Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENGARUH FAKTOR INTRINSIK DAN EKSTRINSIK TERHADAP INSIDEN PASIEN JATUH DI RUMAH SAKIT PGI CIKINI Ahdun Trigono; Winner .
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 8, No 1 (2018): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.781 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v8i1.59

Abstract

ABSTRAKPasien jatuh merupakan insiden keselamatan pasien yang terbanyak menimbulkan cedera pada pasien Rumah Sakit PGI Cikini. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui faktor intrinsik dan ekstrinsik yang berpengaruh terhadap insiden jatuh di Rumah Sakit PGI Cikini.Penelitian cross sectional terhadap data sekunder dari berkas rekam medis 85 pasien yang menjalani rawat inap pada periode 01 Januari 2016 hingga 31 Desember 2017. Variabel-variabel intrinsik seperti usia, riwayat jatuh, diagnosis lebih dari satu, kebutuhan bantuan berjalan, gangguan keseimbangan, dan kondisi mental; serta variabel-variabel ekstrinsik seperti terpasang jalur intravena, terpasang alat kesehatan berbentuk selang, dan alur masuk pasien ke rawat inap; diteliti mengenai pengaruhnya terhadap insiden jatuh.Pada model akhir uji multivariat, didapatkan bahwa insiden jatuh di Rumah Sakit PGI Cikini dipengaruhi oleh kondisi mental pasien yang tidak menyadari keterbatasan fisiknya, sebagai faktor yang paling dominan (p = 0,001; OR = 45,50; 95% CI: 5,098 - 406,050) dan alur masuk pasien melalui Instalasi Rawat Jalan (p = 0,038; OR = 3,21; 95%CI: 1,067 - 9,657). Variabel-variabel lainnya didapatkan tidak bermakna secara statistik, bukan menunjukkan bahwa tidak berpengaruh terhadap insiden jatuh, namun oleh karena variabel-variabel tersebut sudah diintervensi pencegahan risiko jatuh sebagai bagian dari prosedur pelayanan yang diberlakukan di Rumah Sakit PGI Cikini.Di Rumah Sakit PGI Cikini, intervensi yang dapat dilakukan untuk pencegahan insiden jatuh adalah edukasi untuk memastikan pasien dan/atau keluarganya menyadari keterbatasan fisiknya sehingga dapat bekerjasama dengan staf rumah sakit dalam upaya pencegahan jatuh serta pemberlakuan pengkajian risiko jatuh bagi pasien yang berasal dari Instalasi Rawat Jalan sebelum pasien masuk rawat inap. Kata kunci: faktor intrinsik, faktor ekstrinsik, insiden jatuh, keselamatan pasien
DETERMINAN KUALITAS PELAYANAN PENYAJIAN MAKANAN PASIEN RAWAT INAP PADA UNIT GIZI RSUD KABUPATEN BEKASI TAHUN 2015 M. Agustin; Ahdun Trigono
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 6, No 1 (2016): jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.864 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v6i1.159

Abstract

Pelayanan gizi rumah sakit adalah kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat rumah sakit baik rawat inap maupun rawat jalan, untuk keperluan metabolism tubuh dan peningkatan kesehatan dalam rangka upaya preventif, kuratif, rehabilitative dan promotif. Berdasarkan hasil survey kualitas pasien terhadap penyelenggaraan makanan yang dilakukan pada tahun 2014 di RSUD Kabupaten Bekasi, didapatkan bahwa ketepatan waktu distribusi makanan 70% dan makanan tersisa yang tidak dimakan sebanyak 40%, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Determinan kualitas pelayanan penyajian makan pasien rawat inap pada unit gizi RSUD Kab Bekasi tahun 2015. Design penelitian cross sectional, dilakukan di RSUD Kabupaten Bekasi ruang perawatan dewasa yang merupakan ruang perawatan yang meliputi kelas II, kelas III. Waktu penelitian pada bulan Juli 2015, sampel sebanyak 86 responden, analisis univariat,bivariat dengan chi square.Hasil analis univariat sebanyak 36 responden (41,9%) dengan kualitas pelayanan baik dan sebanyak 50 responden (58,1%) dengan kualias pelayanan kurang baik. Determinan yang berhubungan dengan kualitas pelayanan adalah ketepatan waktu dengan OR 2,794 , 95%CI OR 1.153-6.766 nilai p 0.037 dan citarasa makanan OR 3.181, 95% CI OR 1.350-1.948, nilai p 0.021. Faktor yang tidak berhubungan variasi menu, kebersihan alat, dan penampilan petugas. Simpulan cita rasa makanan kurang baik mempunyai risiko tiga kali lipat lebih terhadap kualitas pelayanan yang kurang baik dan waktu makan tidak tepat mempunyai risiko tiga kali lipat terhadap kualitas pelayan yg kurang baik. Saran perbaikan citarasa makanan dan tepat waktu. Kata Kunci           :   Kualitas Pelayanan , citarasa makanan, ketepatan waktu. 
Analisis Proses Pemetaan Perjalanan Pasien Rawat Jalan Poli Kebidanan Dan Kandungan RS.Kartini Jakarta Tahun 2018 Edo Brendo Stevano; Alih Germas; Ahdun Trigono
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.418 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v3i1.385

