Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Analisis Dan Perancangan Prototype Smart Home Dengan Sistem Client Server Berbasis Platform Android Melalui Komunikasi Wireless Fyanka Ginanjar Aditya; Hafidudin Hafidudin; Agus Ganda Permana
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Smart Home merupakan perpaduan antara teknologi informasi dan teknologi komputasi yang di terapkan di dalam rumah ataupun bangunan yang dihuni oleh manusia dengan mengandalkan efisiensi, otomatisasi perangkat, kenyamanan, keamanan, dan penghematan perangkat elektronik rumah. Sesuai dengan perkembangan teknologi, saat ini produksi smart home sudah banyak berkembang dengan berbagai macam konsep dan sistem yang di bangun. Smart home dapat di integrasikan dengan produksi teknologi lain yang saat ini sedang banyak digunakan seperti mengintegrasikannya dengan Arduino Uno dan dengan Operating System yang sedang menjadi “raja” dalam mobile platform yaitu Android. Pada Tugas akhir ini, yang akan di lakukan yaitu merancang sebuah prototype dari Smart Home dengan sistem client-server berbasis arduino uno dengan user interface android yang akan melakukan komunikasi data melalui wireless (tanpa kabel). Tahap pengerjaan dimulai dengan membangun server , membangun interface, serta sistem kendali smart home nya Di sisi server akan menggunakan bahasa pemrograman C dan C++ sedangkan pada sisi user menggunakan bahasa pemrograman java. Pada server akan menggunakan sebuah metode atau protokol Common Gateway Interface yang berfungi sebagai penghubung antara platform android dengan modul arduino uno yang digunakan Dengan menggunakan sistem yang telah di terapkan ini memungkinkan Smart Home ini dapat di akses oleh multiclient. Hasil penelitian menunjukkan terdapat delay yang di pengaruhi oleh jarak, jenis ruangan dan obstacle. Nilai rata-rata delay terendah yaitu 0,061641 s dan delay tertinggi sebesar 0,1242242 s. Sementara RSSI tertinggi bernilai -52 dBm dan terlemah bernilai -86 dBm . Keluaran yang diharapkan untuk studi yang lebih lanjut adalah untuk mendapatkan suatu analisa yang mampu menjadi referensi konsep Smart Home atau home automation yang lebih efisien yang dapat diterapkan dalam pengaplikasian real. Kata Kunci : Smart Home , Common Gateway Interface , Android , Client-Server
Perencanaan Capacity Coverage Pada Access Link Dan Backhaul Menggunakan Minilink Pada Jaringan Lte Di Daerah Kota Bandung Muchlisin Muchlisin; Heroe Wijanto; Hafidudin Hafidudin
eProceedings of Engineering Vol 4, No 1 (2017): April, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Long Term Evolution (LTE) merupakan teknologi berbasis Internet Protocol (IP) yang mendukung transfer paket data dengan rate yang tinggi dibandingkan teknologi sebelumnya pada HSDPA release 5, meskipun user bergerak dengan kecepatan tinggi. Teknologi ini akan dapat memenuhi kebutuhan para user akan komunikasi data yang terus meningkat beberapa tahun belakangan. Meningkatnya kebutuhan user akan data rate yang tinggi berdampak pada meningkatnya kebutuhan jaringan untuk dapat menyalurkan seluruh data source trafik dari eNodeB ke user (access) maupun eNodeB ke jaringan inti (backhaul). Perangkat Microwave Minilink merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk menyalurkan data dari eNodeB ke jaringan core (backhaul) dengan kapasitas yang tinggi hingga 1 Gbps. Pada hasil tugas akhir ini backhaul yang di rancang menggunakan Minilink TN menghasilkan nilai network througput sebesar 7,38 Gbps, dengan hasil