Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengembangan minyak jarak sebagai bahan baku gemuk lumas Milda Fibria; Catur Yuliani; Tri Purnami; M Hanifuddin; Rona Malam; Setyo Widodo; Cahyo S. Wibowo; Maymuchar Maymuchar
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol 17 No 1 (2022): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v17i1.282

Abstract

Gemuk adalah sebuah kombinasi minyak pelumas dan agen pengental (thickener). Pengentalan memberikan sifat kaku dari gemuk lumas, sebagai pengukur resistansi terhadap deformasi oleh gaya yang bekerja. Pengental (thickener) di gemuk lumas dibuat dengan mereaksi 12-hydroxystearic acid (HSA) dan lithium hydroxide untuk menghasilkan gemuk lumas, yang memiliki resistansi tinggi terhadap air. Kebutuhan 12-HSA dinilai signifikan sebagai pengental gemuk lumas. Produk ini tidak dibuat di Indonesia, sehingga industri gemuk masih bergantung kepada produk impor. Minyak jarak adalah bahan baku untuk pembuatannya, namun sangat banyak diproduksi di Indonesia. Produksi ini diinisiasi untuk mengurangi upaya impor dari 12-HSA dan menggantikan produk impor tersebut. Berdasarkan hasil yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa formula produk bio-grease berbahan minyak jarak menunjukkan kinerja pelumas yang setara dengan kinerja produk dengan 12-HSA impor. Terkadang menghasilkan produk unggul dibandingkan dengan salah satu yang berbahan 12-HSA impor jika perlakuan yang sesuai ditetapkan. Kinerja pelumas akan meningkat dengan penambahan agen kompleks yang juga didapatkan dari minyak jarak. Pemanfaatan minyak jarak di kajian ini menghasilkan peningkatan Domestic Content Level (DCL) di dalam produk bio-grease sebesar lebih dari 95%.
TRIBOLOGICAL PROPERTIES OF MINERAL BASE OILS WITH TUNGSTEN DISULPHIDE?(WS2) NANOPARTICLES IN BOUNDARY LUBRICATION CONDITIONS Setyo Widodo; M Hanifuddin; Rona Malam Karina
Scientific Contributions Oil and Gas Vol. 39 No. 2 (2016): SCOG
Publisher : Testing Center for Oil and Gas LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29017/scog.39.2.266

Abstract

Friction affects the efficiency of a mechanical system. This paper discusses the influence of Tungsten Disulphide (WS2) as a friction modifier (FM). Friction and wear characteristics of base oil as a result of the addition of 0.1% and 0.5 % weight of WS2 were studied. WS2 nanoparticles were mixed with base oil using magnetic stirrer at 50oC for 60 minutes, then were homogenized in an ultrasonic homogenizer for 1 hour. Friction and wear characteristic of these mixtures were tested using four-ball and HFRR test-rig. The results show that the addition of both 0.1% and 0.5% WS2 nanoparticles increased by around 40% the anti-wear characteristic of mineral base oil group I and 12% for other groups of base oils. The increase in friction coefficients was in a range of 7.5% to 35% as a result of the addition of additives.
FOAMING CAN REDUCE LUBRICATION OF LUBRICANTS SO CAUSING WEAR Rona Malam Karina; M Hanifuddin; Setyo Wibowo
Scientific Contributions Oil and Gas Vol. 41 No. 3 (2018): SCOG
Publisher : Testing Center for Oil and Gas LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29017/scog.41.3.307

Abstract

Foaming on oil has a very undesirable effect which can cause an increase in oxidation by intensive mixture with air, damage to cavitation, and insufficient oil transportation in the lubrication circulation system which can cause poor lubrication. Adding the appropriate antifoam additives is one way to avoidfoaming. To determine the tendency of foaming formation which has an impact on the stability of the performance of lubricating oil, so that there is wear and tear in research in the laboratory by means of; 6 types of lubricating oil taken from the market are tested for viscosity, index viscosity, flash point, pour point and color. As well as to determine the effect of foam formation tested foaming tendency / stability and wear before and after antifoam added from 6 (six) types of lubricated oil obtained from the market. The result after adding antifoam additives, three types (GB, SH, and MH) of six types of lubricated oil were tested, the tendency of foaming and the wear results met the required limits, namely 0/50/0 ml for foaming tendency and maximum 0.5 mm for wear, while for 3 (three) oils, the results are not satisfying the required limits.
PENGARUH PENGGUNAAN ASAM AZELAT SEBAGAI COMPLEXING AGENT DALAM GEMUK LUMAS NABATI M Hanifuddin; Milda Fibria; Catur Yuliani Respatiningsih; Rona Malam Karina
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 52 No. 1 (2018): LPMGB
Publisher : BBPMGB LEMIGAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Litium hidroksida (LiOH) sangat umum digunakan sebagai bahan thickener dalam proses pembuatan gemuk lumas dalam bentuk sabun. Gemuk sabun litium merupakan gemuk sabun sederhana yang banyak digunakan untuk aplikasi tujuan umum (general purpose) yang suhu operasinya tidak melebihi 130C, dengan nilai dropping point biasanya 180C. Performa gemuk lumas dapat ditingkatkan dengan cara menambahkan bahan pengompleks ke dalam formulasinya. Beberapa jenis bahan pengompleks yang ditambahkan dalam gemuk lumas diantaranya asam azelat, asam adipat, asam benzoat dan asam salisilat. Dalam penelitian ini, digunakan penambahan asam azelat secara bertahap mulai dari 12,5 gr; 15gr; 17,5gr; 20 gr sebagai substitusi sebagian asam 12-HSA, dengan tujuan untuk mendapatkan gemuk lumas sabun litium kompleks. Penelitian menunjukkan gemuk lumas diperoleh yang diperoleh secara optimum memiliki nilai dropping point sebesar 251OC dan nilai konsistensi sebesar 286 atau masuk dalam kategori NLGI 2. Pada pengujian unjuk kerja didapat nilai scar diameter sebesar 0,37 mm, sehingga dapat disimpulkan bahwa asam azelat bekerja secara sinergis dengan sabun litium sebagai bahan pengompleks dalam gemuk lumas nabati.