Abstract

Latar Belakang: Peta perjalanan (mapping) pasien dalam menerima pelayanan kesehatan merupakan salah satu metode untuk mengidentifikasi inefisiensi pelayanan kesehatan. Peta perjalanan ini tidak hanya menjadi rujukan bagi pasien namun juga bagi pihak rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan yang efisien dan bermutu. Dalam peta perjalanan tersebut akan terlihat proses yang dialami pasien dan dapat menjadi peluang untuk inovasi dan perbaikan pelayanan kesehatan di rumah sakit.Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peta perjalanan pasien poliklinik kebidanan dan kandungan  di pelayanan rawat jalan Rumah Sakit Kartini dan mengetahui pola variasi perjalanan pasien di pelayanan rawat jalan, serta penyebab dari variasi perjalanan pasien tersebut.Metode Penelitian:  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode cross-sectional dan action research. Penelitian dilaksanakan di RS.Kartini Jakarta berlangsung Bulan Mei  sampai Juni 2018. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan (observasi) dan melalui wawancara mendalam kepada 9 informan penelitian secara non probability dengan purposive sampling.Hasil: Variasi perjalanan di rawat jalan poli kandungan merupakan variasi tertinggi berdasarkan observasi yang dilaksanakan. Dengan tingginya jumlah pasien, tingginya variasi perjalanan pasien, serta minimnya SDM dan juga infrastruktur menyebabkan penumpukan pasien hingga terhambatnya proses pemberian pelayanan prima kepada pasien. Kesimpulan: Dengan terbentuknya peraturan-peraturan yang konsisten, jelas tujuannya dan tegas diterapkan akan memberikan manfaat bagi pasien lama dan pasien baru sehingga mereka merasakan adanya peningkatan pelayanan menjadi lebih baik,dan merasakan perbedaan yang nyata antara pelayanan dahulu dengan saat ini.Kata kunci : mappin, rawat jala, poli kebidanan
Implementasi Program Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Unit Laundri Rumah Sakit Moh Ridwan Meuraksa Ahdun Trigono; Teguh Wiyono; Agusdini Banun; Gemala Hatta
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.869 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v2i2.406

Abstract

Rumah Sakit Tingkat II Moh Ridwan Meuraksa adalah institusi Rumah sakit Angkatan Darat di wilayah Jakarta Raya dan sekitarnya yang  memberikan pelayananan  kesehatan  bagi anggota TNI-AD beserta keluarganya dan masyarakat umum. Salah satu upaya rumah sakit  Moh. Ridwan Meuraksa untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di bidang pelayanan penunjang non  medik adalah meningkatkatkan mutu linen ruang perawatan (linen bersih, kering tidak terinfeksius,  penyimpanan linen tidak lembab, harum, aman dan nyaman dipakai). Unit laundry merupakan unit penunjang non medik yang melaksanakan pengelolaan linen untuk kebutuhan pasien, khususnya pasien rawat inap. Dalam proses kegiatannya merupakan tempat kerja yang memiliki jenis pekerjaan yang  cukup kompleks dengan bermacam faktor risiko bahaya. Akibat dari proses pekerjan yang dilakukan, dapat menyebabkan resiko Penyakit Akibat Kerja (PAK) yaitu faktor biologi (virus, bakteri, jamur) dan  Kecelakaan Akibat kerja (KAK)  yaitu faktor fisika (radiasi, kebisingan, suhu kerja), faktor kimia ( gas, desinfektan), faktor mekanik ( terpukul, terjatuh, terpleset, tertusuk peralatan),  dan faktor psikolologi (beban kerja yang banyak). Hasil penelitian diperoleh hasil analisis Matriks Internal  Eksternal (IE) bahwa Rumah Sakit  Moh. Ridwan Meuraksa  berada pada kuadran I (Kuat dan berpeluang)  yang berarti strategi yang dapat diterapkan adalah tumbuh dan membangun,  strategi yang dapat dilakukan  adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal. Kata Kunci: Analisa SWOT,  Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Laundri
Peningkatan Strategi Bed Occupancy Rate (BOR) Pelayanan Rawat Inap RS Anggrek Mas Jakarta Dini Derinayu Toriawaty; Cicilia Windiyaningsih; Ahdun Trigono
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v6i1.1747

