Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS BUDAYA LOKAL (STUDI KASUS PADA SMA NEGERI 1 WERA KAB.BIMA) INTAN NURAINI; A. ACO AGUS
Jurnal Tomalebbi Volume III, Nomor 4, Desember 2016
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.269 KB)

Abstract

ABSTRAK : Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif .lokasi penelitian yaitu Di SMA Negeri 1 Wera Kab.Bima menggunakan sumber data primer dan skuder yaitu teknik menganalisis data yang di guanakan wawancara  dan dokumentasi,Analisi datanya adalah analisis kualitatif Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1. Penerapan Pendidikan karakter berbasis budaya lokal (studi kasus pada SMA Negeri 1 Wera Kab.Bima meliputi: 1.Penerapan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran atau intrakurekuler yaitu a). takut melanggar tata tertib sekolah, b).komitmen guru terhadap siswa, c).intergeritas kejujuran guru disekolah. 2. Penerapan pendidikan karakter dalam kegiatan ekstrakurikuler yaitu. a.) bidang kesenian, b).pembinaan akhlak dan kemasyarakatan.2. Faktor Pendukung dan Penghabat Penerapan pendidikan karakter berbasis budaya lokal meliputi: 1.faktor pendukung yaitu.a) faktor keteladan guru, b). keteladanan orang tua, c). keteladan tokoh masyarakat, d). faktor pembiasaan. 2.faktor penghambat yaitu a). kemajuan teknologi seperti HP dan TV, b).kurangnya komunikasi guru dan orang tua.3. Hasil Penerapan Pendidikan karakter berbasis budaya lokal yaitu: a. siswa belum disiplin b. siswa tidak menghargai guru.Kata Kunci: Penerapan Pendidikan Karakter Berbasis Budaya  Local.  ABSTRACT: This research is a qualitative descriptive study .The location is at SMA Negeri 1 Wera Kab.Bima using primary data sources and skuder which is a technique to analyze the data Guanakan interviews and documentation, Analysis of data is qualitative analysis results showed that: 1. Application of local culture-based character education (case study in SMA Negeri 1 Wera Kab.Bima include: 1.Penerapan character education in the learning process or intrakurekuler namely a). fear of violating school rules, b) .komitmen student teachers, c) honesty .intergeritas school teacher. 2. Implementation of character education in extracurricular activities viz. a.) the arts, b) .pembinaan character and kemasyarakatan.2. Supporting factors and Penghabat Application of local culture-based character education include: supporting 1.faktor yaitu.a) teacher keteladan factor, b). exemplary parents, c). keteladan community leaders, d). habituation factors. 2.faktor inhibitors namely a). advances in technology such as HP and TV, b) The lack of communication teachers and tua.3. Applying the results of the local culture-based character education, namely: a. the student has not discipline b. students do not respect teachers.Key words : Application of Local Culture-Based Character Education.  
PERANAN SERIKAT PEKERJA DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL (STUDI PADA SERIKAT PEKERJA PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR) HARINTIAN ABIDIN; A. ACO AGUS
Jurnal Tomalebbi Volume IV, Nomor 2, Juni 2017
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.842 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan peranan Serikat Pekerja PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar dalam  penyelesaian  perselisihan  hubungan industrial, (2) Mendeskripsikan hambatan yang dihadapi Serikat Pekerja PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar dalam  penyelesaian  perselisihan  hubungan industrial, (3) Mendeskripsikan upaya yang dilakukan Serikat Pekerja PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar untuk mengatasi  hambatan  dalam  penyelesaian perselisihan hubungan  industrial.Untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan  data melalui  wawancara dan dokumentasi. Dengan sumber data primer adalah ketua, wakil, sekertaris, bendahara dan ketua biro advokasi serikat pekerja, kepala bagian hubungan industrial dan pekerja PT. PLN (Persero). Data yang telah diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan menggunakan teknik analisis secara kualitatif dengan model interaktif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Serikat Pekerja PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar telah berperan secara maksimal dalam penyelesaian melalui bipatrit dan mediasi dengan peranan yaitu sebagai pendamping, perwakilan, pengawas, pengawal dan mediator (2) Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Serikat Pekerja PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial adalah hambatan internal yang berupa faktor partisipasi anggota, faktor komunikasi dan faktor dana; hambatan eksternal yang terdiri dari hambatan dari pekerja, perseroan dan perjanjian kerja bersama. (3) Usaha Serikat Pekerja PT. PLN (Persero) Wilayah Sulselrabar untuk mengatasi hambatan dalam penyelesaian hubungan industrial yaitu, faktor internal: serikat pekerja berusaha mengingatkan kepada anggota pentingnya berpartisipasi saat rapat dan sosialisasi ke wilayah sulselrabar, melakukan update info terkini dalam grup Whats App dan dengan cara mendirikan koperasi; faktor eksternal: dengan cara memaksimalkan kinerja anggota tim, meyakinkan anggota bahwa ancaman tersebut gretakan semata, menyerahkan