Articles
Pendidikan Humanistik Melalui Pembelajaran Sejarah: (Suatu Kajian Terhadap Pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional)
Muhjam Kamza;
Riski Rasnawi;
M. Hafizul Furqan
SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Vol. 1 No. 1 (2020): Seminar Nasional Peningkatan Mutu Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Samudra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkah dari manusia. Tentunya pendidikan mempunyai peranan dalam menciptakan manusia yang mempunyai kepribadian, karakter, serta mempunyai budi pekerti yang baik. Tulisan ini disusun melalui metode kajian pustaka. Tahapan yang dilakukan melalui indentifikasi dan analisis masalah secara kritis kemudian menghasilkan sebuah pemikiran logis terhadap karakter nasionalisme manusia. Permasalahan dalam dunia pendidikan saat ini adalah hilangnya nilai pendidikan serta minimnya karakter nasionalisme siswa. Sejarah mampu mewujudkan pendidikan yang humanis atau bahasa lain mampu memanusiakan manusia. Bagi negara pendidikan menjadi sarana dalam menghasilkan sumber daya manusia. Pendidikan humanistik adalah pendidikan yang mengedepankan kebebasan kepada peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya. Ki Hajar Dewantara dan Paulo Freire merupakan bagian dari para tokoh-tokoh yang menekankan pentingnya pendidikan yang humanistik. Kedua tokoh pendidikan ini menjelaskan kepada kita bahwa seorang guru yang baik adalah guru yang selalu meningkatkan potensi dirinya. Guru yang baik adalah guru yang selalu belajar ketika sedang bekerja. Sejarah tidak hanya sekedar menceritakan peristiwa, tetapi sejarah juga memberikan sesuatu yang berguna bagi manusia yaitu penilaian.
IDENTIFIKASI MODAL SOSIAL SANTRI DAYAH TERPADU DARUL IHSAN TGK. H. HASAN KRUENG KALEE KABUPATEN ACEH BESAR
. Hendrawan;
Daska Azis;
M Hafizul Furqan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 5, No 4 (2020): November 2020
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan mempunyai tujuan utama membentuk manusia yang cerdas dan baik maka sekolah memiliki tanggung jawab dalam pendidikan karakter bagi peserta didik. Salah satu upaya mewujudkan peserta didik yang memiliki integritas moral adalah dengan menumbuhkan modal sosial. Modal sosial adalah seperangkat sumber daya yang melekat pada keluarga dan organisasi sosial seperti lembaga pendidikan. Pada lembaga pendidikan modal sosial dapat dilihat berdasarkan: (1) Kepercayaan, (2) Jaringan sosial dan (3) Norma. Dayah merupakan sebuah lembaga pendidikan Islam yang ada di Aceh memiliki multifungsi sebagai pusat aktivitas belajar mengajar maupun sebagai pembentukan karakter umat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana modal sosial santri Dayah Terpadu Darul Ihsan Tgk. H. hasan Krueng Kalee Kabupaten Aceh Besar?. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi modal sosial santri pada Dayah Terpadu Darul Ihsan Tgk. H. Hasan Krueng Kalee Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 196 orang santri pada Kelas XII. Teknik yang digunakan dalam menentukan sampel penelitian menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sample dengan pertimbangan tertentu. Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan angket kepada responden. Data tersebut dianalisis menggunakan rumus persentase statistik deskriptif. Hasil pengolahan data diperoleh bahwa dari 29 santri Dayah Terpadu Tgk. H. Hasan Krueng Kalee dapat diketahui bahwa modal sosial santri sebanyak 2 responden (7%) berada pada kategori sangat tinggi, 8 responden (28%) berada pada kategori tinggi, 10 responden (34%) berada pada kategori sedang, 7 responden (24%) berada pada kategori rendah, dan 2 responden (7%) berada pada kategori sangat rendah. Saran bagi peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian perbandingan untuk mengetahui peran lembaga pendidikan dayah dan lembaga pendidikan umum dalam menumbuhkan modal sosial peserta didik
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA IPS TERPADU KELAS VIII SMP INSHAFUDIN
Okris Mutiara;
Abdul Wahab Abdi;
