Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Model Hubungan Waktu dan Biaya untuk Pekerjaan Pasangan Dinding Bata di Kabupaten Bireuen Dina Fadhilah; Fachrurrazi Fachrurrazi; Buraida Buraida
Journal of The Civil Engineering Student Vol 1, No 3 (2019): Volume 1, Nomor 3, Desember 2019
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada proyek konstruksi, faktor biaya, waktu dan mutu merupakan faktor yang paling penting. Dalam praktek di lapangan seringkali dihadapkan berbagai kendala yang menyebabkan bertambahnya waktu pelaksanaan sehingga penyelesaian proyek menjadi terlambat. Oleh karena itu, harus dilakukan percepatan dengan tetap memperhatikan faktor biaya sehingga percepatan dilakukan dengan biaya paling minimum. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan hubungan waktu dan biaya pada pekerjaan pasangan dinding bata di Kabupaten Bireuen. Model hubungan waktu dan biaya akan dikembangkan dari data penyebaran kuisioner kepada direktur, manajer, estimator proyek yang berdomisili di Kabupaten Bireuen. Selain kuisioner, penelitian ini juga menggunakan data sekunder yaitu rencana anggaran biaya (RAB) yang diperoleh dari responden. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa regresi linear sederhana. Model yang dihasilkan untuk pekerjaan pasangan dinding bata adalah Y = 41.091.332 – 893.541x dengan dan crash duration (Dc) adalah 6 hari. Oleh karena itu, percepatan maksimum yang dapat dilakukan adalah 4 hari (40% dari durasi normalnya) dan biaya tambahan maksimum sebesar 11,42% dari biaya normal dengan biaya tambahan perhari (cost slope) adalah 2,86% dari biaya normal. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa menurut 50 responden yang diteliti, percepatan durasi mengakibatkan terjadinya peningkatan biaya pelaksanaan pekerjaan secara linear.
Utilization of Moringa, Tiwul and Catfish Leaves as Ingredients for Making Food to Prevent Stunting Triwik Sri Mulati; Susilo Wirawan; Titik Lestari; Dyah Noviawati Setya Arum; Sri Wahyuni; Lutfiana Puspita Sari; Yuniar Indo Masadi; Muftikha Khoiri Rahmawati; Lilis Setyaningsih; Dina Fadhilah
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2025): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/abdimas.v8i1.5659

Abstract

Sambirejo Village is one of the stunting locus areas. Based on 2022 data, there are 23 children under two years old who are stunted out of a total of 192 people, and 50 children under five years old who are stunted out of a total of 494 toddlers. One of the causes of stunting is based on maternal anemia and CED (Chronic Energy Deficiency). In 2022, data was obtained from 83 pregnant women, there were 43 people experiencing anemia and 15 people with KEK. The incidence of anemia in adolescent girls was 45 and KEK was 58 out of a total of 361 adolescent girls. If this condition is not prevented, the incidence of anemia, CED and stunting will continue to increase from year to year. Alternative food to increase iron and prevent CED to prevent stunting is to use food ingredients taken from local wisdom in the form of processed food using three basic triad ingredients (moringa leaves, catfish and tiwul/cassava) in the form of: cilok catfish, moringa ice cream and chips / cassava-catfish sticks which have nutritional and economic value. Through this training, 100 target participants were given health material and demonstrations on making highly nutritious food preparations. The results of this activity prove that there is an increase in knowledge about anemia, CED, stunting and skills in making processed food that has nutritional value and marketability.