Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

KAHI’ PURA SEBAGAI PERKAWINAN PASSAMPO SIRI’ DI DESA BIJI NANGKA KECAMATAN SINJAI BORONG KABUPATEN SINJAI ABDUL HAMID; MUHAMMAD AKBAL
Jurnal Tomalebbi Volume IV, Nomor 1, Maret 2017
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.887 KB)

Abstract

ABSTRAK: Kahi’ Pura Sebagai Perkawinan Passampo Siri’ Di Desa Biji Nangka Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai. Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Untuk mengetahui bagaimana proses Kahi’ Pura sebagai perkawinan Passampo Siri’ dalam adat bugis di Desa Biji nangka Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai. 2). Untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap kahi’ pura sebagai perkawinan Passampo Siri’ dalam adat bugis di Desa Biji nangka Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai. Penelitian ini menggunakan jenis analisis deskriptif kualitatif. Dimana peneliti menggambarkan atau memaparkan bagaimana Kahi’ Pura sebagai passampo siri. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan atau menggambarkan Kahi’ Pura sebagai passampo siri yang berkembang di tengah-tengah masyarakat Desa Biji Nangka sehingga tidak ada lagi yang menikah di luar dari aturan agama dan Undang-undang kita di indonesia khususnya Di Desa Biji Nangka Kecamatan Sinjai Borong Kabupaten Sinjai. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa: 1). Proses Kahi’ Pura sebagai perkawinan Passampo Siri’ dalam adat bugis yang dimana proses kahi pura ini dilakukan berdasarkan kesepakatan dua belah pihak keluarga yang bersangkutan, dimana pihak keluarga perempuan meminta laki-laki bertanggung jawab tetapi pihak laki-laki tidak mau, akhirnya jalan tengah yang di ambil untuk menutupi aipnya adalah dengan mengusahakan menikah dengan cara kahi pura. 2)Persepsi masyarakat terhadap kahi’ pura sebagai perkawinan Passampo Siri’ dalam adat bugis adalah masyarakat beranggapan bahwa hal demikian sebenarnya tidak diinginkan, kerena sangat bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku dan dari agama yang dianut oleh masyarakat,. Hal ini dikarenakan melihat akibat yang ditimbulkan yang hanya membawa kemudaratan serta perbuatan tersebut bertentangan dengan moral dan akhlak. Dalam hukum Islam ditegaskan moral dan akhlak sebagai sendi dalam masyarakat sehingga semua perbuatan yang bertentangan dengan moral dan akhlak akan selalu dicela dan diancam dengan hukuman. namun di sisi lain sebagian measyarakat desa biji nangka beranggapan bahwa itu salah satu jalan untuk menyelesaikan kasus hamil diluar nikah. 3) Kahi’ pura sebagai perkawinan Passampo Siri merupakan penyelesaian kasus hamil di luar nikah.Kata Kunci : Kahi’ Pura, Perkawinan Passampo Siri’ABSTRACT : Kahi 'Pura For Marriage Passampo Siri' In the village Jackfruit seeds Borong Sinjai Sinjai district. Pancasila and Citizenship Education Department of the Faculty of Social Sciences University of Makassar. This study aims to determine: 1). To find out how the process Kahi 'Pura as marriage Passampo Siri' in the indigenous Bugis Village Jackfruit seeds Borong Sinjai Sinjai district. 2). To find out how the public perception of Kahi 'posing as marriage Passampo Siri' in the indigenous Bugis Village Jackfruit seeds Borong Sinjai Sinjai district. This research using qualitative descriptive analysis. Where researchers describe or explain how Kahi 'Pura as passampo series. This study aims to describe or depict Kahi 'Pura as passampo series that develops in the middle of the village community Seeds Jackfruit so no longer marry outside of religious rules and our laws in Indonesia, especially in the village of Seeds Jackfruit Sinjai district Borong District Sinjai. Based on the results of the study showed that: 1). Process Kahi 'Pura as marriage Passampo Siri' in traditional Buginese where the process Kahi temple is done based on the agreement the two sides of the family are concerned, where the woman's family asks men responsible but the men do not want to, eventually middle ground taken to cover aipnya is to seek to marry in a way Kahi temple. 