Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN ASI PADA IBU PRIMIPARA (Di Posyandu Balita Desa Segodobancang Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo) Naziroh, Umy; Iva Millia H.R, Inayatur Rosyidah
HOSPITAL MAJAPAHIT (JURNAL ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT) Vol 11, No 1 (2019): HOSPITAL MAJAPAHIT VOL 11 NO 1
Publisher : HOSPITAL MAJAPAHIT (JURNAL ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.10475/hm.v11i1.393

Abstract

The inability of secretion of breastfeeding was a problem which was experienced by breastfeeding mothers. It was needed non pharmacology  effort namely massage of oxytocyn. The purpose of this study was to analyze the effect of oxytocyn massage to the smoothness of breastfeeding in primiparous mother in the Village of Segodobancang Districts of Tarik, Sidoarjo regency. This research design was one group pre test post test design. The population in this study were all primiparous mothers who experienced insufficiency of breastfeeding expenditure in the village of Segodobancang sub-districts of  Tarik, Sidoarjo regency a number of 27 mothers. The sample amounted to 25 mothers with simple random sampling technique. The independent variable was the oxytocyn massage and the dependent variable was the fluency of mother's milk in primiparous. The data collection used observation sheet and questionnaire. The technique of data processing used editing, coding, scoring, tabulating and its statistical test used the statistical test of wilcoxon rank test. The results of this study were obtained from 25 respondents, before Oxytocyn massage was conducted, most of the respondents of their fluidity breastfeeding expenditure of 0 (0%), smoothly enough were 8 mothers (32%), less fluent were 17 mothers (68%), after being conducted oxytocyn massage most of their fluidity breastfeeding expenditure were 25 mothers (100%). The wilcoxon statistical test showed that’s the value of p = 0,000 <a (0.05) so that H1 was accepted. The conclusion was that there’s an effect of oxytocyn massage to the smoothness of breastfeeding in the Toddler Posyandu of Segodobancang village, sub-districts of Tarik, Sidoarjo regency. Keywords : fluidity breastfeeding, oxitocyn massage, primiparous mother
Family Psychoeducation Therapy to Improve Family's Ability to Care for Victims of Sexual Abuse Iva Milia Hani Rahmawati; Inayatur Rosyidah
NurseLine Journal Vol 6 No 2 (2021): November 2021
Publisher : Faculty of Nursing, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/nlj.v6i2.23532

Abstract

Background: Sexual abuse is increasingly occurring but it is difficult to detect. Victims and their families usually do not want to reveal the sexual abuse clearly, complicates intervention efforts. The most incidents of sexual abuse occurred in children and adolescents, which is called child sexual abuse. Aim This study was conducted to analyze the effect of Family Psychoeducation (FPE) therapy on family’s ability to care for children who experienced sexual abuse (post sexual abuse) in the working area of Women's Crisis Center (WCC), Jombang Regency, East Java. Method: This study utilized pre-experimental design with one group pretest-posttest design; using one treatment group, with observations conducted to the group before and after treatment. The population in this study were all families with children who experienced sexual abuse with a total of 133 respondents. By using simple random sampling technique, 100 samples were obtained. The measuring instrument used was a questionnaire on both variables. Data processing was carried out by editing, coding, scoring, and tabulating, while data were analyzed using the Wilcoxon test. Results: Results obtained p value = 0.000 (<0.005), indicating that H1 was accepted. It means that there was an effect of Family Psychoeducation (FPE) therapy on the family's ability to care for children who experienced sexual abuse (post sexual abuse) in the working area of Women's Crisis Center, Jombang Regency. Conclusion: This study concludes that the most common case of sexual abuse is sexual violence. The results show that there is an effect of family psychoeducation (FPE) therapy on the family’s ability to care for children who experienced sexual abuse (post sexual abuse).
HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT PADA BALITA: (Di RW03 Desa Candimulyo Jombang Abdul Hamid; Imam Fatoni; Inayatur Rosyidah
Sentani Nursing Journal Vol. 1 No. 2 (2018): Agustus
Publisher : Jayapura Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52646/snj.v1i2.73

