Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pembuatan Stik Pelangi untuk pembelajaran bangun datar dan warna pada TK Pertiwi Bungu Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara Eka Setya Budi; Alex Yusron Al Mufti; Haryanto Haryanto
Indonesian Journal of Community Services Vol 1, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/ijocs.1.2.194-201

Abstract

AbstrakMedia pembelajaran yang tepat, sangat mendukung keberhasilan pembelajaran baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Oleh karenanya, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kesesuaian materi.  Mengenalkan pesrta didik  bentuk bangun datar dan warna kebanyakan menggunakan gambar atau alat peraga  dalam jumlah banyak. Hal ini menjadikan pengajaran di sekolah terkesan ribet, guru terkesan kurang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran di TK Pertiwi desa Bungu. Solusi yang ditawarkan pada program pengabdian kepada masyarakat ini adalah pembuatan “stik pelangi“ bagi guru TK Pertiwi Desa Bungu sebagai media pembelajaran bangun datar dan warna. ini diharapkan akan membentuk komunikasi pembelajaran yang efektif di antara guru dan peserta didik, karena proses pembelajaran akan lebih menarik dan mengesankan. Permasalahan yang dihadapi mitra TK Pertiwi Desa Bungu yaitu (1) hasil pembelajaran materi bangun datar dan warna belum optimal. (2) guru TK Pertiwi Desa Bungu belum profesional dalam membuat media pembelajaran.  Stik Pelangia dalah program membuat media pembelajaran yang simple kreatif dan inovatif serta tidak membutukan biaya yang signifikan. Media ini dirancang dengan sedemikian rupa agar tujuan pembelajara dapat tercapai. Dengan adanya pembuatan “Stik pelangi” bagi guru TK Pertiwi Desa Bungu hasil pembelajaran materi bangun datar dan warna peserta didik dapat tercapai secara maksimal. Keywords: Stik pelangi; bangun datar; TK Pertiwi Bungu  AbstractAppropriate learning media greatly support the success of learning both in terms of quality and quantity. Therefore, the selection and use of learning media must be adjusted to the needs and suitability of the material. Introducing students form flat shapes and colors mostly using pictures or props in large quantities. This makes teaching in schools seem complicated, teachers seem less creative and innovative in the learning process in Pertiwi Kindergarten in the village of Bungu. The solution offered in this community service program is the creation of a "rainbow stick" for the Pertiwi TK Kindergarten teacher as a medium of learning to build flat and color. This is expected to form effective learning communication between teachers and students, because the learning process will be more interesting and impressive. The problems faced by TK Pertiwi Kindergarten partner are (1) the learning outcomes of flat and color material are not optimal. (2) TK Pertiwi kindergarten teacher is not yet professional in making learning media. Rainbow-Stick is a program that makes learning media that is simple, creative and innovative and does not require significant costs. This media is designed so that learning objectives can be achieved. With the creation of "Rainbow Sticks" for kindergarten teachers in Pertiwi Bungu Village, the learning outcomes of the material in the shape of the flat and the colors of students can be achieved optimally.Keywords: Rainbow Stick, two-dimentional figure, TK Pertiwi Bungu
Pendampingan Pengrajin Pot Antik Sido Mulyo dengan Marketplace dalam Meningkatkan Pemasaran pada Era Pandemi Covid-19 Nadia Annisa Maori; Eka Setya Budi; Bambang Siswanto; Naila Khusnia Sari; Noor Laily Isnaini
Indonesian Journal of Community Services Vol 3, No 1 (2021): May 2021
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/ijocs.3.1.1-9