kedinasker terkait eksekusi yang lamban, mendesak dewan pimpinan pusat untuk duduk bersama perseroan memperbaharui PKB. Kata Kunci : Serikat Pekerja, Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial ABSTRACT: This study aims to: (1) Describe the role of Trade Unions PT. PLN (Persero) Sulselrabar Region in the settlement of industrial relations disputes, (2) Describe the obstacles faced by Trade Unions PT. PLN (Persero) Sulselrabar Region in the settlement of industrial relations disputes, (3) Describe efforts made by the Workers Union PT. PLN (Persero) Region Sulselrabar to overcome obstacles in the settlement of industrial relations disputes.To achieve these objectives, the researcher uses data collection techniques through interviews and documentation. With primary data sources are the chairman, deputy, secretary, treasurer and chairman of the union advocacy bureau, head of industrial relations and workers of PT. PLN (Persero). The data have been obtained from the results of research processed using qualitative analysis techniques with interactive models. Based on the results of the study can be concluded: (1) Unions Workers PT. PLN (Persero) Sulselrabar Region has played a maximum role in the settlement through bipatrit and mediation with the role of assistant, representative, supervisor, bodyguard and mediator (2) Barriers faced by PT. PLN (Persero) Sulselrabar Region in the settlement of industrial relations disputes are internal barriers in the form of member participation factors, communication factors and fund factors; external barriers consisting of barriers from workers, corporations and collective labor agreements. (3) Business Unions Workers PT. PLN (Persero) Sulselrabar Region to overcome obstacles in the settlement of industrial relations that is, internal factors: unions try to remind the members of the importance of participating in meetings and socialization to the region sulselrabar, update the latest info in the Whats App group and by establishing cooperatives; external factors: by maximizing team members' performance, convincing members that the threats are mere printing, handing over the slow implementation of execution, urging the central board to sit with the company to renew the CLA. Keywords: Trade Union, Industrial Relations Dispute Settlement
HAK ASUH ANAK PASCA PERCERAIAN (STUDI PADA KANTOR PENGADILAN AGAMA KOTA MAKASSAR) HARIYANI .; A. ACO AGUS
Jurnal Tomalebbi Volume III, Nomor 3, September 2016
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.129 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Kendala dalam penanganan kasus perceraian di Pengadilan Agama Kota Makassar, 2) Dampak perceraian terhadap anak pasca perceraian di Pengadilan Agama Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertempat di Pengadilan Agama Kota Makassar. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer (informan) dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunujukan bahwa: 1) Kendala dalam penanganan kasus perceraian adalah minimnya tingkat keberhasilan mediasi. Karena sebagaian dari mereka yang berperkara mengalami masalah rumah tangga yang memuncak sehingga mediasi lebih banyak gagal, selain itu faktor ekonomi, perselingkuhan,  serta krisis akhalak yang sangat berpengaruh besar dalam proses diadakannya mediasi sehingga kedua belah pihak enggan untuk kembali bersama lagi. Sehingga tingkat presentasi keberhasilan mediasi sangat kecil. 2) Dampak perceraian terhadap anak yaitu berdampak pada pendidikan anak. Selain itu, anak juga kehilangan rasa aman dan kasih sayang dari orang tuanya sehingga mempengaruhi perkembangan fisik dan psikologi anak dan pada akhirnya berdampak pada prestasi belajarnya.Kata kunci : Hak Asuh AnakABSTRACT: This study aims to determine: 1) Constraints in handling divorce cases in the Religious Makassar, 2) Impact of divorce on children after divorce in the Religious Makassar. This study used a qualitative approach. This study took place in the Religious Makassar. The types and sources of data used in this research is the primary data sources (informants) and secondary data sources. Data collection techniques in this research is interview and documentation. Data analysis technique used is descriptive qualitative data analysis techniques. Menunujukan research results that: 1) Constraints in handling divorce cases is the lack of mediation success rate. Because most of those litigants experiencing domestic problems which culminated thus more mediation fails, in addition to economic factors, infidelity, including the crisis akhalak very influential in the holding of the mediation process so that both sides were reluctant to get back together again. So that the mediation success rate is very small presentation. 2) The impact of divorce on children that have an impact on children's education. In addition, children also lose a sense of security and affection from parents that affect the physical and psychological development of children and ultimately have an impact on academic achievement.Keywords: the Child Custody
IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ALOKASI DESA DESA DI DESA MASSILA KECAMATAN PATIMPENG KABUPATEN BONE HASNIATI .; MUHAMMAD AKBAL; A. ACO AGUS
Jurnal Tomalebbi Volume IV, Nomor 3, September 2017