Abstract

Latar Belakang : Instalasi rawat inap merupakan salah satu sumber revenue stream yang besar bagi rumah sakit agar tercapai cost recovery dimana instalasi rawat inap memungkinkan konsumen melakukan banyak pembelian produk rumah sakit baik barang maupun jasa. Disinilah pihak manajemen rumah sakit harus mengatur strategi pemasaran agar pemanfaatan layanan rawat inap dapat dilakukan seoptimal mungkin oleh target konsumen rumah sakit. Berkaitan dengan pentingnya pengelolaan tempat tidur di unit rawat inap sebuah rumah sakit, unit rawat inap RS Anggrek Mas  mempunyai salah satu permasalahan yaitu masih rendahnya tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur yang dapat dinilai dengan parameter nilai Bed Occupancy Rate (BOR) yang belum memenuhi standar Kemenkes RI dan Barber Johnson. Studi ini bertujuan untuk menentukan strategi peningkatan Bed Occupancy Rate (BOR) pelayanan rawat inap RS Anggrek Mas. Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif kuantitatif deskriptif. Pengumpulan data primer diperoleh dengan wawancara mendalam (deep interview), Focus Group Discussion (FGD), dan observasi secara langsung mengenai permasalahan yang terjadi pada input, proses, dan output unit rawat inap RS Anggrek Mas. Data sekunder diperoleh dengan menelaah laporan harian dan pencatatan rekam medis di rumah sakit. Hasil Penelitian : RS Anggrek Mas berada pada kuadran III Diagram TOWS yang berarti strategi prioritas peningkatan BOR pelayanan rawat inap berdasarkan posisi organisasi di Kuadran III adalah strategi W-O (Weakness-Opportunity) dengan market penetration and product development.Kata Kunci     : Bed Occupancy Rate (BOR), Diagram TOWS, Market Penetration
Pengaruh Karakteristik Individu dan Implementasi Budaya Keselamatan Pasien Terhadap Insiden Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Banten Sri Rahayu; Wahyu Sulistiadi; Ahdun Trigono
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.28 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v2i2.411

Abstract

Rumah sakit sebagai organisasi atau institusi layanan jasa kesehatan meliputi layanan kesehatan, keperawatan dan penunjang kesehatan merupakan kegiatan yang tinggi resiko terjadinya insiden keselamatan pasien, begitu juga di Rumah Sakit Umum Daerah Banten adalah rumah sakit umum pemerintah dengan jumlah pasien yang selalu meningkat sehingga terjadinya insiden merupakan hal yang tidak dapat dipungkiri oleh karena itu dibutuhkan implementasi budaya keselamatan pasien pada tenaga kesehatan. Metode penelitian dengan desain kuantitatif analitik untuk tehnik pengambilan data dengan cross sectional study dan jumlah sampel 102 yang terdiri dari para tenaga kesehatan dokter, perawat dan penunjang kesehatan dengan tehnik simple random sampling. Kejadian Tidak Diharapkan pernah dilakukan sebesar 39,2%, Kejadian Nyaris Cedera 25,5%, dan Kejadian Tidak Cedera 13,7% dari 102 responden, uji regresi; faktor usia dengan p-value = 0,001 dan konstanta β = -0,067, factor masa kerja p-value = 0,001 dan konstanta β = -0,068), faktor status menikah dengan p-value = 0,003 dan konstanta β = 0,441), faktor status pekerjaan dengan p-value = 0,001 dan konstanta β = -0,537 dan variable budaya keselamatan pasien dengan p-value = 0,001 dan konstanta β = -0,067). faktor usia, masa kerja, status pekerjaan dan budaya keselamatan pasien memberikan pengaruh negative terhadap Insiden Keselamatan Pasien sedangkan status menikah memberikan pengaruh positif. Kata kunci; insiden keselamatan pasien, karakteristik individu, budaya keselamatan pasien
Pengaruh Faktor Bauran Pemasaran Dan Karakteristik Pasien Antenatal Care (ANC) Terhadap Minat Melahirkan Di RSAU Dr. Esnawan Antariksa Pada Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2021 Githa Ayu Astarika; Yuli Prapanca Satar; Ahdun Trigono
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.063 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v5i2.1590

