Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengembangan minyak jarak sebagai bahan baku gemuk lumas Milda Fibria; Catur Yuliani; Tri Purnami; M Hanifuddin; Rona Malam; Setyo Widodo; Cahyo S. Wibowo; Maymuchar Maymuchar
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 17 No 1 (2022): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v17i1.282

Abstract

Gemuk adalah sebuah kombinasi minyak pelumas dan agen pengental (thickener). Pengentalan memberikan sifat kaku dari gemuk lumas, sebagai pengukur resistansi terhadap deformasi oleh gaya yang bekerja. Pengental (thickener) di gemuk lumas dibuat dengan mereaksi 12-hydroxystearic acid (HSA) dan lithium hydroxide untuk menghasilkan gemuk lumas, yang memiliki resistansi tinggi terhadap air. Kebutuhan 12-HSA dinilai signifikan sebagai pengental gemuk lumas. Produk ini tidak dibuat di Indonesia, sehingga industri gemuk masih bergantung kepada produk impor. Minyak jarak adalah bahan baku untuk pembuatannya, namun sangat banyak diproduksi di Indonesia. Produksi ini diinisiasi untuk mengurangi upaya impor dari 12-HSA dan menggantikan produk impor tersebut. Berdasarkan hasil yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa formula produk bio-grease berbahan minyak jarak menunjukkan kinerja pelumas yang setara dengan kinerja produk dengan 12-HSA impor. Terkadang menghasilkan produk unggul dibandingkan dengan salah satu yang berbahan 12-HSA impor jika perlakuan yang sesuai ditetapkan. Kinerja pelumas akan meningkat dengan penambahan agen kompleks yang juga didapatkan dari minyak jarak. Pemanfaatan minyak jarak di kajian ini menghasilkan peningkatan Domestic Content Level (DCL) di dalam produk bio-grease sebesar lebih dari 95%.
PENGARUH PENGGUNAAN ASAM AZELAT SEBAGAI COMPLEXING AGENT DALAM GEMUK LUMAS NABATI M Hanifuddin; Milda Fibria; Catur Yuliani Respatiningsih; Rona Malam Karina
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 52 No. 1 (2018): LPMGB
Publisher : BBPMGB LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Litium hidroksida (LiOH) sangat umum digunakan sebagai bahan thickener dalam proses pembuatan gemuk lumas dalam bentuk sabun. Gemuk sabun litium merupakan gemuk sabun sederhana yang banyak digunakan untuk aplikasi tujuan umum (general purpose) yang suhu operasinya tidak melebihi 130C, dengan nilai dropping point biasanya 180C. Performa gemuk lumas dapat ditingkatkan dengan cara menambahkan bahan pengompleks ke dalam formulasinya. Beberapa jenis bahan pengompleks yang ditambahkan dalam gemuk lumas diantaranya asam azelat, asam adipat, asam benzoat dan asam salisilat. Dalam penelitian ini, digunakan penambahan asam azelat secara bertahap mulai dari 12,5 gr; 15gr; 17,5gr; 20 gr sebagai substitusi sebagian asam 12-HSA, dengan tujuan untuk mendapatkan gemuk lumas sabun litium kompleks. Penelitian menunjukkan gemuk lumas diperoleh yang diperoleh secara optimum memiliki nilai dropping point sebesar 251OC dan nilai konsistensi sebesar 286 atau masuk dalam kategori NLGI 2. Pada pengujian unjuk kerja didapat nilai scar diameter sebesar 0,37 mm, sehingga dapat disimpulkan bahwa asam azelat bekerja secara sinergis dengan sabun litium sebagai bahan pengompleks dalam gemuk lumas nabati.
Pengaruh Rasio Pelarutan LiOH Dalam Air Terhadap Karakteristik Gemuk Lumas Milda Fibria; Setyo Widodo; Endah Juwita M.