tersebut untuk jaringan akses didapatkan Mandalajati : 5 site, Cidadap : 5 site,dan Sukasari 8 site. Pada perencanaan jaringan backhaul skenario 1 diperoleh free space loss rata-rata 121,47 dB, signal level rata-rata -64 dBm, fading margin rata-rata 30,79 dB, membutuhkan 4 hop dan 64 backhaul minilink. Sedangkan pada skenario 2 diperoleh free space loss rata-rata 119,08 dB, signal level rata-rata -64 dBm, fading margin rata-rata 27,24 dB, membutuhkan 4 hop dan 34 backhaul minilink Hasil yang dicapai pada tugas akhir ini pada skenario 1 memiliki jalur yang lebih banyak, sehingga kemungkinan paket gagal terkirim lebih sedikit, karena memiliki banyak jalur alternatif atau jalur cadangan. Dan handover lebih efektif karena jalur trafiknya melewati X2 interface sehingga tidak perlu ke MME. Sedangkan untuk skenario yang kedua memiliki free space loss rata-rata yang lebih rendah, sehingga power yang disediakan tidak banyak hilang. Dan fading margin kecil sehingga asumsi terjadi fading lebih kecil. Karena itu pada perancangan jaringan backhaul dalam tugas akhir ini dipilih skenario pertama. Hal ini disebabkan karena secara teknis enodeB harus saling terhubung agar handover yang terjadi lebih efektif.. Kata kunci: LTE, minilink TN, C/(I+N) , hop , throughput,star, mesh
Perencanaan Jaringan Long Term Evolution (lte) Frekuensi 1800mhz Di Jembatan Suramadu Dengan Physical Cell Identity (pci) Andhan Marhadi; Uke Kurniawan Usman; Hafidudin Hafidudin
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak LTE merupakan pengembangan dari teknologi sebelumnya yaitu UMTS (3G) dan HSPA (3,5G) sedangkan LTE disebut sebagai generasi ke-4 (4G) yang diberikan pada sebuah proyek dari Third Generation Partnership Project (3GPP) untuk memperbaiki standar mobile phone generasi ke-3. Karena pemerataan kemajuan teknologi di berbagai daerah termasuk Surabaya dan Madura, maka diperlukan sebuah penerapan teknologi LTE di daerah tersebut khususnya Jembatan Suramadu. Penerapan ini tidak akan berjalan tanpa adanya perencanaan yang baik mengenai suatu jaringan LTE untuk dapat mencakup seluruh area jembatan Suramadu. Agar penerapan LTE dapat optimal maka diperlukan perancangan cakupan area LTE, link budget dan jumlah eNode B yang dibutuhkan. Pada penelitian ini, telah dilakukan perencanaan jaringan LTE pada frekuensi 1800 MHz di sepanjang jembatan Suramadu (Surabaya Madura). Perencanaan menggunakan metode konvensional yaitu dari segi coverage dan capacity pada sisi radio access. Kemudian dilakukan perencanaan sesuai dengan neigbour relation dan Phisical Identity Cell (PCI). PCI merupakan salah satu parameter dengan nilai antara 0 sampai 503 yang digunakan untuk memberikan identitas tiap transmitter untuk mengirimkan informasi ke tiap pengguna di cell tertentu. Sehingga pengguna di cell lain tidak mengganggu informasi di cell tersebut karena kode PCI yang diberikan memenuhi syarat free collision dan free confusion. Parameter dalam tugas akhir ini dilakukan sesuai standar vendor telekomunikasi Huawei. Alokasi PCI harus dilakukan dalam LTE untuk mengidentifikasi suatu cell. Simulasi menggunakan software perencanaan dan optimisasi Atoll dari forsk. Hasil analisa perhitungan menunjukkan bahwa nilai BLER sebelum diberikan alokasi PCI yaitu 9,002 km2 kemudian setelah pengalokasian PCI menjadi 9,123 km2 meningkat sebesar 0,85%, kemudian karena interferensi yang berkurang maka nilai rata-rata C/(I+N) naik sebesar 11,23 dB yang sebelumnya 11,24 dB, sehingga average user throughput mengalami kenaikan dari 38.067,28 kbps menjadi 38.093,06 kbps. Kata Kunci : Long Term Evolution (LTE), link budget, coverage, capacity, free collision, free confusion, PCI