Abstract

Perawatan yang berkualitas tinggi sangat penting bagi ibu hamil dan bayinya di masa-masa kehamilan maupun saat persalinan. Meskipun akses rumah sakit, bidan, dan klinik bersalin telah tersebar luas, namun angka kematian ibu hamil masih belum turun secara signifikan. Tren penurunan jumlah pasien di RSAU dr. Esnawan Antariksa tidak lepas dari pengaruh masa pandemi Covid-19 sampai saat ini masih belum berakhir. Bauran pemasaran meliputi 7P yaitu produk, harga, tempat, promosi, orang, proses dan bangunan fisik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh bauran pemasaran dan karakteristik pasien terhadap minat untuk menggunakan jasa persalinan di RSAU dr. Esnawan Antariksa pada pasien Antenatal Care (ANC). Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan design cross sectional. Penelitian ini dilakukan di RSAU dr. Esnawan Antariksa pada bulan Juli - Agustus 2021. Instrumen dipergunakan yaitu berupa kuisioner yang meliputi pertanyaan tertutup dan pertanyaan skala respon dengan pasien memilih jawaban yang disediakan (memberi checklist). Pada penelitian ini didapatkan 93% subyek penelitian berusia 20-35 tahun dimana 56,1% dari subyek penelitian merupakan lulusan pendidikan tinggi. Selain itu, 56,1% subyek penelitian tidak memiliki penghasilan dengan 56,1% subyek penelitian mengaku tidak memiliki pekerjaan. Berdasarkan paritas, subyek penelitian didominasi primigravida (45,6%). Selain itu, dari penelitian ini juga didapatkan proporsi terbesar bauran yang kurang baik dari bauran pemasaran produk (56,1%), harga (54,4%), promosi (59,6%), tempat (57,9%), orang (54,4%), proses (61,4%), dan bukti fisik (52,6%) dengan 54,4% subyek tidak berminat melahirkan di RSAU dr. Esnawan Antariksa. Dari analisis bivariat didapatkan hasil tidak didapatkan hubungan yang signifikan antara karakteristik subyek dengan minat melahirkan, namun didapatkan hubungan yang signifikan antara bauran pemasaran produk, harga, orang, tempat, proses, promosi, dan bukti fisik terhadap minat melahirkan. Berdasarkan analisis multivariat dengan pemodelan regresi logistik terlihat bahwa variabel yang secara signifikan berhubungan dengan minat melahirkan adalah faktor bauran pemasaran orang. Pada penelitian ini dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara bauran pemasaran produk, harga, orang, tempat, proses, promosi, dan bukti fisik terhadap minat melahirkan dengan faktor bauran pemasaran orang sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap minat melahirkan di RSAU dr. Esnawan Antariksa. Kata kunci : Bauran Pemasaran, Karakteristik pasien, Minat Melahirkan
Pengaruh Tupoksi Dan Komunikasi Efektif DPJP Terhadap Persepsi Pasien Pada Layanan Rawat Inap Kebidanan RS Annisa Cikarang Sarah Syulce Ticoalu; Sri Rahayu; Ahdun Trigono
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 1, No 1 (2017): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (623.567 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v1i1.434

Abstract

DPJP adalah seorang dokter yang bertanggung jawab atas pengelolaan asuhan medis seorang pasien sesuai standar pelayanan medis yang ditetapkan. Peranan DPJP sebagai ketua tim sangat besar dan sentral dalam menjaga keselamatan pasien, karena semua proses pelayanan berawal dan ditentukan oleh DPJP. Dan keselamatan pasien merupakan prioritas utama dalam semua bentuk kegiatan di rumah sakit. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis pengaruh pelaksanaan tupoksi, dan komunikasi efektif dokter penanggung jawab pelayanan terhadap persepsi pasien pada layanan unit rawat inap kebidanan RS Annisa Cikarang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dengan sampel total populasi sebanyak 117 pasien rawat inap kebidanan di RS Annisa Cikarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Juli 2016. Instrument penelitian ini berupa kuesioner. Analisa data dilakukan dengan bantuan komputerisasi dengan rumus simple linear regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran persepsi pasien rawat inap kebidanan terhadap pelaksanaan tupoksi DPJP masih kurang baik (56,4%) terutama dalam hal asuhan medis, sedangkan gambaran persepsi pasien rawat inap kebidanan terhadap komunikasi efektif DPJP sudah baik (54,7%).Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian yang dilaksanakan di RS Annisa Cikarang pada pasien rawat inap kebidanan tentang pengaruh tupoksi DPJP dan komunikasi efektif terhadap persepsi pasien pada layanan rawat inap kebidanan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa dari 2 variabel independen seluruhnya ada pengaruh signifikan dan bermakna antara pelaksanaan tupoksi DPJP dan komunikasi efektif terhadap persepsi pasien pada layanan rawat inap kebidanan. Kata Kunci : Tupoksi, Komunikasi Efektif, DPJP, Persepsi Pasien
Analisis Sistem Pengelolaan Perbekalan Farmasi di RS Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Tahun 2020 Djatmiko Huda R; Sumijatun Sumijatun; Ahdun Trigono
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.488 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v5i1.1300

