Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Implementasi Program Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Unit Laundri Rumah Sakit Moh Ridwan Meuraksa Ahdun Trigono; Teguh Wiyono; Agusdini Banun; Gemala Hatta
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.869 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v2i2.406

Abstract

Rumah Sakit Tingkat II Moh Ridwan Meuraksa adalah institusi Rumah sakit Angkatan Darat di wilayah Jakarta Raya dan sekitarnya yang  memberikan pelayananan  kesehatan  bagi anggota TNI-AD beserta keluarganya dan masyarakat umum. Salah satu upaya rumah sakit  Moh. Ridwan Meuraksa untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di bidang pelayanan penunjang non  medik adalah meningkatkatkan mutu linen ruang perawatan (linen bersih, kering tidak terinfeksius,  penyimpanan linen tidak lembab, harum, aman dan nyaman dipakai). Unit laundry merupakan unit penunjang non medik yang melaksanakan pengelolaan linen untuk kebutuhan pasien, khususnya pasien rawat inap. Dalam proses kegiatannya merupakan tempat kerja yang memiliki jenis pekerjaan yang  cukup kompleks dengan bermacam faktor risiko bahaya. Akibat dari proses pekerjan yang dilakukan, dapat menyebabkan resiko Penyakit Akibat Kerja (PAK) yaitu faktor biologi (virus, bakteri, jamur) dan  Kecelakaan Akibat kerja (KAK)  yaitu faktor fisika (radiasi, kebisingan, suhu kerja), faktor kimia ( gas, desinfektan), faktor mekanik ( terpukul, terjatuh, terpleset, tertusuk peralatan),  dan faktor psikolologi (beban kerja yang banyak). Hasil penelitian diperoleh hasil analisis Matriks Internal  Eksternal (IE) bahwa Rumah Sakit  Moh. Ridwan Meuraksa  berada pada kuadran I (Kuat dan berpeluang)  yang berarti strategi yang dapat diterapkan adalah tumbuh dan membangun,  strategi yang dapat dilakukan  adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal. Kata Kunci: Analisa SWOT,  Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Laundri
Dampak Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pada Unit Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah S.K.Lerik Kupang Dicky Dewanto Tjatur; Sonya Dewi Wulandari; Nurcahyo Andarusito; Gemala Hatta
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.014 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v2i2.407

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dan gambaran secara terinci mengenai pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit bidang farmasi menurut Keputusan Menkes RI No. 129 tahun 2008 di Unit Farmasi RSUD S.K.Lerik Kupang. Desain studi penelitian ini adalah studi kasus dengan metode pendekatan secara mixed method, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif untuk memperoleh informasi mengenai hal-hal yang mempengaruhi proses pelaksanaan pelayanan resep. Penelitian kuantitatif untuk memperoleh data pencapaian Standar Pelayanan Minimal rumah sakit bidang farmasi di Unit RSUD S.K.Lerik Kupang. Pada penelitian ini, analisis data secara kualitatif dilakukan untuk menelaah input dan proses yang terdapat pada pelayanan resep. Analisis data kuantitatif menggunakan teknik analisis univariat (analisis deskriptif) untuk menganalisis output  pencapaian SPM Rumah Sakit bagian farmasi di Unit farmasi RSUD S.K.Lerik Kupang. Pencapaian SPM bidang farmasi di Unit Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah S.K.Lerik Kupang dipengaruhi faktor input : SDM, jenis pasien, jenis resep, ketersediaan obat, peresepan obat, sarana-prasarana, formularium obat dan SOP pelayanan resep serta faktor proses pelayanan resep yang meliputi : penerimaan resep dan pemberian harga obat, pembayaran, pengambilan, peracikan obat dan pemberian etiket obat dan penyerahan obat. Hasil penelitian didapatkan rata-rata waktu tunggu pelayanan resep jadi tunai 13,03 menit, resep jadi jaminan 11,29 menit, resep racikan tunai 25,29 menit, resep racikan jaminan 22 menit; tidak adanya kesalahan pemberian obat 100%; kepuasan pelanggan 84,1%; penulisan resep sesuai formularium 85%.  Pihak farmasi RSUD S.K.Lerik Kupang dapat menentukan waktu tunggu pelayanan resep obat jadi ≤ 15 menit dan obat racikan ≤ 30 menit.Kata kunci : Rumah Sakit Bidang Farmasi, waktu tunggu pelayanan, kepuasan pelanggan