Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI)

Error Control pada Jaringan Wireless ATM Berbasis CDMA Menggunakan Kode Concatenated Hafidudin Hafidudin
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2009
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan sistem telekomunikasi bergerak generasi ketiga memerlukan suatu penelitian intensif di berbagaibidang penelitian. Salahsatunya adalah mengenai skema error kontrol yang cocok untuk diterapkan. Padapeneltian ini dievaluasi mengenai unjuk kerja dari suatu bagian sistem error kontrol pada jaringan wirelessATM berbasis CDMA menggunakan kode concatenated, yaitu lapisan fisiknya dengan menggunakanpengkodean Reed Solomon sebagai inner code dan pengkodean konvolusi sebagai outer code. Unjuk kerja yangditeliti adalah nilai bit error rate (BER) yang dapat dicapai oeleh error control tersebut tersebut. Untuk itudilakukan suatu simulasi dari suatu sumber ke penerima dengan menggunakan metode akses CDMA. Sumberberupa user yang membangkitkan paket CBR dan VBR. Hasil penelitian menunjukan bahwa concatenated codedengan menggunakan kode konvolusi dengan rate R=1/3 mempunyai kemampuan untuk diterapkan padajaringan wirless ATM, dengan jumlah paket = 200 palet, teknik pengkodean tersebut mampu mencapai errorfree pada Eb/No = 10 dB, sedangkan dengan jumlah paket = 100 paket mampu dicapai pada Eb/No = 9 dBKata Kunci: error control, concatenated code, reed solomon, konvolusi, cdma, watm
Analisis Performansi Aqm Routers yang Mendukung Aliran TCP dengan Menggunakan Pengontrol Proportional-Integral-Derivative (PID) I Kadek Haddy W.; Hafidudin Hafidudin; Adiwijaya Adiwijaya
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2006
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Active Queue Management (AQM) adalah proses penandaan source TCP dari pusat router dengan mempertimbangkan penggunaan queue dan delay. Penggunaan AQM pada router akan memegang peranan penting dalam peningkatan kinerja aplikasi-aplikasi internet. Seperti aplikasi yang termasuk didalamnya voice over IP (VoIP), class of service (CoS) dan video streaming di mana besar paket dan durasinya menunjukkan variasi yang sangat signifikan. Hal ini sesungguhnya merupakan permasalahan kontroling. Didasarkan pada pembuatan model dinamik dari TCP’s congestion-avoidance terdapat beberapa hal penting yang perlu mendapatkan perhatian, pertama parameter kunci network seperti TCP load, link capacity, dan round-trip-time yang menjadi penyebab utama masalah kontroling. Model standar AQM yang ada sekarang ini yaitu Random Early Detection (RED) sementara ini memang mampu mengatasi permasalahan TCP congestion.Dalam penelitian ini dianalisis dan disimulasikan suatu metoda AQM alternatif dengan menggunakan pengontrol Proportional-Integral-Derivative (PID). Membandingkan pengontrol Proportional-Integral-Derivative (PID) dengan metoda Random Early Detection (RED) dan Proportional Integral (PI) dengan menggunakan simulasi Network Simulator (NS) dan menunjukkan hasil bahwa pengontrol Proportional-Integral-Derivative (PID) lebih baik dalam hal throughput, paket loss dan index fairness.Kata kunci: AQM, RED, PID, PI, throughput, paket loss dan index fairness
Analisa Perbandingan Performansi Skema Multi-Level RED untuk Differentiated Services di Internet Dhani Arvianto; Hafidudin Hafidudin; Arif Rudiana
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2007
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan internet saat ini begitu pesat seiring dengan banyaknya user dan aplikasi-aplikasi yangberjalan diatasnya. Jaringan IP tradisional menawarkan user layanan best effort. Dalam layanan best effort,semua paket tidak ada yang dibedakan dan akan diberikan perlakuan forwarding yang sama. Hal ini dapatmenyebabkan adanya beban bagi jaringan yang memiliki bandwidth dan buffer space yang terbatas, sehinggadapat menghasilkan kongesti. Dengan adanya mekanisme Quality of Service (QoS), jaringan IP menyediakansuatu diskriminasi pada layanan. Differentiated Service (DiffServ) merupakan salah satu mekanisme yangdigunakan untuk meningkatkan Quality of Service (QoS) di jaringan IP. DiffServ adalah arsitektur IP QoSberdasarkan penandaan pada paket yang mengijinkan paket untuk dapat diprioritaskan sesuai dengankeperluan dari user. Multi-level Random Early detection (MRED) kemudian diperkenalkan sebagai suatu skemaAQM alternatif yang mendukung implementasi dari DiffServ.Dalam Penelitian ini diperkenalkan tiga skema MRED, yaitu RED dengan IN/OUT Coupled (RIO-C),RED dengan IN/OUT De-Coupled (RIO-D) dan Weighted RED (WRED). Simulasi menggunakan NS-2 dilakukanuntuk membandingkan kinerja masing-masing skema tersebut. Parameter-parameter performansi yang diujikanantara lain packet loss, throughput dan queue delay.Hasil simulasi menunjukkan bahwa kinerja RIO lebih baik dibandingkan WRED dalam hal melindungipaket yang memiliki prioritas yang lebih tinggi pada kondisi load yang dinamis maupun dengan adanyapenambahan sumber. RIO-D menghasilkan throughput terbesar diantara dua skema lainnya untuk tiap skenarionamun dilain pihak juga memiliki panjang antrian yang tinggi sehingga delay antrian juga tinggi.Kata kunci: Kongesti, Differentiated Service, AF-PHB, RIO-C, RIO-D, WRED
Implementasi Video Conference pada Jaringan STT Telkom dengan Protokol H.323 Berbasis Web Irma Noviandari; Rendy Munadi; Hafidudin Hafidudin
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2007
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini, pemanfaatan jaringan komunikasi data terus mengalami perkembangan yang pesat. Tidakhanya dari sisi perangkat, tetapi juga dari sisi aplikasi dan sistem transmisi yang digunakan. STT Telkomsebagai salah satu kampus berbasis teknologi telekomunikasi berusaha memanfaatkan perangkat dan jaringanyang tersedia untuk meningkatkan kualitas pendidikannya dan memberikan kemudahan mahasiswa dalammengakses informasi dan materi kuliah yang diajarkan.Salah satu bentuk realisasi dari program tersebut adalah dibangunnya LAN (Local Area Network) danWLAN (Wireless Local Area Network) yang telah mencakup semua bangunan di STT Telkom termasuk kawasankost mahasiswa disekitar kampus. Tidak hanya itu, bandwidth yang disediakan juga sudah termasuk dalamkategori broadband. Tetapi pada kenyataannya, jaringan tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Untukitu, dalam Penelitian ini akan dicoba diimplementasikan sebuah aplikasi video conference menggunakanprotokol H.323 berbasis web. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan dapat membantu proses belajar mengajaron-line, rapat on-line, dan kegiatan lain yang membutuhkan tatap muka secara on-line. Sebelum aplikasi inidiimplementasikan, perlu dilakukan pengkajian dan analisa terhadap performansi jaringan (delay, jitter,throughput, dan packet loss) sebagai bahan pertimbangan kelayakan implementasi.Setelah dilakukan sejumlah percobaan dengan beberapa skenario didapatkan hasil bahwa delay arahdownlink lebih baik dan teratur daripada uplink dengan delay rata-rata