Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Sensitivity and Specificity of Nested PCR for Diagnosing Malaria: Cases in Several Areas of Indonesia Arifin, Samsul; Fitri, Loeki Enggar; Sujuti, Hidayat; Hermansyah, Bagus; Endharti, Agustina Tri; Burhan, Niniek; Candradikusuma, Didi; Sulistyaningsih, Erma; Tuda, Josef Sem Berth; Zein, Umar
Journal of Tropical Life Science Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Journal of Tropical Life Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/jtls.08.02.11

Abstract

Indonesia is still included in high endemic area of malaria infection. Early detection as well as appropriate and quick treatment is needed to be able to prevent and treat malaria in Indonesia. Laboratory examination using a microscopic method is still used as the gold standard to diagnose malaria cases. However, the morphology similarity of some Plasmodium species and the number of parasites that can be seen under microscopy causes malaria diagnosis become difficult if only relying on microscopy diagnostic method. The purpose of this study is to analyze the sensitivity and specificity of nested PCR compared to microscopic examination in diagnosing malaria cases. A cross-sectional study has been carried out in some areas of Indonesia and the microscopic analysis as well as nest PCR was done in Laboratory of Parasitology and Laboratory of Central Biomedical Faculty of Medicine, Universitas Brawijaya, Malang East Java Indonesia. A total of 149 blood samples from patients with clinical symptoms of malaria had been obtained from Sumatra, Sulawesi and East Java during December 2011 to December 2013. From 149 sample, 81.9% samples were diagnosed malaria positive by microscopy examination, whereas the PCR results showed that 90.6% of samples were positive. Nested PCR sensitivity is 97.5%, and microscopy 88.2%. Nested PCR specificity is 40.7%, whereas microscopy 78.5%. PPV and NPV for nested PCR are 88,2% and 78.5% respectively, and for microscopy are 97.5% and 40.7% respectively. Nested PCR has a higher sensitivity than microscopy in diagnosing malaria and is able to detect mixed infection better than microscopic examination. However, it is statistically less specific than microscopy examination.
ANALISIS KUALITATIF KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN GIGI DI POLI KLINIK GIGI DAN MULUT DI RSUD TGK CHIK DITIRO SIGLI Rohana Sofyana, Cut; Harahap, Juliandi; Zein, Umar
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 6, No 2 (2020): VOL. 6 NO. 2 OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v6i2.1175

Abstract

Pada saat ini pelayanan kesehatan gigi perlu mendapatkan perhatian, khususnya masyarakat yang kurang mengerti akan pentingnya menjaga kesehatan gigi. Apabila masalah karies/gigi berlubang dibiarkan dan kecenderungan peningkatannya di masa mendatang tidak dicegah, dampaknya akan sangat merugikan. Penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan gigi di Poliklinik Gigi dan Mulut di RSUD Tgk. Chik Ditiro Sigli tahun  2020. Desain penelitian menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah pasien yang berkunjung ke Poliklinik Gigi dan Mulut RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli sebanyak 6 orang yang terdiri dari pasien umum sebanyak 2 orang, pasien BPJS/ASKES sebanyak 2 orang dan pasien inhealth sebanyak 2 orang. Teknik analisis data dengan  reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 6 informan rata-rata jawaban mereka adalah : Berdasarkan kehandalan belum puas karena proses penerimaan pasien masih sulit dan pelayanan tenaga kesehatan tidak maksimal.Berdasarkan daya tanggap belum puas karena perawat tidak memberikan penjelasan informasi secara maksimal dan tidak segera datang ketika di butuhkan, berdasarkan jaminan puas karena dokter mampu memberikan jaminan kesembuhan pada pasien. berdasarkan empati belum puas tenaga kesehatan tidak memberikan perhatian pada pasien dan tidak menjelaskan informasi terkait pelayanan kesehatan gigi serta tidak menjelaskan prosedur pemeriksaan, berdasarkan tampilan fisik belum puas ruangan poliklinik gigi dan mulut terlalu kecil dan tidak nyaman serta kurang terjaga privasinya. Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian ini yaitu selain dimensi jaminan informan belum puas terhadap pelayanan yang berkunjung ke Poliklinik Gigi dan Mulut RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli. Diharapkan  kepada rumah sakit agar dapat mempertahankan kepuasan pasien dengan meningkatkan lagi mutu pelayanan kesehatan gigi dan mulut dengan memperhatikan berbagai dimensi, yaitu dimensi kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan tampilan fisik. Kata Kunci : Kepuasaan, Kehandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Empati Dan Tampilan Fisik.
Analisis Laporan Hasil Kritis Pemeriksaan Laboratorium Terhadap Pelayanan Kesehatan Pasien Di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam Di Rumah Sakit Telaga Bunda Bireuen Tahun 2019 Sumaidi Sumaidi; Umar Zein; Juliandi Harahap
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v6i1.1935

