Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Penggunaan Modified Sequential Organ Failure Assessment (MSOFA) Sebagai Salah Satu Skoring pada Mortalitas Pasien Kritis Kresnoadi, Erwin; Lestari, Rina; Agustriadi, Ommy
Jurnal Kedokteran Vol 5 No 4 (2016)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sakit kritis adalah penyakit yang menyebabkan ketidakstabilan fisiologi tubuh yang berakibat disabilitas atau kematian dalam hitungan menit atau jam. Sistem skoring pasien kritis sudah banyak dipublikasikan. Sistem skoring ini ditujukan untuk memprediksi prognosis penyakit pasien dan mengevaluasi kinerja ruang perawatan intensif. Skor MSOFA mengeliminasi jumlah trombosit, mengganti tekanan parsial oksigen darah arteri dengan saturasi oksigen yang diukur dengan pulse oksimeter, dan mengganti jumlah bilirubin serum dengan penilaian klinis ikterik.
Hubungan antara Persepsi Mahasiswa Terhadap Lingkungan Belajar, Ketersediaan Kasus dan Umpan Balik terhadap Kompetensi Mahasiswa Tahap Profesi FK Unram Susani, Yoga Pamungkas; Sari, Dian Puspita; Widiastuti, Ida Ayu Eka; Lestari, Rina
Jurnal Kedokteran Vol 6 No 1 (2017)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Fakultas kedokteran dituntut untuk menghasilkan lulusan dokter berkualitas yang memenuhi standar kompetensi dokter. Lingkungan belajar dalam pembelajaran tahap profesi, yang diketahui berperan penting dalam proses pencapaian kompetensi, memiliki karakter khusus dan berbeda dengan tahap akademik. Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap lingkungan belajar, jum- lah kasus yang dijumpai selama pendidikan klinik, umpan balik yang diterima dengan kompetensi mahasiswa. Metode: metode kuantitatif dengan pengambilan data secara potong lintang dilakukan untuk memeriksa variabel persepsi terhadap lingkungan belajar, kasus, umpan balik dan kompetensi mahasiswa. Sebanyak 120 mahasiswa tahap profesi FK UNRAM melengkapi kuesioner PHEEM dan kuesioner umpan balik, 330 Mini-CEX mahasiswa dan 67 logbook dari bagian Penyakit Dalam, Ilmu Kesehatan Anak, Obstetri dan Ginekologi serta Bedah. Analisis dengan PLS SEM dilakukan untuk menilai hubungan antar variabel. Hasil: dari seluruh data, hanya 24 subjek yang memiliki data yang lengkap untuk seluruh variabel. Dari analisis jalur didapatkan bahwa persepsi mahasiswa terhadap lingkungan belajar tidak berasosiasi dengan kompetensi (b 0,00, P 0,49), sedangkan ketersediaan kasus dan umpan balik berasosiasi positif dengan kompetensi (berturut-turut b 0,50, P < 0,01; b 0,46, P < 0,01). Dalam model ini, kompetensi mahasiswa dapat dijelaskan sebesar 46% (R2). Kesimpulan: ketersediaan kasus dan umpan balik sangat penting dalam mendukung pencapaian mahasiswa. Meskipun persepsi mahasiswa terhadap lingkungan belajar klinik belum terbukti berpengaruh langsung terhadap kompetensi, namun sangat dimungkinkan berpengaruh tidak langsung dengan dimediasi oleh variabel partisipasi mahasiswa. Penelitian selanjutnya perlu mengeksplorasi peran variabel partisipasi dalam model. Katakunci lingkungan belajar klinik, jumlah kasus, jenis kasus, kompetensi
KARAKTERISTIK KOMPLIKASI PARU PADA PASIEN HIV DEWASA YANG DIRAWAT INAP DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE 1 JANUARI SAMPAI 31 DESEMBER 2010 Lestari, Rina
Jurnal Kedokteran Vol 2 No 4 (2013)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Komplikasi paru merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas yang sering terjadi pada pasien HIV. Tujuan: untuk mengetahui karakteristik komplikasi paru pada pasien HIV dewasa yang dirawat inap di RSU dr. Saiful Anwar Malang pada 1 Januari sampai 31 Desember tahun 2010. Metode penelitian: Deskriptif observasional dengan menggunakan data sekunder dari catatan rekam medis penderita HIV dewasa yang dirawat inap di RSU dr.Saiful Anwar Malang. Hasil penelitian: Selama periode 1 Januari sampai 31 Desember tahun 2010, terdapat 210 pasien HIV dewasa yang rawat inap, diantaranya 43,8% mengalami komplikasi paru. Karakteristik pasien tersebut: sebagian besar laki-laki (66%), berusia 30-39 tahun (44%), pekerjaan tidak diketahui (38%), heteroseksual (65%), keluhan utama sesak (23%), jumlah CD4
STUDI KEBIJAKAN LINGKUNGAN UNIVERSITAS MATARAM SEBAGAI KAWASAN BEBAS ASAP ROKOK Nurhidayati, Nurhidayati; Syamsun, Arfi; Lestari, Rina; Arrohman, Puji