Abstract

Pendahuluan Infeksi saluran pernafasan akut masih menjadi masalah kesehatan dunia,Penyakit infeksi saluran pernafasan akut gampang tertular pada balita yang dimana dalam lingkunganya belum memenuhi criteria berperilaku hidup bersih dan sehat, Hal ini menjadi permasalahan yang seringkali di jumpai pada masyarakat sekitar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian infeksi saluran pernafasan akut pada balita. Metode penelitian ini yaitu analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. populasi dalam penelitian adalah Semua Ibu yang memiliki balita Di RW03 Desa Candimulyo Jombang, sejumlah 96 Ibu Balita dengan tehnik proposional random sampling. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu perilaku hidup bersih dan sehat dan variabel dependen yaitu infeksi saluran pernafasan akut. Dengan instrument penelitian menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan Editing, Scoring, Tabulatin. Tehnik analisa data menggunakan uji rank spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwa 61 responden ber PHBS sedang sejumlah 61 orang (79,2%), 16 responden berPHBS baik (20,8%) dan 50 responden (64,9%) pernah mengalami penyakit ISPA, 27 (35,1%) responden tidak pernah mengalami ISPA. Hasil uji rank spearman di dapatkan nilai p<0,05yaitu p=0,001 sehingga H1 diterima. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian infeksi saluran pernafasan akut pada balita. Kata kunci: ISPA, PHBS, Balita
EFEKTIVITAS TERAPI KOMPRES HANGAT REBUSAN JAHE DENGAN KOMPRES DINGIN TERHADAP TINGKAT NYERI LANSIA YANG MENGALAMI OSTEOARTHRITIS (Studi Di Kelurahan Kaliwungu Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) Yepi Yepi; Inayatur Rosyidah; Rastia Ningsih
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.216 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v2i2.122

Abstract

Nyeri adalah keluhan utama yang sering dirasakan oleh penderita osteoartritis. Banyak alternatif yang bisa digunakan untuk mengurangi rasa sakit, salah satunya adalah metode non farmakologis yang kompres air hangat rebusan jahe dan kompres dingin. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis perbedaan efektivitas terapi kompres hangat rebusan jahe dengan kompres dingin terhadap tingkat nyeri lansia yang mengalami osteoarthritis. Jenis penelitian pre eksperimen dengan desain pendekatan static group comparison. Populasi adalah semua lansia berusia > 60 tahun dengan osteoarthritis di Kelurahan Kaliwungu yang berjumlah 76 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling dengan instrumen lembar observasi.  Data disajikan dalam tabel dan dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Test dan Mann Whitney Test. Pada kompres hangat rebusan jahe diperoleh skala nyeri tertinggi sebelum terapi nyeri sedang (59,4%), setelah dilakukan terapi menjadi nyeri ringan (87,5%). Pada kelompok terapi kompres dingin diperoleh skala nyeri tertinggi sebelum terapi adalah nyeri sedang (59,4%), setelah dilakukan terapi menjadi nyeri ringan (59,4%). Hasil uji Wilcoxon pada kompres hangat rebusan jahe diperoleh ρ = 0,000 dan kompres dingin p = 0,000 maka H1 diterima. Sedangkan perbedaan antara uji beda dengan uji Mann Whitney diperoleh ρ = 0,389, ρ > 0,05.  Kesimpulan penelitin ini adalah terdapat perbedaan efektivitas terapi kompres hangat rebusan jahe dengan kompres dingin terhadap tingkat nyeri lansia yang mengalami osteoarthritis.Kata kunci: Dingin, Hangat, Kompres, Nyeri
SIKAP DENGAN PERILAKU IBU RUMAH TANGGA TENTANG PENGGUNAAN MINYAK JELANTAH (Di Desa Kumendung Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi) Heru Prastiyawan; Inayatur Rosyidah; Wahyono Wahyono
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.45 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v3i1.48

