Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA TUBERKULOSIS PARU MILIER DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADAPASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RSUP NTB Buanayuda, Gede Wira; Fathana, Prima Belia; Putri, Novia Andansari
Jurnal Kedokteran Vol 2 No 2 (2013)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit penting dalam sejarah manusia dan masih tetap menjadi permasalahan utama pada kesehatan manusia sampai saat ini karena memiliki dampak yang besar terhadap status kesehatan, status sosial dan ekonomi manusia. Indonesia merupakan negara dengan urutan ke 3 terbanyak jumlah infeksi tuberkulosis di dunia setelah Cina dan India. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui adanya hubungan antara tuberkulosis paru milier dengan kejadian anemia pada pasien tuberkulosis paru di RSUP NTB. Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Peneliti melakukan observasi hanya sekali pada satu saat yang dilakukan pada bulan Januari 2013 terhadap data pasien tuberkulosis yang dirawat inap di RSUP NTB periode Januari 2011-Desember 2012. Hasil pengumpulan data diolah secara deskriptif berupa tabel serta analitik uji chi-square dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil : Pada penelitian ini total sampel sebanyak 104 dengan 86 sampel diantaranya pasien TB paru yang dirawat mengalami anemia yaitu sebesar 82,7%. Sebanyak 17 (16,3%) pasien TB paru milier diperoleh pada penelitian ini dan 16 (94,12%) diantaranya mengalami anemia. Dari uji statistik dengan Chi-square tidak didapatkan adanya hubungan antara tuberkulosis paru milier dengan kejadian anemia pada pasien tuberkulosis paru di RSUP NTB, hal ini ditunjukan dengan hasil Chi-square hitung (1.854) kurang dari nilai Chi-square tabel (3,811) pada tingkat kepercayaan 95% dan alpha 5%. Kesimpulan :Tidak terdapat hubungan antara tuberkulosis paru milier dengan kejadian anemia pada pasien tuberkulosis paru di RSUP NTB. Kata Kunci : TB Paru milier, anemia.
HEMATOLOGIC EXAMINATION IN PULMONARY TUBERCULOSIS PATIENT ADDMITTED IN GENERAL HOSPITAL WEST NUSA TENGGARA BARAT PROVINCE IN 2011- 2012 Fathana, Prima Belia; Buanayuda, Gede Wira; Putri, Novia Andansari
Jurnal Kedokteran Vol 2 No 3 (2013)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Indonesia masih menempati urutan ke 3 di dunia untuk jumlah kasus TB setelah India dan China. Tuberculosis dapat menyebabkan berbagai perubahan pada pemeriksaan hematologi, perubahan ini melibatkan komponen plasma dan komponen sel. Perubahan hematologi ini dapat menjadi petunjuk yang berharga untuk mendiagnosis, petunjuk terhadap adanya komplikasi dan petunjuk untuk memberikan terapi spesifik Tujuan :untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan hematologi pada pasien tuberculosis paru yang menjalani rawat inap di RSUP NTB tahun 2011 sampai dengan 2012. Metode :merupakan penellitian deskriptif retrospektif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan selama periode januari sampai dengan maret 2013 dengan mengambil sampel hasil pemeriksaan hematologi pasien Tb paru yang diperoleh dari rekam medis. Hasil :Didapatkan 61 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, dengan hasil 78.2 % penderita Tb paru mengalami anemia dan berdasarkan morfologinya anemia yang terbanyak diderita ialah Mikrositik hipokromik ( 81,48 %). Pada hasil penelitian juga didapatkan leukositosis sebanyak 49,2 %, monositosis sebanyak 54,1 % dan pasien yang mengalami limfopenia sebanyak 13.1%. Pada penghitungan trombosit didapatkan kadar trombosit normal sebanyak 72.1% dan trombositosis pada 24.6 % pasien Kesimpulan :anemia mikrositik hipokrom merupakan jenis anemia yang terbanyak dijumpai (81,48%), leukositosis didapatkan pada49,2 % pasien serta trombositosis didapatkan pada 24,6 % pasien Kata Kunci :Pemeriksaan Hematologi, Tb Paru, Anemia Mikrositik Hipokromik