2) Public perception of Kahi 'posing as marriage Passampo Siri' is the customary bugis people assume that such things actually undesirable, because they are very contrary to the applicable law and of the religion professed by the community ,. This is due to see the impact that just brings kemudaratan and such actions are contrary to morals and morals. In Islamic law affirmed the moral and character as the joints in the community so that all actions contrary to the moral and character will always be criticized and threatened with punishment. but on the other hand most measyarakat village jackfruit seeds assume that it was one way to resolve the case of pregnancy outside of marriage. 3) Kahi 'temple as a marriage settlement case Passampo Siri is pregnant out of wedlockKeywords : Kahi ' Pura , Marriage Passampo Siri
TINJAUAN YURIDIS PENGADAAN TANAH UNTUK KEPENTINGAN PEMBANGUNAN REL KERETA API (STUDI DI KECAMATAN TANETE RILAU, KABUPATEN BARRU). . RISALDI; HERI TAHIR; MUHAMMAD AKBAL
Jurnal Tomalebbi Volume IV, Nomor 4, Desember 2017
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.784 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) proses pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan rel kereta api di Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru berdasarkan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum dan (2)  untuk mengetahui faktor penghambat proses pengadaan tanah tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) materi pembelajaran PKn yang berkontribusi dalam pengembangan nilai-nilai demokrasi peserta didik yaitu :(1) Proses pengadaan tanah untuk pembangunan rel kereta di Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru tidak sesuai dengan UU No 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Karena pelaksanaan atau proses pengadaan tanah untuk rel kereta api tersebut dilaksanakan tanpa mengacu sepenuhnya terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku terutama dalam proses pembentukan tim penilai, batasan waktu dan nilai dan bentuk ganti kerugian (2) Faktor penghambat proses pengadaan tanah untuk pembangunan rel kereta api Kecamatan Tanete Rilau Kabupaten Barru yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu kelalaian yang dilakukan baik oleh instansi yang memerlukan tanah, tim persiapan maupun panitia pengadaan tanah dalam melaksanakan tugasnya serta ketidakjelasan aturan mengenai jumlah bentuk ganti kerugian. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari pihak yang berhak atau masyarakat. Yaitu adalah berbagai kondisi dan respon masyarakat yang berhak banyak menimbulkan penghambat. Kata Kunci: Pengadaan Tanah, Pembangunan Rel Kereta Api   ABSTRACT: This study aims to determine (1) the process of land acquisition for the benefit of railroad construction in Tanete Rilau District, Barru District based on Law Number 2 of 2012 concerning Land Acquisition for Development in the Public Interest and (2) to determine the inhibiting factors the land acquisition process. To achieve this goal the researcher uses a qualitative approach with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. Data obtained from the research results were processed using qualitative descriptive analysis. The results showed that: (1) Civics learning materials that contribute to the development of students' democratic values are: (1) The process of land acquisition for railroad construction in Tanete Rilau District, Barru Regency is not in accordance with Law No. 2 of 2012 concerning Land Acquisition For Implementation of Development in the Public Interest. Because the implementation or process of land acquisition for the railroad is carried out without fully referring to the prevailing laws and regulations, especially in the process of establishing an assessment team, time limit and value and form of compensation (2) Factors inhibiting the land acquisition process for the construction of railroads Tanete Rilau District, Barru Regency, namely internal and external factors. Internal factors are negligence carried out by agencies that need land, preparation teams and land acquisition committees in carrying out their duties and unclear rules regarding the number of forms of compensation. External factors are factors that come from the right parties or the community. That is the various conditions and responses of the people who have the right to cause many obstacles. Keywords: Land Procurement, Railway Construction
