Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pencegahan Bullying di Sekolah Dasar melalui Pendidikan Kesehatan Reproduksi Soepri Tjahjono Moedji Widodo; Vio Nita
Jurnal Komunikasi Pendidikan Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.673 KB) | DOI: 10.32585/jkp.v3i1.256

Abstract

Fenomena bullying telah lama menjadi bagian dari dinamika sekolah. Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sepanjang tahun 2014, sangat miris melihat adanya 19 kasus bullying di sekolah. Jumlah ini berdasarkan pengaduan langsung melalui media dan melalui surat elektronik. Mulai dari ejekan hingga perlakuan kasar yang menyebabkan luka fisik (Syarifah, 2014). Jika perilaku bullying terjadi secara terus menerus maka sekolah akan menjadi tempat yang tidak aman bagi anak yang bersekolah, banyak siswa yang bolos sekolah karena ketidaknyamanan dengan teman temannya di sekolah. Usulan pendidikan kesehatan reproduksi diberikan melalui sekolah merupakan fenomena yang menarik. Sekolah sebagai tempat mempersiapkan anak-anak menjadi anggota masyarakat, kini juga dituntut memberikan pendidikan kesehatan reproduksi yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku (Tukiran, 2010). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pendidikan kesehatan reproduksi dalam pencegahan bullying di Sekolah Dasar, Metode Penelitian yang digunakan adalah quasi experiment  dengan populasi siswa kelas V SD Muhammadiyah Macanan, Ngemplak, Sleman.  Sampel diambil  quota sampling Data dianalisis univariat untuk melihat karakteristik responden dan masing-masing variabel. Untuk melihat pengaruh  pendidikan kesehatan reproduksi digunakan  analisis paired t-test. Hasil yang didapat bahwa perilaku rata-rata mean sebelum pendidikan (pretest) sebesar 34,33 dan sesudah sesudah (posttest)  24,41. Nilai p: 0,000 atau < 0,05 sehingga perbedaan ini dikatakan signifikan (efektif). Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh efektif pendidikan kesehatan reproduksi terhadap perilaku bullying.
PERBEDAAN PENGETAHUAN PRE DAN POST PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS PADA WANITA DI DUSUN RINGINSARI BOKOHARJO PRAMBANAN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Vio Nita; Tutik Astuti
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.331 KB) | DOI: 10.36577/jkkh.v7i2.228