Analisis Perencanaan Lte Studi Kasus Akuisisi Xl-axis Frekuensi Eksisting 1800mhz Menggunakan Metode Fractional Frequency Reuse (ffr) Kota Bandung Farras Fahd Muhammad; Hafidudin Hafidudin; Linda Meylani
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Long  Term  Evolution  (LTE),  proyek  dari  3rd   Generation  Partnership  Project  (3GPP)  merupakan  awal perkembangan dari  skema  FFR.  Pada  tugas  akhir  ini  dilakukan analisis pengaruh parameter C/(I+N) dan throughput dalam skema FFR dan neighbor planning terhadap performansi jaringan LTE. Studi kasus operator dilakukan dalam melakukan analisis perencanaan jaringan LTE pada frekuensi 1800MHz di kota Bandung menggunakan metode Fractional Frequency Reuse. Tugas akhir ini menghasilkan perbandingan performansi jaringan LTE non-FFR maupun FFR Kebutuhan 41 jumlah site LTE untuk lima tahun kedepan memberikan hasil peningkatan jika dilakukan neighbor planning hingga 0,9 dB dan kemungkinan panggilan terputus (rejected connection) berkurang hingga 1,8%. Sedangkan penerapan skema FFR Skema FFR secara keseluruhan dapat meningkatkan C/(I+N) hingga 11 dB, meningkatkan throughput hingga 9.919,96 kbps, dan menurunkan rejected connection hingga 17,2 %. Skenario III dengan bandwidth cell edge lebih kecil merupakan skema terbaik dalam FFR, dengan C/(I+N) kurang 2,66 dB dari skenario II, namun dapat mencapai throughput yang jauh lebih besar yaitu 37.827,02 kbps. Kata kunci : LTE, FFR, XL-Axis, Interferensi, C/(I+N), Throughput.
Perancangan Dan Implementasi Sistem Kontrol Dan Monitoring Kwh Meter Digital Menggunakan Sms Gateway Hadi Fakarilmi; Hafidudin Hafidudin; Mas Sarwoko Suraatmaja
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak–Riset ini menjelaskan tentang implementasi sistem pada KWH meter. sistem ini adalah penggunaan sistem pulsa pada KWH meter yang akan dibuat dengan cara pengisian pulsa dilakukan oleh pemilik kost dengan menggunakan SMS Gateway. Isi pesan dari SMS Gateway ini berupa kode voucher yang sudah di tentukan sebelumnya. Selain menggunakan SMS Gateway, pengisian pulsa juga dapat dilakukan dengan menggunakan keypad. Selain itu, sistem ini akan mengirimkan pesan ke user ketika pulsa di kwh meter tersebut habis. Dalam penelitian ini telah dibuat alat ukur kwh meter. Kwh meter tersebut menggunakan sistem pengisian pulsa berbasis SMS Gateway dan juga menggunakan keypad. Alat ukur ini juga memiliki fungsi untuk memberitahu user ketika pulsa di kwh meter tersebut habis dan juga memberitahu ketika PLN mati. Kata kunci : SMS Gateway, LCD, KWH Meter, Mikrokontroler
Perancangan Dan Realisasi Pendeteksi Asap Rokok Dan Kebakaran Serta Penetralisir Udara Dengan Memanfaatkan Sensor Sht-11 Dan Mq-7 Berbasis Sms Gateway Haeridhayanti Haeridhayanti; Hafidudin Hafidudin; Mas Sarwoko Suraatmaja
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sampai  saat ini  masalah asap  rokok pada tempat umum  masih menjadi hal  yang  menjadi persoalan dikalangan masyarakat. Tidak adanya sanksi yang tegas dan kebanyakan orang justru takut untuk menegur para perokok menjadi penyebab masih banyaknya oknum yang merokok pada ruangan bebas asap rokok. Untuk mengatasi masalah tersebut maka pada Tugas Akhir ini akan dirancang dan direalisasikan sebuah alat yang mampu untuk mendeteksi adanya asap rokok dan kebakaran yaitu dengan menggunakan