Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PEMETAAN POTENSI PENGEMBANGAN LAHAN TAMBAK GARAM DI PESISIR UTARA KABUPATEN PAMEKASAN Mahfud Efendy; Rahmad Fajar Sidik; Firman Farid Muhsoni
Jurnal Kelautan Vol 7, No 1: April (2014)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v7i1.791

Abstract

Pamekasan sebagai salah satu sentra produksi garam nasional masih memungkinkan untuk meningkatkan produksi garamnya melalui program ekstensifikasi di wilayah pesisir utara. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan potensi pengembangan lahan tambak garam baru di pesisir utara Kabupaten Pamekasan sebagai dasar program ekstensifikasitersebut. Penelitian ini memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dan system informasi geografis dengan tahapan analisis: pemrosesan citra satelit, interpolasi peta rupa bumi Indonesia, digitasi peta tanah, interpolasi data curah hujan, dan interpretasi deskriptif. Kegiatan pemetaan ini menghasilkan informasi potensi ketersediaan lahan tambak garam baru di pesisir utara seluas 15.822,91 Ha. Potensi ketersediaan lahan baru ini secara topografi dengan klasifikasi lereng datar untuk produksi garam (0-8%) tersedia seluas 10.084,55 Ha. Lahan baru ini didominasi mediteran rodik 12018 Ha dan kompleks mediteran, grumosol, regosol dan litosol 5662,4Ha. Potensi teknis lainnya yang mendukung kegiatan ekstensifikasi wilayah pesisir utara adalah curah hujan yang lebih rendah dibandingkan dengan daerah pedalaman dan daerah pesisir selatan yakni seluas 15.281,5 Ha. Dasar kesesuaian lainnya adalah jumlah sungai yang bermuara ke laut pesisir utara lebih sedikit dan lebih pendek dibandingkan dengan pesisir selatan yakni sepanjang 102,97 Km. Seperti halnya pesisir selatan, di pesisir utara juga tersedia jalur transportasi baik darat maupun laut berupa jalan kolektor sepanjang 17,6 Km yang melintasi Kecamatan Pasean dan Kecamatan Batumarmar.Kata Kunci: pemetaan, potensi pengembangan, tambak garam MAPPING THE POTENTIAL FOR LAND DEVELOPMENT IN COASTAL NORTH SALT POND PAMEKASANABSTRACTPamekasan as one of national salt producers still enables to improve its production through extension program in the north coastal area.  This study aim to mapping the potention of salt embankment development in Nort costal area of Pamekasan Regency as the basic of the extension program. This study takes an advantage of remote sensing technology and Geographic Information System in some phases of analysis: satelite image processing, interpolation of Indonesian geographical map, land map digitization, interpolation of reinfall data, and descriptive interpretation. This mapping activity produces information such as potential availability of salt embankment in the nort costal area around 15.822,91 Ha. This new potential of salt embankment categorized flat slope for producing salt (0-8%), while there is10.084,55 Ha available.     This new salt embankment is dominated by mediteran rodik 12018 Ha and mediteran cluster, grumosol, regosol dan litosol 5662,4 Ha. Other technical potential supported extension activity in this region are rainfall which lower than hinterland and South Costal Area around 15.281,5 Ha.  The other compatibility is the amount of rivers flow to downstream is shorter than ones in the South Costal Area (around 102,97 Km) . In North Costal Area also has transportation path like collector roads 17,6 km long cross over Pasean and Batumarmar subdistricts. Keywords: mapping, potential of development, salt embankment
VARIASI PRODUK PUPUK MAJEMUK DARI LIMBAH GARAM (BITTERN) DENGAN PENGATUR BASA BERBEDA Rahmad Fajar Sidik
Jurnal Kelautan Vol 6, No 2: Oktober (2013)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v6i2.782

