Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

EFEKTIVITAS KOMBINASI EKSTRAK ETANOL KUNYIT (Curcuma longa linn.) DAN COKLAT (Theobroma cacao) SEBAGAI KANDIDAT ANTIDEPRESAN PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR Farach Khanifah; Evi Puspita Sari; Awaluddin Susanto
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang:Depresi merupakan penyakit psikologi yang sering terjadi pada manusia. Penggunaan obat antidepresan memiliki efek samping dan dapat menimbulkan ketergantungan. Coklat dapat meningkat hormon dopamin dan serotonin sehingga dapat memperbaiki suasana hati. Kunyit memiliki senyawa aktif kurkumin yang memiliki aktivitas antidepresan melalui modulasi pelepasan serotonin dan dopamin.Tujuan :Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas ekstrak etanol kunyit, ekstrak etanol coklat dan kombinasi ekstrak etanol kunyit dan coklat sebagai antidepresan pada tikus Rattus norvegicus galur wistar. Metode:Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan post test control group desaign yang menggunakan 25 ekor tikus dan  dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol positif, kontrol negatif, ekstrak etanol kunyit, ekstrak etanol coklat serta kombinasi ekstrak etanol kunyit dan coklat. Pengujian antidepresan ditentukan berdasarkan immobility time menggunakan metode swim Forced Test. Hasil pengamatan berupa immobility time dianalisa data dengan one way ANOVA. Hasil: kombinasi ekstrak etanol kunyit dan coklat memiliki nilai rata-rata immobility time yang lebih kecil jika dibandingkan ekstrak etanol coklat dan ekstrak etanol kunyit dan kontrol negatif. Kesimpulan : ekstrak etanol kunyit dosis 560 mg/kgBB dan ekstrak etanol coklat dosis 0,392mg/20gBB memiliki efek antidepresan. Efek antidepresan kombinasi ekstrak etanol kunyit dan coklat lebih signifikan dibandingkan sediaan tunggalnya
UJI KUALITATIF FLAVONOID, ALKALOID, TANIN PADA KOMBINASI KUNYIT (CURCUMA LONGA) COKLAT (THEOBROMA CACAO L) Farach Khanifah; Evi Puspitasari; Awwaludin S
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.392 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v15i1.9415

Abstract

Kunyit merupakan tanaman yang memiliki aktivitas biologi salah satunya dapat berfungsi sebagai antibakteri, antiinflamasi dan antidepresan. Coklat masuk ke Indonesia pada zaman Belanda dan menjadi minuman yang digemari oleh masyarakat Indonesia. Senyawa yang terkandung dalam coklat seperti flavonoid, epitaken, katekin, kafein dll. Manfaat coklat sebagai antioksidan, antidepresi dll. Beberapa penelitian melaporkan bahwa senyawa metabolit skunder yang sering dijadikan sebagai indikator aktivitas biologi tanaman adalah flavonoid, alkaloid dan tanin. Pada penelitian menggunakan rimpang kunyit yang berusia 9 bulan dan biji coklat (kakao) yang telah di panen. Penelitian ini bertujuan untuk uji kualitatif flavonoid, alkaloid dan tanin dari kunyit, coklat dan kombinasi kunyit coklat (1:1). Kunyit dan coklat tersebut di maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Sampel yang di ekstraksi dengan perbandingan 1:10 , serbuk halus kunyit sebanyak 1000 gram dan didapatkan Ekstrak kental etanol 52,9% serbuk halus biji coklat sebanyak 1000 gram dan didapatkan 38,7% ekstrak kental etanol. Hasil uji kualitatif ekstrak etanol Coklat mengandung senyawa alkaloid,  flavonoid dan tanin. Ekstrak etanol Kunyit positif mengandung senyawa flavonoid, tanin dan tidak mengandung senyawa alkaloid. kombinasi coklat kunyit (1:1) positif flavonoid, tanin dan negatif alkaloid.
HUBUNGAN KADAR TIMBAL (PB) PADA RAMBUT DAN DARAH PEKERJA BENGKEL MOTOR SEBAGAI BIOINDIKATOR DI KABUPATEN JOMBANG farach khanifah
Jurnal Wiyata Penelitian Sains dan Kesehatan Vol 9, No 2 (2022)
Publisher : LP2M IIK (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan) Bhakti Wiy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56710/wiyata.v9i2.626