PELAKSANAAN SOSIALISASI PERPAJAKAN UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI KOTA MAKASSAR IRWANSAH .; MUHAMMAD AKBAL
Jurnal Tomalebbi Volume 1, Nomor 2, September 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.417 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Upaya Pemerintah Kota Makassar dalam mensosialisasikan kewajiban membayar Pajak Bumi dan Bangunan bagi warga masyarakat Kota Makassar. 2) Kendala yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Makassar  dalam mensosialisasikan kewajiban membayar Pajak Bumi dan Bangunan bagi warga masyarakat Kota Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah Pejabat Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar dan Wajib Pajak yang dipandang dapat memberikan informasi sehubungan dengan masalah yang diteliti. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, dokumentasi dan wawancara. Sedangkan analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif yakni menggambarkan kenyataan atau keadaan-keadaan atas suatu objek dalam bentuk uraian kalimat berdasarkan keterangan-keterangan dari pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa: 1) Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Makassar dalam hal ini UPTD PBB Dispenda Kota Makassar dalam menigkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan menggunakan berbagai bentuk sosialisasi yaitu penyuluhan melalui media radio dan media cetak, pemasangan spanduk di jalan-jalan atau di tempat strategis, sosialisasi melalui web site atau media online, penyuluhan langsung kepada masyarakat melalui program Pekan Panutan, dan penggunaan mobil sosialisasi. 2) Kendala yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Makassar dalam hal ini UPTD PBB Dispenda Kota Makassar dalam sosialisasi Pajak Bumi dan Bangunan adalah sulitnya menggumpulkan Wajib Pajak untuk mengikuti sosialisasi Pekan Panutan, jadwal sosialisasi yang berbenturan dengan hari Kerja wajib Pajak, dan sikap acuh tak acuh masyarakat dalam mengikuti sosialisasi Pajak Bumi dan Bangunan.KATA KUNCI:  Sosialisasi Perpajakan, Pajak Bumi dan Bangunan
ANALISIS KEPATUHAN PESERTA DIDIK TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAH (STUDI PADA SMAN 1 PENRANG KABUPATEN WAJO ) EKA RUSNAENI; MUHAMMAD AKBAL
Jurnal Tomalebbi Volume III, Nomor 2, Juni 2016
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.631 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengertahui: 1) Kepatuhan peserta didik terhadap tata tertib di SMAN 1 Penrang, 2) Upaya-upaya yang dilakukan sekolah untuk membina kepatuhan peserta didik terhadap tata tertib di SMAN 1 Penrang. Untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui, dokumentasi, observasi, dan wawancara.Data yang telah diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan menggunakan analisis kualitatif untuk mengetahui 1.Kepatuhan peserta didik terhadap tata tertib di SMAN 1 Penrang. 2. Upaya-upaya yang dilakukan sekolah untuk membina kepatuhan peserta didik terhadap tata tertib di SMAN 1 Penrang. Sumber data dalam penelitian ini yaitu :1. Sumber data primer, berjumlah 20 orang. 2. Sumber data sekunder, dokumen tentang tata krama dan tata tertib kehidupan sosial bagi siswa dan juga dokumentasi kepatuhan peserta didik terhadap tata tertib di SMAN 1 Penrang. Hasil penelitian menunjukan, 1) Kepatuhan peserta didik terhadap tata tertib sekolah di SMAN 1 Penrang berjalan dengan cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan, rata-rata peserta didik di SMAN 1 Penrang sudah mematuhi tata tertib yang ada sehingga tidak banyak pelanggaran yang terjadi,adapun pelanggaran yang terkadang muncul yakni hanya pada jenis pelanggaran ringan saja(tidak memasukkan baju dalam celana, berhias yang berlebihan). Faktor yang merupakan dasar kepatuhan peserta didik terhadap tata tertib sekolah adalah Hedonist, dan tipe kepatuhannya tergolong pada Conformist Hedonist.  