Abstract

Pupuk majemuk dibuat dari limbah produksi garam yang disebut bittern dengan sumber ligan pengendap ammonia dan asam fosfat. Produksi pupuk tersebut dilakukan dengan mencampurkan bittern sebanyak 145 mL ke dalam gelas kimia ukuran 500 mL (reaktor), sambil diaduk ditambahkan asam fosfat dan amonia dengan perbandingan molar stoikiometris (1:1:1). Dengan tetap dilakukan pengadukan, ditambahkan pengatur basa (kalium hidroksida, natrium hidroksida dan kalsium hidroksida) yang sesuai tetes demi tetes untuk mengatur pH reaksi hingga mencapai pH 9. Setelah itu tetap dilakukan pengadukan selama 1 jam penuh untuk memberikan waktu bagi masing-masing campuran bereaksi secara sempurna. Produk pupuk yang dihasilkan langsung dicuci dengan aquades, kemudian dikering udarakan dibawah cahaya matahari. Untuk mengetahui nilai rendemen, pupuk yang telah kering ditimbang kemudian dianalisa dengan menggunakan XRF (X-Ray Fluorosence). Variasi formula struktur pupuk majemuk yang terbentuk secara berturut-turut adalah Mg2(NH4)2(PO4)2·4H2O, KMg(NH4)(PO4)2·4H2O dan NaMg(NH4)(PO4)2· 4H2O.Kata Kunci: bittern, variasi produk, pupuk majemuk
PENGGUNAAN ZAT ADITIF RAMSOL DALAM MENINGKATKAN MUTU GARAM RAKYAT Mahfud Efendy; Rahmad Fajar Sidik; Haryo Triajie
Jurnal Kelautan Vol 6, No 1: April (2013)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v6i1.834

Abstract

Garam merupakan benda yang sangat dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembuatannya metode tradisional belum mampu untuk memenuhi kebutuhan garam nasional non industri. Oleh karena itu adanya pengembangan teknologi yang tepatguna, efektif, efisien, serta ramah lingkungan mutlak diperlukan dalam membantu proses pembuatan garam. Adapun tujuan penelitiannya yakni  untuk mendapatkan teknik/metode yang tepat dalam mengaplikasikan zat aditif (ramsol) yang telah beredar di masyarakat. Penelitian ini menggunakan zat aditif (ramsol) produksi PT. Sumber Alam Niagamas Indramayu Jawa Barat dan air tua (20oBe) dengan perlakuan: tanpa zat aditif (kontrol) (R0); metode Indramayu (R1) dan metode Madura (R2) yang dilakukan pada rumah demplot beralas terpal plastik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zat aditif garam (ramsol) memiliki pengaruh dalam proses pembentukan kristal garam. Kualitas (bau, rasa, warna) garam yang dihasilkan secara visual lebih bagus. Metode madura (colok) merupakan teknik terbaik dalam menghasilkan garam Kata kunci: zat aditif, ramsol, mutu, garam rakyat
PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM TEMATIK BERBASIS TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) Rahmad Fajar Sidik
JURNAL PENA SAINS Vol 1, No 1 (2014): JURNAL PENA SAINS
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jps.v1i1.1331

Abstract

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) identik dengan pelaksanaan pembelajaran berbasis penemuan ilmiah (praktikum), dan hal ini dijadikan salah satu dasar pelaksanaan kurikulum 2013 (K13). Proses pembelajaran IPA dengan K13 dapat menggunakan skenario praktikum tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai sumber belajar dan obyek pembelajaran. Mulai dari taksonomi tanaman, habitat, proses budidaya, pengambilan dan pemanfaatan komposisi senyawa bioaktif, dapat dipelajari siswa sesuai dengan tingkatannya. Siswa dapat mengalami proses pembelajaran dengan objek yang mudah dikenali oleh mereka, mengambil kesimpulan dan mengkomunikasikannya dengan teman dan gurunya. Sedangkan guru dapat melaksanakan proses penilaian sesuai kurikulum baru dan sesuai rangkaian skenario yang telah dibuat untuk dijalankan oleh siswa.
Development of Ethnoscience-Oriented Multimedia Learning Process of Salt Making on Conductivity Materials on the Response of Junior High School Students Dewi Suryani; Mochammad Yasir; Rahmad Fajar Sidik
Journal of Science and Science Education Vol. 3 No. 2 (2022): October
Publisher : Pascasarjana, Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (321.005 KB) | DOI: 10.29303/jossed.v3i2.1841