Abstract

Pendahuluan, Penggunaan minyak jelantah untuk memasak masih digunakan oleh ibu-ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga menggunakan minyak goreng digunakan  secara berulang-ulang, sampai bahan makanan habis. Tujuan penelitian adalah menganalisis sikap dengan perilaku ibu rumah tangga tentang pengunaan minyak jelantah di Desa Kumendung. Desain, penelitian analytic correlation, pendekatan cross sectional, tempat penelitian di Rt. 02 Rw. 04 Desa Kumendung, populasi seluruh ibu rumah tangga di Rt. 02 Rw. 04 Desa Kumendung sejumlah 80 ibu rumah tangga. Sampelnya 67 responden dengan menggunakan Simple random sampling. Variabel independen adalah sikap ibu rumah tangga dan variabel dependen adalah perilaku ibu rumah tangga. Alat ukur yaitu kuesioner, pengolahan data mulai editing, coding, scoring dan tabulating. Analisis menggunakan uji chi square. Hasil, penelitian menunjukan 67 responden setengahnya yaitu 34 responden (50,7%) memiliki sikap negatif dan hampir setengahnya yaitu 33 responden (49,3%) memiliki sikap positif tentang penggunaan minyak jelantah. Sedangkan perilaku ibu rumah tangga tentang penggunaan minyak jelantah dari 67 responden sebagian besar berperilaku negatif 38 responden (56,7%), hampir setengahnya yaitu 29 responden (43,3%) berperilaku positif tentang penggunaan minyak jelantah. Hasil uji chi square 0,000 menunjukan nilai p<0,05 maka H1 diterima. Kesimpulan,  ada  hubungan antara sikap dengan perilaku ibu rumah tangga tentang penggunaan minyak jelantah di Rt. 02 Rw. 04 Desa Kumendung Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi.Kata kunci: Minyak jelantah, Perilaku, Sikap
PENGARUH SELF AFFIRMATION TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI LANSIA (Studi DiUnit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werdha Kabupaten Jombang Tahun 2017) Abdul Rahman; Inayatur Rosyidah; Yayat Supriyatna
JURNAL BORNEO CENDEKIA Vol 1 No 2 (2017)
Publisher : STIKES Borneo Cendekia Medika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.371 KB) | DOI: 10.54411/jbc.v1i2.166

Abstract

Self affirmation merupakan teknik pemprogram diri dalam meningkatkan kepercayaan diri. Kepercayaan diri merupakan bagaimana individu percaya dan yakin pada kemampuan diri, sehingga mampu mengembangkan kesadaran diri berfikir positif dan mandiri. Semakin seseorang berusia lanjut menutup diri, semakin pasif pula perilaku emosional. Kurangnya rasa percaya diri menjadi penyebab emosi exstreme yang dapat mengarah pada depresi, percobaan bunuh diri, penyakit fisik dan mental. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh self affirmation terhadap kepercayaan dirilansia di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Tresna Werdha Kabupaten Jombang.Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pre eksperimental dengan pendekatan one groupprestest – posttest, populasi penelitian ini sejumlah 70 lansia, dengan  sampel 60 lansia menggunakan simple random sampling. Variabel independent penilitian ini adalah self affirmation dan variabel dependent penelitian ini adalah kepercayaan diri lansia. Alat ukur yaitu kuesioner, kemudian pengolahan data mulai editing, coding, scoring dan tabulating, dandianalisis menggunakan Uji Wilcoxon.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari60 lansia sebelum pemberian self affirmation. Kepercayaan diri, kurang  2 lansia (3,3%), sedang 30 lansia(30%), tinggi 28 lansia (46,7%) dan setelah pemberian self affirmation kepercayaan diri, kurang 1 lansia (1,7%), sedang 24 lansia (40,0%), tinggi35 lansia (58,3%). Hasil uji wilcoxon 0,0012 yang menunjukan bahwa nilai p<0,05 maka H1 diterima.Kesimpulanya adalah ada pengaruh self affirmation terhadap kepercayaan diri lansiadi Unit Pelaksana TeknisPelayanan Sosial Tresna Werdha Jombang.
Mother Toddler Education With Malnutrition And Severe Malnutrition: Edukasi Ibu Balita Dengan Gizi Buruk Dan Gizi Kurang Mamik Ratnawati; Monika Sawitri Prihatini; Ririn Probowati; Inayatur Rosyidah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2022): JPM | Edisi Khusus 2022
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jpm.v8i2.1105