2) Upaya-upaya yang dilakukan oleh sekolah untuk membina kepatuhan peserta didik terhadap tata tertib sekolah dilakukan dengan pemberian/penyampaian sosialisasi tentang pentingnya kepatuhan peserta didik terhadap tata tertib sekolah, pemeriksaan secara insidentil, pengawasan individu(pengawasan/kontrol yang ketat), pemberian sanksi yang tegas terhadap pelaku pelanggaran.Kata Kunci : Analisis, Kepatuhan, Tata Tertib Sekolah dan peserta didik This study aims to mengertahui: 1) Compliance learners to order at SMAN 1 Penrang, 2) Efforts are schools doing to foster adherence to discipline students in SMAN 1 Penrang. To achieve these objectives, the researchers used data collection techniques through, documentation, observation, and wawancara.Data which has been obtained from the study were processed using qualitative analysis to determine 1.Kepatuhan learners to order at SMAN 1 Penrang. 2. Efforts are schools doing to foster adherence to discipline students in SMAN 1 Penrang. Sources of data in this study are: 1. The primary data source, a total of 20 people. 2. Secondary data sources, documents about the etiquette and rules of social life for students as well as compliance documentation learners to order at SMAN 1 Penrang. The results showed, 1) Compliance students against school rules at SMAN 1 Penrang works quite well. This is evidenced by, on average, students in SMAN 1 Penrang already comply with the discipline, so not a lot of violations, while the violations that sometimes appears that just the kind of minor offenses only (does not include underwear pants, ornate excessive) , Factors that are the basis of compliance learners against the school rules are Hedonist, and the type of compliance belong to conformist Hedonist. 2) The efforts undertaken by schools to foster compliance with learners on school discipline do with provision / delivery of dissemination of the importance of compliance learners against the school rules, examinations incidental, individual supervision (supervision / control tight), sanctions are firmly against violators.Keywords: Analysis, Compliance, Discipline Schools and Learners
PENGELOLAAN TAMBANG BATU DAN TANAH MENURUT UNDANG-UNDANG No. 32 TAHUN 2009 DI KELURAHAN BONTOKADATTO KABUPATEN TAKALAR . PUTRIANI; MUHAMMAD AKBAL; MUHAMMAD SUDIRMAN
Jurnal Tomalebbi Vol 5, No 2 (2018): Volume V, Nomor 2, Juni 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.464 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Bagaimana pengelolaan  tabang batu dan tanah menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 di Kelurahan Bontokadatto Kabupaten Takalar. (2) Dampak pengelolaan tambang batu dan tanah (3) Upaya pemerintah dalam mengawasi  pengelolaan tambang batu dan tanah. Untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan mengambil 8 orang informan sebagai  sumber data primer yang terdiri dari 1 orang dari Kelurahan Bontokadatto, 1 orang dari Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup, 4 orang petambang lokal dan usaha, 2 orang masyarakat umum. Sedangkan data sekunder diperoleh dari perundang-undangan dan dokumen. Analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Pengelolaan tambang batu dan tanah menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup belum dilaksanakan secara maksimal di karenakan tingkat pemahaman  masyarakat dan pemerintah terkait Undang-Udang tersebut masih sangat kurang, hal ini dapat di lihat dari banyaknya pengelolaan tambang ilegal baik tambang lokal maupun tambang usaha di Kelurahan Bontokadatto Kabupaten Takalar. (2) Dampak pengelolaan tambang batu dan tanah pada mulanya memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan masyarakat Akan tetapi seiring berjalangnya waktu dampak pengelolaan tambang batu dan tanah lebih memberikan kontribusi negatif terhadap masyarakat dan lingkungan hidup seperti rusaknya lingkungan, rusaknya jalan, banyaknya debu dan dampak lainnya, hal ini disebabkan karena  banyaknya usaha pertambangan batu dan tanah yang bersifat ilegal yang tidak di lengkapi surat izin dan dokumen UKL-UPL dalam mengelola Tambang Batu dan Tanah. (3) Upaya pemerintah dalam mengawasi pengelolaan tambang batu dan tanah belum berjalan sebagaimana mestinya, hal ini disebabkan karena pengawasan hanya dapat dilakukan apabila terdapat laporan dari masyarakat yang merasa dirugikan. Selain itu  tidak adanya perda khusus serta penerbitan izin lingkungan  yang langsung dilimpahkan ke pihak Provensi Sulawesi Selatan memberikan batasan pemerintah setempat dalam melakukan pengawasan seperti saling mengharapkan antara istansi satu dengan istansi lain. Kata Kunci: Pengelolaan Tambang