sensor SHT - 11 dan MQ-7. Alat yang akan dirancang tidak hanya mendeteksi , tetapi juga memberikan keluaran berupa alar m saat terdeteksi asap rokok atau kebakaran yang berbeda. Jika terdeteksi adanya asap rokok maka alarm ini akan berbunyi suara manusia untuk menegur oknum yang merkokok dan jika terdeteksi adanya kebakaran maka alarm yang berbunyi berupa sirine . Selain itu, juga akan mengaktifkan sirkulator dan pewangi ruangan dan pesan kepada petugas melalui sms gateway untuk menertibkan pengunjung yang sedang merokok atau melakukan tindakan pertolongan saat terjadi kebakaran. Dengan demikian, alat ini telah dapat mendeteksi asap rokok dengan resistansi minimum 30ppm dan presentasi keakurasian sebesar 80% dan bahaya kebakaran dengan akurasi 99.89%. selain itu juga dilengkapi dengan penetralisir udara sehingga meberikakan layanan baru untuk menciptakan rasa nyaman dengan ruangan yang bebas asap  rokok dan memberikan rasa aman bagi setiap pengunjung yang datang terhadap bahaya kebakaran Kata kunci : Asap rokok, kebakaran, SHT-11, MQ-7, mikrokontroller, sms gateway
Perancangan Jaringan Akses Fiber To The Home Menggunakan Teknologi Giga Bit Passive Optical Network Di Batalyon Kavalery 9 / Cobra Juwita Sekar Harum; Hafidudin Hafidudin; Akhmad Hambali
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tugas akhir membahas mengenai perancangan jaringan akses Fiber To the Home (FTTH) dengan menggunakan Teknologi Gigabit Passive Optical Network (GPON). Perancangan jaringan FTTH dipilih lokasi yaitu di Batalyon Kavaleri 9/ Cobra. Dalam perancangan ini digunakan dua skenario perancangan yaitu skenario 1 dan skenario 2, lalu dipilih hasil perancangan terbaik. Sebelum dilakukan peranc angan akan dilakukan peramalan demand untuk lima tahun mendatang sehingga akan didapatkan kapasitas bandwidth. Setelah perancangan selesai, dilakukan perhitungan terhadap parameter-parameter kelayakan dan performansi sistem perancangan ini. Parameter-parameter tersebut adalah Link Power Budget dan Rise Time Budget untuk kelayakan sistem. Nilai parameter tersebut dihitung secara manual. Hasil dari tugas akhir ini adalah kapasitas bandwidth yang akan disediakan yaitu 531,0539 Mbps. Dari hasil perhitungan power link budget downlink untuk skenario 1 yaitu 20,8415dB dengan nilai PRX sebesar -21,8415 dBm dan untuk uplink nilai redaman terbesar bernilai 21,164375 dB dengan nilai PRX sebesar -22, 164375 dBm. Sedangkan untuk perancangan skenario 2 didapatkan nilai link power budget downlink bernilai 19,7924144 dB dengan nilai PRX sebesar -20,7924144 dBm dan untuk uplink nilai redaman terbesar bernilai 19,890518 dB dengan nilai PRX sebesar -20,890518 dBm. Dari hasil kedua perhitungan tersebut masih berada di atas standar yang ditentukan oleh ITU-T dan PT. Telkom, yaitu sebesar -28 dBm. Untuk rise time budget pada skenario 1 untuk Pengkodean NRZ dari kecepatan data yaitu 0,2814 ns untuk downlink dan 0,5627 ns untuk uplink didapatkan tsystem 0,2509 ns . Sedangkan pada skenario 2 didapatkan nilai tsystem sebesar 0,4821 ns. Sehingga perhitungan kelayakan sistem untuk rise time budget arah downlink dan uplink pada dua skenario perancangan tersebut masih memenuhi rise time budget dengan pengkodean NRZ. Kata kunci : FTTH, GPON, Power Link Budget, Rise Time Budget, Batalyon Kavalery 9 / Cobra
Analisis Availability Dan Rssi Terhadap Tingginya Drop Rate Di Jaringan 3g Umts (studi Kasus Pt.xl Axiata Jakarta) Hernice Hasni; Hafidudin Hafidudin; Anton Perwira Putra