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 49 No. 1 (2015): LPMGB
Publisher : BBPMGB LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gemuk sabun litium merupakan gemuk sabun sederhana yang banyak digunakan. Penggunaan litiumhidroksida (LiOH) sebagai bahan thickener, dalam prosesnya dibutuhkan sejumlah air untuk melarutkannya.Penggunaan air untuk melarutkan LiOH diharapkan seefi sien mungkin, karena banyaknya air yangdigunakan dalam pencampuran LiOH dapat berpengaruh terhadap karakteristik gemuk lumas yangdihasilkan. Oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian mengenai rasio pelarutan LiOH dalam air sertapengaruhnya terhadap karakteristik gemuk lumas yang dihasilkan. Percobaan pelarutan LiOH dalam airselama 90 menit dan pemanasan di suhu 750C dengan rasio berat LiOH : Air = 1:2 ; 1:3; 1:3,5; 1:4; 1:5dilakukan untuk melihat hasil kelarutannya secara visual, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan gemuklumas untuk melihat pengaruhnya terhadap karakteristik gemuk lumas yang dihasilkan. Maksud dan tujuanpenelitian ini adalah mendapatkan data rasio LiOH/air yang optimal, sehingga dapat diperoleh karakteristikgemuk lumas yang terbaik. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa semakin banyak air yang digunakan,scar diameter semakin kecil akan tetapi kestabilan gemuk menurun. Dengan melihat keseluruhan datahasil uji, dapat disimpulkan bahwa penggunaan air paling efi sien adalah pada rasio berat LiOH: air sebesar1:3,5. Dengan komposisi ini akan mendapathan hasil uji karateristik yang paling optimal, yaitu droppingpoint 185°C, NLGI 2 dan Scar diameter 0,597 mm.
Pengaruh Waktu Milling LiOH Terhadap Karakteristik Gemuk Lumas Bio untuk Aplikasi Temperatur Tinggi Milda Fibria; Anne Zulfia
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 48 No. 3 (2014): LPMGB
Publisher : BBPMGB LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan litium hidroksida (LiOH) sebagai bahan thickener dalam proses pembuatan gemuk lumassangat umum digunakan. Gemuk sabun litium merupakan gemuk sabun sederhana yang banyak digunakanuntuk aplikasi tujuan umum di mana suhu tidak melebihi 130°C dengan nilai dropping point biasanya180°C. Dalam proses pembuatan sabun litium, LiOH tidak dapat larut dalam minyak, sehingga dibutuhkanair untuk melarutkannya. Sementara banyaknya air yang digunakan dalam pencampuran LiOH dapatberpengaruh terhadap ketidakstabilan gemuk lumas. Oleh sebab itu LiOH perlu dihaluskan untuk dapatmenghasilkan suspensi LiOH dalam air yang jumlahnya terbatas. Penghalusan LiOH dilakukan dalamvariasi waktu milling 0 jam, 1 jam, 2 jam, 3 jam, 5 jam dan 10 jam yang menghasilkan gemuk lumas dengankarakteristik yang berbeda-beda. Dari hasil-hasil percobaan menunjukkan bahwa dengan waktu millingselama 3 jam, diperoleh nilai karakteristik gemuk lumas yang optimum. Dengan perlakuan milling terhadapserbuk LiOH selama tiga jam, gemuk lumas bio mampu diaplikasikan pada suhu tinggi. Pada kondisi ini,gemuk lumas tersebut mempunyai dropping point sebesar 222oC dan scar diameter 0,39 mm.
PEMBUATAN GEMUK LUMAS BIO MENGGUNAKAN THICKENER BERBASIS 12-HSA PRODUKSI LOKAL Milda Fibria; Catur Yuliani R; Tri Purnami
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 50 No. 1 (2016): LPMGB
Publisher : BBPMGB LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gemuk lumas merupakan kombinasi minyak lumas dan bahan pengental (thickener). Thickener memberikankarakteristik kekakuan terhadap gemuk lumas yang merupakan ukuran resistensi terhadap deformasi oleh gayayang diberikan. Thickener dibuat dengan mereaksikan asam 12-Hidroksistearat (HSA) dan litium hidroksidauntuk menghasilkan gemuk lumas yang memiliki resistensi yang tinggi terhadap air. Kebutuhan terhadapasam 12-hidroksistearat (HSA) sebagai bahan thickener gemuk lumas cukup signifi kan