M Hafizul Furqan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 6, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Salah satu upaya yang bisa dilakukan agar dapat mengatasi rendahnya hasil belajar siswa serta kurangnya keaktifan siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning. Model pembelajaran Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai inti dari pembelajaran. Puzzle adalah jenis teka teki menyusun potongan-potongan gambar yang belum utuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Peningkatan hasil belajar peserta didik; (2) Aktivitas guru dan peserta didik; (3) Keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran; (4) Respon peserta didik terhadap pembelajaran. Subjek penelitian ini ialah siswa kelas VIII IPS Terpadu SMP Inshafudin berjumlah 21 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar tes yaitu pre-test dan post-test, instrument pengamatan aktivitas guru dan peserta didik, instrumen pengamatan keterampilan guru mengelola pembelajaran, dan angket respon peserta didik terhadap pembelajaran. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif persentase.Hasil penelitian menunjukkan (1) Persentase ketuntasan individual meningkat dari 50% pada siklus I menjadi 71% pada siklus II dan 85% pada siklus III. Persentase ketuntasan klasikal meningkat dari 40% pada siklus I menjadi 70% pada siklus II dan 90% pada siklus III. (2) Aktivitas guru dan peserta didik meningkat dari 4 aktivitas yang sesuai pada siklus II menjadi 8 aktivitas pada siklus II dan 9 aktivitas pada siklus III. (3) Keterampilan guru mengelola pembelajaran meningkat dari skor 2,55 (kategori sedang) pada siklus I menjadi 3,05 (kategori baik) pada siklus II dan 3,35 (kategori baik) pada siklus III. (4) Respon peserta didik yang berisi 10 pertanyaan, 94% peserta didik menjawab ‘ya’ bahwa penerapan model pembelajaran Project Based Learning berbantuan media puzzle merupakan model yang menyenangkan dan membantu peserta didik memahami materi dan membantu peserta didik meningkatkan hasil belajar. Saran dari peneliti kepada guru agar menggunakan model PJBL dan puzzle dalam proses pembelajaran IPS Terpadu.
HUBUNGAN PENGETAHUAN GREEN CAMPUS DENGAN GREEN BEHAVIOUR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FKIP UNSYIAH
Fathnun Nadhila;
Daska Azis;
M Hafizul Furqan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi Vol 6, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Permasalahan lingkungan muncul dan berdampak dari perilaku manusia yang tidak memelihara kelestarian lingkungan. Keadaan tersebut tercermin pada masyarakat, termasuk dikalangan mahasiswa. Universitas telah menerapkan program peduli lingkungan dengan nama Green Campus. Program green campus diharapkan dapat melahirkan insan-insan yang memiliki perilaku berwawasan lingkungan/green behaviour. Green behaviour merupakan salah satu karakter yang sangat penting dalam membangun kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini kampus atau universitas sebagai role model dalam menjalankan program penjagaan lingkungan, dan menjadi contoh bagi masyarakat sekitar. Rumusan masalah dalam penelitian ini bagaimanakah hubungan antara pengetahuan green campus dengan green behaviour mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan green campus dengan green behaviour mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi. Sampel penelitian ini terdiri dari 46 mahasiswa yang diambil dengan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengen pemberian angket. Analisis data menggunakan aplikasi SPPS versi 26. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan green campus berhubungan dengan green behaviour pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah. Dimana hasil angka korelasi sebesar 0,604 artinya pengaruh variabel X terhadap Y tergolong kategori sedang. Hubungan ini ditandai dari nilai Sig 0,000 0,05. Jika dilihat angka determinansi sebesar 0,365 yang jika dipersentasekan maka hubungan kedua variabel tersebut sebesar 36,5% dan sisanya 63,5% dipengaruhi oleh yang lain. Simpulan ialah terdapat hubungan pengetahuan green campus dengan green behaviour mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah.