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.289 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan. (1) Untuk mengetahui penggunaan dan pertanggung jawaban Alokasi Dana Desa di Desa Massila Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone. (2) Untuk mengetahui kendala dalam penggunaan dan pertanggung jawaban Alokasi Dana Desa di Desa Massila Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone. Untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti menggunakan tehnik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dengan mengambil informan sebanyak 7 orang yaitu Kepala Desa Massila, Ketua BPD. Sekertaris BPD, dan empat masyarakat Desa Massila. Data yang telah di peroleh dari hasil penelitian diolah menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan tiga komponen utama yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Penggunaan dan pertanggung jawaban Alokasi Dana desa, adapun penggunaan Alokasi Dana Desa di Desa Massila Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone. Belum berjalan secara efektif karena pembagian ketentuan 30% digunakan untuk biaya oprasioanal pemerintah desa dan 70% digunakan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat  yang belum sesuai dengan peraturan daerah nomor 11 tahun 2008. sedangkan dalam pertanggung jawaban Alokasi Dana Desa di Desa Massila Kecamatan Patimpeng Kabupaten Bone. Telah sesuai dengan peraturan daerah nomor 11 tahun 2008 bahwa semua pemasukan dan pengeluaran sebagai akibat di berikanya Alokasi Dana Desa harus di catat dan dibukukan dalam bentuk laporan pertanggung jawaban. Meskipun dalam pelaksanaannya tidak transparan dan Laporan Pertanggung Jawaban di satukan dengan pelaporan APBDesa lainya. (2) Kendala  dalam penggunaan Alokasi Dana Desa di Desa Massila Kecamatan Patimpenga Kabupaten Bone, yaitu terlambatnya pencairan dana, penentuan waktu yang kurang tepat serta terbatasnya sarana dan prasarana  sehingga menyebabkan adanya pembangunan yang tidak terlaksanan. Sedangkan kendala dalam pertanggung jawaban ADD yaitu terlambatnya panitia pelaksana dalam mengumpulkanKata Kunci : Implementasi, Alokasi Dana DesaABSTRACT: This study aims. (1) To know the use and accountability of Village Fund Allocation in Massila Village, Patimpeng District, Bone District. (2) To know the obstacles in the use and accountability of Village Fund Allocation in Massila Village, Patimpeng District, Bone District. To achieve these objectives, the researchers used data collection techniques through observation, interviews, and documentation. By taking informants as many as 7 people namely Village Head Massila, Chairman of BPD. Secretary of BPD, and four communities of Massila Village. The data has been obtained from the results of research processed using qualitative data analysis techniques with three main components of data reduction, data presentation, conclusion and verification. The results showed that: (1) The use and accountability of Village Fund Allocation, while the use of Village Fund Allocation in Massila Village, Patimpeng District, Bone District. It has not been effective yet because the 30% division is used for rural government operational costs and 70% is used for community empowerment activities that are not in accordance with regional regulation number 11 in 2008. while in account of Village Fund Allocation in Massila Village, Patimpeng District, Bone District. It has been in accordance with regional regulation number 11 of 2008 that all income and expenditure as a result in the grant of Village Fund Allocation must be recorded and recorded in the form of accountability report. Although the implementation is not transparent and the Report of Responsibility is united with the reporting of other APBDesa. (2) Obstacles in the use of Village Fund Allocation in Massila Village, Patimpenga Sub-district of Bone District, namely the late disbursement of funds, improper timing and the limited facilities and infrastructures resulting in the development of un-implemented. While the obstacle in the responsibility of ADD is the delay of the organizing committee in collecting the report.Keywords: Implementation, Allocation of Village Funds
PEMBINAAN KOMUNITAS PEDESAAN TRANSISI: Desiminasi Keagamaan Komunitas Pedesaan Transisi Menyongsong Bulan Suci Ramadhan 1445 H di Dusun Tandara, Kaili Luwu Ismail, Ashari; A. Aco Agus; Firman Umar; Saifuddin
Paramacitra Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 02 (2024): Vol. 1 No. 2 (2024): Volume 01 Nomor 02 (Mei 2024)
Publisher : PT Ininnawa Paramacitra Edu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62330/pjpm.v1i02.71

Abstract

Pembinaan keagamaan merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan kualitas keislaman suatu komonitas masyarakat transisi di Dusun Tandara, Kaili Luwu, Sulawesi Selatan. Komunitas ini mayoritas beragama Islam dan terdiri dari beberapa etnik (Soppeng, Barru, Pare-Pare, Toraja, dan lain-lain) dengan keterbatasan terkait literasi ilmiah dan keagamaan. Pembinaan dengan metode ceramah terkait ibadah puasa pada bulan suci Ramadhan, diharapkan dapat lebih meningkatkan / minat dan memotivasi masyarakat dalam menjalankan ibadah dengan konsisten, dan penuh antusias, dan menjauhi hal yang bertentangan dengan nilai agama.