Jurnal Kedokteran Vol 3 No 4 (2014)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Pemerintah Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 109 Tahun 2012 pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan. Khusus pada pasal 50 dinyatakan dengan jelas bahwa tempat proses belajar mengajar; tempat kerja; tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan merupakan bagian dari kawasan bebas rokok. Sampai saat ini, Universitas Mataram (Unram) sebagai salah satu tempat proses belajar dan mengajar, dan tempat kerja, belum menyatakan diri sebagai kawasan bebas. Kondisi ini dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan sivitas akademika Unram. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data-data, berupa gambaran perilaku merokok, pengetahuan peraturan kawasan bebas asap rokok, dan sikap sivitas akademika Unram terhadap penerapan peraturan Unram sebagai kawasan bebas rokok. Metode penelitian: Jenis penelitian survey dengan rancangan cross-sectional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh sivitas akademika Unram. Sampel penelitian ini terdiri atas unsur pimpinan Universitas dan Fakultas/ Program studi, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa. Besar sampel penelitian 10 % dari setiap unsur dengan purposive sampling. Instrumen penelitian berupa kuisioner. Analisa data dilakukan secara deksriptif. Hasil Penelitian: Jumlah total responden penelitian mencapai 1.097 reponden, sebagian besar adalah laki-laki. Jumlah reponden yang perokok aktif mencapai 19,4 %, dan mantan perokok mencapai 18,7 %. Tingkat pengetahuan responden tentang peraturan kawasan tanpa asap rokok kurang, lebih dari 50% menyatakan tidak tahu dan menjawab tidak tepat. Namun, sikap dari responden, sebagian besar (>70 %) mendukung penerapan peraturan ini. Kesimpulan: Pengetahuan responden tentang kawasan bebas asap rokok > 50 % dalam kategori kurang dan tidak tahu dan > 70 % responden mendukung penerapan peraturan kawasan bebas asap rokok di lingkungan Unram. Kata Kunci: kawasan bebas asap rokok, pengetahuan, sikap
Persepsi Mahasiswa terhadap Lingkungan Belajar Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Mataram dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sanjaya, I Made Bayu; Susani, Yoga Pamungkas; Lestari, Rina
Jurnal Kedokteran Vol 7 No 4 (2018)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Pada studi-studi empirik, telah dibuktikan bahwa pencapaian kompetensi sebagai tujuan dari pembelajaran klinik dipengaruhi oleh lingkungan belajar. Selama sepuluh tahun melaksanakan pendidikan tahap klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Mataram telah melakukan beberapa perubahan dan peningkatan pada komponen-komponen lingkungan belajar kliniknya. Dengan berbagai perubahan yang terjadi pada lingkungan belajar klinik Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, maka perlu adanya studi mengenai persepsi mahasiswa tahap klinik terkait lingkungan belajar klinik. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode pengambilan data secara cross-sectional menggunakan kuesioner Postgraduate Hospital Educational Environment Measure (PHEEM). Sebanyak 120 mahasiswa pendidikan tahap klinik berpartisipasi, yang terdiri atas 45 lakilaki (37,5%) dan 75 perempuan (62,5%). Data digunakan untuk melihat persepsi mahasiswa tahap klinik terhadap lingkungan belajar klinik berdasarkan jenis kelamin, penggunaan logbook baru, dan tahun angkatan. Analisis data dilakukan dengan uji statistik komparatif non parametrik Mann-whitney. Hasil: Rerata nilai total PHEEM untuk seluruh responden adalah 97,55. Nilai total PHEEM antara kelompok mahasiswa laki-laki dan perempuan memiliki perbedaaan yang bermakna (p=0,016), perbedaan lama koas maupun penggunaan jenis logbook tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (p=0,593;p=0,491). Kesimpulan: Persepsi mahasiswa tahap klinik terhadap lingkungan belajar dalam pendidikan klinik di Fakultas Kedokteran Universitas Mataram memiliki lebih banyak hal positif dibanding hal negatif. Mahasiswa wanita memiliki persepsi yang lebih baik dibanding mahasiswa laki-laki.
Hubungan Tingkat Risiko Obstructive Sleep Apnea dan Sindroma Metabolik dengan Fungsi Kognitif Global Harahap, Herpan Syafii; Indrayana, Yanna; Lestari, Rina
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 30, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.293 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2018.030.02.10