Keterampilan Berpikir Spasial Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi FKIP Universitas Syiah Kuala
Muhammad Hafizul Furqan;
Hafizul Azmi;
Fitriani Yulianti
Sosio-Didaktika: Social Science Education Journal Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15408/sd.v8i2.25436
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan berpikir spasial mahasiswa jurusan Pendidikan Geografi FKIP USK. Keterampilan berpikir spasial dapat dibangun melalui pembelajaran geogarfi. Berpikir spasial merupakan kemampuan proses berpikir seseorang dalam mengenal kondisi ruang tertentu. Berpikir spasial memberikan keuntungan terhadap seseorang agar mampu memanfaatkan informasi keruangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan jenis penelitian survei. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi angkatan 2018 yang berjumlah 53 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan tes kecerdasan spasial menggunakan kisi-kisi Spatial Thingking Ability Test (STAT). Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa kategori keterampilan berpikir spasial mahasiswa jurusan Pendidikan geografi lebih dominan pada kategori sedang dengan persentase sebesar 37,90%. Indikator yang paling tinggi persentasenya pada variabel keterampilan berpikir spasial adalah indikator gradien yakni membayangkan profil lereng berdasarkan peta topografi dengan tingkat persentase yang tergolong tinggi yaitu sebesar 88,68%. Sementara indikator dengan tingkat persentase yang tergolong rendah terdapat pada variabel koordinat yakni memahami letak objek berdasarkan koordinat melalui garis grid pada peta dengan persentase sebesar 50,94%. Berdasarkan temuan penelitian disarankan kepada mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir spasial melalui pembelajaran mata kuliah yang memiliki teori-teori yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir spasialnya
Partisipasi Masyarakat Gampong Tgk Dilaweung terhadap Pelestarian Terumbu Karang di Kecamatan Muara Tiga Kabupaten Pidie
Novia Zalmita;
Muhammad Hafizul Furqan;
Zul Usrati
Jurnal Samudra Geografi Vol 3 No 2 (2020)
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Samudra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33059/jsg.v3i2.2507
The existence of coral reefs really helps the lives of people around the coast, such as the village of Tgk Dilaweung which is located in the coastal area. The purpose of this study was to determine the participation of the community in Gampong Tgk Dilaweung towards the preservation of coral reefs in Muara Tiga sub-district, Pidie district. To achieve this goal, 30 respondents were selected from the Gampong Tgk Dilaweung community around the coast using purposive sampling technique. This research uses descriptive analysis method to describe the community participation of Gampong Tgk Dilaweung towards the preservation of coral reefs. The data was collected by distributing questionnaires to respondents based on Arnstein's eight ladder of participation so that they can be categorized into 2 levels of participation, namely high, medium and low. From the results of data processing, it was found that all participation indicators given to 30 respondents were in medium and high positions. The highest percentage is in consultation resistance (87.8%) and is in the high category, while the lowest percentage is in the therapy and delegation stages of power (70%) but is still in the moderate category. Based on these data, it was concluded that the people of Gampong Tgk Dilaweung participated in protecting the coral reefs in the area.
ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DI GAMPONG ALUE NAGA KECAMATAN SYIAH KUALA TAHUN 2004-2019
Novia Zalmita;
Yuri Alvira;
M. Hafizul Furqan
JURNAL GEOGRAFI Vol 9 No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (756.769 KB)
|
DOI: 10.24036/geografi/vol9-iss1/920
Gampong Alue Naga merupakan salah satu gampong di Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh dan berada di kawasan pesisir yang berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Gampong Alue Naga dipisahkan oleh Sungai Lamyong yang berada ditengah gampong. Pasca tsunami penggunaan lahan di Gampong Alue Naga mengalami perubahan yang cukup besar. Penelitian ini mengangkat masalah tentang perubahan penggunaan lahan yang terjadi Gampong Alue Naga Kecamatan Syiah Kuala. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar perubahan penggunaan lahan yang terjadi di Gampong Alue Naga menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) menggunakan aplikasi ArcGIS pada citra temporal Gampong Alue Naga. Adapun citra temporal yang digunakan yaitu citra tahun 2004, 2009, dan 2019. Untuk melihat perubahan penggunaan lahan yang ada di Gampong Alue Naga maka peta penggunaan lahan di overlay hingga mendapatkan peta yang baru yaitu peta perubahan penggunaan lahan. Hasil menunjukkan bahwa, perubahan lahan yang terjadi di Gampong Alue Naga Kecamatan Syiah Kuala cukup signifikan pada beberapa lahan seperti lahan terbangun, kebun kelapa, dan lahan tambak. ABSTRACT Gampong Alue Naga is one of the villages in the Syiah Kuala District of Banda Aceh City and is located in a coastal area directly adjacent to the Selat Malaka. Gampong Alue Naga is separated by the Lamyong River in the center of the village. After the tsunami the land use in Gampong Alue Naga has experienced significant changes. This study raises the problem of land use changes that occur in Gampong Alue Naga, Syiah Kuala District. The purpose of this study was to determine how much land use change occurred in the Gampong Alue Naga using a Geographic Information System (GIS) using the ArcGIS application on the temporal image of the Gampong Alue Naga. The temporal image used is the image in 2004, 2009 and 2019. To see changes in land use in the Gampong Alue Naga, the land use map is overlaid to get a new map, namely the land use change map. The results show that land changes that occurred in Gampong Alue Naga, Syiah Kuala District were quite significant in some lands such as built up land, coconut plantations, and pond areas.