Abstract

Pendahuluan : Kanker serviks merupakan kanker kedua di dunia yang paling banyak dideritawanita setelah kanker payudara terutama di Negara Berkembang seperti Indonesia. Faktor yangmembuat telambatnya deteksi dini yang dilakukan oleh wanita karena kurangnya pengetahuantentang kanker serviks, misalnya untuk menjaga kebersihan daerah kewanitaan (vagina)sangatlah penting dilakukan khususnya untuk wanita dan bagaimana cara mendeteksi dini agarwanita tidak terkena kanker serviks.Tujuan : Untuk mengetahui perbedaan pengetahuan Pre dan Post Penyuluhan KesehatanTentang Kanker Serviks Pada Wanita Di Dusun Ringinsari Bokoharjo Prambanan SlemanDaerah Istimewa YogyakartaMetode : Metode yang digunakan yaitu quasi eksperiment dengan pendekatan “One GroupsPretest-Posttest Design”. Jumlah sampel yaitu 35 orang. Pengambilan sampel pada penelitian iniyaitu menggunakan teknik sampling Accidental Sampling.Hasil : Sebagian besar (45,71%) pre test pengetahuan kanker serviks dan deteksi dini dalamkategori kurang dan setelah diberi penyuluhan sebagian besar (71,43%) dalam kategori baik.Diketahui p_value 0,000 < 0,05.Kesimpulan : Ada perbedaan antara pengetahuan tentang kanker serviks sebelum diberipenyuluhan dan setelah diberi penyuluhan.
PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI DI SEKOLAH DASAR Soepri Tjahjono Moedji Widodo; Vio Nita
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Pendidikan di Sekolah memainkan peranan penting dalam meningkatkan pengetahuan bagi para peserta didik, demikian pula tentang pendidikan seks. Selama pendidikan seks yang terimplementasi materi pengenalan organ-organ seksual, bentuk- bentuk pelanggaran, bahaya atau dampaknya. Selajutnya anak-anak secara mandiri berusaha mencari pengetahuan lain untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Usulan pendidikan kesehatan reproduksi diberikan melalui sekolah merupakan fenomena yang menarik. Sekolah sebagai tempat mempersiapkan anak-anak menjadi anggota masyarakat, kini juga dituntut memberikan pendidikan kesehatan reproduksi yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku (Tukiran, 2010).Tujuan : Untuk mengetahui perubahan pengetahuan kesehatan reproduksi siswa Sekolah Dasar. Metodologi : Penelitian quasi experiment dengan populasi siswa kelas 5 SD Muhammadiyah Macanan, Ngemplak, Sleman. Sampel diambil quota sampling Data dianalisis univariat untuk melihat karakteristik responden dan masing-masing variabel. Untuk melihat pengaruh pendidikan kesehatan reproduksi digunakan analisis paired t-test. Hasil : Perilaku rata- rata mean sebelum pendidikan (pretest) sebesar 19,22 dan sesudah sesudah (posttest) 23,16. Nilai p: 0,000 atau < 0,05 sehingga perbedaan ini dikatakan signifikan (efektif). Kesimpulan: Ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan reproduksi di Sekolah Dasar.
PEMERIKSAAN KESEHATAN PADA LANSIA DI DUSUN RINGINSARI BOKOHARJO PRAMBANAN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Vio Nita; Tutik Astuti; Nur Khasanah; Nugrahaningtyas Nugrahaningtyas
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH)
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : DI Yogyakarta menempati urutan penduduk lansia tertinggiyaitu 13,4%.Sedangkan Penyakit pada lansia terus meningkat dari tahun ke tahun diantaranya DiabetesMelitus 17,0% , Hipertensi 69,5%, Jantung 4,7%, dan Penyakit sendi 18,9% (Riskesdas, 2018).Permasalahan kesehatan yang ditemukan oleh pengabdi di Dusun Ringinsari BokoharjoPrambanan Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta adalah faktor yang membuat telambatnyadeteksi dini penyakit degenerative pada lansia.Banyak lansia diantaranya yang mempunyaipenyakit Diabetes Mellitus, Hipertensi, Jantung Koroner dan Asam Urat.Disinilah pentingnyaperan tenaga kesehatan untuk memberikan kesadaran untuk melakukan deteksi dini pemeriksaankesehatan peningkatan kualitas hidup sehat pada lansia.Tujuan : Untuk menangani masalah kesehatan pada lansia yang disebabkan oleh penyakitdegenerative maka pengabdi akan melakukan pemeriksaan kesehatan dengan judul“Pemeriksaan Kesehatan Pada Lansia di Dusun Ringinsari Bokoharjo Prambanan Sleman DIY.”Metode :Pemeriksaan Kesehatan Pada Lansia di Dusun Ringinsari Bokoharjo PrambananSleman DIY dengan pemeriksaan tekanan darah, kolesterol, asam urat dan gula darah sertakonsultasi dengan dokter.Hasil :Diketahui sebagian besar hasil dari pemeriksaan tekanan darah dalam kategori hipertensi40 lansia (59,70%). Diketahui sebagian besar hasil dari pemeriksaan asam urat dalam kategorinormal 60 lansia (89,55%). Diketahui sebagian besar hasil dari pemeriksaan gula darah dalamkategori normal 53 lansia (79,10%).Kesimpulan :Sebagian besar hasil dari pemeriksaan tekanan darah dalam kategori hipertensi 40lansia (59,70%. Sebagian besar hasil dari pemeriksaan asam urat dalam kategori normal 60lansia (89,55%).Sebagian besar hasil dari pemeriksaan gula darah dalam kategori normal 53lansia (79,10%).
PEMERIKSAAN KESEHATAN PADA LANSIA DI DUSUN RINGINSARI BOKOHARJO PRAMBANAN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Vio Nita; Tutik Astuti; Nur Khasanah; Nugrahaningtyas Nugrahaningtyas
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 1 No 2 (2019): JUrnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.186 KB)