Abstract

Nilai kritis dari suatu hasil pemeriksaan laboratorium yang mengindikasikan kelainan atau gangguan yang mengancam jiwa, memerlukan perhatian atau tindakan khusus dan cepat. Laporan pada bulan April di Rumah sakit Telaga Bunda 4,7 % angka keterlambatan pelaporan hasil kritis pemeriksaan laboratorium, hal ini dikarenakan masih adanya perawat ruangan yang tidak melaporkan hasil kritis pemeriksaan laboratorium. Desain penelitian adalah  kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulkan data dengan teknik : interview (wawancara), observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa belum seratus persen perawat melapor hasil kritis kepada DPJP, perawat yang sudah melaporkan hasil kritis pemeriksaan laboratorium belum seratus persen melakukan read back kepada dokter DPJP, dan belum seratus persen perawat melakukan dokumentasi hasil kritis pemeriksaan laboratorium di rekam medik pasien, yaitu melakukan pencatatan hasil kritis pemeriksaan laboratorium ditulis di CPPT rekam medik pasien. Hasil kritis pemeriksaan laboratorium tidak semua dilaporkan ke DPJP  oleh perawat maupun petugas laboratorium karena  petugas kurang memahami pengertian hasil kritis pemeriksaan laboratorium  secara benar. Diperlukan sosialisasi ulang tentang keselamatan pasien, hasil pemeriksaan kritis dan komunikasi efektif kepada perawat dan petugas laboratorium.
THE RISK FACTOR DIABETES MELLITUS FOR WOMEN IN SAYUR MATINGGI LOCAL COMMUNITY HEALTH CENTER OF TAPANULI SELATAN YEAR 2017 RAISAH DEWI; UMAR ZEIN; RAZIA BEGUM SUROYO
JURNAL ILMIAH MAKSITEK Vol 5 No 1 (2020): JURNAL ILMIAH MAKSITEK
Publisher : LP2MTBM MAKARIOZ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (613.11 KB)

