Masa remaja merupakan masa perubahan yang setiap indvidu. Padamasa remaja ini akan mengalami perubahan fisik ataupun psikis. Remaja yang mengalami hal itu cenderung melakukan hal yang beresiko, karena itu remaja adalah individu pertama yang harus di ajarkan jaran agama dan moral, termasuk orangtua mereka. Remaja yang memiliki perilaku yang sesuai dengan aturan moral adalah remaja yang memiliki kematangan beragama yang baik, karena agama pada hakikatnya hanya membawa umatnya menuju dan sebagai orangtua yang mengasuh anak dengan arahan dan bimbingan seperti asuhan otoritatif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran pola asuh otoritatif terhadap kematangan beragama pada remaja di SMAN 1 Tebing Tinggi. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 59 siswa di SMAN 1Tebing Tinggi, kabupaten balangan, kalimantan selatan, menggunakan metode purposive sampling. Metode menggunakan data instrumen skala otoritatif dan skala kematangan beragama. Metode analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menghasilkan t hitung sebesar 5,989 dan t tabel sebesar 2,002 sehingga menunjukan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel (5,989> 2,002). Hasil penelitian ini pun menghasilkan taraf signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disangkal bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan adanya peranan yang signifikan dari pola asuh otoritatif terhadap kematangan beragama dapat diterima. Metode analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menghasilkan t hitung sebesar 5,989 dan t tabel sebesar 2,002 sehingga menunjukan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel (5,989> 2,002). Hasil penelitian ini pun menghasilkan taraf signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disangkal bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan adanya peranan yang signifikan dari pola asuh otoritatif terhadap kematangan beragama dapat diterima. Metode analisis data menggunakan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menghasilkan t hitung sebesar 5,989 dan t tabel sebesar 2,002 sehingga menunjukan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel (5,989> 2,002). Hasil penelitian ini pun menghasilkan taraf signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disangkal bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan adanya peranan yang signifikan dari pola asuh otoritatif terhadap kematangan beragama dapat diterima. Hasil penelitian ini pun menghasilkan taraf signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disangkal bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan adanya peranan yang signifikan dari pola asuh otoritatif terhadap kematangan beragama dapat diterima. Hasil penelitian ini pun menghasilkan taraf signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disangkal bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan adanya peranan yang signifikan dari pola asuh otoritatif terhadap kematangan beragama dapat diterima.