Abstract

Asupan gizi seimbang dan memadai pada setiap tahapan usia pada anak sangat berpengaruh terhadap kualitas Sumber Daya Manusia nantinya (Loeziana, 2015). Masa yang paling kritis adalah masa kehamilan dan kelahiran hingga menggunakan usia 1000 hari pertama kelahiran (Suryono, 2017). Masa tersebut dikatakan sebagai masa kritis karena artinya masa emas tumbuh kembang anak yg akan menentukan kualitas generasi bangsa di masa yang akan datang. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi pada ibu balita dengan gizi kurang dan gizi buruk sehingga dapat mengurangi angka kejadian masalah gizi. Kegiatan ini dilakukan di Desa Puton Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang dengan 20 ibu balita gizi buruk dan gizi kurang. Hasil dari kegiatan sebelum dilakukan edukasi didapatkan sebagian kecil (95%) peserta kegiatan tidak paham dengan kebutuhan gizi balita dengan kategori pengetahuan kurang, sedangkan hasil kegiatan setelah dilakukan edukasi menunjukkan bahwa hampir seluruhnya (90%) memahami tentang gizi seimbang bagi balita dan makanan tambahan (PMT) bagi anak dengan gizi kurang dan gizi buruk dengan kategori pengetahuan baik
PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN ASI PADA IBU PRIMIPARA (Di Posyandu Balita Desa Segodobancang Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo) Umy Naziroh; Inayatur Rosyidah; Iva Millia H.R Millia H.R
Hospital Majapahit (JURNAL ILMIAH KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT MOJOKERTO) Vol 11 No 1 (2019): Hospital Majapahit
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.938 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3514648

Abstract

The inability of secretion of breastfeeding was a problem which was experienced by breastfeeding mothers. It was needed non pharmacology effort namely massage of oxytocyn. The purpose of this study was to analyze the effect of oxytocyn massage to the smoothness of breastfeeding in primiparous mother in the Village of Segodobancang Districts of Tarik, Sidoarjo regency. This research design was one group pre test post test design. The population in this study were all primiparous mothers who experienced insufficiency of breastfeeding expenditure in the village of Segodobancang sub- districts of Tarik, Sidoarjo regency a number of 27 mothers. The sample amounted to 25 mothers with simple random sampling technique. The independent variable was the oxytocyn massage and the dependent variable was the fluency of mother's milk in primiparous. The data collection used observation sheet and questionnaire. The technique of data processing used editing, coding, scoring, tabulating and its statistical test used the statistical test of wilcoxon rank test. The results of this study were obtained from 25 respondents, before Oxytocyn massage was conducted, most of the respondents of their fluidity breastfeeding expenditure of 0 (0%), smoothly enough were 8 mothers (32%), less fluent were 17 mothers (68%), after being conducted oxytocyn massage most of their fluidity breastfeeding expenditure were 25 mothers (100%). The wilcoxon statistical test showed that’s the value of p = 0,000 <a (0.05) so that H1 was accepted. The conclusion was that there’s an effect of oxytocyn massage to the smoothness of breastfeeding in the Toddler Posyandu of Segodobancang village, sub-districts of Tarik, Sidoarjo regency.
Terapi Famili Psychoeducation Terhadap Kecemasan Ibu Pada Anak Yang Telah Mengalami Pelecehan Seksual Iva Milia Hani Rahmawati; Inayatur Rosyidah
Jurnal Abdi Medika Vol 2 No 01 (2022): Jurnal Abdi Medika Mei 2022
Publisher : INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.838 KB)

