Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Laporan Hasil Kritis Pemeriksaan Laboratorium Terhadap Pelayanan Kesehatan Pasien Di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Di Rumah Sakit Telaga Bunda Bireuen Tahun 2019 Sumaidi Sumaidi; Umar Zein; Juliandi Harahap
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v6i1.1935

Abstract

Nilai kritis dari suatu hasil pemeriksaan laboratorium yang mengindikasikan kelainan atau gangguan yang mengancam jiwa, memerlukan perhatian atau tindakan khusus dan cepat. Laporan pada bulan April di Rumah sakit Telaga Bunda 4,7 % angka keterlambatan pelaporan hasil kritis pemeriksaan laboratorium, hal ini dikarenakan masih adanya perawat ruangan yang tidak melaporkan hasil kritis pemeriksaan laboratorium. Desain penelitian adalah  kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulkan data dengan teknik : interview (wawancara), observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa belum seratus persen perawat melapor hasil kritis kepada DPJP, perawat yang sudah melaporkan hasil kritis pemeriksaan laboratorium belum seratus persen melakukan read back kepada dokter DPJP, dan belum seratus persen perawat melakukan dokumentasi hasil kritis pemeriksaan laboratorium di rekam medik pasien, yaitu melakukan pencatatan hasil kritis pemeriksaan laboratorium ditulis di CPPT rekam medik pasien. Hasil kritis pemeriksaan laboratorium tidak semua dilaporkan ke DPJP  oleh perawat maupun petugas laboratorium karena  petugas kurang memahami pengertian hasil kritis pemeriksaan laboratorium  secara benar. Diperlukan sosialisasi ulang tentang keselamatan pasien, hasil pemeriksaan kritis dan komunikasi efektif kepada perawat dan petugas laboratorium.
ANALISIS KEWASPADAAN STANDAR DALAM PENCEGAHAN INFEKSI DI KAMAR BEDAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DOLOKSANGGUL PARDAMEAN LUBIS; Juliandi Harahap; Deli Theo
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 2 No. 3 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v2i3.2109

Abstract

Kewaspadaan standar dalam pencegahan infeksi sangat penting diterapkan di kamar bedah, mengingat pembedahan memiliki resiko yang besar terjadinya infeksi nasokomial sehingga dapat meningkatkan morbilitas dan mortalitas serta meningkatkan biaya kesehatan. Kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) di RSUD Doloksanggul pada Tahun 2019 yaitu kasus bedah umum sebesar 10%, kasus bedah mata sebesar 10%, kasus kebidanan sebesar 2% dan kasus bedah mulut sebesar 0,5%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kewaspadaan standar dalam pencegahan infeksi di Kamar Bedah RSUD Doloksanggul. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian dilaksanakan di RSUD Doloksanggul. Informan dalam penelitian ini berjumlah 8 orang Pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan observasi lapangan dan analisa data dengan mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebersihan tangan yang dilakukan oleh petugas kesehatan di kamar bedah Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul kurang baik, pemakian alat pelindung diri (APD) kurang baik, dekontaminasi peralatan perawatan pasien sudah baik, pengendalian lingkungan kurang baik, pengelolaan limbah sudah baik, pengelolaan linen sudah baik, perlindungan kesehatan petugas kurang baik, Penempatan pasien kurang baik, Praktik menyuntik sudah baik, Praktik lumbal fungsi sudah baik. Disarankan kepada RSUD Doloksanggul untuk meningkatkan peran dan fungsi tim pencegahan dan pengendalian infeksi, melakukan pelatihan berkelanjutan bagi petugas kamar bedah tentang pencegahan dan pengendalian infeksi.
Faktor - Faktor yang Berpengaruh Terhadap Penerapan Keselamatan Pasien di Ruangan Rawat Inap RSU Permata Madina Panyabungan Tiwanto Dakhi; Mappeaty Nyorong; Juliandi Harahap
Miracle Journal Vol. 2 No. 1 (2022): Edisi Januari 2022
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.838 KB) | DOI: 10.51771/mj.v2i1.173

Abstract

Rumah sakit memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Paradigma baru pelayanan kesehatan mensyaratkan rumah sakit memberikan pelayanan berkualitas sesuai kebutuhan dan keinginan pasien dengan tetap mengacu pada kode etik profesi dan medis. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan reliability, assurance, tangibles, emphaty, responsiveness dengan mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Stella Maris Bintang Laut Kecamatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan. Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif yang dilakukan survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang datang berobat yaitu 512 responden. Sampel menggunakan sistem accidental sampling sebanyak 83 pasien. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan variabel reliability p = 0,010, assurance p = 0,027, tangibles p = 0,000, empathy p = 0,027, responsiveness p = 0,000. Sedangkan faktor yang dominan yang berhubungan dengan mutu pelayanan adalah responsiveness p = 0,000, 95% CI = 6,092-154,611 dengan OR 30,691. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan reliability, assurance, tangible, emphaty, responsiveness dengan pelayanan di Rumah Sakit Stella Maris Bintang Laut Kecamatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan. Disarankan kepada Rumah Sakit Stella Maris Bintang Laut Kecamatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan agar meningkatakan mutu pelayanan pada dimensi responsiveness, yang dirasa kurang baik dari pemberi pelayanan (petugas kesehatan) kepada pasien rawat jalan dalam hal ini dapat memberikan pelatihan kepada petugas kesehatan agar lebih memaksimalkan dan mempertahankan kualitas yang sudah baik agar kepuasan pelayanan kesehatan pasien dapat tercapai secara maksimal.