Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Remote Sensing and GIS for Surface Water Resources in Rawa Biru – Torasi Merauke Papua Hartono, Hartono; Meteray, Barano SS; Farda, Nur Mohammad; Kamal, Muhammad
Forum Geografi Vol 20, No 1 (2006): July 2006
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The research describe about surface water ecosystem study in Merauke Papua by using multisource and multistage remote sensing data which was splitted into two parts based on the study areas. First, it is for micro scale spatial analysis focusing on the Rawa Biru – Torasi watershed, while the second is for macro scale spatial analysis for Transfly ecoregionin the floodplain areas of Merauke. Multispectral approach was adopted for Landsat image analysis, followed by field survey on the selected areas. Auxilary data used are maps, secondary documents in order to improve understanding of the areas. Interview and discussion with related institutions (Wasur National Sanctuary, Potable Water Services, Internal Affairs Government, Forestry Service) accordingly were carried out. The research result showed that remote sensing imagery are usefull for surface water resources study. Physical condition of the Rawa Biru – Torasi watershed, vegetation analysis by using multitemporal data, wetland type, hydrological process in the floodplain were presented. Rawa Biru watershed as a resource for drinking water supply environmentaly decreased considerably due to the species invasion, with successively dominated by hydrophilla, tebu rawa, rumput pisau, dan Mellaleuca and sedimentation took place in the main body of swamp. Upper part of the watershed is actually included in the Papua New Guinea, in long water resources development scheme, it need administratively belong to one recharge areas for the watershed.
Remote Sensing and GIS for Surface Water Resources in Rawa Biru – Torasi Merauke Papua Hartono, Hartono; Meteray, Barano SS; Farda, Nur Mohammad; Kamal, Muhammad
Forum Geografi Vol 20, No 1 (2006): July 2006
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/forgeo.v20i1.1807

Abstract

The research describe about surface water ecosystem study in Merauke Papua by using multisource and multistage remote sensing data which was splitted into two parts based on the study areas. First, it is for micro scale spatial analysis focusing on the Rawa Biru – Torasi watershed, while the second is for macro scale spatial analysis for Transfly ecoregionin the floodplain areas of Merauke. Multispectral approach was adopted for Landsat image analysis, followed by field survey on the selected areas. Auxilary data used are maps, secondary documents in order to improve understanding of the areas. Interview and discussion with related institutions (Wasur National Sanctuary, Potable Water Services, Internal Affairs Government, Forestry Service) accordingly were carried out. The research result showed that remote sensing imagery are usefull for surface water resources study. Physical condition of the Rawa Biru – Torasi watershed, vegetation analysis by using multitemporal data, wetland type, hydrological process in the floodplain were presented. Rawa Biru watershed as a resource for drinking water supply environmentaly decreased considerably due to the species invasion, with successively dominated by hydrophilla, tebu rawa, rumput pisau, dan Mellaleuca and sedimentation took place in the main body of swamp. Upper part of the watershed is actually included in the Papua New Guinea, in long water resources development scheme, it need administratively belong to one recharge areas for the watershed.
Pemetaan Distribusi Kerentanan Penyakit Demam Berdarah di Kota Baubau Menggunakan Algoritma Machine Learning Mizan, Rahmat Azul; Widayani, Prima; Farda, Nur Mohammad
JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi) Vol 4, No 2 (2020): JAGAT (Jurnal Geografi Aplikasi dan Teknologi)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jagat.v4i2.14664

Abstract

Sejak tahun 2013 hingga tahun 2017 serangan penyakit demam berdarah (DBD) di Kota Baubau terus mengalami peningkatan jumlah angka kesakitan. Laporan Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2018 menunjukan fakta bahwa Baubau merupakan kota dengan angka kejadian DBD tertinggi ketiga dari 17 kabupaten/kota lainnya. Pemetaan distribusi tingkat kerentanan wilayah terhadap penyakit DBD merupakan langkah penting dalam mendukung penyusunan strategi penanganan penyakit DBD. Penelitian ini bertujuan memetakan dan mendeskripsikan distribusi tingkat kerentanan lokasi penelitian. Kota Baubau sebagai lokasi penelitian dengan mengambil populasi sebanyak 129 kasus kejadian sepanjang tahun 2015 hingga Februari 2016. Dalam penelitian ini, kami mensimulasikan distribusi kerentanan wilayah terhadap penyakit demam berdarah pada resolusi spasial 30x30 meter. Model dibuat menggunakan dua algoritma machine learning yang cukup kuat dan umum digunakan mencakup support vector machine (SVM) dan random forest (RF) dengan melibatkan sejumlah variabel seperti penggunaan/tutupan lahan, NDVI, BLFEI, LST, curah hujan dan kelembapan tahunan yang diturunkan dari citra Landsat 8 OLI/TIRS dan data iklim BMKG serta BWS. Kemampuan model dinilai menggunakan kurva area under curve-receiver operating characteristic (AUC-ROC). Hasil penelitian menunjukan Kecamatan Batupuaro dan Murhum merupakan kecamatan yang wilayah administrasinya didominasi oleh zona rentan sebesar 92,54% dan 41, 74% dari luas total wilayah masing-masing
Studi Komparasi Teknik Klasifikasi berbasis Objek terhadap Citra Resolusi Spasial Menengah dan Tinggi untuk Pemetaan Tutupan Lahan di Sebagian Kabupaten Kulonprogo Putri, Erisa Ayu Waspadi; Danoedoro, Projo; Farda, Nur Mohammad
Majalah Geografi Indonesia Vol 38, No 1 (2024): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.81374