Abstract

Latar Belakang : DI Yogyakarta menempati urutan penduduk lansia tertinggiyaitu 13,4%.Sedangkan Penyakit pada lansia terus meningkat dari tahun ke tahun diantaranya DiabetesMelitus 17,0% , Hipertensi 69,5%, Jantung 4,7%, dan Penyakit sendi 18,9% (Riskesdas, 2018).Permasalahan kesehatan yang ditemukan oleh pengabdi di Dusun Ringinsari BokoharjoPrambanan Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta adalah faktor yang membuat telambatnyadeteksi dini penyakit degenerative pada lansia.Banyak lansia diantaranya yang mempunyaipenyakit Diabetes Mellitus, Hipertensi, Jantung Koroner dan Asam Urat.Disinilah pentingnyaperan tenaga kesehatan untuk memberikan kesadaran untuk melakukan deteksi dini pemeriksaankesehatan peningkatan kualitas hidup sehat pada lansia.Tujuan : Untuk menangani masalah kesehatan pada lansia yang disebabkan oleh penyakitdegenerative maka pengabdi akan melakukan pemeriksaan kesehatan dengan judul“Pemeriksaan Kesehatan Pada Lansia di Dusun Ringinsari Bokoharjo Prambanan Sleman DIY.”Metode :Pemeriksaan Kesehatan Pada Lansia di Dusun Ringinsari Bokoharjo PrambananSleman DIY dengan pemeriksaan tekanan darah, kolesterol, asam urat dan gula darah sertakonsultasi dengan dokter.Hasil :Diketahui sebagian besar hasil dari pemeriksaan tekanan darah dalam kategori hipertensi40 lansia (59,70%). Diketahui sebagian besar hasil dari pemeriksaan asam urat dalam kategorinormal 60 lansia (89,55%). Diketahui sebagian besar hasil dari pemeriksaan gula darah dalamkategori normal 53 lansia (79,10%).Kesimpulan :Sebagian besar hasil dari pemeriksaan tekanan darah dalam kategori hipertensi 40lansia (59,70%. Sebagian besar hasil dari pemeriksaan asam urat dalam kategori normal 60lansia (89,55%).Sebagian besar hasil dari pemeriksaan gula darah dalam kategori normal 53lansia (79,10%).
Pengetahuan kesehatan reproduksi remaja dan sikap seks pranikah pada siswa SMA Indriani Prawita Sari; Yana Luthfiyati; Vio Nita; Soepri Tjahjono Moedji Widodo
JURNAL SPIRITS Vol 10 No 2 (2020): Problematika Remaja dalam Ragam Identitas
Publisher : Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30738/spirits.v10i2.8225

Abstract

Abstrak. Permasalahan remaja yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi yang semuanya berakar dari kurangnya informasi, pemahaman, dan kesadaran  untuk mencapai keadaan sehat secara reproduksi masih tabu untuk dibicarakan. Penelitian ini bertujuan untuk   mengetahui   Hubungan   Tingkat   Pengetahuan   Tentang   Kesehatan Reproduksi Remaja dengan Sikap Seks Pranikah pada Siswa kelas X dan XI di SMA Negeri 1 Sentolo Kulon Progo D.I Yogyakarta. Desain  penelitian ini bersifat  deskriptif  analitik  dengan  pendekatan cross sectional.  Sampel  pada  penelitian ini  80 siswa  SMA kelas X dan XI.  Teknik sampling menggunakan proportionate stratified random sampling. Penelitian menunjukan tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja sebagian besar dalam  kategori  tinggi  34  responden  (42,5%).  Sikap  remaja  terhadap  seks  pranikah sebagian besar dalam kategori tidak mendukung untuk menjauhi seks pranikah 48 responden (60,0%). Dari hasil analisis bivariat nilai p-value =0,027 (p<0,05) secara statistik berarti ada hubungan antara tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi remaja dengan sikap seks pranikah pada siswa kelas X dan XI di SMA Negeri 1 Sentolo Kulon Progo. Kata  Kunci:  ,  Kesehatan  Reproduksi  Remaja , Pendidikan,  Pengetahuan,  Sikap  Seks Pranikah.
Strategi Peningkatan Pengetahuan dan Perilaku dengan Blended Learning di Masa Pandemi Covid-19 Delima Citra Dewi Gunawan; Vio Nita; Septriana Septriana; Novi Indrayani; Farida Arintasari; Ni Made Erni Sutarni; Marseliana Avila Septiana
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.189 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i2.3222