Abstract

Abstrak Pelecehan seksual merupakan kejadian yang banyak terjadi pada anak anak sampai dengan remaja. Terapi family Psycoeducation efektif untuk mengurangi kecemasan pada ibu yang merawat anak yang telah mengalami pelecehan seksual. Tujuan program pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengurangi kecemasan yang terjadi pada ibu yang mempunyai anak yang telah mengalami pelecehan seksual. Di Wilayah kerja women crisis center (WCC) Kabupaten Jombang. Pengabdian ini dilakukan menggunakan metode Pre dan Post Tes design yang dilakukan ke ibu yang mempunyai anak yang telah mengalami pelecehan seksual untuk mengetahui kecemasan sebelum dan sesudah dilakukan terapi family psycoeducation pada ibu yang mempunyai anak yang telah mengalami pelecehan seksual. Sampelnya adalah 25 responden. Hasil sebelum dilakukan Terapi family Psycoeducation kecemasan sebanyak 19 Ibu (76%) yang mmempunyai anak yang telah mengalami pelecehan seksual mengalami kecemasan, dan setelah diberikan Terapi family Psycoeducation kecemasan ibu yang mempunyai anak yang telah mengalami pelecehan seksual menjadi berkurang sejumlah 16 (67%). Saran yang dapat diberikan adalah Terapi family Psycoeducation efektif menurunkan kecemasan pada ibu yang mempunyai masalah psikososial, sehingga dapat dilakukan sebagai upaya preventif tersebut utuk pencegahan masalah psikososial yang ada di masyarakat. Kata kunci: Terapi family Psycoeducation, pelecehan seksual, Anak Abstract Sexual harassment is a common occurrence in children and adolescents. Psychoeducation family therapy is effective for reducing anxiety in mothers who care for children who have experienced sexual experiences. The purpose of this Community Service Program (PKM) is to reduce anxiety that occurs in mothers who have experienced sexual experiences. In the Work Area of ​​the Women Crisis Center (WCC) Jombang Regency. This service is carried out using the Pre and Post Test design methods that are carried out on mothers who have experienced children to find out their fears before and before family psychoeducation therapy is carried out on mothers who have experienced sexual experiences. The sample is 25 respondents. The results that were carried out before psychoeducation family therapy anxiety were 19 mothers (76%) who had experienced anxiety, and after psychoeducation family therapy the anxiety experienced by children who had difficulties was reduced by 16 (67%). The advice that can be given is Psychoeducation family therapy is effective in reducing anxiety in mothers who have psychosocial problems, so that it can be done as an effort to prevent psychosocial problems that exist in the community. Keywords: Family Psychoeducation Therapy, sexual abuse, Children
Effect of Toothbrushing Simulation Method with Bass Technique on the Dental and Oral Hygiene Inayatur Rosyidah; Iva Milia Hani Rahmawati
Babali Nursing Research Vol 2 No 2 (2021): July
Publisher : Babali Health

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.265 KB) | DOI: 10.37363/bnr.2021.2250

Abstract

Introduction: Toothbrushing practice is a common problem encountered in maintaining children's dental and oral hygiene. The Bass Technique introduces to improve the practice of toothbrushing and promotes dental/oral hygiene among school-aged students. This study aimed to know the effect of the toothbrushing simulation method with bass technique on the dental and oral hygiene practice in Pulo Lor III Elementary School. Methods: This was a pre-experimental study with one group pretest-posttest design. The study population was 49 students aged between 7 to 10 years old in Pulo Lor III Elementary School. Thirty students selected for the study by the purposive sampling technique. The independent variable was the toothbrushing method with the bass technique, while the dependent variable was dental and oral hygiene. An observation sheet and OHI-S questionnaire were employed to collect the study data. The Wilcoxon signed-rank test used to analyze the study data collected. Results: The result revealed after the implementation of the bass technique, the number of participants with poor practice of dental and oral hygiene was increasing by a total of 0 (0%), followed by good and moderate practice of oral hygiene with a percentage of 13 (43.3%) and 17 (56.7%), respectively (p=0.000). The dental and oral hygiene observed after and before the implementation of the bass technique was also significant, with the value of p of 0.000. Conclusion: Toothbrushing with bass technique significantly affected the dental and oral hygiene among students aged between 7 to 10 years old in Pulo Lor III Elementary School, Jombang District.