyarakat desaPampang Dua, terutama produk kerajinan tangan seperti Bubu, Capin, Cungkin, Cupai, Kemansai,Ruyut, Sungkop, Takin, Tanggoi dan Tikar serta penganan olahan berupa Tempoyak dan Lempok.