Abstract

Media pemasaran yang tepat, sangat mendukung keberhasilan suatu usaha baik dari usaha kecil sampai besar. Oleh karenanya, pemilihan dan penggunaan media pemasaran harus disesuaikan dengan kondisi pasar saat ini. Memasarkan pot antik dengan cara menjajakan pot antik di pinggir jalan raya menunggu calon pembeli. Hal ini dirasa kurang efektif seiring dengan kemajuan zaman yang serba online dan pada situasi pandemi Covid-19 yang terkesan kurang inovatif. Hal ini menjadikan pemasaran produk pot antik tersendat dan solusi yang ditawarkan pada program pengabdian kepada masyarakat berbasis mitra ini adalah pemanfaatan marketplace (Shopee) bagi mitra Pot Antik Sido Mulyo sebagai media pemasaran penjualan Pot antik. Kegiatan ini diharapkan akan membentuk proses pemasaran penjualan yang efektif antara penjual dan pembeli, sehingga proses pemasaran akan lebih cepat dan mudah. Permasalahan yang dihadapi mitra Pot Antik Sido Mulyo yaitu (1) hasil penjualan Pot Antik menurun seiring pembatasan sosial yang ditetapkan pemerintah. (2) Masih terbatasnya pengetahuan pengrajin tentang media pemasaran yang tepat dalam memasarkan produk pot antik sehingga masih mempertahankan cara pemasaran konvensional. Marketplace adalah suatu tempat tertentu dimana pasar atau kegiatan jual-beli antara pemilik toko dan konsumen berlangsung secara publik. Sedangkan Shopee adalah salah satu aplikasi yang bergerak dalam bidang jual beli, pertama kali didirikan di Indonesia pada Juni 2015. Dengan adanya marketplace Shopee bagi pengrajin Pot antik Sido Mulyo diharapkan hasil pemasaran penjualan Pot Antik dapat tercapai secara maksimal dengan teknologi yang semakin memudahkan. The right marketing media really supports the success of a business, from small to large businesses. Therefore, the selection and use of marketing media must be adapted to current market conditions. Marketing antique pots by selling antique pots on the side of the highway waiting for potential buyers. This is deemed ineffective in line with the progress of the online era and in the situation of the Covid-19 pandemic which seems less innovative. This makes marketing of antique pot products stagnant and the solution offered in this partner-based community service program is the use of a marketplace (Shopee) for Sido Mulyo's Antique Pot partners as a marketing medium for selling antique pots. This activity is expected to form an effective sales marketing process between sellers and buyers, so that the marketing process will be faster and easier. The problems faced by Sido Mulyo's Antique Pot partners are (1) sales of antique pots have decreased in line with social restrictions set by the government. (2) There is still limited knowledge of craftsmen about the right marketing media in marketing antique pot products so that they still maintain conventional marketing methods. Marketplace is a certain place where the market or buying and selling activities between shop owners and consumers takes place in public. Meanwhile, Shopee is an application that is engaged in buying and selling, first established in Indonesia in June 2015. With the Shopee marketplace for Sido Mulyo antique pot craftsmen, it is hoped that the marketing results of antique pot sales can be maximally achieved with technology that makes it easier.
ASSESSING SPEECH THROUGH ENGLISH DEBATE TO IMPROVE SPEAKING ABILITY OF UNIVERSITY STUDENTS Hariyanto Hariyanto; Eka Setya Budi; Ali As'ad
Edulingua: Jurnal Linguistiks Terapan dan Pendidikan Bahasa Inggris Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (841.37 KB) | DOI: 10.34001/edulingua.v6i1.1094

Abstract

The assessment of oral production and good English speaking ability can be success indicators for students of English study program at UNISNU Jepara University to be qualified teachers. However, students of fourth semester still found weaknesses to acheive. This research was conducted to improve their learning achievement in speaking skill and assessment. It made use a classroom action research design through communicative approach type academic debate and oral production test. The initial condition of students speaking skill was categorized as poor level because the mean score of pretest was 50. The application of cyclic process, which consisted of two cycles, involved four steps: planning, action, observation and reflection. The increasing ability in each cycle could be seen from their scores either individual or team. The individual score of each session for three aspects of debate had gradually increased. The mean score of cycle I was 72 which can be categorized as sufficient level and cycle two was 83 which meant at very good level. The students’ responses were also positive after this learning model was applied. They also admitted that they had learned many things which were related to their skill in controlling emotion, practicing speaking ability, enriching vocabularies, and arguing in positive attitude.  Based  on  the  finding  and  discussion,  the  type academic  debate  and  oral  production  assessment  can  improve  students’  ability in speaking English.
Gaya Bahasa Komentator Sepak Bola dalam Acara AFF U 18 di Stasiun Televisi Indosiar Eka Setya Budi; Yushinta Eka Farida
Edulingua: Jurnal Linguistiks Terapan dan Pendidikan Bahasa Inggris Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34001/edulingua.v4i2.633

Abstract

This research aims to analyze language style used by commentators of soccer in AFF U 18 on the television station of Indosiar in an aspect of direct utterance. The research data is language style used by soccer commentators. The data sources of research is verbal language used by soccer commentators in AFF U18 on Indosiar television station. The collecting data used is technique of recording to record verbal language. This research used qualitative method with descriptive method. The research results show (1) language style used by soccer commentators in AFF U 18 on Indosiar television station with finding utterances are 3 language styles, they are climax, antithesis, and repetition, and (2) language style used based on direct or indirect the meanings found are 10 language styles, they are metaphora, personification, eponym, alliteration, assonance, hyperbole, erothesis, simile, and irony.
Penerapan Aplikasi TikTok Education Holistik Integratif di TK Tarbiyatul Athfal Desa Kecapi Kecamatan Tahunan Jepara Nur Afifah; Dhabitha Laviana Filza; Aulia Putri Salsabillah; Muhammad Nofan Zulfahmi; Eka Setya Budi
Indonesian Journal of Community Services Vol 4, No 1 (2022): May 2022
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/ijocs.4.1.83-92

