Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH CAPITAL REQUIREMENT, LIQUIDITY RATIO, DAN LENDING STRUCTURE TERHADAP RISIKO KREDIT PERBANKAN INDONESIA FATIMAH, .
JURNAL ILMIAH MAHASISWA MANAJEMEN Vol 1, No 6 (2012)
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.33508/jumma.v1i6.193

Abstract

This study aimed to analyze the effect of capital requirement, liquidity ratio, and lending structure on Indonesia’s banking credit risk. The credit risk is measured by using Risk Adjusted Return on Capital and Loan/ Total Assets. This study used secondary data with 17 samples from Indonesia’s banking companies that are listed on the Indonesia’s Stock Exchange during the period of 2009 – 2011 and have met certain criteria. The result showed that the variables affect credit risk. Capital had similar result with researches in various countries, which indicates that capital is an important pillar in the face of Banking Risk. Lower liquidity will reduce credit risk, while that level of credit’s concentration which means the bank will determine the depth of understanding of industry’s condition also have a positive influence on credit risk.
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PROFESIONAL PADA SISWA SMP NEGERI 8 PONTIANAK Fatimah, .; Heryana, Nanang; ., Syambasril
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 12 (2016): Desember 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan umum penelitian ini untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan berbicara siswa dalam menyampaikan laporan perjalanan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan dari prasiklus, siklus I, dan siklus II. Pada prasiklus, nilai rata-rata siswa yaitu 64,86. Pada siklus I, nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan menjadi 70,63. Pada siklus II, nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan menjadi 81,94. Persentase ketuntasan belajar siswa pada prasiklus yaitu 25%, mengalami peningkatan menjadi 41,66% pada siklus I, dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 88,88%. Dengan demikian, pembelajaran peningkatan keterampilan berbicara siswa telah mengalami peningkatan dari prasiklus, siklus I, dan siklus II.  Kegiatan pelaksanaan pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.   Kata kunci: berbicara, metode bermain peran profesional Abstract: The purpose of this study to describe the improvement of students' speaking skills in reporting trips. The method used is descriptive method. The average of students' score has increased from prasiklus, on the first cycle and the second cycle. In prasiklus, the average of students' score is 64.86. In the first cycle, the average of students' score increased to 70.63. In the second cycle, the average of students' score has increased to 81.94. The percentage of students on mastery learning prasiklus is 25%, increased to 41.66% on the first cycle, and increased in the second cycle into 88.88%. Thus, the improvement of students' speaking skills learning has increased from prasiklus, from the first cycle and the second cycle. Implementation of learning activities can be carried out properly so that the learning activities to run smoothly. Keyword: speaking, method of playing the role of a professional
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MENGGUNAKAN MEDIA KONKRIT DI SEKOLAH DASAR Fatimah, .; Utami, Sri; ., Kartono
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 1 (2015): Januari 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Siswa terlihat tidak aktif pada proses pembelajaran. Salah satu solusi yang tepat untuk mengatasi hal itu adalah menerapkan media konkrit dalam proses pembelajaran IPA. Perbaikan pembelajaran ini dilakukan melalui metode deskriptif dengan rancangan penelitian tindakan kelas. Aktivitas belajar siswa setelah penggunaan media konkrit dalam proses pembelajaran IPA materi tentang benda diperoleh persentase aktivitas belajar siswa siklus 1 87,5% dan siklus II sebesar 93,75%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media konkrit pada prosses pembelajaran IPA di kelas 1 secara tepat dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas 1 Sekolah Dasar Negeri 05 Rantau Panjang Kabupaten Landak.   Kata Kunci : Meningkatkan, Aktivitas Belajar, Media Konkrit Abstract : Student’s appear are not active in the teaching and learning process. One appropriate solution to overcome this problem is by applying the concrete media. The research method used deskrifted method. The research type classroom action research. After the use of concrete media in teaching and learning process about the science of matter from liquid obtained percentages of student learning activities amounted to 87,5% in the first cycle and the second cycle 93,75%. From these results show that the use of concrete media is appropriate to increase the activity 1 th grade students of SDN 05 Rantau Panjang Landak. Keywords : Improving, Learning Activities, Concrete Media 
Peran Pola Asuh Otoritatif terhadap Kematangan Beragama pada Remaja di SMAN 1 Tebing Tinggi Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Balangan Fatimah, .; Zwagery, Rika Vira; Tanau, Meydisa Utami
Jurnal Kognisia Vol 5, No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jk.v5i2.2631

Abstract

Masa remaja merupakan masa perubahan yang setiap indvidu. Padamasa remaja ini akan mengalami perubahan fisik ataupun psikis. Remaja yang mengalami hal itu cenderung melakukan hal yang beresiko, karena itu remaja adalah individu pertama yang harus di ajarkan jaran agama dan moral, termasuk orangtua mereka. Remaja yang memiliki perilaku yang sesuai dengan aturan moral adalah remaja yang memiliki kematangan beragama yang baik, karena agama pada hakikatnya hanya membawa umatnya menuju dan sebagai orangtua yang mengasuh anak dengan arahan dan bimbingan seperti asuhan otoritatif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran pola asuh otoritatif terhadap kematangan beragama pada remaja di SMAN 1 Tebing Tinggi. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 59 siswa di SMAN 1Tebing Tinggi, kabupaten balangan, kalimantan selatan, menggunakan metode purposive sampling. Metode menggunakan data instrumen skala otoritatif dan skala kematangan beragama. Metode analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menghasilkan t hitung sebesar 5,989 dan t tabel sebesar 2,002 sehingga menunjukan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel (5,989> 2,002). Hasil penelitian ini pun menghasilkan taraf signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disangkal bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan adanya peranan yang signifikan dari pola asuh otoritatif terhadap kematangan beragama dapat diterima. Metode analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menghasilkan t hitung sebesar 5,989 dan t tabel sebesar 2,002 sehingga menunjukan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel (5,989> 2,002). Hasil penelitian ini pun menghasilkan taraf signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disangkal bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan adanya peranan yang signifikan dari pola asuh otoritatif terhadap kematangan beragama dapat diterima. Metode analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menghasilkan t hitung sebesar 5,989 dan t tabel sebesar 2,002 sehingga menunjukan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel (5,989> 2,002). Hasil penelitian ini pun menghasilkan taraf signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disangkal bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan adanya peranan yang signifikan dari pola asuh otoritatif terhadap kematangan beragama dapat diterima. Hasil penelitian ini pun menghasilkan taraf signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disangkal bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan adanya peranan yang signifikan dari pola asuh otoritatif terhadap kematangan beragama dapat diterima. Hasil penelitian ini pun menghasilkan taraf signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disangkal bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan adanya peranan yang signifikan dari pola asuh otoritatif terhadap kematangan beragama dapat diterima.