ANALISIS KADAR TIMBAL (Pb) DALAM DARAH AKIBAT PAPARAN KRONIS PADA SOPIR KENDARAAN UMUM DI KOTA MATARAM Fardila, Vini; Syamsun, Arfi; Fathana, Prima Belia
Jurnal Kedokteran Vol 3 No 4 (2014)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang dan Tujuan: Kemajuan bidang transportasi memiliki dampak positif dan negatif. Salah satu dampak negatif yang timbul adalah tingginya tingkat polusi udara. Sebagian besar penyebab polutan adalah cemaran hasil emisi gas buang kendaraan bermotor. Timbal atau Plumbum (Pb) adalah salah satu dari hasil emisi berbahaya tersebut. Salah satu pekerja yang memiliki resiko tinggi terpapar timbal adalah Sopir di Kota Mataram. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar timbal (Pb) pada darah sopir akibat paparan kronis di Kota Mataram. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode deskriptif analitik. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sopir kendaraan umum di Kota Mataram yang telah bekerja selama 24 bulan dan tidak berhenti lebih dari 25 hari dengan besar sampel sebanyak 60 orang. Hasil: Hasil penelitian diperoleh bahwa kadar timbal darah pada sopir (25 µg/dl) sebanyak 13 orang. Simpulan: Kadar timbal darah Sopir di Kota Mataram menunjukkan nilai rata-rata mencapai 21,56 µg/dL. 21,7% kadar timbal darah subyek dikategorikan tinggi, 70% sedang, dan 8,3% rendah. Kata Kunci: Kadar Pb, darah, Sopir
Gambaran Konsumsi Garam Iodium dan Kadar Iodium Urin pada Anak Sekolah Dasar di Pulau Lombok Ekawanti, Ardiana; Lestarini, Ima Arum; Cholidah, Rifana; Fathana, Prima Belia; Yuliyani, Eka Arie
Jurnal Kedokteran Vol 5 No 3 (2016)
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Defisiensi iodium masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Dari pemeriksaan iodium yang diekskresikan melalui urine, didapatkan defisiensi iodium pada 36,4% anak di seluruh dunia, dan daerah Asia Tenggara didapatkan 39,8% anak usia sekolah mengalami defisiensi iodium. Nusa Tenggara Barat adalah provinsi dengan konsumsi garam iodium yang terendah di seluruh Indonesia dan belum ada penelitian tentang kadar iodium urin dan factor yang mempengaruhinya. Tujuan: Mencari data dasar tentang epidemiologi defisiensi iodium , selain itu penelitian ini juga bisa memberi manfaat tentang gambaran kadar iodine masyarakat secara umum.. Metode: Rancangan penelitian ini adalah rancangan potong lintang dengan populasi terjangkau kelas 5 dan 6 siswa SD di dataran rendah dan dataran tinggi Pulau Lombok. Faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi garam didapatkan dengan menggunakan kuesioner. Kadar iodium urin dinyatakan dengan median iodium urin yang didapatkan dengan menggunakan metode acid digestion. Hasil: Median iodium urin di dataran rendah didapatkan 218 mg/L dan di dataran tinggi 236 mg/L. Iodium Urine Excretion di dataran rendah dan tinggi juga menunjukkan kecukupan tingkat konsumsi garam iodium. Kesimpulan: Median iodium urin di dataran rendah didapatkan 218 mg/L dan di dataran tinggi 236 mg/L. Iodium Urine Excretion di dataran rendah dan tinggi juga menunjukkan kecukupan tingkat konsumsi garam iodium.
Physical Measurement Analysis in Pre-Utility Covid-19 Isolation Room: A Case Study Universitas Mataram Teaching Hospital Eustachius Hagni Wardoyo; Ida Bagus Alit; Monalisa Nasrul; Didit Yudhanto; Prima Belia Fathana; Rini Srikus Saptaningtyas
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 7, No 2 (2021): The Indonesian Journal of Infectious Disease
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32667/ijid.v7i2.121