Abstract

Obstructive sleep apnea (OSA) berhubungan dengan peningkatan risiko gangguan fungsi kognitif, dan gangguan fungsi kognitif tersebut juga terkait dengan komponen sindrom metabolik (hipertensi, diabetes melitus, obesitas sentral, dan dislipidemia). Penegakan diagnosis penyakit tersebut membutuhkan keahlian khusus, waktu pemeriksaan yang lama, dan mahal, oleh karena itu penapisan tingkat risiko OSA dengan instrumen sederhana sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi tingkat risiko OSA dan sindroma metabolik dengan fungsi kognitif global. Desain potong lintang dilakukan dengan melibatkan 89 subjek yang datang dalam acara Car Free Day dan memenuhi kriteria inklusi. Data yang dikumpulkan meliputi usia, jenis kelamin, riwayat hipertensi, dislipidemia, diabetes melitus, indeks massa tubuh (IMT), obesitas sentral, tingkat risiko OSA, dan fungsi kognitif global. Tingkat risiko OSA dinilai dengan menggunakan instrumen STOP-BANG Questionnaire dan fungsi kognitif global menggunakan instrumen Clock Drawing Test (CDT). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna dalam hal frekuensi subjek dengan tingkat risiko tinggi OSA (p=0,042) dan subjek dengan diabetes melitus (p=0,04) antara kelompok subjek dengan status fungsi kognitif global normal dan menurun. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa hanya satu komponen sindroma metabolik, yaitu hipertensi yang berhubungan dengan tingkat risiko OSA (p<0,001), sedangkan diabetes melitus, obesitas sentral dan dislipidemia tidak. Dapat disimpulkan bahwa tingkat risiko OSA berhubungan dengan status fungsi kognitif global dan komponen sindroma metabolik yang berperan adalah diabetes melitus dan hipertensi.
EFFECT OF OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA (OSA) RISK LEVELS ON BOSTON NAMING TEST SCORES TO THE POPULATION IN MATARAM Sulistyaningrum, Dwi; Lestari, Rina; Harahap, Herpan Syafii
MNJ (Malang Neurology Journal) Vol. 7 No. 2 (2021): July
Publisher : PERDOSSI (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia Cabang Malang) - Indonesian Neurological Association Branch of Malang cooperated with Neurology Residency Program, Faculty of Medicine Brawijaya University, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.mnj.2021.007.02.5

Abstract

Background: Obstructive Sleep Apnea (OSA) is one of the most common respiratory disorders found in society. This condition is often found in men with obesity, men with hypertension history, and elderly. In relation to this, it is found that the researches on the effect of OSA risk level on language functions is rarely done. Therefore, this study is aimed at investigating the effect of OSA risk levels on Boston Naming Test score to the population in Mataram. Objective: to investigate the effect of OSA risk levels on language functions used the Boston Naming Test to the population in Mataram.Methods: This study belongs to analytic descriptive study with cross sectional  approach. Held in Udayana Park, Dasan Sari, Mataram in May 2017 and September 2018. This study involved 132 respondents by ages among 40-74 years old. They are Chosen based on inclusion criteria. The OSA risk level was measured using The STOP-Bang questionnaire while language functions was measured using the Boston Naming Test. After That, the Mann-whitney comparative test was employed to analyzed the data.Results: The result of this study showed that, from 132 respondents, it was found that there were 66 (50%) respondents had a high risk level of OSA, and 82 (62%) respondents had language function disorders. Besides, the Mann-Whitney comparative analysis showed no effect on the risk level of OSA on Boston Naming Test score (p > 0.05).Conclusion: The risk level of OSA has no effect on Boston Naming Test score to the population aged 40-74 years in Mataram.
Edukasi Deteksi Dini Stroke Pada Komunitas Diabetes Di Kota Mataram Ilsa Hunaifi; Herpan Syafii Harahap; Joko Anggoro; I Gede Yasa Asmara; Rina Lestari; Dewi Suryani
Jurnal Gema Ngabdi Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Gema Ngabdi
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jgn.v1i1.10