Abstract

Chemistry learning at the junior high school level has not discussed in depth the material presented. Students tend to like science learning without formulas or calculations which make it difficult for students to understand chemistry. The solution that can be given is to develop learning media in the form of multimedia learning based on salt ethnoscience on conductivity material. The purpose of this study was to obtain an ethnoscience study of conductivity material and to find out students' responses to the media. This research uses a descriptive qualitative method with ADDIE development model. The research location is in one of the salt ponds in Bangkalan Regency and in SMP Negeri 2 Kamal. The sampling method was simple random sampling as many as 10 students of class VII. Data collection techniques using interviews, questionnaires, and documentation. The percentage of student responses on the display aspect is 97.33% and the material aspect is 94.25% which is included in the very positive criteria
MEREKONSTRUKSI PENGETAHUAN SAINS ILMIAH BERBASIS KEARIFAN LOKAL KERATON SUMENEP DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER NASIONALISME Mochammad Yasir; Rahmad Fajar Sidik
Natural Science Education Research Science Education National Conference 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA, Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/nser.v0i0.17820

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi teori baru mengenai dasar ilmu pengetahuan sains berbasis kearifan lokal di Keraton Sumenep dalam mengembangkan karakter nasionalisme. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif etnosains dengan masyarakat dan lingkungan di Keraton Sumenep. Metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi langsung, dan angket. Data diperoleh dan diverifikasi, direduksi, dan dikonseptualisasikan. Fokus penelitian adalah pesan moral karakter nasionalisme yang ditempel di papan pengumuman di Keraton Sumenep. Di dalam kajian juga mengungkap wujud, teknik, alat, ukuran, isi Keraton Sumenep, serta kebiasaan masyarakat Keraton Sumenep. Hasil penelitian menemukan bahwa nilai karakter nasionalisme masyarakat Keraton Sumenep seperti bangga sebagai bangsa Indonesia, rela berkorban demi bangsa, menerima kemajemukan, bangga aneka ragam budaya, dan mengutamakan kepentingan publik. Hasil menunjukkan bahwa pelestarian pesan moral karakter nasionalisme pada Keraton Sumenep telah diinternalisasikan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dan lingkungan Keraton Sumenep sehingga menjadi budaya dan berkarakter yang perlu dicontoh dan dilestarikan.
Pengembangan Majalah IPA Terpadu Berbasis Kearifan Lokal Madura Tema Rengginang Lorjuk Tusin, Dewi Sri Wulandari; Dwi Bagus Rendy Astid Putera; Rahmad Fajar Sidik; Aida Fikriyah; Maria Chandra Sutarja
PSEJ (Pancasakti Science Education Journal) Vol. 8 No. 2 (2023)
Publisher : Program Studi Pendidikan IPA, FKIP Universitas Pancasakti (UPS) Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24905/psej.v8i2.192

Abstract

Majalah IPA terpadu merupakan bahan ajar yang memuat bacaan dan ilustrasi menarik tentang suatu tema yang dihubungkan dengan beberapa materi. Majalah IPA terpadu dikembangkan menggunakan aplikasi Microsoft Power Point. Pengembangan majalah IPA terpadu untuk mengetahui kelayakan, keterbacaan, dan respons siswa. Jenis pembelajaran IPA terpadu yang digunakan adalah tipe webbed. Model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE dari Branch. Subjek uji coba adalah siswa kelas IX MTs Al-Hidayah. Instrumen uji coba yang digunakan adalah lembar validasi ahli media, ahli materi, angket keterbacaan, dan angket respons siswa. Hasil data validitas berdasarkan aspek media sebesar 80,2% dan reliabilitas sebesar 92,1% sedangkan berdasarkan aspek materi memperoleh validitas sebesar 81,7% dan reliabilitas sebesar 90,8%. Hasil analisis pada tingkat keterbacaan sebesar 87,9%. Hasil analisis pada tingkat respons siswa sebesar 89,4%. Hal tersebut menunjukkan bahwa majalah IPA terpadu berbasis kearifan lokal Madura tema rengginang lorjuk sangat layak digunakan sebagai pelengkap dalam proses pembelajaran.