Abstract

AbstrakDi masa Pandemi Covid 19 ini kegiatan posyandu sebagai sarana edukasi mengenai tumbuh kembang balita menjadi terhambat. Kurangnya informasi secara tidak langsung akan menganggu tumbuh kembang balita. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan perilaku ibu balita mengenai MP-ASI 4 bintang dengan menggunakan metode blended learning. Metode daring pada edukasi gizi ini mengunakan live Instagram, sedangkan metode luring dilakukan edukasi gizi langsung ke Posyandu Ringinsari Kecamatan Prambanan Yogyakarta. Edukasi gizi ini dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan selama tiga minggu. Sebelum dan sesudah edukasi gizi dilakukan pre test dan post test untuk melihat perbedaan pengetahuan dan perilaku dengan menyebarkan link google form melalui whatsapp. Hasil dari kegiatan edukasi gizi ini menunjukkan pengetahuan ibu balita dengan kategori baik meningkat dari 44.11% menjadi 52.94% setelah edukasi gizi sedangkan perilaku ibu balita dengan kategori baik meningkat dari 26.47% menjadi 44.12%. Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan edukasi gizi menggunakan metode blended learning atau metode dimana proses edukasi gizi terpadu secara harmonis antara daring dan luring mampu meningkatkan pengetahuan dan perilaku ibu balitaKata Kunci: Blended learning, Pengetahuan, Perilaku, Ibu Balita, Pandemi Covid-19 AbstractDuring the Covid-19 pandemic, posyandu activities as a means of education regarding the growth and development of toddlers were hampered. Lack of information will indirectly interfere with the growth and development of toddlers. The purpose is to increase the knowledge and behavior of mothers of toddlers using the blended learning method. The online method for nutrition education uses live Instagram, while the offline method provides nutrition education directly to the Ringinsari Posyandu, Prambanan District, Yogyakarta. This nutrition education was conducted in three meetings for three weeks. Before and after nutrition education, pre-test and post-test were carried out to see the difference in knowledge and behavior by spreading the google form link via whatsapp. The results of this nutrition education activity showed that the knowledge of mothers of toddlers in good category increased from 44.11% to 52.94% after nutrition education, while the behavior of mothers of children under five in good category increased from 26.47% to 44.12%. From the results, it can be concluded that nutrition education using the blended learning method or a method in which the process of integrated nutrition education harmoniously between online and offline is able to increase the knowledge and behavior of mothers of toddlersKeywords: Blended learning, Knowledge, Behavior, Mother of Toddlers, Pandemic Covid-19
Relationship Between Pregnant Women's Diet With The Event Of Chronic Energy Lack Novi Indrayani; Siska Puspita Sari; Vio Nita; Karl Heinrich Papua Rumagesan
Science Midwifery Vol 10 No 3 (2022): August: Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v10i3.605