Analisis Konten Nilai Cinta Tanah Air (Nasionalisme) dalam Materi Mata Pelajaran Kurikulum Geografi
M. Hafizul Furqan;
Sri Yanti;
Daska Azis;
Muhjam Kamza;
Ruslan Ruslan
JURNAL SERAMBI ILMU Vol 21, No 1 (2020): Jurnal Serambi Ilmu
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32672/si.v21i1.1882
Salah satu tujuan dari pendidikan nasional yaitu menjadikan peserta didik sebagai warga negara yang bertanggung jawab . Setiap mata pelajaran memiliki peranan yang unik dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air. Geografi memiliki kontribusi dalam menumbuhkan cinta tanah air pada peserta didik dikarenakan hakikat dari ilmu geografi mempelajari bumi sebagai tempat tinggal manusia dengan objek kajian berupa tanah (litosfer), udara (atmosfer), biosfer (makhluk hidup) antroposfer (penduduk) dan hidrosfer (air). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dari Pendidikan Geografi dalam meningkatkan rasa cinta tanah air/ Nasionalisme baik secara secara langsung (Instructional Effect) dan juga dalam secara tidak langsung (Nurturant Effect). Penelitian ini menggunakan metode penelitan deskriptif dengan teknik pengumpulan data studi literatur. Hasil penelitian menunjukan mata pelajaran Geografi berkontribusi dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air/ Nasionalisme baik secara langsung (Instructional Effect) dan secara tidak langsung (Nurturant Effect). Nasionalisme berkaitan dengan tujuan mata pelajaran geografi yaitu memperkenalkan wilayah Indonesia beserta potensi yang terkandung di dalamnya sehingga menumbuhkan prilaku peserta didik agar cinta tanah air, bangga sebagai bangsa Indonesia, dan bertanggung jawab terhadap keutuhan NKRI
SURVEI KEPUASAAN MASYARAKAT TERHADAP PENGGUNAAN BIOGAS SAMPAH DI GAMPONG JAWA KECAMATAN KUTARAJA KOTA BANDA ACEH
Novia Zalmita;
Riza Miranda;
M Hafizul Furqan
Jurnal Samudra Geografi Vol 5 No 2 (2022)
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Samudra
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33059/jsg.v5i2.5421
Biogas is an energy resource in the form of natural gas produced through piles of organic waste. Biogas is given free of charge to people with an average middle to lower economic level to meet their needs. This study focuses on a survey of community satisfaction with the use of biogas waste. The purpose of this study was to determine community satisfaction with the use of biogas waste in Gampong Jawa, Kutaraja District, Banda Aceh City. The population in this study were 210 biogas recipient households and from the total population, 21 samples were assigned to each biogas receiving household. Data collection techniques in this study using questionnaires and observation techniques. Data processing techniques using descriptive techniques and simple statistical formulas. Based on the results of the questionnaire, the percentage of answers very dissatisfied was 4.11%, dissatisfied at 12.81%, quite satisfied at 45.65%, satisfied at 32.51%, and very satisfied at 4.92%. So it can be concluded that in general the community is satisfied with the use of biogas waste in Gampong Jawa, Kutaraja District, Banda Aceh City
The Impact of The Problem-Based Learning Model on Student Error Reduction in Integrated Social Science Learning
Daska Azis;
M. Hafizul Furqan;
Muhjam Kamza;
Annisa Fitri Pramono
Jurnal Basicedu Vol 7, No 1 (2023): February
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/basicedu.v7i1.3993
The misconceptions that occur in integrated social studies subjects are caused by the wide scope of material, which causes students to have difficulty understanding the concepts conveyed by the teacher. A misperception is an error in understanding and explaining a concept based on previous experience. This study aims to determine the effect of the problem based learning model on reducing students' misconceptions in integrated social studies subjects. This type of research is experimental and uses a one-group pretest-posttest design. The sampling technique used in this study is a total sampling technique (population research). The sample in this study was from class VIII-E MTsS Insan Qura'ni Aceh Besar, totaling 27 people. The data collection technique is in the form of giving tests to students, namely a pre-test and post-test that are equipped with a three-tier diagnostic test. The results showed that the average score of students' misconceptions on the pretest was 33.33%, and the post-test was 15.06%. So, there is a decrease in students' misconceptions after the application of the problem based learning model of 54.81%. The results of hypothesis testing in this study were obtained, so that H0 was accepted and H1 was rejected. So the hypothesis in this study is that there is a decrease in the value of misconceptions after the application of the problem based learning model. The conclusion of the study is that the application of the problem based learning model can reduce students' misconceptions in integrated social studies subjects about interaction between ASEAN countries (class VIII MTsS Insan Qur'ani Aceh Besar).