Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Ethyl Acetate Fraction of Moringa oleifera Leaves Induces Cell Cycle Arrest on T47D Breast Cancer Cell via G0/G1 through Cyclin D1 Expression Riza Apriani; Tati Herlina; Shabarni Gaffar
Jurnal Kimia Valensi Jurnal Kimia VALENSI Volume 6, No. 1, May 2020
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/jkv.v6i1.15431

Abstract

Cancer is a disease that is the leading cause of death worlwide. Exploration of a natural product containing anticancer agent provides a promising line for research on cancer. One of plant that used in traditional medicine for the cancer treatment is Moringa oleifera. The previous study has reported that the n-hexane fraction of M. oleifera leaves induce apoptosis and cell cycle arrest in T47D cells. Based on the preliminary result, ethyl acetate fraction of M. oleifera (EMO) leaves showed medium cytotoxic activity on T47D cells with IC50 values of 243.58 μg/mL and induced apoptosis cell death. This study was carried out to investigate the anticancer activity mechanism on the cellular and molecular basis of EMO against T47D breast cancer cell line by observing cell cycle progression and Cyclin D1 expression level. Analysis of the cell cycle was performed using flow cytometry and cyclin D1 expression was analyzed using the immunocytochemistry method. The result shows that EMO induced cell cycle arrest in G0/G1 phases. Immunocytochemistry assay showed that the EMO decreased expression of  cyclin D1. This result indicates that EMO has a potential compound to be explored as chemo preventive agent for breast cancer.
Poriferasta-5,22E,25-trien-3β-ol,22-dehidrokolesterol dari daun Kalanchoe serrata (Crassulaceae) Fajar Fauzi Abdullah; Satwika Nandiwardhana; Arif Rahman Hakim; Tati Herlina; Unang Supratman
Jurnal Kimia Valensi Jurnal Valensi Volume 3, No.1, Mei 2013
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.895 KB) | DOI: 10.15408/jkv.v3i1.324

Abstract

Dalam penelitian berkelanjutan untuk pencarian senyawa metabolit sekunder baru dari tumbuhan Kalanchoe Indonesia, telah dilakukan kajian fitokimia terhadap Kalanchoe serrata. Daun segar K. serrata sebanyak 14,8 kg diekstraksi dengan metanol pada temperatur kamar. Ekstrak metanol (292 g) dipartisi berturut-turut dengan n-heksana dan metilenklorida. Ekstrak metilenklorida (0,80 g) selanjutnya dipisahkan pada kromatografi cair vakum pada silika gel G60 dengan eluen kloroform-aseton yang meningkat kepolarannya sehingga dihasilkan 10 fraksi yang dikelompokan berdasarkan analisis KLT. Padatan yang diperoleh pada fraksi yang terelusi dengan 20% aseton selanjutnya dipisahkan pada kromatografi kolom pada silika gel (230-400 mesh) dengan eluen kloroform dan dimurnikan lebih lanjut dengan kristalisasi pada aseton sehingga dihasilkan isolat berbentuk kristal jarum tak-berwarna sebanyak 23 mg. Isolat menunjukkan titik leleh 115-118oC dan memberikan warna hijau-kebiruan pada uji Liebermann-Burchard menunjukkan adanya kerangka steroid.  Hasil analisis spektroskopi yang meliputi UV, IR, 1D-NMR dan 2D-NMR menunjukan bahwa isolat merupakan turunan sterol dan diidentifikasi sebagai poriferasta-5,22E,25-trien-3β-ol,22-dehidrokolesterol.
Styrofoam Biodegradation by Soil Bacteria Isolated from Landfill Site in Sarimukti Cipatat Bandung Tri Rahayu Hidayat; Ida Indrawati; Tati Herlina
Al-Kauniyah: Jurnal Biologi Vol 13, No 2 (2020): AL-KAUNIYAH JURNAL BIOLOGI
Publisher : Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Syarif Hidayatullah State Islami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/kauniyah.v13i2.14529