Batu dan TanahABSTRACT: This study aims to find out: (1) How is the management of stone and soil structures according to Law No. 32 of 2009 in the District of Bontokadatto, Takalar Regency. (2) Impact of management of rock and land mines (3) Government efforts to supervise the management of stone and land mines. To achieve this goal the researcher used collection techniques through observation, interviews, and documentation by taking 8 informants as the primary data source consisting of 1 person from Bontokadatto Village, 1 person from the Hygiene and Environment Office, 4 local miners and businesses, 2 people in general. While secondary data is obtained from legislation and documents. Data analysis used in this qualitative research is data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results of this study indicate that: (1) Management of stone and land mines according to Law No. 32 of 2009 concerning Environmental Protection and Management has not been implemented optimally because the level of understanding of the community and government related to the Shrimp Law is still very lacking, this can be seen from the many illegal mining management both local and business mines in the Bontokadatto Village, Takalar Regency . (2) The impact of the management of rock and land mining initially contributed positively to the environment and the community. However, as time went on the impact of the management of rock and soil mines made more negative contributions to the community and the environment such as damage to the environment, damage to roads, amount of dust and other impacts This is due to the many illegal mining and land mining businesses that are not equipped with UKL-UPL permits and documents in managing the Batu and Tanah Mine. (3) The government's efforts in supervising the management of rock mines and land have not gone as they should, this is because supervision can only be done if there are reports from the public who feel aggrieved. In addition, the absence of special regional regulations and the issuance of environmental permits that are directly delegated to the South Sulawesi Provention provide restrictions on local government in conducting supervision such as mutual expectation between one institution and another. Keywords: Stone and Soil Mine Management
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA MATA PELAJARAN PKN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA (STUDI ANALITIS DESKRIPTIF SISWA SMA NEGERI 1 PATAMPANUA KABUPATEN PINRANG ABDULLAH .; MUHAMMAD AKBAL
Jurnal Tomalebbi Volume 1, Nomor 1, Maret 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.413 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui penerapan model pembelajaran berbasis portofolio dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Patampanua Kab. Pinrang. Dan 2) Mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi oleh guru dalam penerapan model pembelajaran berbasis portofolio pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Patampanua Kab. Pinrang. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif dengan menggunakan Metode Survei dengan obyek penelitian siswa SMA Negeri 1 Patampanua, dengan populasi sebanyak 205 siswa dengan menggunakan teknik Random Sampling untuk menentukan sampel kelas yaitu Kelas X MIPA 1 dengan 34 responden. Semua data diperoleh dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan model pembelajaran berbasis portofolio dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMA Negeri 1 Patampanua Kab. Pinrang, ini terlihat dari keterampilan berpikir lancar, keterampilan berpikir luwes (Fleksibel), keterampilan berpikir rasional, keterampilan memperinci atau mengelaborasi, keterampilan menilai, rasa ingin tahu, imajinatif, merasa tertantang, sifat berani mengambil resiko, dan sifat menghargai siswa, pada umumnya terdapat pada setiap tindakan siswa dalam proses pembelajaran model portofolio berlangsung. Dan Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh guru dalam penerapan model pembelajaran berbasis portofolio pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan antara lain keterbatasan waktu, minimnya biaya serta keterbatasan tenaga siswa dan pengajar.Kata Kunci:  Model Portofolio, Kreativitas dan hambatan-hambatan guru. 