Abstract

Latar belakang: Pekerja bengkel memiliki kecenderungan lebih besar menghirup udara yang mengandung timbal dan dapat mengakibatkan keracunan. Kandungan timbal (Pb) pada pekerja yang berhubungan dengan buangan timbal dalam tubuh seseorang dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin dan masa kerja. Rambut dan darah dapat dijadikan sebagai bioindikator pemaparan timbal dalam tubuh. Tujuan: untuk mengetahui hubungan kadar timbal (Pb) pada rambut dan darah pekerja bengkel di kabupaten Jombang. Metode: penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan mempertimbangkan kriteria inklusi dan ekslusi. Hasil:  Dari 25 sampel dapat diketahui bahwa 17 sampel rambut dan darah memiliki kadar timbal di atas ambang batas. Paparan timbal (Pb) dalam tubuh dipengaruhi oleh masa kerja dan umur. Usia diatas 35 tahun dengan masa kerja ≥ 4 tahun memiliki kadar timbal (Pb) yang lebih besar. Simpulan:  Kadar timbal (Pb) dalam rambut dan darah dapat dijadikan bioindicator timbal (Pb) dalam tubuh dan keduanya memiliki hubungan berbanding lurus dengan hasil koefisien korelasi 0.965.
UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN SINDROM METABOLIK DI DESA PANGKLUNGAN WONOSALAM JOMBANG farach khanifah khanifah
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sindrom metabolik merupakan kumpulan gejala kelainan metabolic tubuh yang  mencakup  dislipidemia (peningkatan  kadar  trigliserida  dan  penurunan high   density   lipoprotein/HDL),   hiperglikemia, hipertensi,   dan   obesitas   sentral. Upaya Pencegahan dan pengendalian sindrom metabolik penting dilakukan pada masyarakat untuk mencegah risiko dan terjadinya komplikasi penyakit degenerasi seperti diabetes, stroke dan penyakit jantung. Jenis kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa pemberian edukasi melalui penyuluhan dan skrining sindrom metabolik melalui pemeriksaan kolesterol dan glukosa.  Sasaran kegiatan adalah warga desa Pangklungan, Kecamatan Wonosalam, Jombang. Hasil rerata kadar glukosa peserta pada kegiatan ini menunjukkan kadar normal yang berarti tidak beresiko tinggi terhadap penyakit diabetes melitus dan kolesterol total didapatkan nilai rerata diatas normal. Kesimpulan pada penyuluhan ini pengetahuan masyarakat tentang sindrom metabolik
Potensi Bawang Merah (Allium cepa L) dan Bawang Merah (Allium cepa L. var. aggregatum) Sebagai Daya Hambat Bakteri Pseudomonas aeruginosa awaluddin Susanto; FARACH KHANIFAH
Jurnal Sintesis: Penelitian Sains, Terapan dan Analisisnya Vol 4 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Fakultas Sains, Teknologi, dan Analsisi Institut ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56399/jst.v4i1.103

Abstract

Infeksi Saluran Kemih (ISK) menjadi penyakit infeksi kedua paling mematikan setelan infeksi saluran pernafasan umumnya terjadi di negara berkembang salah satu faktor yang dapat menjadi penyebab sesorang terjadi infeksi saluran keih adalah disebabkan oleh bakteri Pseudomonas aeuroginosa. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan daya hambat dari ekstrak bawang putih dan bawang putih merah pada bakteri Pseudomonas aeuroginosa.. Penelitian ini menggunakan desain penelitian metode deksriptif eksperimental dengan menggunakan populasi isolat bakteri Pseudomonas aeuroginosa dan bawang putih juga bawang merah sebagai agen antibakteri. Hasil penelitian pada uji daya hambat bawang putih dan bawang merah terhadap bakteri Pseudomonas aeuroginosa yaitu dapat menghambat dari pertumbuhan bakteri tersebut karena adanya senyawa antibakteri. Kata kunci: Bawang Putih, Bawang Merah, Pseudomonas aeruginosa
Molecular Dynamics Simulation of Serotonin Transport Protein Complex with 6-Hydroxy-1-Methyl-1,2,3,4-Tetrahydro-β-Carboline Ligand from Chocolate (Theobroma cacao L.) Isolate Farach Khanifah; Enade Perdana Istyastono
Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas (Journal of Pharmaceutical Sciences and Community) Vol 20, No 2 (2023)
Publisher : Sanata Dharma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/jpsc.005939