Abstract

AbstrakStyrofoam digunakan sebagai kemasan makanan atau minuman, dibentuk oleh stiren dan benzena. Migrasi benzena dari bahan kemasan ke makanan dapat menyebabkan berbagai penyakit. Cara untuk mengurangi limbah styrofoam adalah dengan mencari bakteri yang dapat mendegradasi styrofoam secara alami. Sumber potensial untuk menemukan bakteri tersebut adalah di Tempat Pembuangan Akhir Sarimukti. Metode penelitian ini menggunakan metode eksplorasi yang dianalisis secara deskriptif kualitatif. Tahapan  penelitian terdiri atas uji biodegradasi dengan metode Winogradsky Column, perhitungan persentase penurunan berat kering Styrofoam, analisis fisik dengan Scanning Electron Microscope (SEM), dan analisis perubahan gugus fungsi dengan FT-IR.Hasil penelitian ini ditemukan 4 spesies bakteri pendegradasi polistiren yaitu Pseudomonas aeruginosa, Bacillus amyloliquefaciens, Bacillus cereus, dan Bacillus firmus. Persentase penurunan berat kering polistiren menunjukkan pada minggu kedelapan mencapai 18,23% dan analisis fisik dengan Scanning Electron Microscope (SEM) menunjukkan bahwa proses degradasi oleh bakteri tanah menghasilkan pembentukan pori-pori di permukaan Styrofoam. Analisis gugus fungsi menunjukkan bahwa gugus fungsi menjadi lebih sederhana setelah degradasi dengan munculnya gugus fungsi C-O pada bilangan gelombang 1.030,02 cm-1. Bakteri pendegradasi polistiren dari tempat pembuangan akhir Sarimukti ini dapat direkomendasikan sebagai metode yang ramah lingkungan untuk mengurangi limbah styrofoam.Abstract Styrofoam is commonly used in food and beverage packaging. Styrofoam or polystyrene is made from styrene and benzene. The migration of benzene from packaging materials into foods can cause various diseases. One effort to reduce styrofoam waste is possible by searching for bacteria that can degrade styrofoam naturally. Potential source of place where the bacteria will be discovered is the landfill site in Sarimukti This research applied exploratory methods through descriptive qualitative analysis. The stages of the study consisted of biodegradation testing using the Winogradsky method, calculation of the percentage of dry weight loss of Styrofoam, physical analysis using Scanning Electron Microscope (SEM), and analysis of changes in functional groups using FTIR. This study discovered 4 species of polystyrene degrading bacteria, namely Pseudomonas aeruginosa, Bacillus amyloliquefaciens, Bacillus cereus and Bacillus firmus. The percentage of dry weight reduction of polystyrene was shown in the eighth week which reached 18.23% and physical analysis by Scanning Electron Microscope (SEM) indicated that the process of degradation by soil bacteria resulted in formation of pores on the surface of styrofoam. Functional group analysis produced a simpler functional groups after the degradation as marked by the appearance of C-O functional groups at wavenumber of 1,030.02 cm-1. The use of these polystyrene degrading bacteria from Sarimukti landfill can be recommended as an environmentally friendly method for reducing styrofoam waste.
Isolasi dan Identifikasi Bakteri Pendegradasi Styrofoam asal Tanah Tempat Pembuangan Akhir Sarimukti Bandung Tri Rahayu Hidayat; Ida Indrawati; Tati Herlina
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v12i2.2353

Abstract

Styrofoam adalah jenis plastik yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat, terutama untuk tempat makanan atau minuman. Limbah kemasan Styrofoam dapat membebani alam karena sulit terurai dan dapat menyebabkan berbagai penyakit bagi manusia karena adanya migrasi benzena dari kemasan Styrofoam ke makanan. Metode pengolahan limbah Styrofoam yang bisa digunakan adalah dengan mencari bakteri yang secara alami dapat mendegradasi Styrofoam. Bakteri yang teradaptasi untuk mendegradasi polimer sintetik salah satunya adalah bakteri yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan jenis bakteri pendegradasi Styrofoam secara alami. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif deskriptif yang terdiri atas tahapan uji biodegradasi dengan metode Kolom Winogradsky, isolasi dengan teknik pour plate dan identifikasi bakteri pendegradasi Styrofoam. Hasil yang didapat pada penelitian ini terdapatnya biofilm bakteri yang tumbuh di permukaan Styrofoam. Hasil isolasi dan identifikasi bakteri didapatkan 4 spesies bakteri pendegradasi Styrofoam, yaitu B.amyloliquefaciens, B. cereus, B. firmus dan P. aeruginosa. Hasil dari penelitian ini dapat direkomendasikan untuk dikembangkan sebagai metode untuk mengurangi limbah Styrofoam yang ramah lingkungan.
Aktivitas Antidiabetes dari fraksi Sauauria bracteosa pada Tikus dengan Metode Induksi Aloksan Murtihapsari Murtihapsari; Boima Situmeang; Achmad Rante Suparman; Apriani Sulu Parubak; Radite Yogaswara; Yasmiwar Susilawati; Tati Herlina
Jambura Journal of Chemistry Vol 4, No 1 (2022): February
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34312/jambchem.v4i1.11659