PENGELOLAAN SAMPAH DI PASAR TERONG KOTA MAKASSAR RISKAWATI SYAM; IMAM SUYITNO; MUHAMMAD AKBAL
Jurnal Tomalebbi Vol 5, No 2 (2018): Volume V, Nomor 2, Juni 2018
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.279 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pengelolaan sampah di Pasar Terong kota Makassar, upaya pemerintah dalam pengelolaan  sampah di Pasar Terong kota Makassar dan partisipasi masyarakat di Pasar Terong Kota Makassar dalam mengelolah sampahnya. Jenis penelitian ini adalah yaitu deskriptif dan menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu Kepala pasar Terong Kota Makassar, Petugas Kebersihan 2 orang, dan pedagang di pasar Terong Kota Makassar Sedangkan data sekunder yaitu perundang-undangan dan dokumen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti dan lembar pedoman wawancara, dan teknik pengumpulan data meliputi: Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa 1) Pengelolaan sampah di Pasar Terong tidak melakukan pemilahan sampah, sampah dikumpulkan oleh pedagang dan/atau petugas kebersihan dan diangkut oleh petugas kebersihan menggunakan gerobak celeng dan/atau gerobak motor ke armada truk dan/atau kontainer ataupun langsung diangkut menggunakan armada truk. 2) Upaya pemerintah dalam pengelolaan sampah pasar yaitu melakukan pengangkutan sampah setiap hari agar tidak ada sampah yang menumpuk serta ikutnya petugas kebersihan kecamatan membantu mengangkut sampah di pasar Terong. 3) Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dipasar terong adalah dengan aktif membersihkan dan mengumpulkan sampahnya kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik atau karung untuk memudahkan petugas mengangkutnya serta taat membayar retribusi jasa jualan dan pelayanan harian Rp.5000 setiap harinya. Kata Kunci: Pengelolaan, Sampah  ABSTRACT: This study aims to find out how the waste management process in the Terong Market of Makassar city, the government's efforts in waste management in the Terong Market of Makassar city and community participation in Makassar City Eggplant Market in managing the garbage. This type of research is descriptive and uses a qualitative approach. The data sources used are primary data and secondary data. Primary data are the Head of Makassar City Terong market, 2 Cleaners Officers, and traders in Makassar City Eggplant market, while secondary data are legislation and documents. The instrument used in this study was the researcher and interview guide sheet, and data collection techniques included: Observation, Interview and Documentation. The results of the research show that 1) Waste management in Pasar Terong does not segregate waste, waste is collected by traders and / or janitors and transported by cleaning staff using boar carts and / or motorized carts to trucks and / or containers or directly transported using a truck fleet. 2) The government's effort in managing market waste is to carry out garbage every day so that there is no rubbish piling up and the sub-district cleaning officers help transport garbage in the Eggplant market. 3) Community participation in waste management in the eggplant market is to actively clean and collect waste and then put it in a plastic bag or sack to make it easier for officers to transport it and obey paying sales fees and daily services of Rp. 5,000 per day. Keywords: Management, Waste
STUDI TENTANG PENDEKATAN PEMBELAJARAN GURU PKN DI SMA NEGERI 2 SENGKANG ANDI JUWITA PUSPITASARI; MUHAMMAD AKBAL
Jurnal Tomalebbi Volume III, Nomor 1, Maret 2016
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.933 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui sejauh mana pemahaman guru tentang pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, (2) Mengetahui perlunya penerapan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. (3) Mengetahui kendala yang mempengaruhi penerapan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, populasinya adalah 4 orang guru PKn di SMA Negeri 2 Sengkang. Sedangkan sampel dari penelitian ini adalah 4 orang guru PKn di SMA Negeri 2 Sengkang dengan teknik penarikan sampel adalah sampel populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Pemahaman guru tentang pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa tidak sepenuhnya dipahami oleh guru PKn di SMA Negeri 2 Sengkang karena terlihat dari peimplementasian pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dikelas. 2) Perlunya penerapan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa disadari oleh guru PKn di SMA Negeri 2 Sengkang bahwa penerapan pembelajaran yang berpusat pada siswa sangat efektif untuk membangkitkan motivasi belajar siswa karena mendorong peserta didik untuk aktif membangun sikap, pengetahuan, dan keterampilannya sehingga peserta didik mampu lebih aktif mengembangkan potensi dirinya. 