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas jaringan 3G pada suatu daerah tiap saat dapat berubah, hal ini disebabkan karena beberapa faktor seperti adanya perubahan lingkungan operasi jaringan, peningkatan user, dan interferensi dari site lain yang ada di dekat site tersebut yang menyebabkan kegagalan panggilan. Kegagalan panggilan yang dianalisis dalam tugas akhir ini adalah drop call. Drop Call adalah suatu kondisi dimana pembicaraan yang sedang berlangsung terputus sebelum pembicaraan tersebut selesai. Availability merupakan jumlah total waktu suatu sistem yang tersedia bagi para pengguna. RSSI sebagai indeks yang menunjukkan kekuatan sinyal yang diterima pada antarmuka antena, dapat digunakan untuk menganalisis sinyal yang diterima dari Node B. Dari data statistik yang diperoleh dari OMC, nilai drop rate berada diatas 2 % dengan Nilai availability berada dibawah 99% atau nilai RSSI berada diatas -100 dBm. penyebab turunnya nilai availability pada sel 341JK3G225664 yaitu suhu tinggi pada hardware, sedangkan penyebab tingginya RSSI pada sel JK3G22962 adalah interferensi dari site operator lain yang berdekatan. Solusi untuk issue availability adalah mengontrol suhu pada Node B secara berkala, sedangkan untuk issue RSSI adalah memasang filter pada sel tersebut. Setelah melakukan perbaikan maka didapatkan nilai availability 100% dan nilai RSSI -90 dBm. Sehingga nilai drop rate kembali berada dibawah 2%. Kata kunci : drop call, drop rate, availability, RSSI
Implementasi Dan Analisis Sistem Monitoring Menggunakan Simple Network Management Protocol (snmp) Pada Gedung A,n,o Di Jaringan Telkom University Mohammad Rizky Pratama; Rendy Munadi; Hafidudin Hafidudin
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Monitoring jaringan komputer adalah proses pengumpulan dan melakukan analisis terhadap data – data yang terjadi pada lalu lintas jaringan. Pada penelitian ini dirancang sebuah aplikasi monitoring yang berbasis cacti yang diimplementasikan dalam jaringan kampus Telkom University yang terjadi pada gedung A, gedung N, dan gedung O yang bertujuan untuk memonitor kondisi trafik dengan parameter pengukuran yaitu: CPU usage, trafik besaran data, dan latency. Didapatkan hasil pengukuran dalam penelitian ini dengan nilai rata-rata penggunaan CPU pada gedung A di minggu ke-1 dan ke-2 yaitu 34 % dan 34 % sedangkan pada gedung N di minggu ke-1 dan ke-2 yaitu 35% dan 35%. Untuk parameter pengukuran trafik besaran data didapatkan hasil total nilai trafik inbound lebih besar dibandingkan outbound disetiap gedungnya. Dan untuk parameter pengukuran latency dapat dilihat bahwa nilai rata-rata latency secara keseluruhan di setiap gedungnya masih dalam kategori sangat bagus dengan nilai dibawah 150 ms. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kondisi jaringan di Telkom University pada gedung A, gedung N, dan gedung O masih dalam kategori normal dengan melihat hasil parameter yang telah diukur dengan menggunakan software monitoring berbasis cacti. Kata kunci: Monitoring jaringan, CPU Usage, Trafik Besaran Data, Latency
Sistem Radio Over Fiber Dengan Teknologi Next Generation-passive Optical Network 2 (ng-pon2) Al Akbar; Akhmad Hambali; Hafidudin Hafidudin