Abstract

Keberhasilan dalam pembelajaran baik dari segi kualitas maupun kuantitas sangat didukung dari pemilihan media pembelajaran yang tepat. Oleh karena itu, pemilihan dan pengaplikasian media pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kesesuaian materi. Bahan ajar bagi Taman kanak-kanak harus bersifat simple, kreatif, dan inovatif agar dengan mudah diterima oleh anak didik. Seperti model pembelajaran perkembangan motoric di TK Tarbiyatul Athfal yang masih klasikal belum menampakkan hasil yang optimal. Maka dari itu perlu menggunakan berbagai media yang kreatif dan inovatif agar mampu memberikan stimulasi yang tepat dalam program pengembangan motoric seperti Tik Tok Education Holistik Integratif. Media Tiktok Education Holistik Integratif merupakan media yang berupa audio visual, media ini sebuah media sosial yang dapat dilihat dan juga dapat didengar. Berdasarkan pelatihan pembuatan media Tik Tok Education Holistik Integratif ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan pembelajaran perkembangan motorik di TK Tarbiyatul Athfal sebagai berikut: (1) Model pembelajaran pengembangan motorik kurang kreatif dan inovatif (2) Media pembelajaran pengembangan motorik masih terbatas jumlahnya..(3) Peserta didik kurang tertarik dan termotivasi pada kegiatan pembelajaran motorik yang diajarkan oleh guru. (4) Hasil capaian perkembangan pada materi gerak motorik belum mencapai standar capaian perkembangan anak yang optimal. dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masayarakat dalam pembuatan Tiktok Education Holistik Integratif sudah berhasil dilakukan. Target yang diinginkan dalam kegiatan pelatihan ini tercapai. Peserta sudah berhasil menggunakan aplikasi Tik Tok dan membuat konten pembelajaran dengan baik.
Pembuatan Pompa Air Tenaga Surya bagi Masyarakat desa Tanjung Pakis Aji Jepara Miswan Ansori; Eka Setya Budi; Dias Prihatmoko; Subaidi subaidi
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 7, No 2 (2023): Oktober 2023
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v7i2.3119

Abstract

ABSTRACTTanjung Village is one of the villages located in the Pakis Aji sub-district, Jepara Regency. The contours of the Tanjung village area which is dominated by hilly areas make Tanjung village one of the villages that has hilly areas and good views in Jepara Regency. But every time entering the dry season Tanjung Village always experiences drought. This is because the existing springs are limited and are located on hillsides which do not have electricity to extract water from existing springs. The initiation of the manufacture of a solar water pump was carried out because at the location of the spring there was still no electricity available, so power was needed to pump water from the depths of the spring to a reservoir, which would then be channeled through existing pipes to irrigation canals on agricultural/plantation lands. The service method used is to use the Asset Based Community Development (ABCD) method, namely by doing community service in making solar water pumps by utilizing and maximizing water sources and agricultural/plantation lands owned by the community. The result of this service is the creation of solar water pumps to help drain water from springs that do not yet have electricity to irrigation canals and waterways to agricultural land and residential areas. Keywords : Solar water pump, Irrigation, solar electricity                                                                                          ABSTRAK                                                                                          Desa Tanjung adalah salah satu desa yang terletak di kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara. Kontur wilayah desa Tanjung yang didominasi wilayah perbukitan menjadikan desa Tanjung sebagai salah satu desa yang memiliki wilayah perbukitan dan pemandangan yang bagus di Kabupaten Jepara. Namun setiap memasuki musim kemarau Desa Tanjung selalu mengalami kekeringan. Hal ini disebabkan karena sumber mata air yang ada terbatas dan terletak di lereng bukit yang tidak memiliki aliran listrik untuk mengambil air dari mata air yang ada. Inisiasi pembuatan pompa air tenaga surya ini dilakukan karena dilokasi mata air masih belum tersedia aliran listrik sehingga diperlukan tenaga untuk  memompa air dari kedalaman mata air ke penampungan yang kemudian air ini akan disalurkan melalui pipa yang telah ada ke saluran irigasi pada lahan pertanian/perkebunan. Metode pengabdian yang dilakukan adalah menggunakan metode Asset Based Community Development (ABCD) yaitu dengan melakukan pengabdian pembuatan pompa air tenaga surya dengan memanfaatkan dan memaksimalkan sumber air dan lahan pertanian/perkebunan yang dimiliki masyarakat.Hasil pengabdian ini adalah terciptanya pompa air tenaga surya untuk membantu mengalirkan air dari sumber mata air yang belum memiliki daya listrik ke saluran irigasi maupun saluran air ke lahan pertanian dan pemukiman warga. Keywords : Pompa air tenaga surya, Irigasi, listrik tenaga surya