Abstract

Abstrak Tingginya kebutuhan informasi tutupan lahan dalam berbagai sektor perencanaan dapat disediakan secara time-and-cost effective melalui analisa citra penginderaan jauh, diantaranya menggunakan OBIA (object based image analysis). Teknik tersebut banyak diterapkan pada berbagai macam citra, baik resolusi spasial tinggi maupun menengah. Namun studi komparasi pada citra resolusi spasial yang berbeda masih belum banyak dilakukan secara comparable, dimana umumnya terdapat banyak perbedaan variable komparasinya. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan secara langsung penerapan OBIA terhadap resolusi spasial citra yang berbeda dengan membatasi variable berpengaruh terhadap akurasi, diantaranya: klasifikasi jenis tutupan lahan, saluran masukan citra, dan kriteria serta teknik klasifikasi OBIA. Berdasarkan studi komparasi, diketahui bahwa penggunaan Pleaides memberikan akurasi yang lebih tinggi dibanding Landsat-8 OLI namun memerlukan strategi klasifikasi yang lebih rumit. Sedangkan ditinjau dari overall accuracy dan indeks kappa, disimpulkan bahwa OBIA mampu memberikan akurasi hasil yang termasuk dalam acceptable thresholds untuk derivasi tutupan lahan menggunakan citra resolusi spasial tinggi ataupun menengah.Abstract The high demand for land cover information for vast planning sectors could be provided in time-and-cost-effective techniques using remote sensing image analysis, including employing OBIA (object based image analysis). The technique is widely applied to various kinds of imageries, for high and medium spatial resolution as well. However, comparative studies on the usage of different spatial resolution imageries have not been carried out in a comparable condition, where several variables could be in different terms. The study aims is to straightly compare OBIA’s application in diverse spatial resolution of imagery by limiting the affecting variables to its accuracy, including classification of land cover schemes, imagery channels input, and OBIA’s criteria and techniques. The comparative study reveals the usage of Pleaides provides higher accuracy than Landsat-8 OLI but requires a more complicated classification strategy. Meanwhile, the overall accuracy and kappa index of both maps exposes that OBIA could provide scientifically acceptable accurate land cover maps derived from both high and medium spatial resolution imagery.
Variasi Sentimen Pantai Wisata dari Tweet Berbahasa Indonesia: Studi Kasus: Pantai Wisata Di Desa Parangtritis, Kabupaten Bantul Wicaksono, Arief; Khakhim, Nurul; Farda, Nur Mohammad
Jurnal Kepariwisataan: Destinasi, Hospitalitas dan Perjalanan Vol. 6 No. 1 (2022)
Publisher : Politeknik Pariwisata NHI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34013/jk.v6i1.326

Abstract

Twitter menjadi wadah bagi netizen untuk menyampaikan pendapat dan perasaannya terhadap situasi yang terjadi di masyarakat, termasuk fenomena pembatasan berkerumun dan bepergian untuk wisata. Analisis sentimen menjadi pendekatan untuk memperoleh, mengubah, dan menginterpretasi pendapat netizen dalam tweet mengenai pantai wisata. Penelitian ini mengkaji ketersediaan data Twitter untuk analisis variasi sentimen pantai wisata di Desa Parangtritis, Kabupaten Bantul pada tiga periode analisis, yaitu sebelum Covid-19, selama penutupan lokasi wisata, dan setelah pembukaan kembali lokasi wisata. Crawling tweet dilakukan dengan menjalankan script Python GetOldTweets. Kata kunci pencarian tweet menggunakan nama pantai yaitu Pantai Parangtritis, Parangkusumo, Cemara Sewu, Pelangi, dan Depok. Analisis sentimen dilakukan dengan metode lexicon-based menggunakan kosa kata positif dan negatif berbahasa Indonesia yang disusun oleh masdevid. Kata dominan pada tweet setiap pantai wisata divisualisasikan dengan wordcloud. Tweet yang digunakan untuk analisis hanya sebanyak 4.848 tweet (25,64%) dan tidak satupun memuat informasi koordinat. Isi tweet bervariasi mulai dari ciri khas, daya tarik wisata, kenangan netizen, serta fenomena yang terjadi di pantai wisata. Sentimen semua pantai wisata, selain Pantai Parangkusumo, pada tiga periode analisis bervariasi dan cenderung memiliki sentimen negatif setelah pembukaan wisata. Pantai Parangkusumo selalu memiliki sentimen positif pada tiga periode analisis.