Abstract

Penderita diabetes mellitus disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin yang diperkirakan mengalami peningkatan dari 8,4 menjadi 21,3 juta jiwa pada 2000 hingga 2030 mendatang. Seiring dengan semakin meningkatnya penderita penyakit diabetes mellitus, maka perlu dilakukan pencarian berbagai alternatif obat herbal dari tumbuhan. Salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai pengobatan diabetes mellitus seperti Sauauria bracteosa yang banyak tumbuh liar di daerah tropis. Tujuan dari penelitian ini menguji aktivitas antidiabetes dari fraksi S. bracteosa diujikan lebih lanjut ke hewan percobaan (tikus). Metode pengujian aktivitas antidiabetes dilakukan dengan metode induksi aloksan terhadap fraksi tumbuhan S. bracteosa dengan dosis 250 mg/kg BB tikus. Induksi aloksan dosis 175 mg/kg BB tikus pada hari ke 0-6. Hasil pengujian aktivitas antidiabetes fraksi n-heksana memiliki aktivitas antidiabetes yang lebih tinggi 43,05% dibandingkan dengan fraksi etil asetat sebesar 33,22% dan fraksi air sebesar 8,88%. Persentase penurunan kadar glukosa kelompok fraksi n-heksana dan fraksi etil asetat pada dosis 100 mg/kgBB menunjukkan penurunan yang lebih tinggi daripada kelompok kontrol positif sebesar 20,93% yang diberikan glibenklamid dosis 0,5 mg/kg BB. Hal ini menunjukkan bahwa tumbuhan S. bracteosa berpotensi kuat sebagai penurun gula darah terutama fraksi n-heksana dan fraksi etil asetat.
Aktivitas Antioksidan dan Sitotoksik Terhadap Sel Kanker HeLa dari Ekstrak Daun Vernonia amygdalina (Asteraceae) Shabarni Gaffar; Muhammad Yudha Nugraha; Ersanda Hafiz; Hesti Lina Wiraswati; Tati Herlina
Chimica et Natura Acta Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v10.n1.36779

Abstract

Vernonia amygdalina atau dikenal sebagai daun afrika merupakan salah satu tanaman obat yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai nutraceutical, seperti antidiabetes, antimalaria dan antikanker. Penelitian ini bertujuan menentukan aktivitas antioksidan dan aktivitas sitotoksik ekstrak daun V. amygdalina terhadap sel kanker serviks HeLa, serta menentukan kelompok senyawa yang terdapat dalam ekstrak daun V. amygdalina dengan aktivitas sitotoksik dan antioksidan tertinggi melalui penapisan fitokimia. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstraksi dan fraksinasi menggunakan pelarut metanol, etil asetat, dan n-hexana. Semua fraksi diuji aktivitas antioksidannya menggunakan metoda DPPH dan aktivitas sitotoksiknya terhadap sel kanker serviks HeLa menggunakan metode MTS, serta penapisan fitokimia untuk menentukan kelompok senyawa alkaloid, terpenoid, steroid, dan flavonoid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi, IC50 ekstrak metanol, etil asetat dan n-heksana berturut-turut adalah: 25,27; 17,89; 213,4 ppm. Hasil uji aktivitas sitotoksik menunjukkan bahwa ekstrak metanol, etil asetat dan n-heksana daun V. amygdalina bersifat kurang aktif terhadap sel kanker serviks HeLa dengan IC50 berturut-turut: 519,42; 249,18 dan 367,24 ppm. Ekstrak etil asetat yang mengandung aktivitas antioksidan tertinggi mengandung kelompok senyawa flavonoid, alkaloid, steroid, dan terpenoid, sehingga berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai agen kemopreventif berdasarkan aktivitas antioksidannya.