Abstract

Diabetes Mellitus is disease already from the last and now always in crease, in a now time thriue, it is in village it is in town. Diabetes mellitus in desease that happen result of problemon pancreas has not to produce insulin with our body. The purpose of research as for analysis factor of risk that there is relation with diabetes mellitus for womwn in Sayur Matinggi year 2017. The type of research is use analytic survey with case control desain population for case is the peoples suffer diabetes mellitus community health center of Tapanuli Selatan year 2017. Sample for this research are 68 peoples for case and 68 peoples for control with systematic random sampling technique. The result of the bivariate analysis uses chi square test, it show of the risk factors about diabetes mellitus are family history ( OR= 2,79), diatery habit table (OR= 3,26), physical actity ( OR= 5,46), body mass index ( OR= 2,35). By statistic tes has know that from chi square test has result of family history sig- p ( 0,006 ), diater habbit ( 0,002 ), physical acticity ( 0,000 ), body mass index sig- p (0,024 ), smaller from sig- a ( 0,005 ) and so that Ho rejected, and than it has conclude, there is relationship between family history, diatery habit, physical activity and body mass index with the incidence of diabetes mellitus. From the between risk factors incidence of diabetes mellitus. Physical activity has relationship with incidence of diabetes mellitus that highest is light physical activity with odd ratio = 5,46 it shows to respondents with light physical activity five times tend to suffer from diabetes mellitus. Be expect to all of healthy workers to give health promotion about knowledge of diabetes mellitus, so that it can lower and prevent incidence of diabetes mellitus.
ANALISIS MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI POLI GIGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN ABDUL AZIZ SYAH PEUREULAK KABUPATEN ACEH TIMUR Nurul Hikmah Rangkuti; Umar Zein; Tri Ningsih Utami
Akrab Juara : Jurnal Ilmu-ilmu Sosial Vol 6 No 1 (2021): Februari
Publisher : Yayasan Azam Kemajuan Rantau Anak Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58487/akrabjuara.v6i1.1457

Abstract

Kepuasan pasien dengan kualitas layanan kesehatan gigi dan mulut adalah perbandingan antara persepsi layanan yang diterima dan harapan mereka sebelum mendapatkan layanan. Pasien mengharapkan layanan yang baik, cepat, responsif dan nyaman. Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis hubungan mutu pelayanan terhadap tingkat kepuasan pasien di poli gigi Rumah Sakit Sultan Abdul Aziz Syah. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien yang berkunjung ke poliklinik gigi RSUD Sultan Abdul Aziz Syah, Peureulak, Kabupaten Aceh Timur sebanyak 219 orang. Jumlah sampel sebanyak100 orang dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan pasien sebesar 85% dan sebesar 15 % pasien menyatakan kurang puas. Kesimpulannya bahwa terdapat hubungan aspek fisik (p = 0,000), reliabilitas (p = 0,000), interaksi personal (p = 0,000), pemecahan masalah (p = 0,000) dan kebijakan (p = 0,000) pada kepuasan pasien di poliklinik gigi Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Abdul Aziz Syah Peureulak.
Faktor Risiko Hepatitis B Pada Pasien di RSUD. Dr. Pirngadi Medan Rumini Misna; Umar Zein; Razia Begum Suroyo
Jurnal Kesehatan Global Vol 1, No 1 (2018): Edisi Januari
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatah Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.283 KB) | DOI: 10.33085/jkg.v1i1.3908

Abstract

Penyakit hepatitis merupakan penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan yang besar di masyarakat, karena penularannya yang relatif mudah. Berdasarkan data WHO (World Health Organization) terdapat 2 milyar penduduk di dunia menderita hepatitis dan 1,46 juta diantaranya mengalami kematian. Prevalensi penderita hepatitis B di RSUD Dr. Pirngadi Medan meningkat di tahun 2016 yaitu sebanyak 198 penderita. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan menggunkan pendekatan case control. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2016 - Februari 2017. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 76 responden. Hasil uji statistik Binary Logistic tahap kedua menunjukkan bahwa hanya ada 3 variabel yang memiliki hubungan dengan Hepatitis B, yaitu  riwayat vaksinasi memiliki nilai p value 0.171, riwayat penggunaan jarum suntik bersama p value 1.000 dan pasangan seksual p value 0.999. Berdasarkan hasil uji tersebut diketahui bahwa riwayat vaksinasi memiliki pengaruh terhadap kejadian hepatitis B. vaksinasi yang memiliki pengaruh terhadap kejadian hepatitis B. Hasil tersebut menggambarkan bahwa vaksin merupakan suatu tindakan yang sangat berpengaruh dan  dapat mencegah penyakit hepatitis B, sehingga program pemberian vaksin diharapkan mulai ditingkatkan agar dapat mengendalikan kejadian hepatitis B. 
Sensitivity and Specificity of Nested PCR for Diagnosing Malaria: Cases in Several Areas of Indonesia Samsul Arifin; Loeki Enggar Fitri; Hidayat Sujuti; Bagus Hermansyah; Agustina Tri Endharti; Niniek Burhan; Didi Candradikusuma; Erma Sulistyaningsih; Josef Sem Berth Tuda; Umar Zein
Journal of Tropical Life Science Vol. 8 No. 2 (2018)
Publisher : Journal of Tropical Life Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/jtls.08.02.11