Abstract

Based on a report from the Lany Jaya District Health Office in December 2020, there were 161 pregnant women, 9 of whom experienced SEZ with 1 stillbirth. SEZs in Lanny Jaya Regency can be seen based on the patterns of people's daily lives. The people of Lanny Jaya consume sweet potatoes as their main source of carbohydrates, while most of the protein is obtained from vegetables. The purpose of the study was to determine the relationship between the diet of pregnant women and the incidence of chronic energy deficiency. Methods This research uses quantitative with cross sectional design, observational approach, or data collection. The research subjects are pregnant women with chronic energy deficiency and normal pregnant women. The results of this study are that there is a relationship between diet and the incidence of chronic energy deficiency pregnant women in Tiom District, Lanny Jaya, Papua with a p value of 0.03. The conclusion is that there is a significant relationship between diet and the incidence of chronic energy deficiency in pregnant women.
PENGARUH KELAS EDUKASI MP-ASI 4 BINTANG TERHADAP ASUPAN PROTEIN DAN KERAGAMAN PANGAN PADA BALITA USIA 6-59 BULAN Delima Citra Dewi Gunawan; Vio Nita; Novi Indrayan; Farida Arintasari; Septriana Septriana; Intan Ariani
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 17, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.18 KB) | DOI: 10.35842/mr.v17i2.751

Abstract

Background : Nutrition education is a process that can influence people's decisions to improve a child's diet, a balanced diet and diet to meet adequate intake according to a child's need. Objective: To determine effect of education class about 4 star MP-ASI on protein intake and food diversity. Methods : Quasi experiment research design with a pre-post test two group design. The research location in Bokoharjo village, with the number of respondents are 15 children in each group. Data analysis was used the McNemar test. Results : Typical protein intake prior to education in both groups were 80% good and 20% sufficient category. After intervention, protein intake in control groups is 80% more and 20% sufficient. Whereas the case group is 93.3% over and 6.7% sufficient. Food diversity before the education given to kontrol groups was 80% in a good and 20% in sufficient category. Whereas the case group is 53.3% good and 46.7% sufficient. After education,food diversity in the control group was 66.7%in a good and 33.3% in sufficient category. Whereas the case group was 80% good and 20% sufficient category. Protein intake in control groups  p-value= 0.453 and for control groups has p-value= 0.063. Food diversity in control groups acquired p-value= 0.625 and for case groups p-value= 0.019. Conclusion : There was an effect of education class about 4 star MP-ASI on food diversity but not on protein intake. Keywords: Education class; Protein intake; Food diversity.
STUDI ANALISIS KEKERASAN SEKSUAL PADA REMAJA DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL Tutik Astuti; Vio Nita
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 16, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.533 KB) | DOI: 10.35842/mr.v16i1.516

Abstract

Adolescent Sexual Violence Analysis Study In Gunungkidul RegencyBackground : Cases of sexual violence against women in DIY need to get serious restraint. The courage of reporting from victims is necessary to break the chain of sexual crimes. Rifka Annisa accompanied 29 cases of child sexual abuse in 2017, the majority of which were women.. The vulnerable cases of sexual violence color Gunungkidul Regency throughout the beginning of 2019. Based on data from DP3AKBPMD (Office of Child Empowerment Family Planning Community and Village Empowerment), a total of 24 cases were reported in 2018, with details of 9 cases of violence against women and 15 cases of child abuse, as well as 5 cases of child sexual. Objective : To know the factors behind the occurrence of sexual violence in adolescence in Gunungkidul regency. Methods : used is qualitative research that explains the main cause of adolescent violence. This research place is located in Gunungkidul Regency, Special Region of Yogyakarta, and data collection is conducted with in-depth interview techniques, the implementation of data collection in August - October 2020. Qualitative data processing is done by transcription, koding and necessary in narrative form. Results : the results showed that there are deep psychological problems in victims of violence with marked anxiety and concerns faced if sexual violence arises again. There is even a deep disappointment in the victim of sexual violence committed by her biological father. But victims of sexual violence experience helplessness accompanied by the ease with which the victim is offended when having to re-express the events experienced, even to the point of distrust of those around her who create an overwhelming fear of the victim. Conclusion : In cases of sexual violence in adolescents this causes psychological trauma to the victim, so it is necessary to assist the service provider and increase awareness of family and community.