Abstract

Background: Negative pressure room is recommended for the treatment of COVID-19 patients. Aim this study to describe physical measurement analysis of isolation room Universitas Mataram Teaching Hospital. Methods: Newly developed negative pressure isolation room was physical measure using following instruments: anemometer, moisture meter, hygrometer and pressure gauge.  Results: This study showed physical measurement as follow: 1) ACH (air change per hour) 23.3 / hour [minimum: 12+ ACH]; 2) the difference in pressure gradient between the inpatient room and anteroom -30 Pa [minimum -15 Pa]; 3) the mean of air temperature 24.8°C [21-24]; 4) air humidity 58% [maximum 65%] and 5) concrete moisture 22.45%. Conclusion: The COVID-19 isolation room at the Universitas Mataram Teaching Hospital meets the standard criteria.
The Correlations of Knowledge, Attitude and Practice with Compliance in Treatment of Pulmonary Tuberculosis Patients in Puskesmas Cakranegara Auliana Puji Lestari; Prima Belia Fathana; Wahyu Sulistya Affarah
Jurnal Biologi Tropis Vol. 21 No. 1 (2021): Januari - April
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v21i1.2373

Abstract

Patient compliance refers to the suitability of behavior against treatment recommendations include timing, dose and frequency of treatment. Compliance to tuberculosis treatment was actually very complex and dynamic with various factors that interacted each other, and therefore it will influence on patient’s behavior decision. Patient who has a good compliance will increase success to his recovery. This study was carried out to determine the correlation between tuberculosis patient behavior which consists of the domain of knowledge, attitudes and practices with compliance to taking anti-tuberculosis drugs at the Puskesmas Cakranegara commencing on July to November 2020. This research was an observational analytic study using a cross sectional method. Population sample was patients who diagnosed with pulmonary tuberculosis which undergoing category 1 treatment at Puskesmas Cakranegara. The data used in the study was primary data established from interviewing patients using a questionnaire on selected Pulmonary TB patients including respondents who eligible as the inclusion and exclusion criteria. The number of samples in this study were 30 infected-people. The data obtained were analyzed using the Spearman correlation test.  The correlation test of the study showed that there was no significant correlation between variable of knowledge and medication compliance (p = 0.079, r = 0.325).  However, the attitude variables had a significant correlation with medication compliance (p = 0.000, r = 0.715).  Similarly, the practices variable has a significant correlation to the medication compliance (p = 0.000, r = 0.656). This study found that there was no significant correlation between knowledge and compliance taking anti-tuberculosis drugs. However, it was found that there was a significant correlation between attitudes and practices with compliance to taking anti-tuberculosis drugs.
Variation of Saliva Sampling Procedures in Detecting SARS-CoV2 with Real Time Polymerase Chain Reaction: A Scoping Review Dewi Suryani; Devi Rahmadhona; Prima Belia Fathana; Indah Sapta Wardani; Ika Nurfiria Tauhida; Mohammad Rizki
Unram Medical Journal Vol 10 No 4 (2021): Jurnal Kedokteran Volume 10 nomor 4 (Desember) 2021
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jku.v10i4.611

Abstract

Background: Currently there is a rise in the study of saliva as alternative clinical samples for the detection of SARS-CoV2 as it is considered less invasive, able to be obtained independently by patients and does not cause discomfort compared to nasopharyngeal swab (NPS). Nevertheless, there has been an inconsistency of methods applied in sample collection, storage and laboratory assay from previous research. As the pre analytical phase may influence diagnostic result, therefore this scoping review would like to identify the varation approach of saliva collection methods conducted by previous studies. Study Design: We conducted a scoping review of the literature in 3 databases (PubMed, Science Direct and Google Scholar) and included articles published bewteen January 2020 until March 2021. Results: This review included 22 publications that met the inclusion criteria. All articles compared saliva with nasopharyngeal swabs. There were variations of sample collection approach which include type of saliva collected, type of container, the use of presrvative or stabilizing agent, time and volume of saliva collected and requirements for patients prior to sample collection. Moreover, not all study included a detailed information regarding salivary collection methods. Conclusion: Information regarding saliva sample collection and prepartion is required to not only be reproduced by following research but also to determine the best approach for optimal outcome.
PELATIHAN PENCEGAHAN PENULARAN WABAH COVID-19 BAGI STAF KARYAWAN HOTEL NUTANA KOTA MATARAM Eustachius Hagni Wardoyo; Wahyu Sulistya Affarah; Adnanto Wiweko; Ahmad Taufik Sakti; Didit Yudhanto; Monalisa Nasrul; Prima Belia Fathana
Jurnal Abdi Insani Vol 7 No 2 (2020): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v7i2.329

