Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Bioinformatika Gen Cat (Homo sapiens): Penyandi Enzim Antioksidan Katalase dan Mutasi C330T pada Diabetes Melitus Tipe 1 Linda Weni
Majalah Sainstekes Vol 7, No 2 (2020): DESEMBER 2020
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.707 KB) | DOI: 10.33476/ms.v7i2.1695

Abstract

Katalase (EC 1.11.16) adalah merupakan enzim antioksidan yang bertindak sebagai biokatalisator dengan mengubah H2O2 menjadi H2O dan O2. Enzim ini berperan penting dalam meregulasi metabolisme H2O2. Hidrogen peroksida adalah merupakan sebuah molekul kecil hasil samping dari metabolisme. Kelebihan H2O2 akibat defisiensi Katalase, menyebabkan kerusakan yang signifikan pada protein, DNA, RNA dan lipid sehingga hal ini juga berperan pada patogenesis berbagai penyakit, termasuk diabetes. Dalam studi in silico ini, perubahan yang terjadi pada mutasi SNP (single nucleotide polymorphism) C (330) T (rs 10011179) dari gen CAT akan diselidiki, termasuk hubungannya dengan risiko peningkatan resiko diabetes. Untuk itu dilakukan pencarian bioinformasi, diantaranya informasi tentang gen, protein dan penelusuran informasi penting lainnya yang dapat digunakan sebagai informasi pendukung penelitian. Analisis bioinformatika gen CAT dilakukan dengan menggunakan beberapa program open source dari situs web. Pada penelitian ini ternyata terjadi mutasi misssense SNP Ala110Val (C330T, rs1001179) yang ditemukan pada struktur 3D CAT pada urutan asam amino ke-110 (C330T) yang mengganggu fungsi amidasi protein CAT. Mutasi ini menyebabkan berkurangnya ekspresi gen CAT, yang berakibat pada berkurangnya aktivitas CAT sebagai biokatalis dan sebagai enzim antioksidan. Hal ini terkait dengan peningkatan risiko diabetes tipe 1.
Diabetes Sebagai Faktor Commorbid Yang Memperburuk Mortalitas Dari Covid-19: Sebuah Tinjauan Literatur Muhammad Iqbal Thamrin; Linda Weni; Diniwati Mukhtar
Majalah Sainstekes Vol 9, No 1 (2022): JUNI 2022
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.445 KB) | DOI: 10.33476/ms.v9i1.2064

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan ciri hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang petama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada bulan Desember 2019. COVID-19 yang disertai dengan diabetes mellitus diketahui mempunyai resiko prognosis yang lebih buruk daripada yang tidak disertai diabetes meliitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  apakah  terdapat peningkatan  mortalitas  dalam kasus COVID-19 yang disertai diabetes mellitus.Jenis penelitian ini menggunakan Literature Review dengan menggunakan jurnal yang diambil dari database sebanyak 20, dengan keyword pencarian jurnal yaitu “COVID-19, Mortalitas, dan Diabetes”. Limitasi pencarian jurnal yaitu 2 tahun, berhubungan dengan COVID-19 yang merupakan penyakit baru. Penyaringan jurnal menggunakan PRISMA Flow Diagram, sehingga didapatkan jurnal yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.Didapatkan 20 jurnal yang relevan dengan kriteria yang telah ditetapkan, dengan 18 jurnal mendukung hipotesis alternatif, dan 2 jurnal tidak mendukung. Jurnal  yang  paling  mendukung  hipotesis  alternatif  dengan  Odd  Ratio  sebesar 12.234 (Cl 95% 4.126-36.272), p kurang dari 0.026 oleh Albitar, Ballouze, Ooi, et al., 2020, ditemukan juga bahwa diabetes tipe 1 dan tipe 2 yang merupakan penyerta COVID-19, mempunyai pengaruh yang besar dalam menaikan resiko kematian pasien  COVID-19,  dibuktikan  oleh  jurnal  Barron,  Bakhai,  Kar,  et  al.,  2020 dengan diabetes tipe 1 (HR 1.61(1.32-1.96)) dan diabetes tipe 2 (HR 1.61(1.54-1.67)), p kurang dari 0,0001, ditemukan juga bahwa pasien COVID-19 dengan riwayat diabetes mellitus juga mempunyai resiko kematian yang tinggi, dibuktikan oleh jurnal dari Yu, Lei, Li, et al., 2020 dengan (OR 2.34(1.45-3.76)), p kurang dari 0.005
Pola Hidup Sehat Selama Pandemi Covid-19 Pada kader PKK di Ciseeng Kabupaten Bogor Diniwati Mukhtar; Linda Weni; Wan Nedra; M Arsyad; Yulia Suciati; Dita Safira
Info Abdi Cendekia Vol 3 No 2: Desember 2020
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.186 KB) | DOI: 10.33476/iac.v3i2.38