Abstract

Stroke remains one of the major causes of death and disability in Indonesia with a mortality and disability rate of 15% and 65%, respectively. Diabetes is known as a modifiable risk fator on stroke. Promptly identifying the symptoms of stroke is crucial as it leads to faster treatment and minimize brain damage. However, most patients are unaware of the early warning signs and symptoms of stroke. Therefore, providing education on early detection of stroke for patients with diabetes is essential as it may improve awareness on early signs of stroke hence allow patients to seek early treatment and later reduce the impact of the disease. The aim of this community education is to increase awareness of stroke and provide information on early signs and prevention of stroke among patients with diabetes.To achieve the aim of this community education include provide a talk/presentation on early sign of stroke and healthy life style for diabetes patient and evaluation of process. Evaluation of the community education was conducted through a pre and posttest to all participant on the related issue. Approximately 18 diabetes patients took part in this community education. The pre-test average score of participants was 73.33%. After providing education on stroke early detection, the participants' average score increased to 86.67 or increased by 18%. Education for early detection of stroke among Diabetes patients increased participants' understanding of the symptoms and early signs of stroke
Penyuluhan tentang penyakit paru obstruktif kronik di Poli Paru RSUD Provinsi NTB Indana Eva Ajmala; Hamsu Kadriyan; Rina Lestari; Arfi Syamsun; Eka Arie Yuliyani
INDRA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2020): September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.704 KB) | DOI: 10.29303/indra.v1i2.42

Abstract

Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is still a particular concern because it has a high prevalence, morbidity and mortality. COPD is not yet popular in the community. The major risk factor is smoking. There are many other risk factors that must be avoided so that they are not exposed to COPD or their disease does not get worse. The purpose of this counseling is to increase the knowledge of patients and their families about COPD so that changes in thinking and behavior about the disease occur.This counseling was carried out at the Pulmonary Outpatient Clinic, General Hospital of West Nusa Tenggara Province, by students of Medical Faculty Mataram University. There were a presentation of material about COPD, distribution of brochures and discussions. This counseling activity was held on June 26, 2019 and was attended by 38 people, consisting of patients and their families. The participants seemed very enthusiastic to follow the counseling to the end and asked a few questions. Counseling participants have additional knowledge about COPD.
Factors Related to Outcome and Length of Hospital Stay for Elderly Patients with COVID-19 at Mataram University Hospital in 2020-2021 Komang Pranayoga Prandhana Putra Nartha; Prima Belia Fathana; Rina Lestari
Jurnal Biologi Tropis Vol. 22 No. 4 (2022): October - December
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v22i4.4136

Abstract

Indonesia is one of the countries with the highest mortality rate for COVID-19 cases. The elderly group contributed the highest COVID-19 death outcome, which was 48.9% of the total COVID-19 death cases in Indonesia. This study aims to determine the factors related to outcome and length of stay of elderly patients with COVID-19 at the Mataram University Hospital in 2020-2021. This study is a cross-sectional study using the consecutive sampling method obtained from the medical records of elderly patients with confirmed COVID-19 that had met the inclusion and exclusion criteria at the Mataram University Hospital. Univariate and bivariate data analysis using chi-square test. The results showed that 66.7% of the elderly with death outcomes were aged 60-70 years, 77.8% were male, 88.9% had >1 comorbidity and 66.7% had a critical illness degree. Based on length of hospital stay, 53.3% of the elderly with length of hospital stay >14 days were >70 years old, 73.3% were male, 73.3% had >1 comorbidity, and 46.7% had moderate disease. Factors related to the outcome were comorbidities (p=0.015) and disease degree (p<0.001). Factors related to the length of hospital stay were age (p=0.049) and comorbidities (p=0.029). There is a significant relationship between comorbidities and disease severity with the outcome. There is a significant relationship between age and comorbidities with the length of hospital stay.