3) Kendala yang mempengaruhi penerapan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah a) Kurangnya motivasi dari dalam diri peserta didik, b) Penggunaan media pembelajaran yang kurang maksimal dalam proses pembelajaran, c) Masih kurangnya kemampuan peserta didik untuk bekerjasama dalam kelompok kecil melakukan diskusi ringan, d) Pemberian izin untuk melakukan studi lapangan.Kata Kunci : Pendekatan Pembelajaran, GuruThis study aims to: (1) the extent to which teachers' understanding of the approach to student-centered learning, (2) Determine the need for the application of the approach student-centered learning. (3) Knowing the constraints that affect the application of the approach of student-centered learning. This research is a qualitative descriptive study, the population is 4 Civics teacher at SMAN 2 Sengkang. While the sample of this study is 4 Civics teacher at SMAN 2 Sengkang with sampling technique is a sample of the population. Data collection techniques used were observation, interviews, and documentation. Data analysis technique used is descriptive qualitative analysis. The results showed that: 1) understanding the approach teachers about student-centered learning is not fully understood by the Civics teacher at SMAN 2 Sengkang as seen from peimplementasian approach to student-centered learning in class. 2) The need for the application of the learning approach centered on the student realized by teachers of Civics at SMAN 2 Sengkang that the application of learning centered on students is very effective to arouse students' motivation for encouraging students to actively build attitudes, knowledge, and skills so that learners are able more actively develop her potential. 3) The constraints that affect the application of the approach centered learning students are a) lack of motivation of the learner, b) use of instructional media less than the maximum in the learning process, c) There is still a lack of the ability of learners to work in small group discussions light d) granting permission to conduct field studies.Keywords: Learning Approach, Teacher
PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA MATA PELAJARAN PKN DI SMPN 1 BARAKA KABUPATEN ENREKANG ROSMALA DEWI; MUHAMMAD AKBAL; ANDI ACO AGUS
Jurnal Tomalebbi Volume IV, Nomor 4, Desember 2017
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.312 KB)

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) minat baca peserta didik pada mata pelajaran PKn di SMPN 1 Baraka Kabupaten Enrekang. 2) Kendala-kendalah yang dihadapi peserta didik dalam menggunakan perpustakaan sekolah di SMPN 1 Baraka Kabupaten Enrekang. 3) upaya yang di lakukakn pihak sekolah untuk meningkatkan minat membaca peserta didik dalam pemanfaatan perpustakaan sekolah di SMPN 1 Baraka Kabupaten Enrekang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif  yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti merupakan instrument kunci. Yang menjadi sumber data primer adalah peserta didik kelas VII dan VIII yang berjumlah 47 peserta didik dan pengelolah perpustakaan yang berjumlah 2 orang, dan guru mata pelajaran PKn berjumlah 2 orang di SMPN 1 Baraka Kabupaten Enrekang. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari  pengelolah perpustakaan yang berupa data-data yang berkaitan dengan pemanfaatan perpustakaan di SMPN 1 Baraka Kabupaten Enrekang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Minat baca peserta didik pada mata pelajaran PKn di perpustakaan SMP Negeri 1 Baraka Kabupaten Enrekang berada pada kategori rendah. Hal ini berdasarkan jawaban dari 47 sampel jawaban tertinggi adalah 26 peserta didik atau 56% dengan predikat kadang-kadang atau rendahnya keinginan membaca buku pelajaran PKn di perpustakaan. 2) Kendala-kendala yang dihadapi peserta didik dalam menggunakan perpustakaan sekolah di SMPN 1 Baraka Kabupaten Enrekang meliputi a) Kesulitan mencari buku, b) Ruang baca yang kurang luas, c) Perpustakaan sering tutup, dan d) Buku yang tidak lengkap. 3)Upaya yang di lakukan pihak sekolah untuk meningkatkan minat membaca peserta didik dalam pemanfaatan perpustakaan sekolah di SMP Negeri 1 Baraka Kabupaten Enrekang yaitu Pertama, upaya guru meliputi : 1) melakukan pembelajaran di perpustakaan dan, 2) memberikan motivasi kepada peserta didik. Kedua, upaya pengelolah perpustakaan meliputi:1) penginformasian buku baru, 2) menyediakan koleksi yang menarik untuk peserta didik, 3) bersikap baik kepada peserta didik yang berkunjung keperpustakaan. Kata Kunci : Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah, Minat Baca Mata Pelajaran PKn ABSTRACT: This study aims to find out: 1) students' reading interest in Civics Education at Baraka 1 Junior High School, Enrekang Regency. 