Abstract

6-hydroxy-1-methyl1,2,3,4-tetrahydro-β-carboline (6OHMTHβC) is a chocolate derivate that has antidepressant potency. It can increase dopamine and serotonin secretion, which leads to mood improvement. This method was carried out using computational molecular docking simulations (in silico). The research design was computational-based exploratory descriptive. The results of molecular docking showed the lowest energy score and the backbone RMSD value ≤2Å. The procedure performed was 6AWP receptor docking without ligand, with native ligand (6OHMTHβC), and with reference ligand (fluvoxamine). This study also performed molecular docking simulations of 6OHMTHβC towards 6AWP to find compounds in the receptor binding pocket. This study also performed dynamics simulations and identified the molecular determinants using PyPLIF-HIPPOS and YASARA Structure software 20.1.24.10 with the Windows 10 operating system. This study succeeded in determining the stability of the dynamics simulation of the serotonin transport protein complex with the reference ligand 6OHMTHβC for 50 ns, and this result corresponds to the RMSD value and binding energy. The determination of binding energy (BE) was calculated from the BE calculation available at YASARA and Ubuntu. The binding energy value of the original ligand was -11.6590 kJ/mol, and the reference ligand was -83880 kJ/mol. The highest RMSD value of the original ligand was 1.39292Å, while the RMSD value of the reference ligand was 1.71072Å. The essential amino acid carried out was 438Ser with hydrogen bond interactions, so 6OHMTHβC was considered a competent antidepressant candidate.
GAMBARAN EFEKTIFITAS AIR FERMENTASI BUAH MENGKUDU MATANG (Morinda citrifolia L.) 13% TERHADAP BAKTERI Escherichia coli Desyana Nurshinta Dewi; Awaluddin Susanto; Farach Khanifah
Jurnal Insan Cendekia Vol 4 No 1 (2017): Jurnal Insan Cendekia Vol 4 No 1
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Morinda citrifolia telah diketahui sebagai tanaman medis. Mengkudu menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap infeksi bakteri, virus, parasit dan jamur. E. coli merupakan bakteri yang paling sering menyebabkan diare. Resistensi E. coli terhadap berbagai antibiotika telah banyak dilaporkan, khususnya antibiotik golongan β-laktam. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan kepekaan E. coli yang berasal dari spesimen klinis terhadap air yang diperoleh dari fermentasi terhadap buah mengkudu matang. Jenis penelitian deskriptif. Populasi pada penelitian ini adalah bakteri Escherichia coli, sampel pada penelitian ini adalah suspensi bakteri Escherichia coli 10, Sampling pada penelitian ini menggunakan quota sampling. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan observasi data. Pengolahan data dan analisi menggunakan coding dan tabulating.Hasil penelitian menunjukkan tidak terbentuk diameter zona hambat pada media MHA yang ditanami bakteri Escherichia coli dengan menggunakan cakram yang mengandung air fermentasi buah mengkudu matang 13%. Kesimpulan dari penelitian gambaran efektifitas Air fermentasi buah mengkudu matang (Morinda citrifolia) dengan konsentrasi 13% terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli, tidak efektif ditunjukkan dengan tidak terbentuknya zona hambat. Kata Kunci : Escherichia coli, Fermentasi, Mengkudu
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK BUAH PARE (Momordica charantia) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella typhi DENGAN METODE DIFUSI Bahrul Ulum; Farach Khanifah
Jurnal Insan Cendekia Vol 4 No 1 (2017): Jurnal Insan Cendekia Vol 4 No 1
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kuman Salmonella typhi adalah penyebab terjadinya demam tifoid. Pengobatan penyakit demam tifoid dapat dilakukan secara medis dan tradisional. Tanaman pare mengandung banyak senyawa aktif yang berpotensi sebagai antibakteri termasuk terhadap bakteri Salmonella typhi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi hambat minimum (KHM) ekstrak buah pare (Momordica charantia) yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi dengan metode difusi. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Pengujian antibakteri menggunakan difusi kertas cakram, dengan melihat luasnya wilayah jernih (zona hambat) di sekitar kertas cakram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah pare pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Besarnya rerata daerah hambat ekstrak buah pare konsentrasi 20% ialah 8,5 mm, konsentrasi 40% ialah 12 mm, konsentrasi 60% ialah 12,5 mm dan konsentrasi 80% memiliki daya hambat paling besar dengan zona hambat 13,5 mm, sedangkan kontrol (-) tidak terdapat daya hambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi.Konsentrasi hambat minimum ekstrak buah pare (Momordica charantia) terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi adalah 20% dengan diameter zona hambat yang termasuk kuat yaitu sebesar 8,5 mm. Kata kunci:  konsentrasi hambat minimum, ekstrak buah pare, Salmonella typhi.