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Teknologi jaringan serat optik NG-PON 2 yang diintegrasikan dengan jaringan komunikasi radio yang mampu mendukung layanan broadband dan mentansmisikan data dengan kecepatan tinggi yang dikenal dengan teknologi Radio over Fiber (ROF), perkembangan transmisi sinyal analog pada Analog Radio over Fiber (AnalogROF), hingga transmisi sinyal radio yang terdigitalisasi pada Digitized Radio over Fiber (Digitized ROF). Pada Analog ROF masih terdapat kekurangan yang diantaranya penurunan daya sinyal informasi yang disebabkan oleh attenuasi dari serat optik, mengalami inter-modulasi (IMD) yang disebabkan oleh faktor non-linearitas dari gelombang mikro dan serat optik pada jaringan yang berkaitan, dan latensi karena propagasi serat optik. Pada penelitian ini, dilakukan analisis terhadap performansi sistem Digitized ROF dengan menggunakan NG-PON2 yang dilihat berdasarkan Q-Factor, BER, dan daya pada jarak transmisi 5 km sampai dengan 40 km dan dibandingkan dengan performansi sistem Analog ROF. Penelitian dimulai dengan merancang sistem Analog ROF dan Digitized ROF yang diintegrasikan dengan jaringan NG-PON2. Rancangan yang telah dibuat disimulasikan pada software simulasi. Berdasarkan hasil analisis dan simulasi pada skenario Analog ROF dengan teknologi NG-PON 2, didapatkan nilai Q-Factor dan BER ideal terdapat pada jarak 15 km yang bernilai 7.8344 dan 5.35x10-18 sedangkan pada jarak 20 km nilai Q-Factor dan BER nya 5.80821 dan 4.694x10-09. Pada skenario simulasi Digitized ROF dengan NG-PON2 didapatkan nilai Q-Factor dan BER ideal pada jarak 25 dengan nilai Q-Factor dan BER nya 7.70069 dan 6.406x10-13 sedangkan pada jarak 30 km nilai Q-Factor dan BER nya 6.86354 dan 5.832x10-10 . Kemudian berdasarkan hasil analisis performansi dengan menggunakan parameter jarak maka Digitized ROF dapat menjangkau jarak yang lebih jauh dari Analog ROF. Kata kunci: Analog ROF, Digitized ROF, NG-PON 2, Optisystem ABSTRACT Optical fiber network technology NG-PON 2 are integrated with radio communications network capable of supporting broadband services and high-speed data transmitting technology, known as Radio over Fiber, the development of analog signal transmission in Analog Radio over Fiber (Analog-ROF), to digitized radio signal transmission on Digitized Radio over Fiber (Digitized ROF). In Analog ROF there are still deficiencies which include a decrease in information signal power caused by attenuation of optical fibers, meet the inter-modulation (IMD) caused by non-linearity of the microwave and fiber optic network related, and latency due to the propagation of optical fiber. In this research, an analysis of the Digitized ROF system performance using NG-PON2 was performed based on Q-Factor, BER, and power at a transmission distance of 5 km to 40 km and compared to the performance of the Analog ROF system. The research began by designing an Analog ROF and Digitized ROF system that was integrated with the NG-PON2 network. The design that has been made will be simulated in the simulation software. Based on the results of the analysis and simulation on the Analog ROF scenario with NG-PON 2 technology, the ideal Q-Factor and BER values are found at a distance of 15 km which is worth 7.8344 and 5.35x10-18 while at a distance of 20 km the value of Q-Factor and BER is 5.80821 and 4.694x10-09. In the scenario of simulation Digitized by NG-PON2 ROF obtained Q-Factor and ideal BER at a distance of 25 to the value of the Q-Factor and its BER 7.70069 and 6.406x10-13 while at a distance of 30 km Q-Factor and its BER 6.86354 and 5.832x10 -10. Then from the results of performance analysis using distance parameters, Digitized ROF can reach a greater distance from Analog ROF. Keyword : Analog ROF, Digitized ROF, NG-PON 2, Optisystem