Abstract

Changes in lifestyle and modernization have caused a shift in the pattern of diseases from communicable to non-communicable diseases (NCD). The NCD category includes diabetes, hypertension, obesity, coronary heart disease. Non-communicable diseases are a challenge during the Covid-19 pandemic because they are comorbid, which will aggravate the disease. Therefore it is necessary to educate on a healthy lifestyle to avoid these new infectious diseases. The method was carried out through webinars with the topic of an active lifestyle, teachings on faith and introduction to herbs to PKK cadres (Family Welfare Empowerment – FWE) in Ciseeng village. The metabolic health characteristics have normal values of 0%, 26%, 100%, 74% for waist circumference (WC), body mass index (BMI), systolic and diastolic blood pressure, respectively. Knowledge of healthy lifestyle from the webinar increased from 51.30% to 85.96% (p <0.05). The conclusion is that the metabolic health of respondents is considered at risk, while webinar activities reduce the risk of comorbidities.
Uji Inhibisi α-Glukosidase Dan Uji Pengaruh Rebusan Daun Salam (Syzygium polyanthum) Pada Pasien Dm Tipe 2 Di Puskesmas Cempaka Putih Jakarta Pusat Mazaya Azzahra; Linda Weni; Firman Arifandi
Majalah Sainstekes Vol. 12 No. 1 (2025): JUNI 2025
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33476/ms.v12i1.4414

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah akibat kurangnya produksi insulin dan atau terganggunya fungsi insulin di dalam tubuh. Hingga saat ini, jumlah penderita diabetes melitus tipe 2 di Indonesia kian meningkat dan diprediksi akan mencapai 21,3 juta jiwa pada tahun 2030. Salah satu herbal yang sering digunakan dalam terapi diabetes adalah daun salam (Syzygium polyanthum). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek inhibisi rebusan daun salam terhadap aktivitas enzim α-glikosidase dan untuk menganalisis pengaruh pemberian rebusan daun salam terhadap penurunan kadar gula darah puasa (GDP) pasien diabetes.  Penelitian ini menggunakan Non-Equivalent Control Group Design dengan sampel terdiri atas 30 pasien dari  Puskesmas Cempaka Putih yang menderita penyakit DM tipe 2. Sampel ini dibagi kedalam 4 kelompok yaitu kelompok P1 dengan dosis 5gr/300 cc, kelompok P2 dengan dosis 5 gr/250 cc, kelompok P3 dengan dosis 5 gr/200 cc,  dan kelompok pembanding (KP)  dengan dosis metformin 500 mg/hari, serta 1 kelompok  responden  normal sebagai kelompok kontrol. Pemberian daun salam diberikan 1 kali per  hari di pagi hari selama 8 hari. Analisis data dilakukan dengan Uji ANOVA dengan signifikansi p<0.05 menggunakan SPSS versi 27. Uji normalitas dilakukan menggunakan Saphiro-Wilk, uji homogenitas menggunakan Levene’s test serta uji lanjut menggunakan Uji  Post Hoc Tukey HSD. Hasil uji statistik didapatkan distribusi data normal p=0,69 (p>0,05) dan homogen (p>0.05). Dosis rebusan daun salam 5gr/200cc memberikan penurunan gula darah yang signifikan pada pasien diabetes (p < 0,001), dan juga memberikan penghambatan yang signifikan (<0,001) terhadap enzim α-glukosidase dibanding kelompok lain. Terdapat korelasi positif dengan kekuatan sedang (nilai koefisien korelasi 0.542), antara penghambatan α-glukosidase terhadap penurunan kadar glukosa darah responden. Disimpulkan bahwa daun salam berpotensi sebagai anti diabetes melalui salah satu mekanisme penurunan GDP pada DM tipe-2 akibat aktivitas inhibisi dari daun salam terhadap aktivitas enzim α-glukosidase.