Abstract

Indonesia is still included in high endemic area of malaria infection. Early detection as well as appropriate and quick treatment is needed to be able to prevent and treat malaria in Indonesia. Laboratory examination using a microscopic method is still used as the gold standard to diagnose malaria cases. However, the morphology similarity of some Plasmodium species and the number of parasites that can be seen under microscopy causes malaria diagnosis become difficult if only relying on microscopy diagnostic method. The purpose of this study is to analyze the sensitivity and specificity of nested PCR compared to microscopic examination in diagnosing malaria cases. A cross-sectional study has been carried out in some areas of Indonesia and the microscopic analysis as well as nest PCR was done in Laboratory of Parasitology and Laboratory of Central Biomedical Faculty of Medicine, Universitas Brawijaya, Malang East Java Indonesia. A total of 149 blood samples from patients with clinical symptoms of malaria had been obtained from Sumatra, Sulawesi and East Java during December 2011 to December 2013. From 149 sample, 81.9% samples were diagnosed malaria positive by microscopy examination, whereas the PCR results showed that 90.6% of samples were positive. Nested PCR sensitivity is 97.5%, and microscopy 88.2%. Nested PCR specificity is 40.7%, whereas microscopy 78.5%. PPV and NPV for nested PCR are 88,2% and 78.5% respectively, and for microscopy are 97.5% and 40.7% respectively. Nested PCR has a higher sensitivity than microscopy in diagnosing malaria and is able to detect mixed infection better than microscopic examination. However, it is statistically less specific than microscopy examination.
IDENTIFIKASI MORFOLOGI PROGLOTID TAENIA ASIATICA SIMALUNGUN Annisa Fitri Damanik; Umar Zein
Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik) Vol. 5 No. 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1448.903 KB) | DOI: 10.30743/stm.v5i2.315

Abstract

Taenia asiatica pertama kali ditemukan di Taiwan pada akhir tahun 1960-an. Taenia asiatica merupakan cacing pita dari genus Taenia. Di Indonesia Taenia asiatica diidentifikasi pada penduduk Pulau Samosir yang terletak di Danau Toba, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Penularan pada hospes definitif (manusia) terjadi setelah mengkonsumsi jeroan babi mentah atau setengah matang yang terinfeksi sistiserkosis. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran makroskopis dan mikroskopis Proglotid Taenia asiatica Simalungun. Metode penelitian adalah observasi spesimen parasitologi, dengan jumlah sampel 30 spesimen, dan diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Sampel penelitian adalah proglotid Taenia asiatica koleksi Umar Zein. Hasil penelitian secara makroskopis ditemukan panjang segmen proglotid Taenia asiatica memiliki rasio panjang : lebar yaitu 1:1 dengan panjang antara 7-14 mm dan lebar antara 8-15 mm. Pada penelitian mikroskopis ditemukan bahwa dalam setiap proglotid Taenia asiatica terdapat 16 pasang cabang uterus. Berdasarkan pemeriksaan makroskopis ditemukan proglotid Taenia asiatica berbentuk persegi panjang dengan rasio panjang : lebar dominan 1:1. Berdasarkan pemeriksaan mikroskopis secara konsisten ditemukan 16 pasang cabang uterus pada setiap segmen proglotid. Secara morfologi penelitian ini berpotensi untuk diidentifikasi sebagai sub spesies Taenia asiatica tipe baru.
HASIL PENGOBATAN ANTIRETROVIRAL PASIEN HIV DI KLINIK PENYAKIT TROPIK DAN INFEKSI DR. UMAR ZEIN TAHUN 2021 Lubis, Farah Fazila Namira; Zein, Umar
Ibnu Sina: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan - Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Vol. 24 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/ibnusina.v24i1.658