Abstract

Bidang perhotelan merupakan salah satu usaha perekonomian yang paling terdampak dari pandemi COVID-19, mau tidak mau harus belajar beradaptasi terhadap kondisi ini, salah satunya dengan membuka paket isolasi diri yang memperhatikan protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah. Untuk alasan ini, program pengabdian masyarakat yang diadakan oleh Fakultas Kedokteran dan Rumah Sakit Universitas Mataram, Mataram meningkatkan pengetahuan pencegahan dan pengendalian infeksi terkait penyusunan paket isolasi mandiri tersebut. Sebagai uji coba paket isolasi mandiri ini di adakan di Hotel Nutana, Jl. Airlangga Gomong Mataram yang memiliki 42 kamar dan termasuk hotel menengah. Pelatihan dihadiri oleh berbagai unsur perhotelan, petugas front office, housekeeping, sekuriti, laundry dan restoran sebanyak 16 orang. Pelatihan ini meliputi proses penerimaan tamu, skema paket isolasi mandiri, alur pencegahan infeksi bagi tamu dan karyawan, jenis-jenis APD, prosedur kerja house keeping, laundry dan restoran. Pada akhir pelatihan, pemahaman karyawan terkait praktek isolasi mandiri meningkat dan karyawan siap untuk mengimplementasikan paket isolasi mandiri yang dimaksud.
PELATIHAN TERAPI OKSIGEN PADA TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM UNIVERSITAS MATARAM Moulid Hidayat; Prima Belia Fathana; Devi Ramadhona; Wahyu Sulistya Affarah
Jurnal Abdi Insani Vol 8 No 3 (2021): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v8i3.442

Abstract

Oksigen merupakan substrat penting bagi kehidupan manusia. Pengambilan oksigen dari lingkungan melalui kerja paru memberikan asupan substrat penting untuk proses produksi energi. Pada kondisi gawat napas, pemberian oksigen merupakan hal yang sangat esensial untuk menjaga homeostasis tubuh dan mencegah kerusakan organ lebih lanjut. Sehingga, pengetahuan akan indikasi pemberian oksigen, berapa dosis oksigen yang tepat, bagaimana cara memberikan oksigen yang benar, dan apa yang harus diperhatikan dalam pemberian oksigen sangat perlu dikuasai dengan baik. Pada era pandemi Covid-19 ini, penggunaan terapi oksigen sangat masif, sehingga perlunya dilakukan penyegaran kembali mengenai terapi oksigen terhadap tenaga kesehatan di lingkungan Rumah Sakit Universitas Mataram agar penggunaan oksigen dapat lebih tepat guna, dan optimal. Meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Universitas Mataram mengenai terapi oksigen. Kegiatan pelatihan ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah interaktif dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi. Pengetahuan peserta dinilai berdasarkan pre-test dan post-test. Kegiatan pelatihan dihadiri oleh 35 orang tenaga kesehatan yang khusus berasal dari instalasi rawat isolasi, instalasi gawat darurat, dan instalasi perawatan kritis (intensive care unit (ICU)) Rumah Sakit Universitas Mataram. Pada pelatihan ini, terdapat peningkatan pengetahuan yang bermakna, dengan selisih skor peningkatan pengetahuan sebesar 10.89 (p=0.0225 (<0.05), 95% KI 1.551-19.06). Peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan melalui kegiatan pelatihan terapi oksigen dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan sehari-hari pasien dengan kegawatan napas.
Factors Related to Outcome and Length of Hospital Stay for Elderly Patients with COVID-19 at Mataram University Hospital in 2020-2021 Komang Pranayoga Prandhana Putra Nartha; Prima Belia Fathana; Rina Lestari
Jurnal Biologi Tropis Vol. 22 No. 4 (2022): October - December
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v22i4.4136

Abstract

Indonesia is one of the countries with the highest mortality rate for COVID-19 cases. The elderly group contributed the highest COVID-19 death outcome, which was 48.9% of the total COVID-19 death cases in Indonesia. This study aims to determine the factors related to outcome and length of stay of elderly patients with COVID-19 at the Mataram University Hospital in 2020-2021. This study is a cross-sectional study using the consecutive sampling method obtained from the medical records of elderly patients with confirmed COVID-19 that had met the inclusion and exclusion criteria at the Mataram University Hospital. Univariate and bivariate data analysis using chi-square test. The results showed that 66.7% of the elderly with death outcomes were aged 60-70 years, 77.8% were male, 88.9% had >1 comorbidity and 66.7% had a critical illness degree. Based on length of hospital stay, 53.3% of the elderly with length of hospital stay >14 days were >70 years old, 73.3% were male, 73.3% had >1 comorbidity, and 46.7% had moderate disease. Factors related to the outcome were comorbidities (p=0.015) and disease degree (p<0.001). Factors related to the length of hospital stay were age (p=0.049) and comorbidities (p=0.029). There is a significant relationship between comorbidities and disease severity with the outcome. There is a significant relationship between age and comorbidities with the length of hospital stay.