2) The obstacles faced by students in using the school library at Baraka 1 Junior High School, Enrekang Regency. 3) the effort carried out by the school to increase students' reading interest in utilizing the school library at Baraka 1 Public Middle School in Enrekang Regency. This research is a qualitative descriptive research method that is used to examine the condition of natural objects in which the researcher is a key instrument. This qualitative research understands social phenomena from the perspective of participants. Therefore, this study intends to provide a clear picture of the problem under study, namely the Utilization of the School Library in Improving the Reading Interest of Civics Subjects at Baraka 1 Public Middle School in Enrekang Regency and the primary data sources are students of class VII and VIII totaling 47 participants there were 2 students and library management, and 2 PKn subject teachers at Baraka 1 Public Middle School in Enrekang Regency. Secondary data sources are data obtained from library administrators in the form of data relating to library utilization at Baraka 1 Public Middle School in Enrekang Regency. The results of this study indicate that: 1) Students' reading interest in Civics subjects in the library of Baraka 1 State Middle School in Enrekang Regency is in the low category. This is based on the answers of 47 samples, the highest answer is 26 students or 56% with the title sometimes or low desire to read Civics textbooks in the library. 2) The constraints faced by students in using the school library at Baraka 1 Junior High School in Enrekang Regency include a) Difficulty finding books, b) Less extensive reading room, c) Library often closes, and d) Incomplete books. 3) Efforts made by the school to increase students' reading interest in utilizing the school library in Baraka 1 State Middle School in Enrekang Regency, namely First, the teacher's efforts include: 1) learning in the library and, 2) giving motivation to students. Second, library management efforts include: 1) informing new books, 2) providing interesting collections for students, 3) being kind to students who visit the library. Keywords: Utilization of School Library, Interest in Reading Civics Subjects
STUDI TENTANG PENANGANAN PERKARA CERAI GUGAT PADA PENGADILAN AGAMA KABUPATEN BANTAENG MURNIATI. M; MUHAMMAD AKBAL
Jurnal Tomalebbi Volume II, Nomor 1, Maret 2015
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.194 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Proses tata cara penyelesaian cerai gugat perselingkuhan dari salah satu pihak di Pengadilan Agama Kabupaten Bantaeng. (2) Akibat hukum dari perceraian di Pengadilan Agama Kabupaten Bantaeng. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang Jumlah populasinya sebanyak 279 kasus cerai gugat dari tahun 2013-2014. Teknik penarikan sampel menggunakan teknik purposive sampling sehingga sampel dalam penelitian ini  adalah 1 (satu) kasus yang terdapat dalam register perkara cerai gugat perselingkuhan  yang ditangani oleh hakim dalam lingkup Pengadilan Agama kabupaten Bantaeng. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif yakni menggambarkan kenyataan atau keadaan-keadaan suatu objek dalam bentuk uraian berdasarkan keterangan-keterangan dari pihak yang berhubungan langsung dengan penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian  menunjukkan bahwa proses tata cara penyelesaian cerai gugat  perselingkuhan yang mengajukan gugatan dari pihak istri pada Pengadilan Agama Bantaeng, sangat memperhatikan peraturan yang berlaku, khususnya pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang: (1) Tata cara proses penyelesaian cerai gugat: (a) mengajukan permohonan. (b) pendaftaran perkara di Pengadilan. (c) tahap pemanggilan oleh pihak penggugat dan tergugat. (d) Persidangan. (e) upaya hakim mendamaikan kedua belah pihak. (f) mendengarkan keterangan saksi. (g) sampai pada putusan Pengadilan Agama.  (2) Akibat hukum dari perceraian tersebut meliputi dari: (a) pembagian hak asuh anak, (b)  pembagian harta warisan. (c) serta biaya hidup mantan istri tidak dapat ditanggung oleh suaminya bahwasanya yang menggugat adalah istri, maka mantan istri tidak berhak menuntut biaya hidup terhadap mantan suaminya.KATA KUNCI:  Penanganan Perkara, Cerai Gugat, Pengadilan Agama