Abstract

Dalam 2 minggu dari tanggal 6 sampai dengan 19 Juli 2020 terdapat  peningkatan pasien 200% yang mengakibatkan kebutuhan alat pelindung diri (APD) serta obat-obatan khusus Covid-19 meningkat, diperlukan  ketepatan dan ketersediaan perbekalan farmasi. Dalam  menganalisa sistem pengelolaan perbekalan Farmasi, penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menganalisis perencanaan, pengadaan, penerimaan dan penyimpanan, serta distribusi perbekalan farmasi. Menggunakan metode wawancara terstuktur, observasi dan telaah dokumen. Didapatkan hasil perencanaan menggunakan metode konsumsi. Pengadaan melalui Project Manager Office (PMO) BUMN. Penerimaan dan penyimpanan sesuai standar dan daya tampung gudang  yang kurang. Distribusi obat dengan sistem kombinasi Individual Prescription (IP) dan Unit Dose Dispensing (UDD) dan ketersediaan obat-obatan di apotek yang kurang.  Sehingga disarankan untuk melakukan perhitungan yang akurat dengan Reoder point (ROP) melalui aplikasi sistem informasi manajemen persediaan, menambah jumlah Pallet, menyediakan APAR, serta menempatkan panitia pengadaan  BUMN di RSDC Wisma Atlet Kemayoran
Pengaruh Jasa Pelayanan Terhadap Kinerja Dokter Spesialis Melalui Motivasi Dan Disiplin Kerja Di Rawat Jalan RSUD Banten Tri Agus Yuarsa; Alih Germas Kodyat; Ahdun Trigono
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.115 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v5i1.1297

Abstract

Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten selaku rumah sakit rujukan di wilayah Provinsi Banten diharapkan berjalan secara optimal karena telah disiapkan tenaga dokter spesialis. Jasa Pelayanan yang didapatkan oleh dokter Spesialis berhubungan dengan Kinerja Dokter tersebut, dipengaruhi oleh factor motivasi dan disiplin kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisa dengan Jalur path. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dan menggunakan Kuesioner melalui metode survey. Populasi penelitian ini adalah Dokter Spesialisdi RSUD Banten baik sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara) atau Non ASN (tenaga Kontrak) yang berjumlah 32  dokter Spesialis. Hasil Penelitian pada Variabel Jasa Pelayanan yang berpengaruh pada responden adalah kesesuaian Gaji dengan Pekerjaannya sebagai dokter spesialis dengan presentasi 84.4%. Pada variabel motivasi kerja adalah adanya Pekerjaan baru sebagai tantangan yang menyenangkan ( 84,4 %), pada variabel disiplin Kerja adalah Hadir Tepat waktu saat bekerja dengan presentase 87,5%. Variabel Kinerja berupa tidak membolos dalam bekerja sebesar 87,5 %, melayani pasien dan mendengarkan keluhan pasein sebesar 65,6 % dan Rapat dengan manajemen 81.2 % , melihat hasil ini maka kinerja dokter speialis sudah sesuai dengan SK Direktur RSUD Banten. Dimana Absensi 40 %, Melayani Pasien 40 % serta Rapat dengan Manajemen 20%, Temuan dalam penelitian ini juga melihat koefisien jalur path, secara langsung motivasi dan disiplin berpengaruh terhadap Jasa Pelayanan dan Kinerja,sedangkan secara tidak langsung , melalui Jalur Disiplin kerja. Kesimpulan dan saran dalam hal pemberian  Jasa Pelayanan maka diharapkan Pihak Manajemen atau Rumah sakit tetap konsisten dalam hal Jasa Ini. Manajemen mengajak dokter runtuk ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan strategi dalam hal Pelayanan terhadap pasien, Kinerja dokter spesialis sudah sesuai dengan SK Direktur RSUD Banten .dimana Absensi 40 %, Melayani Pasien 40 % serta Rapat dengan Manajemen 20%.