BAKTERI COLIFORM PADA IKAN MUJAER (Oreochromis mossambicus) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI BUAH KLUWEK (Pangium edule reinw) 1 SEBAGAI PENGAWET ALAMI Anita Dwi Ismayanti; Farach Khanifah; Inayatur Rosyidah
Jurnal Insan Cendekia Vol 6 No 1, Maret (2019): Jurnal Insan Cendekia
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan : Protein pada ikan mengalami denaturasi menyebabkan pembusukan sehingga menimbulkan adanya bakteri Coliform. Toksin pada bakteri Coliform dapat menyebabkan Intosikasi. Sehingga dibutuhkan pengawet alami biji buah kluwek yang megandung asam khoulmograt, asam glorat dan tanin yang berfungsi sebagai antibakteri.Tujuan Penelitian yaitu mengetahui pertumbuhan bakteri Coliform pada ikan Mujaer setelah pemberian ekstrak biji buah kluwek dengan konsentrasi 10%,20% dan 30%. Metode: Desain penelitian deskriptif, Populasi penelitian ini adalah seluruh ikan Mujaer yang terdapatdi kolam Desa Bareng Kecamatan Bareng berjumlah 1.200 ekor ikan Mujaer dengan jumlah sampel berjumlah 60 ekor ikan Mujaer, teknik yang digunakan sampling simple random sampling. Variabel pada penelitian ini yaitu bakteri Coliform pada ikan Mujaer (Oreochromis mossambicus) setelah pemberian ekstrak biji buah kluwek (Pangium edule reinw) dengan konsentrasi 10%, 20% dan 30% menggunakan instrumen uji Bakteriologi. Pengolahan data menggunakan Editing, coding, dan tabulating. Hasil : penelitian pada hari pertama konsentrasi ekstrak biji buah kluwek 10%, 20% dan 30% kondisi ikan segar 100% ,hari kedua konsentrasi 10% menunjukan kondisi ikan busuk 100% konsentrasi 20% kondisi ikan busuk (73%) dan konsentrasi 30% kondisi ikan busuk (47%). Sedangkan pada hari ketiga dan keempat konsentrasi 10%, 20% dan 30% kondisi ikan busuk 100%. Dilakukan uji bakteriologi tumbuh koloni bakteri Coliform pada konsentrasi 10% ,20% menunjukan hasil (73%) dan konsentrasi 30% (67%). Kesimpulan penelitian ini pertumbuhan bakteri Coliform setelah pemberian ekstrak biji buah kluwek sebagai pengawet alami pada konsentrasi ekstrak biji buah kluwek konsentrasi 10% dan 20% menunjukan hasil (73%) sedangkan konsentrasi 30% (67%).
KADAR VITAMIN C PADA BUAH PISANG RAJA (Musa paradisiaca L) SEBELUM DAN SESUDAH PENAMBAHAN KALSIUM KARBIDA (CaC 2 ) Chitra Wahyuning Kusuma Wekti; Farach Khanifah
Jurnal Insan Cendekia Vol 6 No 1, Maret (2019): Jurnal Insan Cendekia
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Pisang merupakan salah satu jenis buah yang memiliki tingkat konsumsi tinggi di Indonesia. Pisang raja merupakan salah satu jenis pisang yang memiliki banyak varian diantaranya adalah pisang raja bulu, pisang raja sereh, dan pisang raja nangka yang memiliki rasa berbeda satu sama lain. Kebanyakan petani memanen pisangnya dalamkeadaan tidak matang lalu memeramnya dengan menggunakan kalsium karbida, ini dilakukan karena kalsium karbida akan membuat pisang menjadi lebih cepat matang kemudian siap dijual. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar vitamin C pada buah pisang raja (Musa paradisiaca L) sebelum dan sesudah penambahan kalsium karbida (CaC 2 ). Metode: Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif. Populasi penelitian ini adalah pohon pisang raja yang terdapat di desa Nguwok kecamatan Modo kabupaten Lamongan berjumlah 3 pohon dengan 3 jenis yang berbeda. Sampel penelitian ini adalah 3 jenis pisang raja yaitu raja sereh, raja bulu, dan raja nangka yang diambil menggunakan teknik Purposive Sampling dengan variabel adalah kadar vitamin C buah pisang raja sebelum dan sesudah penambahan kalsium karbida. Pengolahan data menggunakan Editing,Coding, Tabulating. Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan kadar vitamin C pada buah pisang sebelum dan sesudah penambahan kalsium karbida yakni pisang raja bulu sebanyak 7,6 mg/100 gram dan 3,5 mg/100 gram; raja sereh sebanyak 4,1 mg/100 gram dan 2,9 mg/100gram; raja nangka sebanyak 3,5 mg/100 gram dan 2,3 mg/100 gram. Kesimpulan: Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pisang raja sesudah penambahan kalsium karbida memiliki kadar vitamin C lebih tinggi dibandingkan dengan pisang sebelum penambahan kalsium karbida