Ira Pramudawardhani
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERJUANGAN DAN PEMIKIRAN R.A. KARTINI TENTANG PENDIDIKAN PEREMPUAN Ira Pramudawardhani; Eni Estiana
Keraton: Journal of History Education and Culture Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/keraton.v1i1.322

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perjuangan dan pemikiran RA. Kartini dalam bidang pendidikan bagi kaum wanita. Penelitian ini menggunakan metode penelitian historis yang terdiri dari heuristik, kritik ekstern dan intern, interpretasi, historiografi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa R.A. Kartini memandang pendidikan adalah suatu hal sangat penting. Pendidikan akan kuasa mengangkat derajat dan martabat bangsa. Pendidikan yang ia maksudkan juga merupakan pendidikan yang dapat diterima oleh semua kalangan, baik laki-laki maupun perempuan. Pendidikan yang dicita-citakan Kartini ialah pendidikan yang mengedepankan pendidikan budi pekerti dan pembinaan watak, dan dijalankan dengan sistem peraturan yang dibuat Kartini sendiri.
Perwujudan Serat Kalatidha dalam Peristiwa Kerusuhan Mei 1998 di Surakarta Vinandhita Anjellya Pramestia; Van Kim Hoang Ha; Ira Pramudawardhani; Fauzi Rachman; Andriyanto
Keraton: Journal of History Education and Culture Vol. 5 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/keraton.v5i2.5079

Abstract

Serat Kalatidha merupakan serat yang dianggap relevan dengan segala zaman yang memuat kritikan terhadap situasi menyimpang dari ajaran moral hingga disebut sebagai zaman edan. Salah satu contohnya adalah peristiwa Kerusuhan Mei 1998 di Surakarta. Tujuan penelitian ini sebagai penafsiran isi Serat Kalatidha dengan peristiwa kerusuhan Mei 1998 yang terjadi di Surakarta sekaligus sebagai sarana pengingat akan zaman edan yang selalu ada pada setiap aspek kehidupan. Penelitian menggunakan metode kualitatif studi kasus tunggal dan menggunakan analisis linguistik semantik dan pragmatik. Teknik pengumpulan data berupa wawancara dan studi dokumen. Informan penelitian terdiri dari mahasiswa, wartawan, organisasi, dan korban kerusuhan Mei 1998. Validasi data dilakukan menggunakan triangulasi sumber data dan metode. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan, kerusuhan yang terjadi di Surakarta merupakan persilangan permasalahan politik mengenai berlangsungnya kekuasaan nasional bersinggungan dengan krisis moneter yang berlangsung cepat sehingga menimbulkan dampak yang menyengsarakan rakyat dan memicu tindakan amoral mengakibatkan terjadinya huru-hara yang sesuai dengan isi dalam Serat Kalatidha terutama bait ke-7.
Integrasi Nilai Kewirausahaan dalam Pembelajaran Sejarah: Analisis Model Pembelajaran Berbasis Tokoh Wirausahawan Sejarah Indonesia Andriyanto, Andriyanto; Muslikh; Ira Pramudawardhani
Keraton: Journal of History Education and Culture Vol 6 No 2 (2024): December
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/keraton.v6i2.5334

Abstract

Transformasi pendidikan menuntut pembelajaran sejarah yang lebih relevan dengan tantangan abad ke-21. Integrasi nilai kewirausahaan dalam pembelajaran sejarah bertujuan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha peserta didik dengan mengambil inspirasi dari tokoh-tokoh wirausahawan sejarah Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka untuk menganalisis model pembelajaran berbasis tokoh wirausahawan sebagai strategi integrasi nilai kewirausahaan dalam sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh-tokoh seperti Haji Samanhudi, Tirto Adhi Soerjo, dan Nitisemito memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan ekonomi Indonesia. Nilai-nilai kewirausahaan seperti kreativitas, inovasi, kegigihan, dan kepemimpinan dapat diidentifikasi dalam biografi mereka dan diintegrasikan dalam pembelajaran sejarah melalui pendekatan kontekstual. Model pembelajaran berbasis tokoh ini dirancang untuk menghubungkan sejarah dengan keterampilan praktis, mendorong refleksi kritis, serta meningkatkan minat peserta didik terhadap kewirausahaan. Kesimpulannya, model ini berpotensi meningkatkan relevansi pembelajaran sejarah dan membekali peserta didik dengan wawasan kewirausahaan yang aplikatif. Disarankan adanya pengembangan kurikulum yang lebih fleksibel, pelatihan guru interdisipliner, serta penelitian lebih lanjut mengenai dampak model ini terhadap pemahaman sejarah dan minat kewirausahaan peserta didik.
Candi Sebagai Representasi Kekuasaan dan Studi Arsitektur Politik Masa Hindu-Buddha di Jawa Ira Pramudawardhani
Keraton: Journal of History Education and Culture Vol 6 No 2 (2024): December
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/keraton.v6i2.7336

Abstract

Candi-candi yang tersebar di wilayah Jawa pada masa Hindu-Buddha bukan hanya sekadar bangunan religius, melainkan juga sebagai simbol politik yang merepresentasikan kekuasaan raja dan legitimasi ideologi kerajaan. Arsitektur candi menjadi sebuah sarana ekspresi kekuasaan spiritual dan temporal yang saling terhubung.Artikel/ Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana candi bisa juga digunakan sebagai Instrumen Representasi Kekuasaan pada masa kerajaan Hindu-Buddha di Jawa, khususnya dalam Aspek Arsitektural dan tata letaknya Metode yang digunakan adalah Pendekatan Kualitatif Historis dengan Studi Pustaka dan Analisis Visual terhadap beberapa Candi besar seperti Borobudur, Prambanan, dan Penataran. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa arsitektur Candi menyiratkan Struktur Sosial-Politik, Ideologi Kerajaan, serta hubungan antara Raja, Dewa, dan Rakyat. Simbolisme Vertikal, Orientasi Kosmologis, Serta Relief-relief mitologis adalah bagian dari Strategi Visualisasi Kekuasaan. Temuan ini memperkuat pemahaman bahwa candi merupakan Manifestasi Politik sekaligus Religius dalam lanskap Budaya Jawa klasik.