Abstract

Latar Belakang: Pengobatan dan hasil terapi ARV dinyatakan berhasil dinilai dari tiga hal, yaitu keberhasilan klinis, keberhasilan imunologis, dan keberhasilan virologis. Keberhasilan klinis yaitu jika terdapat perubahan klinis pada pasien HIV seperti penambahan berat badan, dan perbaikan infeksi oportunistik. Keberhasilan imunologis yaitu terdapat peningkatan jumlah limfosit CD4. Sedangkan keberhasilan virologis ketika terdapat penurunan jumlah virus (viral load) serendah mungkin bahkan di bawah batas deteksi (undetectable viral load). Tujuan: Mengetahui hasil pengobatan dengan Antiretroviral pada pasien HIV di Klinik Penyakit Tropik dan Infeksi Dr. Umar Zein Tahun 2021. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional. Hasil: Dari 28 sampel yang diteliti satu orang mengalami resistensi yang kemudian meninggal dan 27 lainnya mengalami perbaikan secara klinis maupun imunologis. Kesimpulan: Setelah diberikan terapi Antiretroviral dengan kombinasi dan dosis yang tepat menunjukkan hasil berupa perbaikan klinis dan imunologis yang ditandai dengan perbaikan infeksi oportunistik dan perbaikan virologis yang ditandai dengan kadar viral- load yang tidak terdeteksi.
Pengaruh Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap Kebaikan Pasien Rawat Jalan Jantung di Rumah Sakit Advent Medan Tarigan, Andini Mentari; Zein, Umar; Syamsul, Darwin
Jurnal Rekam Medic Vol 1, No 2 (2018): Edisi Agustus
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jrm.v1i2.3973

Abstract

Kebaikan pasien merupakan salah satu indikator penting yang harus diperhatikan dalam pelayanan kesehatan. Survei awal yang dilakukan di Rumah Sakit Advent Medan pada poli jantung pasien mengatakan merasa menunggu lama terhadap jam pelayanan yang tidak sesuai, kurang jelasnya informasi yang diberikan oleh petugas kesehatan serta mengatakan minimnya waktu pasien untuk berkonsultasi kepada dokter. Tujuan; untuk menganalisis Pengaruh Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap Kebaikan Pasien Rawat Jalan Jantung di Rumah Sakit Advent Medan. Metode; Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan Cross Sectional Study. Populasi dalam penelitian ini pasien yang berobat di poli jantung dengan jumlah sampel 80 responden dengan cara pengambilan sampel penelitian yaitu menggunakan teknik accidental sampling. Hasil; Diperoleh hasil, variabel yang memiliki pengaruh yaitu reliability mempunyai nilai p (Sig) 0.000 0.05, tangible p (Sig) 0.001 0.05, empathy p (Sig) 0.007 0.05 sedangkan variabel yang tidak memiliki pengaruh yaitu assurance p (Sig) 0.843 0.05 dan responsiveness p (Sig) 0.064 0.05. variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap kebaikan pasien adalah variabel reliability dengan nilai sig 0.000 dan Exp (B) 15.979 yang artinya reliability yang baik memiliki 16 kali bepengaruh terhadap kebaikan pasien. Kesimpulan; Dari hasil penelitian, diharapkan rumah sakit memberikan informasi yang jelas terkait mengurus berkas pasien kunjungan ulang, ruang poli yang tidak berpindah-pindah dan waktu pelayanan yang sesuai sehingga memudahkan pasien dan meningkatnya kebaikan pasien.