Latar Belakang: Penyebab terjadinya cacat produk plastic wrap yaitu berasal dari faktor manusia, mesin, metode serta material yang dikarenakan belum maksimalnya pengendalian kualitas yang dilaksanakan oleh perusahaan. Oleh sebab itu, untuk mengontrol proses produksi dan mengurangi kesalahan produksi yang disebabkan oleh mesin Strecth Film dengan menggunakan metode Diagram Pareto, Diagram Fishbone, dan 5W1H sangat cocok digunakan pada sistem manajemen mutu untuk jenis perusahaan industri manapu. Tujuan: Tujuan dari penulisan ini untuk mengidentifikasi jenis defect apa saja yang terjadi dalam proses produksi plastic wrap, serta mengidentifikasi factor – factor penyebab terjadinya defect tersebut. Metode : Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil diagram fishbone & pareto, penyebaran kuisioner Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), dokumentasi, serta data sekunder yang diperoleh dari hasil dari studi maupun mempelajari dari beberapa sumber seperti jurnal, buku,webside yang berhubungan dengan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) ataupun Analisis 5W1H serta data Produk cacat yang di dapatkan dari PT.Trimitra Cikarang. Hasil : Dari ketiga jenis cacat tersebut, cacat meleleh dan robek yang paling dominan atau sering terjadi yang dimana akan menjadi prioritas untuk dilalkukan perbaikan. Setelah melakukan analisis data menggunakan diagram pareto dalam menentukan jenis apa saja yang menjadi prioritas unutk di cari perbaikannya. Selanjutnya melakukan analisis menggunakan diagram fishbone untuk mengetahui faktor cacat apa saja yang terjadinya pada produk plastic wrap, maka selanjutnya faktor penyebab permasalahan dikerucutkan, Sehingga diketahui akar penyebab berdasarkan permasalahan yang terjadi dalam produk plastic wrapt dengan cacat meleleh adalah Belum adanya briefing operator baru, Kurangnya komunikasi pada saat pergantiaan shift, Operator mengantuk / lelah, operator terburu-buru, tidak ada sop setting suhu, belum adanya jadwal maintence pada mesin Strecth film, Kurangnya pengecekan bahan baku pada saat datang dari supplier. Sedangkan akar penyebab dari cacat robek adalah kurangnya kesadaran operator terhadap sop yang berlaku, kurangnya instruksi kerja, jumlah operator sedikit, operator terburu-buru, kurangnya Kualitas bahan baku, pendingin pada pencetakan mesin strecth film error, belum adanya jadwal maintence pada mesin Strecth film. Kesimpulan: Pengolahan data menggunakan diagram pareto yang dimana menggunkana data cacat bulan januari – april 2021 dan di dapatkan 3 jenis cacat yaitu, cacat meleleh ,robek dan bercak warna.